The Threat
Mona memandang Givano tak suka, jawaban yang Lelaki berikan tidak sesuai dengan ekspektasinya.
Itu yang dapat Mona simpulkan dari sikap Givano tadi.
Givano itu tipe orang yang tidak suka berbasa basi pada orang lain, terutama wanita yang Lelaki itu bilang makhluk rempong dengan sejuta keribetan yang ada.
Namun berbeda jika Givano sudah merasa nyaman, Lelaki itu pasti tak sungkan untuk menganggap nya seperti keluarga sendiri.
Itu alasan yang membuat Mona yakin jika Givano menyukai Lissa.
Givano
Liss, gue ada janji sama dokter di dalem, gue gak bisa ngajakin lo, lo gak bakal di bolehin masuk.
Mona tersadar saat ucapan Givano itu terdengar, satu hal yang Mona fikirkan sekarang.
Jika seandai nya Givano memang tidak ada perasaan apapun pada Lissa, Lelaki itu pasti akan dengan senang hati meninggalkannya begitu saja.
Mona Ivander
Oke, gue punya misi lain sekarang. {Membatin}
Mona harus bisa membuat Givano semakin dekat dengan Lissa, karna dengan ada nya Givano, Mona yakin tidak akan ada yang berani mengganggu Lissa lagi, jika saja untuk kedepan nya jiwa mereka kembali pada raga masing masing.
Mona Ivander
Ya udah gue bisa nunggu.
Mona Ivander
{Menatap Givano}
Givano
{Menghembuskan napas pelan}
Givano
Gue pesenin lo taksi,-
Mona Ivander
Terserah Van, kalau gitu buat kedepan gue gak mau ketemu sama lo lagi.
Dan Mona hampir saja tidak bisa menahan kikikan geli setelah nya, ngambek masih tetap menjadi jurus utama nya bila berdebat dengan Givano.
Jika seandai nya yang berdebat dengan Givano adalah diri nya sendiri, Lelaki itu pasti akan membuat penawaran lebih dulu, namun berbeda dengan Lissa.
Mona Ivander
Ah.. ada untung nya juga nempatin tubuh gadis cupu ini. {Membatin}
Mona turun dari motor Givano saat ninja hitam itu sudah berada di depan rumah Lissa.
Jam 06.20 dan mereka baru sampai, selain karna jarak antara rumah sakit dan rumah Lissa jauh, Mona juga harus menanggung bosan melihat lalu lalang orang selama satu jam lebih untuk menunggu Givano di rumah sakit tadi.
Dan Mona masih tidak tau apa yang lelaki itu bicarakan dengan dokter di sana.
Mona refleks mencebik kan bibir saat melihat empat orang lelaki dan satu orang wanita yang baru keluar dari mobil dengan cekikikan.
Adam, Rangga, Bobby, Randu, dan Natalie.
Heran, dari ke lima orang disana, kenapa harus rumah Lissa yang selalu menjadi tempat berkumpul.
Mona memutar spion motor Givano dan mengaca tanpa beban sembari membenarkan rambut nya. Sementara Givano yang melihat hanya terkekeh.
Satu hari mengenal Lissa secara baik, membuat rasa nyaman yang sebelumnya ada itu kini semakin membesar.
Mona Ivander
Biasa, mereka orang orang gak punya rumah, maka nya pada numpang mulu disini.
Ucapan Givano terpotong saat seseorang memanggil, Dia.. si Medusa bermuka dua, atau lebih? biasa lah titisan iblis kan memang suka berganti wajah.
Apalagi di depan cowok dengan kadar ketampanan lebih seperti Givano, radar maghnet nya menyala seakan menemukan korban.
Meskipun wajah Givano tertutup sleyer, namun Mona sendiri tidak menyangkal jika hanya dengan melihat tatapan mata dan garis wajah Givano, semua orang pasti tau jika Givano termasuk tipe cowok good looking.
Mona Ivander
Sok cantik! {Membatin}
Natalie
{Tersenyum lalu melangkah mendekat}
Mona Ivander
Jangan di liat, dia Medusa, virus kejahatan nya bisa nular lewat tatapan mata.
