Bab 4.Bimbang

”Sayang kamu habis dari mana?  Aku bangun tidur kamu gak ada di kamar." Ucap Adel saat Dio masuk kedalam kamar dengan tatapan menyelidik.

”Aku habis dari ruang kerja." Jawab Dio dengan tenang,sambil berjalan ke atas ranjang,sebelah Adel.

”Beneran kamu habis dari ruangan kerja,bukan habis ketemu dengan istri tua kamu kan." Ujar Adel masih kurang percaya dengan Dio.dengan menatap dia dari samping,yang sedang memejamkan kedua matanya,dengan tangan di bawah kepala.

”Beneran sayang.kalo kamu gak percaya kamu boleh tanya  asisten aku Reno,tadi aku lagi telponan sama dia buat tanya kaadaan kantor sama dia selama aku libur." Balas Dio dengan mengelus rambut Adel dengan lembut.karna tidak mungkin Dio berkata jujur pada Adel kalo ia habis makan bareng Lisa yang membuat ia begitu kenyang dengan masakan istri pertamanya itu bisa bisa Adel mengamuk.ntah sejak kapan Dio berbohong mengenai Lisa pada Adel, biasanya ia selalu berkata jujur,namun tidak untuk kali ini.

"Oh yaudah....sayang kamu jadi kan temenin aku belanja ke mall,kemarin aku liat ada tas keluaran terbaru aku mau itu boleh kan sayang." Adel dengan manja pada dio.

”Yaudah ayok,apa sih yang gak buat kamu." Sambil mencubit hidung Adel dengan gemas.

”Makasih sayang." Dengan senang Adel menecup bibir Dio dengan cepat.

Cup

Lalu langsung berlari ke dalam walk closet buat berganti baju,dan meninggalkan Dio yang tersenyum dengan tingkah istrinya itu.mungkin permintaan Adel ini sekaligus untuk menebus kesalahannya karna sudah berbohong pada dia tadi.

.

Di dapur Lisa sedang membereskan makan Dio dan mencuci perkakas.namun telinganya tidak sengaja mendengar suara tawa dari atas tangga.lalu Lisa pun memutar tubuhnya dan melihat Dio dan adek yang ternyata sudah rapi dengan berpelukan,apa lagi sikap mesra Dio pada Adel.

”Sayang nanti kita Sekalian makan siang di mall aja ya,dan jangan lupa aku mau beli tas yang aku mau." lontar Adel dengan kuat,karna Adel melihat dari tanggal kalo Lisa sedang memperhatikan dirinya dan dia membuat Adel tersenyum licik.

”Iya sayang,apa pun itu bakal aku belikan untuk istri ku ini." Balas Dio sambil mengecup bibir Adel dengan mesra.begitu juga dengan Adel yang membalas pangutan dari suaminya itu.

Deg

Lisa yang melihat suami dan istri barunya berciuman ia hanya beristighfar dalam hati lalu membuang pandangannya dan melanjutkan pekerjaannya yang belum ia selesaikan.

Walaupun hatinya sakit tiap kali melihat kemesraan mereka.namun Lisa sudah berjanji pada diri sendiri tidak akan pernah memperdulikan mereka, namun tetap aja di sini Ia istri dari Dio juga seharusnya dio bisa bersikap adil bukan hanya menyayangi istri keduanya, walau di antara mereka tidak cinta, enggaknya Jangan mau memamerkan kemesraan di hadapannya.

”Kamu sayang merusak lipstik aku tau." Ujar Adel setelah mereka melepaskan pangutan bibit mereka,sehingga membuat lipstik Adel berantakan.

”Ya habisnya kamu mancing mancing mas sih,apa lagi kamu belum kasih mas jatah hari ini." Seru Dio Tampa tau kalo ada sosok wanita lain yang sakit mendengarnya.

”Nanti malam aku akan kasih kamu servis yang terbaik ya mas." Kata Adel sambil melirik dengan mata nya,Lisa yang sudah pergi dari dapur dengan senyum tipis.

”Awas ya kamu bohong."

”Gak sayang, asalkan kamu mau memenuhi apa pun yang aku mau." Manja Adel sambil bergelayut manja di lengan dio.

”Yaudah kalo gitu kita pergi saja,soal nya mas nanti ada urusan dengan reno" sambil masuk kedalm mobil.

”Loh bukannya kamu masuk libur ya mas,kok udah masuk aja."protes adel

”Iya tadi Reno ngabarin mas kalo ada meeting dengan klien dari Amerika dan mas sendiri yang turun tangan, nggak bisa diwakilkan sama Rino sayang karena dia orang penting di Amerika sana yang pastinya membawa keuntungan untuk perusahaan Mas."

”Hemm,yaudah lah." Dengus Adel dengan kesal.

