Merasa jika Kedua kaki nya mulai terasa gak nyaman, segera saja Sasha duduk di sebuah kursi untuk kemudian ia membuka sepatu Heels yang di pakai nya. Dan saat dia mencopot sepatu nya itu, yang terlihat adalah Kedua Kaki nya mulai lecet, pantas saja terasa begitu sakit.
Sasha segera menengok ke arah Pra, dia gak mau kalau sampai Pra tau kondisi Kedua Kaki nya saat ini. Karna hal itu dirasa Sasha akan membuat situasi di antara dirinya dan Pra semakin ribet saja. Dan Untung saja, saat ini Cowok itu masih terlihat ngobrol bersama pengantin Wanita yang memang Tante nya.
Begitu Pra menghampiri Sasha, dia langsung kembali memakai sepatu yang sempat ia copot tadi. Sasha berpura-pura seakan-akan Kakinya dalam keadaan baik-baik saja. Dia benar-benar gak mau, kalau sampai Pra malah memperlakukan nya dengan berlebihan. Dan ujung nya, malah bikin dia gak nyaman sama hal tersebut.
" Acara nya kan udah selesai, gimana kalau kita pulang aja? " Pinta Sasha pada Pra. Karna memang dirinya sudah gak betah berada disana. Terlebih, Acara memang sudah selesai.
" Ok. Tapi sebelum itu, kamu temui dulu yang punya acara. Dia mau ngobrol sebentar sama kamu. " Balas Pra. yang kemudian di setujui oleh Sasha.
Sasha terlihat menghampiri Pengantin Wanita itu. Untuk kemudian memberikan ucapan selamat secara pribadi, kepada nya. Dan si pengantin nampak bersikap ramah dengan Sasha yang bahkan baru pertama kali ia temui.
Mereka juga sempat bercanda seakan-akan sudah saling mengenal satu sama lain. Pra sampai gak menyangka dengan hal tersebut. Sasha memang orang yang mudah sekali akrab dengan orang baru.
" Sasha, kamu pasti cewek yang spesial buat Pra iya kan?. Karna gimana pun juga ini adalah pertama kali nya, dia mau bawa temen cewek nya. Padahal dia itu gak biasa nya mau bawa seseorang untuk dia kenalkan sama keluarga nya. " Imbuh Tante Mona atau si pengantin Wanita kepada Sasha.
Sasha hanya membalas ucapan Tante Mona dengan senyuman saja. Dia sebenar nya tak mau terus-terusan membahas soal hal itu. Itu semua malah membuat nya merasa agak kurang nyaman.
" Tante sudah dengar, kamu dan Pra akan segera tunangan kan? Nanti kamu bisa pilih Dress nya di Butik punya tante ya? " Lanjut Tante Mona yang kalah semakin membuat Sasha merasa tak nyaman. Sasha memang tak siap membahas soal pertunangan nya dengan Pra.
Dan Pra tau akan hal tersebut. Dia bisa melihat hal itu dari raut wajah Sasha. Pra ini memang cukup peka terhadap gerak-gerik yang di perlihatkan Sasha. Karna hal tersebut, Pra mencoba mengalihkan topik obrolan di antara mereka.
" Tante, kayak nya kita harus segera pulang, sekarang. Soal nya kalau kelamaan, takut nya entar malah pulang lebih sore. " Ucap Pra pada tante Mona.
" Ah yasudah. Hati-hati ya di jalan. " Balas Tante Mona. Dia agak nya mengerti juga dengan Kode yang di perlihatkan Pra pada nya.
Sasha dan Pra pun akhirnya pamit pada Tante Mona untuk segera pulang. Mereka mulai melangkah keluar dari Gedung tempat Acara di langsungkan. setelah itu mereka pergi menuju parkiran, dimana Mobil Pra berada.
Namun belum juga tiba disana, Sasha yang tak lagi kuat menahan rasa sakit di Kaki nya itu, kemudian berhenti berjalan dan mulai membuka sepatu nya. Dan hal tersebut tentu membuat Pra sedikit heran.
" Kenapa buka sepatu? " Tanya Pra heran.
" Pengen aja. " Balas Sasha ketus.
Ia lalu kembali berjalan dengan bertelanjang Kaki, dan ujung nya Pra malah mengangkat dirinya untuk kemudian menggendong nya. Gadis yang satu ini, tentu saja berontak, tapi pada akhirnya dia tak bisa berbuat apa-apa, dan memilih untuk pasrah saja.
Toh memang Kaki nya sakit juga, dan memang dia membutuhkan bantuan. Cuman karna Gengsi, Sasha jadi bersikap seakan dia keberatan dengan perlakuan Pra pada nya. Padahal dalam hati, dia seneng juga dapat perlakuan begitu. Emang dasar cewek, kadang apa yang di perlihatkan dan yang di rasakan itu berbeda.
Pra lalu membawa Sasha masuk kedalam Mobil. Tak hanya itu saja Perhatian yang ia tunjukan cowok tersebut terhadap Sasha. Dirinya juga tak lupa memakaikan sabuk pengaman pada Sasha. Dan yang di beri perhatian malah pura-pura bersikap acuh tak perduli dengan hal tersebut.
Pikiran nya mungkin mengelak untuk menerima perhatian dari Pra, tapi hati nya justru memberikan respon yang berbeda. Pada fakta nya, semua perhatian yang di tunjukan Pra padanya itu membuat diri nya seakan terkena serangan jantung dadakan. Jantung nya di buat berdetak kencang tak beraturan.
Gak bisa di pungkiri, Dalam hati kecil nya Sasha merasa Baper juga. Terlebih, cowok yang memberi nya perhatian adalah cowok yang orang lain kenal sebagai sosok cowok yang dingin dan cuek. Tapi entah kenapa, bisa bersikap lain pada dirinya.
Sasha terlihat berusaha menahan Tangan Pra, ketika Pra selesai memakaikan sabuk pengaman pada nya.
" Aku mau minta sesuatu sama kamu, boleh kan? " Tanya Sasha secara tiba-tiba.
" Boleh aja, kamu mau minta apa? " Jawab Pra seraya menatap mata Sasha.
" Gak usah pake natap aku kayak begitu segala. Aku gak suka. " Seketika Sasha langsung mendorong pelan wajah Pra agar tak memandang ke arah diri nya.
Dan Pra malah tersenyum karna hal itu. Dan bukan nya menuruti ucapan Sasha barusan, Pra malah iseng sengaja terus-terusan menatap Sasha. Sampai Sasha malah kesal sendiri karna hal itu.
" Kamu tuh ya, kalau di bilangin suka banget ngeyel. Ngeselin tau gak. " Pada Akhirnya Sasha malah memperlihatkan wajah ngambek nya pada Pra.
" Ya maaf, abis kamu lucu aja gitu bikin aku gereget sendiri. Terus, Kamu tuh sebener nya mau minta apa sih? " Ucap Pra sambil mencubit pelan kedua pipi Sasha. dan kali ini, Sasha tak menepis tangan Pra yang seenak nya saja mencubit kedua pipi nya.
" Aku haus. Mau minum. Tapi mau yang dingin. " Pinta Sasha manja.
" Yaudah, aku beli dulu. Kamu tunggu disini sebentar. " Pra hendak pergi, tapi Sasha dengan cepat menarik lengan nya.
" Eh tapi kamu jangan beli di mini market atau di warung. Kamu beli nya sama Bapak-bapak di jalan itu aja. " Ujar Sasha seraya menunjuk ke arah seorang Bapak-bapak pedangang Asongan yang berada di sebrang jalan.
Pra terlihat menengok ke arah bapak tersebut. Dia sampai gak kepikiran jika Sasha meminta nya untuk membelikan nya minuman pada seorang pedangan Asongan. Jiwa sosial gadis itu ternyata ada.
" Kamu cuman mau beli minuman aja? " Tanya Pra kemudian.
" Ngak tuh, kalau bisa beli aja semua dagangan nya. Tapi kamu yang bayarin. " Jawab Sasha. Pra langsung tertawa mendengar ucapan Sasha barusan.
" Kenapa gak bayar aja sendiri? " Tanya Pra iseng.
Dia sebenarnya gak keberatan sama sekali jika harus membayar semua dagangan untuk Sasha. Tapi dia juga ingin tau bagaimana respon dari Sasha, jika dia bicara demikian.
" Aku kan gak punya uang. Gak bawa uang juga. Soal nya uang aku habis di pake Shoping di Online Shop. Mamah sampe ngomel karna aku kebanyakan beli barang tau. " Ucap Sasha dengan nada manja.
Dia sengaja curhat dan bersikap demikian untuk tau respon dari Pra. Apakah Pra suka dengan sosok cewek yang Manja, yang hobi nya Shoping, atau justru malah sebalik nya? Dan Pra justru gak merasa keberatan sama sekali dengan hal tersebut. Dia malah suka dengan sikap Sasha yang terkadang bisa secara tiba-tiba saja manja pada nya.
Kalau di pikir-pikir lagi, baik sasha atau pun Pra. Keduanya sama-sama ingin menguji respon yang di tunjukan masing-masing. dengan tujuan yang berbeda. Pra dengan keisengan nya. Dan Sasha dengan berbagai Permintaan nya.
Terlebih dari hal itu, kedua nya memang mempunyai perasaan yang sama namun Sasha lebih terlihat tak mau mengakui jika dia menyukai sikap yang di tunjukan Pra pada nya.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments