Jodoh?!

Andra menoleh kembali, dan memfokuskan pandangannya. Ternyata wanita tua yang tadi ditolongnya adalah Bude Astrid.

"Bude?" ia langsung menghampiri kembali si wanita tua dan meraih tangannya. Lalu mencium punggung tangan budenya.

"Bude sendirian? Kok di sini Bude?!"

"Di sini lagi banyak diskon. Kamu ini kebiasaan nggak lihat-lihat orang." Bude Astrid menepuk lengan Andra sambil terkikik.

"Nolong ya nolong aja nggak usah liat-liat orangnya. Lagian kenapa tiba-tiba bude pakai jilbab? Biasanya nggak. Tadi siang aja nggak."

"Kalau di rumah atau jalan-jalan biasa aku pakai jilbab, Le. Tapi kalau lagi bisnis ya kulepas. Soalnya klien kebanyakan nggak suka kalau melihat aku pakai jilbab, banyak yang phobia kayaknya. Apalagi kalau klien dari Dunia Barat. Makanya kalau aku berhenti kerja kan aku bisa leluasa beribadah."

Andra menatap Bude Astrid dengan tatapan prihatin. Ia mengerti keadaannya. Dunia Bisnis di dunia ini memang belum stabil, dengan dalih kalau agama tidak bisa dicampurkan dengan bisnis. Andra tidak setuju dengan hal itu karena kebanyakan metode bisnis yang baik diadaptasi dari cara Rasulullah berdagang. Makanya Andra lebih memilih investor dari negara-negara Timur Tengah.

“Le,” panggil Bude Astrid lagi. “Jangan kelamaan sendirian.”

“Ha?” Andra kebingungan karena topiknya tiba-tiba berubah.

“Laki-laki itu tidak baik kalau sendirian, harus memiliki pendamping. Karena kalau kelamaan berstatus single, kalau tidak segera disalurkan ke tempat yang benar ujungnya bisa pertanda buruk. Kalau tidak berzina ya ke sesama jenis.”

“Astaghfirullah. Amit-amit Budeee,”

“Sudah 3 tahun loh kamu sendirian, sejak perceraian kamu belum memiliki pendamping kan? Sementara kebutuhan libido laki-laki itu kan meledak-ledak apalagi yang seumuran kamu. Bagian pinggang ke bawah itu nomor 1 untuk laki-laki. Jangan sampai Kelaparan dan Kegerahan.”

“Kegerahan…?! Bude ini istilahnya macem-macem yaaa,”

“Wis, ngene ae. Bagaimana kalau-”

“Nggak Bude.” potong Andra langsung. Dia tidak suka dijodoh-jodohkan,

“Lah! piye toh! Belum punya calon istri kan? Siapa tahu cocok!”

“Nggaaakkk Budeee.”

“Terakhir kamu milih sendiri akhirnya kamu depresi.”

“Tetap Tidak, Bude.” Andra tidak goyah.

“Ketemu saja sebentaaaaar!”

“Aku sudah punya pacar.”

“Hah? Masa?!”

“Iya.” disini Andra berbohong.

“Mana?!”

“Di…” Andra melayangkan pandangannya ke sekitarnya, “Di suatu tempat.”

“Belum punya kaaaaan! Sudahlah nyerah saja!”

“Sudah ada kandidatnya Budeeee, Sudah dooong!”

“Ora-ora, wis kamu ketemu sama ini ada anak Pak Muhammad. Cakeeep, lulusan S2 di Inggris!”

“Nggak Budeeee,”

Tapi Bude Astrid mengibaskan tangannya tidak mau mendengar argumen Andra dan ia melanjutkan mengutak atik ponselnya mencari foto anaknya Pak Muhammad.

“Pak Andra, saya cari-cari…” kata Asmara sambil menghampiri Andra. Di tangannya penuh dengan dua kilo daging buntut dan berbagai sayuran.

Bude Astrid tertegun sambil menatap Asmara, wanita tua itu bahkan sampai memiringkan kepalanya.

Asmara pun langsung menghentikan langkahnya saat mengetahui siapa yang ada di depan Andra. Tatapannya melirik bergantian ke arah Andra, dan juga ke Bude Astrid.

“Loh loh loh, kok ada kamu? Kalian saling kenal?”

Andra langsung menatap Asmara dengan jengah, sementara Asmara lebih ke bersikap waspada tapi tidak berani bergeming. Di depannya ada Boss dari segala Bossnya, pemegang saham terbesar perusahaannya yang kerap menyerangnya dengan kalimat-kalimat tajam nan menohok hati.

“Tidak-”

“Iya Bude, dia yang aku maksud tadi.” Andra memotong kalimat Asmara.

“Apa yang dimaksud tadi-”

“Jadi aku nggak perlu daftar-daftaran ya Bude, aku kira sudah cukup mengenai jodoh-jodohan ini.”

“Hah? Yang kamu maksud tadi itu dia toh?! Walah-walah walaaaahhhh! Sejak kapan! Kamu tahu tidak kalau si Asmara ini karyawan kantorku? Le?”!”

“Hem… baru tau tadi siang dari Dominic.” desis Andra mengaku.

