Pra terlihat mendekati Seorang Bapak pedagang Asongan di sebrang jalan. Dia kemudian mengajak bapak itu untuk menghampiri Sasha yang tengah menunggu di Mobil. Karna memang Sasha yang meminta nya melakukan hal tersebut. Setelah Si Bapak menghadap Sasha. Sasha langsung bicara pada nya.
" Bapak sudah lama berjualan? " Tanya Sasha ramah pada Bapak itu.
" Iya neng, saya sudah lama berdang seperti ini. " Jawab di Bapak dengan nada ramah juga.
Sasha tersenyum melihat keramahan yang di tunjukan Bapak tersebut. Dia semakin yakin, jika dirinya memang tak salah punya niat untuk membantu Bapak itu dengan memborong dagangan nya.
" Penghasilan bapak sehari bisa sampai berapa pak? " Sasha kembali bertanya pada bapak tersebut. Dia bertanya dengan nada yang lembut dan sopan.
" Gak tentu neng. Tapi Alhamdulillah, cukup untuk makan keluarga saya. " Ucap Si Bapak penuh rasa Syukur.
" Saya boleh beli semua dagangan bapak? " Ujar Sasha kemudian. Bapak itu tampak terdiam untuk beberapa saat. Mungkin dia tak percaya dengan ucapan yang di lontarkan Sasha barusan.
" Gimana pak? " Ucap Sasha lagi, yang seketika langsung membubarkan lamunan si Bapak.
" Boleh saja neng. Kalau memang neng gak keberatan. " Balas Si bapak.
" Yasudah kalau gitu saya bayar semua dagangan bapak. Tapi barang nya bapak bisa bagikan sama orang yang lewat. Saya mau ambil minuman ini aja. " Ucap Sasha seraya mengambil minuman dari dalam kotak pendingin yang di bawa si bapak.
" Dan ini uang nya. " Lanjut Sasha seraya memberikan si Bapak satu gepok uang tunai.
Uang itu uang milik nya sendiri. dia justru tak jadi meminta Pra membayar dagangan Bapak itu. Nyatanya, Sasha cuman mengerjai Pra saja untuk tau respon daru cowok itu. Dan pada kenyataan nya, dia berbohong soal dirinya yang tak membawa Uang.
Padahal mana bisa dia gak bawa uang kemana-mana. Pra tentu heran dengan sikap Sasha. Tapi untuk saat ini dia memilih untuk diam, untuk melihat sikap Sasha selanjut nya.
Sedangkan Si Bapak tentu kaget, beliau sampai gemetar ketika Sasha memberikan nya uang tersebut.
" Ini kebanyakan neng. " Ujar Si Bapak pada Sasha.
" Gak papa, bapak ambil saja. Ini rezeki dari tuhan. Bukan dari saya, saya hanya perantara saja. Jadi jangan di tolak. Mungkin ini adalah doa bapak yang tuhan kabulkan. " Ucap Sasha yang seketika membuat Pra kagum dengan cewek di hadapan nya itu. Sedangkan si bapak langsung terlihat mulai berkaca-kaca. Dia sampai tak bisa berkata apa-apa di depan Sasha.
" Bapak jangan menangis. Saya jadi ikut sedih kalau Bapak nangis. Tolong ya pak, di terima. Ini Rezeki untuk bapak dan keluarga. " Sasha tampak menghapus air mata yang mulai jatuh di kedua pipi Bapak tadi.
" Terimakasih neng. Saya nangis terharu sekaligus Bahagia. Saya memang sempat berdoa kepada Tuhan saya. Untuk membantu saya, karna istri saya sedang butuh pengobatan, dia sakit-sakitan tapi saya sebagai suami tak bisa membawa nya ke rumah sakit karna tak ada biaya. Saya jadi pedang Asongan tau kalau pendapatan saya tak seberapa, tapi di sisi lain saya yakin jika Tuhan pasti akan mengabulkan doa-doa yang saya panjatkan. Terimakasih neng... " Curhat Si Bapak yang pada Akhirnya terlihat melakukan Sujud Syukur di jalanan.
Sasha sebenar nya, ingin turun dari mobil. Dia ingin sekali mendekap bapak itu. Tapi berhubung Kaki nya sakit sekali, dia jadi gak bisa turun dari mobil dan hanya bisa duduk saja di kursi Mobil. Tetapi, sebagai Ganti nya Pra lah yang memeluk bapak tadi.
