soal yang mematikan

Pagi ini di awali dengan pelajaran matematika,pelajaran yang membuat para murid di kelas merasa bosan dan jenuh,apalagi pak Indra si guru super killer,sepertinya kita sebagai murid di prioritaskan untuk selalu bisa pelajaran matematika.

"Baiklah anak-anak,di papan tulis ada empat soal yang harus di kerjakan,bagi yang namanya saya sebutkan,kalian harus bisa mengerjakannya" Cetus pak Indra

"wah, ngapain sih pak Indra pake acara beginian? mana soalnya sulit,semoga bukan gue yang di panggil!" ucap Dila

"iya Dil,semoga bukan gue juga!" sahut Jenny ikut menimpali

"Rizal,kau kedepan kerjakan soal nomer satu!"perintah pak Indra

"apa? wahh...mampus deh gue!" Dengan terpaksa akhirnya Rizal maju ke depan kelas

"Dilla,kerjakan soal nomer dua,dan Jelita kerjakan soal nomer tiga!" tegas Pak Indra.

"weleh! kenapa mesti gue yang di panggil sih? arrrkkhh.. pak Indra gak asik nih!" celetuk Dila

"sudah ayo kita ke depan kelas Dil,jangan kebanyakan protes! elo mau kena hukuman dobel?" usul Jelita

"yang terakhir,anak baru! iya Satria kau maju ke depan,bapak ingin melihat kemampuanmu."

Dengan santainya, Satria menuju papan tulis,ia pun berdiri di sebelah Jelita,sedangkan Jelita sesekali melirik ke arah Satria yang fokus mengerjakan soal aritmatika,padahal setelah di lihat-lihat,soal yang di kerjakan oleh Satria adalah yang paling sulit di antara tiga soal yang lainnya.

"aarrkkhhhhh, otak gw buntu! ini soal bisa bikin gue mati berdiri!" gerutu Rizal yang sudah mulai frustasi

"bener Zal,gue aja ngebleng buat ngisi nih soal!" sahut Dila.

"gak begitu sulit kok dil,noh loh lihat soalnya si anak baru,dia yang paling sulit." terang Jelita

mereka bertiga bukannya fokus mengerjakan soal masing-masing,justru malah asik memperhatikan Satria mengerjakan soal tersebut tanpa kesulitan sedikitpun,dan tidak lama kemudian,akhirnya Satria selesai mengerjakan soal di papan tulis,dengan penjabaran cukup panjang.

"saya sudah selesai pak!" ucap Satria

sontak pak Indra pun terkejut,soal sesulit itu bisa di kerjakan kurang dari lima menit, Jelita, Dila dan Rizal pun tercengang di buatnya.

"hey kalian bertiga, cepat kerjakan soalnya! pokoknya kalau belum selesai,kalian tidak boleh duduk sampai jam istirahat!" sungut pak Indra yang mulai tersulut emosi

kemudian pak Indra mengecek jawaban yang telah di kerjakan oleh Satria

"sulit di percaya! saya saja mengerjakan soal sulit ini butuh waktu lebih dari lima menit,tapi anak ini,benar-benar jenius!" gumam pak Indra menatap kagum Satria

"baiklah Satria,kau boleh duduk!" perintah pak Indra

"wah anak baru si mata empat itu pinter juga ye!" puji Jenni

"iya Jen! otaknya encer tuh?" jawab Diana

sekitar lima belas menit akhirnya Jelita bisa mengerjakan soal nomer tiga,dan ia langsung kembali ke tempat duduknya,kini tinggal Dila dan Rizal yang masih kesulitan mengerjakan soal tersebut sampai akhirnya pelajaran matematika pun habis dan sudah masuk jam istirahat

"kalian berdua,saya kasih tugas untuk mengerjakan latihan soal matematika di buku paket halaman 125,besok kumpulkan, ngerti kalian berdua?" ucap pak Indra sembari menatap tajam Dila dan juga Rizal.

mereka berdua pun langsung tertunduk karena takut

akhirnya seluruh murid segera beristirahat keluar kelas

"dil,elo gak apa-apa kan?" tanya Jelita hawatir

"hu..hu..hu!pegel banget kaki gue Lit,mimpi apa gue semalem? malu banget gue tadi di kelas!!" ucap Dilla sambil menyender di bahu Jelita

"sudah,sudah! kita semua bakalan kebagian kaya elo kok Dil,tinggal nunggu waktunya aja kapan!" jawab Jenny

"iya dil,serasa nunggu giliran di eksekusi mati saja sama pak Indra!" celetuk Diana

"hush! jangan ngomong kek gitu Diana, kalau sampai telinga pak Indra dengar,bisa mati kita!" ujar Jelita

sedangkan Satria,sedari tadi duduk di kursi taman sambil fokus melihat gerak gerik Jelita.