“Jangan-jangan…” Bude Astrid memicingkan mata, “Kamu ini selama ini tidak fokus bekerja karena lagi kasmaran sama Andra ya?! Benar tidak?! Sampai mau-maunya kamu ditekan si Rani! Aku sudah merasa curiga loh dengan performance mu yang menurun drastis belakangan, Mara!”

“Kasmaran…?”

Andra menyenggol-nyenggol lengan Asmara, berharap wanita itu dapat membaca situasi dengan cepat dan mau diajak kerjasama.

“Wes-wes, ngene ae, kamu berdua milih. Sudah tahu ya kalau satu kantor tidak boleh pacaran? Siapa saja yang tahu kalian pacaran?” tanya Bude Astrid.

“Hah?!”

“Dominic dan Hector.” desis Andra.

“Siapa?!”

Andra langsung menarik pinggang Asmara dan memeluknya erat, membuat wanita itu menjadi semakin tegang akan kedekatan tubuh mereka kini.

“Dasar bocah-bocah nakal. Pantas mereka bersikeras kamu harus ambil saham itu! Padahal masih ada Ariel dan yang lain…” gerutu Bude Astrid. “Wes lah aku sudah ketanggung sayang kamu Le. Restuku akan kamu dapatkan kalau Asmara bisa menunjukkan kinerjanya seperti sedia kala. Kamu tahu kan Mara kalau aku ini judes ke kamu karena gemas melihat kamu ditekan-tekan tapi kamunya diam saja! Kamu itu sudah tak ada semangat hidup lagi! Tapi ternyata… malah lagi cinta-cintaan.”

“Bu-bu-bukan begitu Ibu….” cegah Asmara. Tapi Andra menarik lengan wanita itu.

“Bude, saya harap bude menyembunyikan masalah ini sampai kami menikah, karena bisa jadi protes besar kalau rekan-rekan kantor tahu kami pacaran. Asmara ini dulu suaminya adalah orang yang berselingkuh dengan Mutia.”

Bude Astrid langsung ternganga. “Apa? Gimana?!”

“Jadi kami ini bertetangga sudah lama. Dan ternyata Mutia ada main dengan suaminya Asmara.” dengan cepat dan singkat Andra bercerita kronologi selama ini, termasuk soal ia harus menikahi Asmara secepat mungkin karena ingin hak asuh atas adik Revan.

Bude Astrid mendengar sambil geleng-geleng kepala, sementara Asmara melongo semakin lebar karena klaim sepihak dari Andra. Ingin rasanya ia menjambak rambut klimis pria di sebelahnya ini saking malunya dia.

Tapi ternyata Andra adalah keponakan kesayangan Bude Astrid, dan sekaligus… bakal jadi Bossnya di kantor.

“Walah Leeee, Wis ginaris neng takdire menungso yen apa sing urip kuwi wis disangoni saka sing kuwasa.” (Sudah menjadi takdir manusia, bahwa apapun yang hidup di dunia ini sudah diberi bekal oleh yang Maha Kuasa - istilah Jawa). kata Bude Astrid takjub.

“Nggih Bude, Gusti paring dalan karo sing gelem ndalan.” (Tuhan memberi jalan untuk manusia yang mau mengikuti jalan kebenaran.) timpal Andra sambil menyeringai.

“Hah?” Asmara masih tak mengerti apa-apa, apalagi saat semua berbicara dengan bahasa daerah. Ia masih celingukan sambil menatap Andra sambil memohon agar dapat diberi ‘kata kunci’ mengenai apa yang sebenarnya terjadi sekarang.

“Wis lah! Restuku turun sekarang juga. Jaga baik-baik ikatan ini, jalan dari Tuhan tak terhingga harganya!” sahut Bude Astrid sambil menepuk-nepuk lengan Andra. “Sini, nduk, ngene…” sahutnya ke Asmara.

Asmara sampai mengernyit bingung karena dipanggil ‘Nduk’ istilah bahasa Jawa untuk panggilan sayang ke anak perempuan.

"Kamu tahu kan kalau aku sebenarnya peduli sama kamu selama ini, Nduk. Aku galak bukan berarti aku nggak butuh kamu. Aku hanya sedih kenapa kamu bisa terpuruk begitu. Aku pinginnya kamu bangkit lagi seperti sedia kala. Makanya kudidik kamu dengan keras. Semoga ini bisa jadi titik balik yang baik ya Nduk."

Asmara mengambil nafas panjang dan menghembuskannya dengan berat.

"Ibu, tolong jangan bilang siapa-siapa mengenai hubungan kami ya." kata Asmara akhirnya.

Dan Bude Astrid pun mengacungkan jempolnya tanda 'Oke'.

Setelah itu Asmara pun buru-buru berlalu menjauhi Bude Astrid sambil mencubit pinggang Andra.

Terpopuler

Comments

RithaMartinE

RithaMartinE

akh...udah maen cubit_cubitan😄😄

2024-04-24

1

irish gia

irish gia

aaakkhh..bahagiaaaa

2024-01-19

0

ȋ⏤͟͟͞Rἅyαyu⚜𒈒⃟ʟʙᴄ

ȋ⏤͟͟͞Rἅyαyu⚜𒈒⃟ʟʙᴄ

pokoknya aku senang aja ada notif up, pokoknya sehat selalu madam, semoga lancar semua2nya yaaaa🤗🤗🤗

2024-01-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!