Mona Ivander
{Berbisik diteling Givano}
Givano
{Tersenyum dibalik slayer}
Givano heran sebenarnya, dari yang terakhir kali dia melihat Lissa, gadis itu sudah memiliki banyak perubahan, salah satunya sekarang, dari kapan gadis polos itu bisa berkomentar julid seperti itu?
Adam
Lo emang gak bisa di ajak ngomong baik baik ya, Lis?
Adam
Natalie cuma nyapa lo doang, sok jual mahal banget!
Mona Ivander
Sorry to say ya, maap siapa nama lo? lupa gue?
Mona Ivander
{Menyilangkan kedua tangan didepan dada sembari menatap Adam}
Natalie menjawab dengan senyum yang terlalu lebar, dan jangan lupakan dengan maniknya yang masih tidak lepas dari Givano.
Givano bukannya tidak sadar, hanya saja dia terlalu malas merespon, Toh.. Dia tidak tertarik sama sekali.
Mona Ivander
Yap Adam, Pfttt mon maap, kok lucu ya?
Mona Ivander
{Terkekeh lucu}
Mona bahkan beberapa kali menyembunyikan wajah pada lengan Givano yang berada disampingnya.
Mona Ivander
Gak, gue cuma ngerasa lucu sama nama lo,
Mona Ivander
Nama Adam tapi kelakuan lo kek setan,
Mona Ivander
Ck, Ck... Gak ada satu persen pun sikap lo yang mencerminkan nama Adam.
Adam
Anjir, sok cantik lo! belagu amat jadi Cewek!
Mona Ivander
Emang gue cantik, mau apa lo?
Natalie
Lissa dari mana? ini udah senja loh, terus Lissa masih pakek seragam sekolah lagi,
Mona memiringkan kepala, merasa jika sikap Natalie terlalu mengada ngada, coba fikir orang mana yang mengatakan kalimat itu dengan senyuman,
Hanya saja empat orang lelaki yang kini sudah berada disamping gadis itu, memang terlalu bodoh untuk menyadari sikap fake Natalie.
Mona Ivander
Natalie, Natalie, bukannya pertanyaan lo itu jebakan buat diri lo sendiri?
Mona Ivander
Lo terlalu perhatian ya sama gue sampe sampe lo gak sadar diri?
Mona Ivander
Lo juga masih pakek seragam, gak kayak gue yang udah nyampe rumah,
Mona Ivander
Lo malah masih kelayapan sama empat cowok sekaligus, gimana tuh?
Natalie
Lissa, jangan bilang gitu, aku tadi cuma ke kafe doang.
Natalie
Lagian mereka udah kayak kakak aku sendiri.
Mimik sendu Natalie yang di buat buat entah mengapa membuat Mona malah semakin ingin untuk menimpali ucapan wanita itu.
Mona Ivander
Semua orang juga tau kalau salah satu dari ke empat orang ini ada cowok lo.
Mona Ivander
Lo lupa atau gak inget? Karna kebanyakan cabang ya, Ups..
Rangga
Jangan keterlaluan Lissa, lagian kita udah biasa bareng bareng,
Rangga
Dan kita gak ada niat sedikit pun buat apa apain Natalie, beda sama lo dan cowok lo itu.
Givano diam saja, selama Lissa masih bisa menghadapi mereka, dan mereka yang tidak melakukan sentuhan fisik pada Lissa, dia akan diam saja, toh image nya dari awal memang malas terlalu banyak bicara.
Mona Ivander
{Memicingkan mata menatap Rangga}
Mona Ivander
Emang kenapa sama cowok gue?
Mona Ivander
Menurut gue, dia lebih bisa di percaya dari pada lo.
Natalie
Lissa marah ya sama aku gara gara aku deket sama Rangga?
Natalie
Tapi Lissa tau sendiri kalau dari awal emang aku yang lebih dulu deket sama Rangga.
Natalie
{Terisak tiba-tiba}
Bukannya kasihan, Mona malah menatap Natalie dengan ekspresi jelek yang tak di sembunyikan, dan Givano turut memicingkan mata, Lelaki itu menggeleng pelan sembari tersenyum sinis di balik sleyernya.
Bener-bener drama queen..
Mona Ivander
Hah.. lo bilang apa tadi?
Mona Ivander
Emang lo pikir, cowok lo secakep itu dan seberpengaruh itu buat hidup gue?
Mona Ivander
Lo PD nya kebangetan, denger ya pengharum ruangan, dia udah gak punya ruang apapun di hati gue,
Mona Ivander
Anggep aja gue dulu khilaf suka sama dia.
Mona Ivander
Gih.. lo ambil sana, gue gak perduli! toh gak ada pengaruh apapun buat gue.
Mona Ivander
Dan kalau lo bahas soal pertunangan, tenang aja, besok lo suruh cowok lo bawa ortunya ke rumah gue.
Mona Ivander
Gue bakal selesain semua nya--
Rangga
{Mengambil satu langkah kedepan}
Rangga
Lo jangan macem-macem, Lissa!
Mona Ivander
{Menatap Rangga menantang}
Mona Ivander
Apa? Kan bener?
Mona Ivander
Dari awal keluarga lo kan yang ngajuin pertunangan ini?
Mona Ivander
Awalnya gue setuju setuju aja karna emang ortu gue juga setuju,
Mona Ivander
Tapi sayang nya lo terlalu gak tau diri, jadi jangan salahin gue kalau sekarang gue udah gak ada rasa apa apa sama lo.
Mona Ivander
Lagian lo bukannya cinta sama si jal*ng- ups..
Mona Ivander
Maksud gue, si pengharum ruangan ini,
Mona Ivander
Tenang ya Rangga, besok gue bakal bongkar semua nya di depan ortu lo--
Rangga
Jaga omongan lo, Lisaa!
Givano bergerak kedepan Mona saat sadar jika Lelaki itu hendak mencekal tangannya. Dia memberikan pandangan peringatan, yang di balas tidak kalah garang oleh Lelaki yang kini di liputi oleh amarah itu.
Rangga
Minggir, urusan gue sama Lissa!
Givano
Yang menyangkut urusan Lissa jadi urusan gue sekarang!
Mona Ivander
{Tersenyum smirk dibalik punggung Givano}
Pertanyaan nya tadi benar benar terjawab. Givano memang menyukai Lissa.
Mona Ivander
Lo harus berterima kasih sama gue kalau udah balik nanti, Lis. {Membatin}
Rangga
Dia tunangan gue bangsat!
Mona Ivander
Mantan, inget!
Mona Ivander
Besok gue bakal putusin!
Mona Ivander
Dah ah.. capek ngurusin human gak tau diri kek mereka,
Mona Ivander
Kamu balik aja sana, Jakarta Bandung jauh, keburu malem.
Mona Ivander
{Tersenyum kearah Givano}
Mona Ivander
{Mengangguk cepat lalu berjalan menuju gerbang}
Mona Ivander
Bye Sugar Daddy, nanti kita sleep call ya..
Mona Ivander
{Tersenyum sembari melambaikan tangan}
Tatapan Givano kembali menatap ke arah Rangga, dengan sekali sentak sleyer yang tadi nya menutupi wajah Lelaki itu terlepas begitu saja, di ikuti dengan suara terperangah dan pekikan dari satu satu nya gadis yang berada disana.
Givano memandang dingin ke arah ke empat Lelaki itu bergantian, sebelum manik itu kembali menatap Rangga dengan pandangan tajam.
Givano
Jangan macem macem, lo tau gue siapa,
Givano
Gue gak bakal diem aja kalau ada orang yang ganggu Lissa!
Givano
Dia milik gue sekarang!
Comments
Xi****
stela..
2024-04-29
0
Mely Queenby
wow
2024-02-10
0
ela_jekey
kakak ipar aku😍
2024-01-20
0