Bela sedang berada di dalam pesawat pribadi Athes. Sebuah pesawat pribadi yang sangat mewah dengan atap transparan, sehingga dia bisa memandang pemandangan langit yang cerah.
Namun tadi saat naik ke pesawat pribadi mewah tersebut, Bela sempat mencibir karena sebuah tulisan nama Athes yang tertera besar di badan pesawat.
Bela pikir itu berlebihan, pamer tapi terlihat norak. Bela pun dengan puas menertawakan kenarsisan bosnya itu. Dia baru berhenti tertawa ketika Athes mengatakan kalau pesawat ini adalah hadiah ulang tahun ke-4 dari ayahnya.
Kini keduanya sedang berada dalam perjalanan menuju Miami, Florida-Amerika Serikat, untuk memantau salah satu bisnis De Luca Internasional di Negeri Paman Sam itu. Sebenarnya tidak hanya berdua, tapi salah satu rekan Athes yang bernama Romy juga ikut.
Karena statusnya sebagai sekretaris Athes, mengharuskan dirinya harus mengikuti bosnya itu kemana pun dia pergi. Dan untungnya karena statusnya itu tidak mendapatkan kecurigaan dari Lucas, meskipun Lucas cukup keberatan Bela ikut dalam bisnis ini.
Arabela
Tuan, boleh aku bertanya?
Arabela
{ Menoleh pada Athes yang duduk disampingnya }
Athes De Luca
Hm..
Athes De Luca
{ Sibuk membaca majalah }
Arabela
Anda bilang ini pesawat hadiah ulang tahun anda yang ke-4,
Athes De Luca
Lalu?
Arabela
Mesin pesawat ini masih bagus kan?
Arabela
Karena usianya sudah puluhan tahun, aku hanya takut,-
Athes De Luca
Apa kau pikir aku sangat miskin sampai tidak bisa merawat pesawat-pesawatku?
Athes De Luca
{ Nada santai tanpa menoleh kearah Bela }
Arabela
Syukurlah kalau begitu...
Romy
Hahahaha...
Arabela
{ Menoleh pada Romy }
Romy
Nona, Bela...
Arabela
Anda bisa memanggilku Bela.
Romy
Oke Bela.. Kau sangat lucu, kalau pun Athes itu tidak sekaya sekarang, kurasa dia akan merawat pesawat ini dengan sangat baik.
Romy
Karena pesawat ini adalah hadiah pertama dari ayah-nya. Pesawat ini adalah kesayangannya.
Romy
Jangan remehkan lagi bosmu...
Romy
Oh Tuhan... Kau benar-benar lucu... Sungguh....
Arabela
{ Melirikkan mata tidak enak pada Athes }
Arabela
Maaf...
Athes tidak merespon, pria itu tetap fokus pada majalahnya, tidak terlihat tersinggung sama sekali oleh Bela yang meragukannya.
Ketika menyadari Athes yang dingin tidak akan menggubris kata maafnya, Bela menyandarkan tubuhnya senyaman mungkin pada sandaran kursi,
Dia menarik selimut yang menyelimuti kakinya lebih tinggi karena AC pesawat sangat tinggi. Dingin sekali, tapi Bela tidak berani mengungkapkannya.
Athes De Luca
Apa suhu AC-nya perlu di kecilkan?
Bela terkesima dengan kepekakaan dari Athes, cenderung perhatian walaupun secuil.
Arabela
T-tidak perlu....
Lagi-lagi Athes tidak memberikan respon, tapi Bela sudah terbiasa dengan sikap Athes yang seperti itu.
Athes De Luca
Kalau begitu angkat kakimu ke atas kursi.
Arabela
Hah? Memangnya boleh?
Lagi, Athes tidak beniat menjawab pertanyaannya. Masa bodoh. Bela pun menurut. Dia melepaskan sepatu heels-nya sebelum mengangkat kakinya ke atas kursi dengan melipatnya.
Athes De Luca
{ menaruh majalah bisnisnya ke atas meja. }
Lalu tiba-tiba Athes menarik tubuh Bela dan menyandarkannya di dada bidangnya.
Arabela
{ Terkesiap }
Arabela
A-apa yang kau lakukan?
Athes De Luca
Memberi kehangatan.
Bela mencoba bangkit tapi rangkulan Athes di bahunya sangat kuat.
Arabela
{ Menghela napas }
Lagi-lagi dirinya harus pasrah apapun yang di perbuat si devil itu padanya.
Athes De Luca
{ Menaikan selimut Bela sampai ke lehernya. }
Athes De Luca
Tidurlah. Perjalanan kita masih panjang.
Arabela
A-apa?
Athes De Luca
Kau mendengarnya.
Arabela
B-baiklah.
Bela melirikan matanya tidak enak pada Romy. Benar saja, pria itu memperhatikan dirinya. Bahkan sangat lekat cenderung tidak sopan.
Arabela
{ Menghela napas }
Pasti pria itu berpikir jika dirinya adalah seorang sekretaris sekaligus simpanan bos-nya, yang sayangnya itu sangat benar sekali.
Arabela
{ Mencoba memejamkan mata }
Tapi dirinya tidak bisa benar-benar tidur karena dia menyadari, Romy tidak berhenti memperhatikan dirinya.
Arabela
{ Kembali membuka mata }
Dan benar saja Romy sedang menatapnya dengan seksama.
Arabela
Maaf Tuan Romy, ada yang bisa saya bantu?
Romy
{ Memicingkan mata }
Athes De Luca
Apa yang kau lihat? dia bertanya padamu?
Romy
Aku seperti pernah melihat wanita-mu ini.
Arabela
Saya sekretarisnya bukan wanita-nya.
Athes mengelus rambutnya dan mencium puncak kepala Bela yang bersandar di dadanya.
Arabela
{ menahan napas dengan jantung yang berdebar }
Bagaimana pun dia seorang wanita yang akan mempunyai hati seperti kembang api, meledak di udara, jika mendapatkan perlakuan manis seperti itu dari seorang pria.
Tapi lagi-lagi suaranya tidak di gubris. Athes dan Romy, mereka sama saja. Sama-sama songong
Romy
Tapi dimana ya?!
Romy
{ Ekspresi berpikir }
Bela pun mengalah, dia memejamkan matanya dengan memeluk tubuh kekar Athes untuk mencari kehangatan. Dan dirinya tidak akan menghiraukan lagi apa yang di katakan atau pun yang di pikirkan oleh rekan Athes tersebut.
Romy
Aku ingat!
Romy
{ Menjetikkan jari sampai berbunyi }
Romy
Bukankah dia si gadis 1 juta euro itu?! Benar kan?
Reflek, Bela membuka matanya dengan membelalakan matanya.
Comments
Fatmawati
Next up thorrrr
2024-01-06
1
LizkOok_👑❤
NGAKAK 🤣😭
2024-01-05
7
fii_
up yg banyak thorr
2024-01-05
0