Ruangan dengan serba putih itu sangat sunyi. Diatas brankar terdapat seorang gadis dengan perban yang membalut luka dikepala dan lengannya.
Perlahan mata indah itu terbuka. Hingga sang empu melihat langit-langit ruang inapnya. Setelah menyesuaikan cahaya yang masuk ke retinanya. Gadis itu sedikit mengernyit karena kepalanya yang pusing.
Hingga selang beberapa detik pandangan nya mulai jelas, manik nya berkeliaran memandang kesebagian ruang yang terasa asing bagi nya.
Mona Ivander
Gue dimana?
Dengan sisa tenaga dia menegak kan tubuh, denyut yang dia rasakan refleks membuat tangannya terangkat menyentuh kepala.
Mona Ivander
Perban?
Ah.. Dia ingat kecelakaan yang terjadi di sirkuit hari itu..
Mona Ivander
Apa gue selamet?
Klak!
Mona Ivander
{Menoleh}
Viona Orlando
Lissa sayang..
Viona Orlando
Kamu udah bangun?
Viona Orlando
Astaga... kamu bikin mama khawatir.
Mona Ivander
{Dahi meengernyit}
Siapa orang itu yang dia panggil Lissa? Dirinya? Dia yakin jika wanita yang kini memeluknya itu salah masuk ruangan.
Mona Ivander
{Melepaskan pelukan}
Mona Ivander
Maaf, Tan..
Viona Orlando
{Kening mengernyit dengan bibir bergetar}
Viona Orlando
Lissa, ini Mama nak, maaf karna Mama jarang sekali pulang, Lissa maafin Mama kan?
Mona bisa melihat jelas manik wanita itu yang membola terkejut, juga jangan lupakan jika kini wanita itu keluar dengan langkah cepat sembari menutup mulut nya menahan isakan.
Lagian ini Bunda nya kemana sih? Kenapa wanita yang selalu mengomeli nya karna kenakalan nya itu tidak juga memunculkan diri?
Klak!
Tap..
Tap..
Tap..
Suara itu kembali membawa manik Mona menuju pintu yang terbuka, seorang dokter bersama dengan dua suster yang membantu kini menghampiri nya dengan ekspresi seolah olah dia akan mati dalam beberapa menit kedepan.
Mona Ivander
Ck!
Mona Ivander
{Membaringkan tubuh dengan rusuh}
Mona sangat membenci rumah sakit dan dokter, namun entah kenapa selalu ada saja kejadian yang membuatnya berurusan dengan dua hal tersebut.
Dokter
Hati-hati, Nonna.
Dokter
{Berjalan mendekat kearah Mona}
Dokter
Nonna, ingat siapa Nyonya yang tadi masuk?
Mona Ivander
{Mengerutkan kening}
Mona Ivander
Gak tau. Salah ruangan mungkin.
Mona menatap dua suster yang saling pandang..
Dokter
Nama Nonna, ingat?
Mona Ivander
Lo pikir gue amnesia apa!
Dokter
Kalau Nonna ingat nama Nonna, kenapa Nonna tidak ingat Mama Nonna?
Ini dia dirumah sakit atau rumah sakit jiwa sih? kenapa Dokter sama susternya abnormal gini?
Mona Ivander
Lo pada ngomong apa sih?
Mona Ivander
Gue gak ngerti siapa yang kalian maksud.
Mona Ivander
Nama gue Mona Mirabelle Ivander.
Mona Ivander
Bukan Lissa.
Mona Ivander
{Menghela napas}
Dokter
Nonna, nama Nonna itu Lissa Naura Orlando, putri dari Nyonya Viona dan Tuan Jonathan.
Mona Ivander
{Terdiam dengan wajah dingin}
Mona Ivander
Dokter lagi ngerjain saya?
Dokter
{Menghembuskan napas pelan}
Dokter
Sus, bisa kalian keluar dulu?
Kedua suster itu pun beranjak pergi meninggalkan ruangan.
Dokter
{Meraih kaca lalu menyodorkannya pada Mona}
Mona Ivander
Dokter suruh saya ngaca disaat keadaan saya kaya gini?
Dokter
Ngaca dulu, lalu jelaskan.
Mona Ivander
Dih aneh!
Mona Ivander
{Meraih cermin dari tangan Dokter}
Pyaarr!!
Dan tak sampai lima detik, cermin itu sudah tak terbentuk di atas lantai. Dengan suara Dokter yang mengumpat sembari berpindah tempat.
Mona masih mempertahan kan wajah terkejut nya, bukan terkejut karna suara kaca pecah tadi, namun terkejut dengan hal lain yang masih tak mampu otak nya cerna.
Mona Ivander
What the... itu tadi muka siapa? kenapa rambutnya panjang?
Dokter
Wajah anda, Nonna.
Mona Ivander
KOK BISA DI GUE?
Dokter
{Menatap Mona lama lalu menggeleng dengan wajah serius}
Dokter
Sudahlah Nona, jangan bercanda, saya tau sekarang sedang tren Novel Transmigrasi jiwa di kalangan remaja.
Mona Ivander
Dok, ini gue beneran gak ngerti kenapa bisa gini.
Mona Ivander
Maksud Dokter, saya nempatin raga nya Lissa gitu?
Dokter
{Mengedikkan bahu}
Mona Ivander
Jelasin, Dok!
Dokter
Gak tau.
Mona Ivander
KENAPA GAK TAU!
Mona Ivander
Terus gue gimana Dok? Jangan jangan lo ya yang sengaja mindahin jiwa gue?
Mona Ivander
{Menyipitkan mata menatap Dokter}
Dokter
{Memutar bola mata}
Dokter
Saya Dokter Nonna, bukan Dukun.
Mona Ivander
Terus gimana?
Dokter
Anggap saja Nona sedang mengalami Amnesia, saya juga akan mengatakan itu pada keluarga anda,
Dokter
Tenangkan diri Nona, jangan terlalu berfikir keras, saya permisi.
Comments
nvas'ca
😭🙏
2024-11-06
1
AS
agak laen cok dokternya 😐😐😐
2024-05-14
10
[ㅓㅑㄷ]
🤣😂kaga jelas lu dok
2024-02-24
0