The Slap
Mona Ivander
Gue ke toilet dulu.
Mona menghentikan langkahnya yang sudah berniat berbelok menuju toilet saat Manda juga melakukan hal yang sama.
Mona Ivander
Kenapa lo ikut?
Manda
Manda kan mau nemenin Lissa, kali aja yang ngerjain, biar Manda gampar nanti.
Mona Ivander
Gue bukan bocil yang ketoilet aja minta di temenin.
Manda
Lissa, tapikan nanti kalau,-
Mona Ivander
Lo ke kantin cari tempat, awas aja kalau kita gak kebagian tempat kek kemarin, gue dudukin lo.
Manda
{Mencebikkan bibir lalu menghentakkan kaki kesal}
Mona Ivander
{Memutar bola mata malas lalu melangkah masuk toilet}
Setelah selesai dengan urusan toilet, Mona keluar dari bilik menuju kaca yang terletak diatas wastafel untuk membenarkan penampilannya.
Dia mencuci muka, sejenak bermalas malasan guna menghilangkan ngantuk yang sedari tadi dirasa.
Suara air yang terbuka disamping nya membuat Mona mendongak menoleh melalui kaca.
Mona Ivander
{Mendengus malas}
Natalie
Apa kabar Adik manis?
Mona tidak menanggapi, dia masih tetap meneruskan kegiatannya mencuci wajah dengan tenang.
Natalie
Mulai berani rupa nya si cupu satu ini.
Mona Ivander
{Menatap Natalie dengan mimik malas dari kaca}
Mona menyapu wajah dengan tisu dari saku nya, lalu memutar badan, menatap Natalie dengan wajah tenang dan tangan yang bersedekap didada.
Tangannya terangkat menutup mulutnya yang menguap, Mona tidak sedang bersandiwara sekarang, sudah dia bilang dongeng dari Bu Rini benar benar membuatnya mengantuk.
Natalie menggertakkan bibir saat melihat respon gadis di depannya, jika dulu saat melihatnya Lissa akan menunduk takut dan pergi begitu saja, nampaknya berbeda dengan sekarang, gadis itu bahkan terlihat berani menantangnya.
Natalie
Jangan lo pikir, dengan berubah kek gini lo bisa dapetin Rangga, Lissa.
Natalie
Sampai kapan pun dia cuma jadi milik gue!
Natalie
Liat.. dua kakak lo aja, lebih sayang ke gue dari pada lo adek nya sendiri.
Natalie
Kasian.. lo susah susah berubah tapi tetep gak ada yang perduli.
Natalie
{Tersenyum meremehkan}
Mona tersenyum dingin mencoba untuk tetap tenang, tatapannya bahkan terlihat meremehkan seakan kata kata tadi tidak memberikan efek apapun.
Mona Ivander
Rangga? dua Kakak gue?
Mona Ivander
Ambil gih sana! lo kira gue perduli?
Mona Ivander
Gue gak butuh cowok gak punya malu kek mereka.
Mona Ivander
Lo pikir pacar lo seganteng itu? sampai bikin gue tergila gila?
Mona Ivander
{Terkekeh meremehkan}
Mona Ivander
Sorry bitch.. gebetan gue, bahkan jauh lebih segala nya dari pada cowok lo itu.
Mona Ivander
{Menutup hidung lalu mengibaskan satu tangan didepan wajah}
Mona Ivander
Lo abis makan apa sih? bau lo kek sampah timbunan satu bulan!
Mona menahan umpatan saat merasakan panas pada pipinya, ia tidak merespon, wajahnya bahkan masih tetap menampilkan raut dingin seperti biasanya,
Namun melihat dari rahang gadis itu yang mengetat, juga tatapan mata yang kian menajam, siapapun tau jika gadis itu tengah emosi.
Mona Ivander
Lo siapa? Lancang banget nampar gue huh!?
Mona bertanya penuh penekanan, gadis itu bahkan melangkah perlahan kedepan dengan tatapan mengintimidasi.
Natalie
{Reflek melangkah mundur}
Natalie tergagap di tempat saat tubuhnya menabrak dinding, hal yang membuat Mona tersenyum smirk dengan tangan yang mengurung badan Natalie.
Mona Ivander
Kenapa? Sekarang lo takut?
Natalie
{Mengalihkan pandangan dari Mona}
Natalie
G-gak, emang lo siapa sampe gue takut?
bukan nya bisa bernafas lega, Natalie merasa jika udara di sekitar nya kian mencekik. Aura Lissa benar-benar mengintimidasi.
Mona Ivander
Gue peringatin sama lo jangan macem macem sama gue, Natalie.