” Jangan kesal gitu dong sayang, Mas kan gini juga untuk kamu, nanti kalau pekerjaan Mas sudah selesai kita bakal jalan madu ke Eropa,tempat impian kamu."sambil mengelus rambut Adel dengan lembut. Supaya Adel tidak marah kepada dirinya.

”Bener ya sayang,kita bakal bulan madu di Eropa."dengan mata yang berbinar-binar.

”Ya sayang mas janji nanti setelah selesai semua pekerjaan Mas itu bakal pergi ke Eropa tempat yang kamu impikan.

Karena bujukan Dio untuk mengajak Adel ke Eropa setelah pekerjaannya selesai,akhirnya adapun tidak jadi marah dan mereka pun melanjutkan perjalanan untuk pergi ke mall buat membeli keinginan Adel.

*

Sedangkan di rumah terlihat Lisa sedang merebahkan tubuhnya sambil berteleponan dengan ibu panti untuk menanyakan kabar anak-anak di sana saat ini.

” Assalamualaikum Bu."

” waalaikumsalam nak Lisa, bagaimana kabar kamu dan suami kamu apa baik-baik saja."ucap ibu panti dari seberang sana.

” Alhamdulillah Bu lisa dan Mas dio baik-baik saja." Ucap Lisa dengan berbohong.

”kamu jangan pernah menutupin apapun dari ibu nak,karena ibu tahu tidak ada seorang istri pun yang mau suaminya menikah lagi. kamu  wanita tangguh, wanita kuat pasti bisa menjalani ini semua,dan nanti ketika kamu sudah tidak kuat maka pulanglahke panti karena pintu panti akan saling terbuka untuk kamu nak, karena ibu juga perempuan nak ibu bisa merasakan apa yang kamu rasakan." Ujar ibu Wati pada Lisa dengan tangisan sesegukan,karna buk Wati tau bagaimana perasaan seorang istri begitu hancur melihat suaminya menikah dengan wanita lain.

” Bu Lisa nggak papa, Lisa baik baik saja. semoga Lisa bisa melewati ujian ini,Yang penting sekarang Lisa cuman minta doa ibu untuk kebaikan rumah tangga Lisa dan Mas Dio hiks hiks hik." Tangis Lisa dengan dada yang sesak,apa lagi ia masih ingat bagaimana Diao mencium  dan bersikap mesra dengan Adel,ntah Dio sengaja atau Adel yang sengaja  memamerkan kemesraan mereka.

”Nak. ibu minta maaf ya nak, kalau waktu itu ibu terlalu memaksa kamu untuk menikah dengan cucu kakek Dodi, pasti keadaan kamu nggak akan seperti ini dan nggak akan diduakan."ucap ibu Wati pada Lisa,yang sudah dia anggap seperti anak kandung sendiri apalagi bisa Iya yang merawat sejak usia 2 tahun yang pada saat itu ditemukan di depan teras panti asuhan pada 25 tahun yang lalu.

” Bu,ibu nggak perlu bersalah, mungkin ini memang sudah takdir Lisa untuk mendapatkan cobaan seperti ini. Insya Allah bisa kuat Bu,bisa juga ikhlas menjalani ini semua Bu mungkin suatu hari nanti mas Dio bakal menyayangi Lisa dan menerima Lisa seperti istrinya buk." Lirih Lisa dengan pelan antara ia tau tidak,ia hanya bisa berharap dio bakal menerima dirinya seutuhnya.

”Iya nak,tapi kalau kamu nggak kuat kamu pulang aja nak, ibu nggak bisa memaksakan anak ibu menderita di sana yang tidak pernah dianggap oleh suaminya,apalagi kamu sudah menikah satu tahun, tapi suami kamu tetap saja tidak bisa menerima kamu sebagai istrinya.ibu nggak tega ngelihat kamu seperti itu Nah kamu sudah berjuang namun tetap saja tidak dihiraukan perjuangan nikmatmu selama ini hiks hiks hiks.  perceraian memang dilarang oleh Allah, namun kalau di dalamnya tidak ada yang bisa dipertahankan buat apa lagi nak mendingan kita mundur daripada kita Yang tersakiti terus-menerus."

Ucapan ibu Wati terus-terusan terngiang-ngiang didi kepala gelisah setelah Bu Wati mengakhiri teleponnya karena sudah tidak sanggup lagi berbicara dengan.

Sebenarnya Lisa juga sudah pingin menyerah namun tidak tahu kenapa antara pikiran dan hatinya tidak berjalan dengan searah. Pikirannya bilang sudah lelah ingin mengakhiri ini semua,namun hatinya tetap ingin bertahan dengan pernikahan ini, membuat Lisa begitu stress memikirkannya tidak ada habis-habisnya masalah rumah tangga yang terus-terusan seperti ini,membuat kepalanya makin pusing.

....

Terpopuler

Comments

Ds Phone

Ds Phone

kau bodoh tinggal kan aja nak buat apa tahan hati

2025-01-25

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!