......................

"Prabu,bagaimana pekerjaan Sakti hari ini?" tanya Jendral Wira Hadi kepada ajudannya

"berjalan sesuai dengan rencana pak,dan tadi di sekolah Nona Jelita, Satria terus mengawasi Nona tanpa ada rasa curiga sedikitpun!" sahut Prabu menjelaskan semuanya secara detail

"bagus,dari awal saya sudah menyukai Sakti, dia bisa diandalkan!"ujar Jendral Wira begitu bangga

tidak lama kemudian Jelita datang menemui papahnya

"malem Pah, tumben jam segini Papah sudah di rumah?"

"ya.... Papah lagi tidak sibuk saja Nak! gimana sekolahmu hari ini?"

Jelita pun duduk bersebelahan dengan papahnya

"ya,selalu menyenangkan Pah! rasanya bebas aja gak ada orang-orang suruhannya Papah! makasih ya Pah,sudah mengabulkan permintaanku!" ujar Jelita sembari memeluk papahnya

"sama-sama sayang! papah harap kamu selalu hati-hati dan waspada! papah tidak mau sampai anak papah yang cantik ini lecet sedikitpun!" terang Jendral Wira Hadi

"siap, laksanakan pak Jendral!" jawab Jelita sembari memberi hormat kepada papahnya

"ha..ha..ha! kamu ini ada-ada saja!"

"bagiku, Papah adalah segalanya, aku sayang banget sama Papah!"

"Papah juga sayaaaaaaanggg pake banget sama kamu nak! kamu itu permatanya papah yang tidak ternilai, jangan pernah kecewakan papah ya! buat papah bangga dengan prestasimu nak!"

"iya papah,oh iya pah!! tadi di sekolah ada murid baru! papah tahu gak? dia ternyata murid yang pintar Pah! aku saja belum tentu bisa mengerjakan soal matematika sesulit itu dengan waktu kurang dari lima menit!"

"waw,hebat sekali anak itu!siapa namanya nak?" tanya Jendral Wira sembari mengulum senyum

"emmhhh....kalau gak salah, Satria Pah! iya,namanya satria Anggara,anaknya cupu banget, Kacamatanya aja tebel,ada kali 5 cm,hihihi." ledek Jelita

"hemmm...kamu itu senang sekali mengatai orang! jangan kaya gitu nak, papah tidak pernah mendidik kamu menjadi anak yang suka membully ataupun mengejek orang lain!" tegas Jendral Wira

"iya Pah,maaf!!" jawab Jelita sembari menundukkan kepalanya

"yasudah,kalau begitu gimana kalau kita dinner di luar, ya mumpung papah banyak waktu buat kamu nak! besok-besok papah akan pergi selama tiga hari ke Bali,ada urusan penting di sana!" tegas Jendral Wira

"Bali, hemm...kalau sudah libur sekolah, Lita ikut deh ke Bali sama Papah!"sungut Jelita sambil mengerucutkan bibirnya

"iya,nanti kalau kamu liburan semester kita liburan kesana!" ujar Jendral Wira

"asik, bener ya pah! janji loh jangan sampe papah ingkar lagi!"ancam Jelita

"enggak kok Nak, Papah janji sama kamu!"

"hore..hore, yasudah pah kalau begitu Lita siap-siap dulu!"

ok sayang, jangan lama-lama ya, papah tunggu di depan!"

"siap pak Jendral Wira Hadi Prasetyo!"

lalu Jelita langsung bergegas menuju kamarnya

"Prabu,segera hubungi Sakti,bilang padanya aku dan putriku akan dinner di restaurant Seminyak!" perintah Jendral Wira kepada ajudannya

"siap! laksanakan pak Jendral."sahut Prabu.

Bersambung...