Mona Ivander
Gue bisa dengan senang hati ngasih sampah kayak Rangaa dan kedua Kakak gue,
Tapi kalau lo masih juga ngusik hidup gue, gue gak bakal diem aja, dan ini,-
Tubuh Natalie jatuh tersungkur karna tamparan keras dari Mona, juga jangan lupakan jika kini terdapat darah yang mulai mengalir dari sudut bibir wanita itu.
Mona Ivander
Anggap aja kita impas.
Suara gebrakan pintu yang terbuka membuat Mona mendengus seiring dengan maniknya yang memutar malas.
Adam
APA YANG UDAH LO LAKUIN SAMA DIA BITCH?!!
Bobby Orlando
JANGAN KARNA SELAMA INI KITA DIEM LO MALAH BISA SEENAK NYA!!
Adam
KITA FIKIR SETELAH PENAMPILAN LO BERUBAH, LO BAKAL JADI LEBIH BAIK,
Adam
TAPI YANG ADA KELAKUAN LO MAKIN MENJADI!
Mona Ivander
{Memejamkan mata malas}
Tarikan kuat pada tangannya membuat Mona tersadar dan menarik tangannya kembali, telunjuknya terangkat dengan pandangan memperingatkan pada Bobby.
Mona Ivander
Udah berapa kali gue ingetin, JANGAN SENTUH GUE SIALAN!
Bobby Orlando
LO UDAH NAMPAR NATALIE BITCH, LO PIKIR LO SIAPA?!
Mona Ivander
GUE YANG TANYA LO SIAPA? KALIAN SIAPA BERANI BERANI NYA BENTAK GUE HAH!?
Rangga
LO BENER BENER KETERLALUAN LISSA,
Rangga
JANGAN KARNA KITA SELAMA INI DIEM, LO JADI SEENAK NYA!
Mona Ivander
{Mengalihkan pandangan pada Rangga lalu menatap tajam}
Mona tersenyum sinis, melangkah mendekat ke arah Rangga yang juga menatap marah ke arahnya.
Mona Ivander
Lo semua yang mulai semua ini lebih dulu,
Mona Ivander
Gue bakal bikin kalian satu persatu nyesel udah main-main sama gue!
Mona Ivander
Dan lo pel*cur!
Mona Ivander
{Pandangan beralih kearah Natalie lalu berbisik ditelinganya}
Mona Ivander
Hari itu di rooftop, gue gak semudah itu ngelupain semuanya,
Mona Ivander
Gue saranin lo pergi, sebelum lo jadi buronan Polisi.
Bisikan itu membuat Natalie menegang, gadis itu bahkan bergetar dalam kungkungan Rangga.
Rangga
Apa yang lo lakuin Lissa?
Mona tertawa kecil lalu menatap satu persatu dari mereka dengan pandangan meremehkan.
Mona Ivander
Lo semua siap siap, permainan nya baru aja di mulai.
Dan Mona pergi meninggalkan seribu pertanyaan di benak mereka masing masing.
Kecuali Bara, Kakak pertama Lissa itu langsung pergi begitu saja mengabaikan panggilan dari kembarannya.
Mona msnghempas tangannya kuat saat merasa cekalan pada pergelangan nya, dia mendengus malas menatap kehadiran Bara di sampingnya.
Mona Ivander
Apa lagi? Lo belum puas ngehina gue?
Bara dengan cepat menggeleng, tangan lelaki itu terangkat hendak menyentuh pipi Mona namun segera gadis itu tangkis.
Mona Ivander
Jangan sentuh gue! Harus berapa ribu kali gue peringatin?!
Barra Orlando
Pipi lo merah, siapa yang nampar lo?
Mona Ivander
{Memiringkan kepala menatap Bara}
Mona Ivander
Kalau gue bilang Natalie yang nampar gue duluan, lo percaya?
Mona Ivander
How funny you are, bagus!
Mona Ivander
Seharus nya lo emang gak perlu percaya,
Mona Ivander
Pipi mulus gue cuma sengaja gue tampar sendiri karna ada najis besar disana tadi.
Barra Orlando
Bukan begitu, Dek.
Mona Ivander
Jangan panggil gue pake sebutan itu, rasanya gue mau muntah dengerinnya.
Dan seperti tadi, gadis itu juga pergi begitu saja, membuat Bara terdiam di tempat dengan tangan yang mengepal.
Comments
zea
next
2023-12-23
1
🌹Megha🌹
dikit amat
pelit deh🥺
2023-12-23
0
AcaRean
Kalau kaya gini peran utamanya huh panutan banget😍😍
2023-12-23
0