" Bapak tinggal dimana, saya bisa sekalian antarkan bapak sampai ke rumah. " Ujar Pra pada Bapak itu. Si Bapak mengeleng.
" Rumah saya berada di gang sempit, mobil gak bisa masuk kesana. Rumah saya juga jelek dan kumuh. Saya takut jika Aden gak suka melihat nya. " Ucap Si Bapak sambil mengusap air mata nya.
" Gak papa, saya bisa antar bapak sampai Gang dekat rumah bapak saja. Soal Rumah, saya gak merasa keberatan melihat rumah bapak sekaligus menjenguk Ibu. Itu pun jika Bapak tak keberatan. " Balas Pra pada si bapak.
" Iya, pak. Kita antar ya sampai ke dekat rumah bapak sekalian saya mau jenguk
ibu. " Tambah Sasha yang semakin membuat si bapak Yakin menyetujui keinginan mereka berdua.
Pada Akhirnya si Bapak mau di antarkan ke rumah nya. Dan sebelum itu, ia bagikan semua barang dagangan nya kepada orang-orang yang lewat. Tentu nya secara gratis.
Setelah itu, barulah si bapak di antar ke rumah oleh Pra dan Sasha. Ini adalah pertama kalinya si bapak naik Mobil mewah, dia bahkan sampai sungkan untuk masuk kedalam. Karna takut mengotori Mobil. Tapi Sasha berusaha meyakinkan Si Bapak untuk bersikap santai saja. Hingga membuat si Bapak mun nyaman duduk di kursi belakang.
Bagi Sasha Seorang Pekerja yang baik tidak di lihat dari seseorang yang hanya memakai jas dan dasi. melainkan bagaimana cara orang tersebut bisa menghargai juga menikmati perkerjaan nya dengan sepenuh hati. Rasa Syukur yang di perlihatkan orang tersebut, jauh lebih baik dari hasil pekerjaan itu sendiri. Berapapun hasil yang di dapatkan dari sebuah pekerjaan, akan sangat berarti jika orang tersebut mensyukuri nya.
***
Pra mulai menjalankan Mobil nya. Dia mengantar Bapak tadi sampai ke Gang dekat rumah. Mereka awal nya, mau menengok istri si Bapak yang di ceritakan sedang dalam keadaan sakit itu. Tapi hal itu tak jadi di lakukan Pra, karna melihat kondisi Kaki Sasha yang lecet dan Sasha juga terlihat kesulitan untuk berjalan.
Dia jadi khawatir dengan kondisi Sasha. Berbeda dari Sasha yang bahkan gak perduli dengan hal tersebut, dan ngotot untuk pergi.
" Jangan di paksain Sha, kita bisa kesini lain kali. " Cegah Pra pada Sasha.
" Ih apaan sih, gw kan cuman sakit Kaki. Badan gw kan masih sehat, lagian kamu kan bisa gendong aku sampai sana. " Ucap Sasha kekeh mau pergi.
" Tapi aku tadi sempet lihat kalau kamu dari tadi megang perut terus. Itu Kenapa coba? " Pertanyaan Pra barusan menyadarkan nya akan sesuatu hal.
Yang pada akhirnya membuat Sasha setuju untuk tak ikut bersama Si Bapak tadi. Pada akhirnya si bapak pergi ke rumah nya sendiri. tentu dengan rasa bahagia yang ia dapatkan. Sasha juga berjanji, jika lain kali dia pasti akan mampir ke rumah si Bapak untuk menengok Istinya yang sakit. Tapi untuk saat ini Sasha memilih untuk tidak ikut.
" Kamu sebener nya kenapa? Ada yang sakit, selain di kaki? " Tanya Pra begitu khawatir pada Sasha.
" Gak papa kok. Gw cuman capek aja sih. Kita pulang aja yuk. " Pinta Sasha pada Pra.
" Yaudah. "
Pra memang khawatir, dan gak begitu yakin jika Sasha baik-baik saja. Tapi ketimbang terlalu lama banyak bertanya. Ia pun memilih untuk segera pergi mengantar Sasha pulang ke rumah.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments