The Dinner
Manda
Done, God Lissa cantik banget!
Mona Ivander
{Menatap penampilan dicermin}
Wajah melongo yang Lelaki itu tunjukkan membuat Mona mengerutkan kening, berbeda dengan Manda yang menampilkan senyum puasnya.
Barra Orlando
Andai lo bukan adik gue.
Manda dan Mona yang mendengar gumaman itu sama sama membulatkan maniknya, berbeda dengan Bara yang kini malah menampilkan senyum gelinya.
Barra Orlando
Lo cantik banget, gue yakin Rangga bakal nyesel nyianyiain lo.
Barra Orlando
Keluarga Rangga udah dateng, ayo turun.
Tangannya meraih Heels dengan tinggi 3 cm, tidak terlalu tinggi, yang Mona takutkan jika memaksa dia malah mempermalukan nama Lissa nanti karena ini pertama kalinya Mona mengenakan heels.
Mona dan Bara pun menuruni anak tangga menuju ruang makan.
Mona Ivander
Malem Pa, Ma.
Mona menyapa Jonathan dan Viona yang terlihat menampilkan senyum lebarnya, dia harus berperan sebagai anak kalem dan baik sekarang.
Dengan anggunnya, dia menarik kursi di samping Bara, semenatara Boby- Kakak kedua Lissa itu tidak hadir, Mona yakin jika Lelaki itu lebih memilih merayakan ulang tahun Natalie.
Namun satu hal yang membuat Mona menahan senyum smirknya agar tidak keluar, disana.. di hadapannya, Rangga datang dan menatapnya dengan menampilkan wajah dingin.
Mona Ivander
Haha.. gue tau sekesal apa lo sekarang. {Membatin}
Mona Ivander
Oh iya, Lissa lupa, malem Om, Tante, malem Rangga, maaf ganggu waktu berharga kalian.
Mona Ivander
{Menatap kedua orangtua Rangga dan Rangga bergantian sembari tersenyum}
Mona Ivander
Ngomong-ngomong Lissa yang meminta Papa untuk mengundang kalian makan malam.
Sepasang paruh baya yang tadinya sibuk mengerutkan kening itu terlihat tersentak, sebelum akhirnya memberikan senyum lebar dan mulai berbicara.
Hana
Tidak apa apa sayang, justru Tante sama Om berterima kasih karna sudah mengundang kami makan malam.
Hana
{Tersenyum kearah Lissa}
Hana
Ngomong ngomong, kamu banyak berubah dari terakhir kali kita ketemu,
Hana
Maksud Tante kamu sekarang terlihat jauh lebih cantik.
Mona tidak memberikan respon, selain senyum tipisnya, yang Mona tau, wanita paruh baya itu tengah membual sekarang, tentu alasannya karna keberadaan Papa dan Mamanya.
Mona Ivander
Ah.. benar kah Tan? Tapi sepertinya Rangga terlihat keberatan.
Mona Ivander
{Melirik kearah Rangga}
Mona sengaja menampilkan mimik sedih di buat buatnya, dia berharap semoga ekspresi yang sudah dia ciptakan mati matian itu terlihat
Lagi, pasangan paruh baya itu tersentak pelan, keduanya spontan menoleh ke arah Rangga yang kini menatap lurus ke arah Mona, wanita dengan penampilan mewah itu mendesah, Mona bahkan tau saat tangan wanita itu mencubit tangan Rangga di bawah meja.
Hana
Maaf nak Lissa, Tante yakin itu tidak seperti yang kamu fikirkan, dari dulu Rangga memang seperti itu.
Mona hanya membulatkan bibirnya sembari mengangguk kecil, tunggu saat makan malam ini selesai batin Mona, karna rasanya Mona sudah tidak sabar ingin memutuskan semuanya sekarang.
Makan malam pun selesai..
Jonathan Orlando
Sebelumnya Tuan David, ada yang ingin Putri saya sampaikan sebelum makan malam ini berakhir.
Mona Ivander
Mungkin apa yang akan Lissa sampaikan ini mengejutkan Om dan Tante, jadi.. Lissa ingin menyampaikan kalau,-
Mona Ivander
Lissa ingin memutuskan pertunangan dengan Rangga.
Mona menatap kearah kedua orangtua Rangga di depannya yang menatapnya dengan ekspresi tak percaya, lalu beralih kearah Rangga.
Mona tersenyum smirk, sementara rahang Lelaki itu mengeras dengan urat urat leher yang terlihat, dia bahkan tau jika di balik meja sana, tangan Rangga sudah mengepal.
David
Maksud kamu apa nak? kamu lagi ada masalah sama Rangga?
David
Atau Rangga nyakitin kamu?
David
Ini bisa di bicarakan baik baik, coba ceritakan apa yang terjadi antara kalian?
Hana
{Mengangguk mengiyakan}
Rangga sedari tadi tidak juga mengeluarkan suara, mungkin.. antara takut dan senang, takut menjadi bahan amukan kedua orangtuanya, dan senang karna bisa terlepas sepenuhnya dari hubungan yang mengikatnya.
Mona Ivander
Selain karna kita tidak saling cocok, antara Lissa dan Rangga sudah mempunyai kekasih masing masing Om,
Mona Ivander
Dan cukup mengecewakan Rangga memiliki kekasih dari awal ah..
Mona Ivander
Ralat, sebelum kita mengikat pertunangan, mungkin sebaiknya Om dan Tante tanyakan sendiri pada Rangga.
Mona Ivander
Dia pasti akan senang hati mengenalkan pacarnya kepada kalian,-
Penjelasan Mona terpotong, gadis itu memicingkan mata saat melihat Rangga melenggang begitu saja, sungguh tidak punya sopan santun, kedua orangtua Lissa bahkan menatap punggung pemuda itu dingin.
Berbeda dengan Orang tua Rangga yang memandang anak semata wayangnya itu geram, sikap Rangga benar-benar di luar ekspektasi mereka sekarang.
Mona Ivander
{Menatap kedua orangtua Lissa}
Mona Ivander
Lissa izin dulu Pa, Ma.
Hana
Iya nak Lissa, Tante pikir memang kalian harusnya saling ngobrol lebih dulu,
Hana
Tante yakin kalian berdua hanya salah paham.
Mona Ivander
Siapa yang ngajak lo ngomong? {Membatin}
Barra Orlando
Mau Kakak temenin?
Mona Ivander
Lissa bisa sendiri.
Mona Ivander
{Bangkit dari kursi melangkah menuju Rangga dihalaman belakang}
Mona Ivander
{Tersenyum dingin}
Mona mengangkat bahunya sekilas, tangannya bersedekap sembari mendekat ke arah Rangga, Mona jelas terlihat menantang sekarang.
Mona Ivander
Sesuai keinginan lo,
Mona Ivander
Dan sesuai apa yang gue bilang hari itu, harusnya lo udah tau jawabannya, Rangga.
Rangga
{Menatap Mona tajam}
Entah apa yang Lelaki itu likirkan, dalam sekali sentak Rangga membawanya ke dalam pelukan. Sedetik Mona terpaku, namun dengan sekuat tenaga ia memberontak melepaskan diri dari pelukan Rangga.
Mona Ivander
Lepasin brengsek, apa mau lo sebenernya?
Rangga
Lo berubah Lissa, lo sengaja kan ngelakuin itu biar bikin gue tertarik?
Mona mengetatkan rahangnya, lututnya terlepas memberikan tendangan pada perut Rangga yang spontan saja membuat Lelaki itu melepaskan pelukannya.
Rangga
{Meringis memegangi perut}
Mona Ivander
{Menatap Rangga jijik sembari tangan bersedekap dada}
Mona Ivander
Lk itu menjijikkan Rangga, lo sama aja kek cewek Medusa lo itu.
Mona Ivander
Lo likir setelah apa yang selama ini lo lakuin ke gue,
Mona Ivander
Setelah lo sama geng lo bikin mental gue rusak,
Mona Ivander
Gue bakal tetep pertahanin lo? Heh lucu banget pemikiran lo.
Mona Ivander
Denger ya.. lo bukan lagi berhadapan dengan Lissa yang dulu,
Mona Ivander
Lissa yang dulu udah pergi setelah kejadian bunuh diri hari itu,
Mona Ivander
Gue sekarang udah berubah, dan jangan harap gue bakal diem aja dengan apa yang lo lakuin.
Mona Ivander
Saran gue, jangan macem macem.
Mona Ivander
Gue gak akan segan buat bales kelakuan kalian 3 kali lipat dari apa yang kalian lakuin ke gue, ngerti?
Rangga tidak lagi mengeluarkan suaranya, dia masih fokus menahan nyeri yang dia rasakan tepat pada ulu hatinya.
Kenapa gadis itu sekarang benar benar berbeda, atau...
Lissa menderita Bipolar? apa yang mereka lakukan selama ini membuat gadis itu memiliki dua kepribadian?
Shhh.. jadi yang sekarang berada dalam tubuh Lissa itu adalah Alter ego ya?
Comments
Me.
Izin mengoreksi ✋, yang tepat itu DID (Dissociative Identity Disorder) atau Gangguan Identitas Disosiatif. Kalau Bipolar itu gangguan mood yang berubah drastis.
Bipolar sering disangka kepribadian ganda, jadi aku izin sharing ya 😁
2024-03-16
2
◦•●◉✿Alina cahaya✿◉●•◦
Hilih!! KE PEDEAN LU NYING
2024-01-05
0
keanna zahira aprillia
Alter ego lebih masuk akal sih kalo di real life/Shy/karena transmigrasi jiwa itu cuma ada di fiksi/Smile/next thor, semangat up nya/Drool//Drool//Drool/
2023-12-27
0