🌺🌺🌺🌺🌺

Terpopuler

Comments

Kak Dsh 14

Kak Dsh 14

Satria pinter bgt wkwkwk

2024-07-14

1

Utayiresna🌷

Utayiresna🌷

ajak dong akunya, mumpung ada di Lombok nih 🤣

2024-06-24

1

Tanz>⁠.⁠<

Tanz>⁠.⁠<

gift iklan untuk mu kak 🥰

2024-06-16

1

lihat semua
Episodes
1 Protes
2 Misi pertama
3 Menyamar menjadi seorang siswa SMU
4 soal yang mematikan
5 merayu satria
6 Tragedi di kantin
7 Satria vs Damar part 1
8 Satria vs Damar part 2
9 Satria vs damar part 3
10 Satria vs Damar part 4
11 Pergi berdua
12 Kado untuk papah
13 Menyatakan perasaan
14 kenyataan
15 Penolakkan yang menyakitkan
16 teraancam kembali
17 Cerita di masa lalu
18 kejutan untuk jelita
19 sikap yang konyol
20 Pergi ke museum
21 perjodohan
22 Sudah terlambat
23 Pergi
24 Mendadak demam
25 Adu jotos
26 Di dekatmu aku bahagia
27 akhirnya ketahuan
28 Kembalinya Dimas ke rumah
29 pergi ke makam mamah
30 Mencari jawaban
31 Peringatan
32 Jelita kabur
33 Jelita kabur Part 2
34 penculikkan
35 Makan berdua
36 permintaan konyol jelita untuk satria
37 kembali ke rumah
38 Di jenguk tiga sahabat rempong
39 Membuang rasa trauma masalalu
40 Di antar kak Dimas ke sekolah
41 Berbicara masalah hati
42 Resmi jadian
43 Cemburu
44 Yah,ketahuan deh!!!!
45 Mengagumi dirimu
46 Ujian sekolah
47 Cinta bikin gila
48 Pergi ke rumah Dila
49 Jelita cemburu
50 Merayakannya bersama
51 Di fitnah
52 Jelita di culik
53 Titik terang
54 Memburu kelinci kecil
55 Memburu para penjahat
56 Memiliki dirimu seutuhnya
57 Di jenguk kak dimas dan dila
58 Menemuimu secara diam-diam
59 Keputusan yang tiba-tiba
60 Jujur
61 Menjenguk sakti di rumah sakit
62 Mencarimu
63 Akhirnya bisa bertemu lagi denganmu
64 Keputusan yang berat
65 Menerima semuanya
66 Situkang ngadu
67 Di undang keluarga Damar
68 Jebakan
69 Bersama di atap gedung
70 Selamat tinggal kekasihku
71 Ngidam
72 kenyataan yang sangat pahit
73 Patah hati
74 Melupakan masalalu demi masa depan
75 Memilih kabur
76 Rindu yang mendalam
77 Bertemunya Sakti dan Satria
78 Akhirnya ku menemukanmu
79 Jelita sadar
80 Bertemu kembali dengan papah
81 Merestuinya
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Protes
2
Misi pertama
3
Menyamar menjadi seorang siswa SMU
4
soal yang mematikan
5
merayu satria
6
Tragedi di kantin
7
Satria vs Damar part 1
8
Satria vs Damar part 2
9
Satria vs damar part 3
10
Satria vs Damar part 4
11
Pergi berdua
12
Kado untuk papah
13
Menyatakan perasaan
14
kenyataan
15
Penolakkan yang menyakitkan
16
teraancam kembali
17
Cerita di masa lalu
18
kejutan untuk jelita
19
sikap yang konyol
20
Pergi ke museum
21
perjodohan
22
Sudah terlambat
23
Pergi
24
Mendadak demam
25
Adu jotos
26
Di dekatmu aku bahagia
27
akhirnya ketahuan
28
Kembalinya Dimas ke rumah
29
pergi ke makam mamah
30
Mencari jawaban
31
Peringatan
32
Jelita kabur
33
Jelita kabur Part 2
34
penculikkan
35
Makan berdua
36
permintaan konyol jelita untuk satria
37
kembali ke rumah
38
Di jenguk tiga sahabat rempong
39
Membuang rasa trauma masalalu
40
Di antar kak Dimas ke sekolah
41
Berbicara masalah hati
42
Resmi jadian
43
Cemburu
44
Yah,ketahuan deh!!!!
45
Mengagumi dirimu
46
Ujian sekolah
47
Cinta bikin gila
48
Pergi ke rumah Dila
49
Jelita cemburu
50
Merayakannya bersama
51
Di fitnah
52
Jelita di culik
53
Titik terang
54
Memburu kelinci kecil
55
Memburu para penjahat
56
Memiliki dirimu seutuhnya
57
Di jenguk kak dimas dan dila
58
Menemuimu secara diam-diam
59
Keputusan yang tiba-tiba
60
Jujur
61
Menjenguk sakti di rumah sakit
62
Mencarimu
63
Akhirnya bisa bertemu lagi denganmu
64
Keputusan yang berat
65
Menerima semuanya
66
Situkang ngadu
67
Di undang keluarga Damar
68
Jebakan
69
Bersama di atap gedung
70
Selamat tinggal kekasihku
71
Ngidam
72
kenyataan yang sangat pahit
73
Patah hati
74
Melupakan masalalu demi masa depan
75
Memilih kabur
76
Rindu yang mendalam
77
Bertemunya Sakti dan Satria
78
Akhirnya ku menemukanmu
79
Jelita sadar
80
Bertemu kembali dengan papah
81
Merestuinya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!