Capture 14

Kirana pun langsung lemas dia merasa bahwa dunianya kini runtuh tak ada lagi kesempatan untuk dirinya bisa memperbaiki kesalahannya...

"Mas Agam apakah sekarang kamu yang begitu membenciku sehingga kamu pergi begitu saja tanpa mau bertemu denganku terlebih dahulu?"Kirana pun langsung kembali keruangannya dia hanya menatap kearah amplop yang di berikan oleh Hanna padanya...

Semuanya terasa begitu menusuk jantungnya hatinya kini remuk itu semua karma yang sedang dia rasakan saat ini.. Dulu pada saat Kirana memiliki kesempatan untuk bisa mengenal dan memahami Agam dia sia siakan namun saat ini saat Agam telah pergi baru dia merasakan sakitnya di abaikan...

Kirana pun kini menitikan airmatanya saat ini Kirana benar benar sudah kehilangan kesempatan untuk bisa meminta maaf pada Agam..

"Hilang sudah kesempatan yang seharusnya ada dan kini kemana lagi aku harus mencarinya?"Kirana benar benar merana saat ini...

******

Sesampainya di apartemen miliknya Agam kini tengah bersiap untuk kembali ke Singapura,dia ingin melupakan wanita yang sangat dia cintai walupun Agam merasa bahwa hal mustahil namun Agam sudah bertekad untuk memberikan Kirana kebahagian dengan laki laki pilihannya.

"Sudah waktunya aku berangkat dan aku harus lebih giat dalam bekerja dengan begini aku bisa melupakan semua kenangan ku bersama Kirana."Agam pun tersenyum membayangkan wajah wanita yang masih sangat dia cintai.

Kini Agam pun sudah sampai di bandara internasional Soekarno-Hatta, Agam menunggu cukup lama karena penerbangan menuju Changi airport di diley..

"Sepertinya cuaca sedang tidak mendukung ya sebaiknya sekarang aku santai dulu.."Agam pun pergi menuju restoran untuk menikmati makan siang terlebih dahulu.

Agam pun memilih beberapa jenis makanan yang terbilang cukup mahal Agam pun menunggu hingga 20 menit makanan yang di pesan baru saja tersaji. Agam melihat ada seorang wanita paruh baya yang nampak kebingungan saat itu. Agam yang baik hati pun langsung mendekatinya.

"Ibu maaf kalau boleh tahu Ibu mau kemana? kenapa Ibu sendirian seharusnya Ibu ada sanak saudara yang mengantar?"tanya Agam dengan penuh kelembutan.

Seorang wanita paruh baya itu pun menatap kearah Agam yang bertanya padanya.

"Maaf nak,Ibu mau pergi ke Medan untuk menemui anak Ibu tapi di jalan menuju ke sini Ibu di jambret dan sekarang Ibu sudah gak punya uang untuk membeli tiket pesawat."wanita paruh baya itu pun nampak menundukkan kepalanya.

Agam yang memiliki hati yang tulus dan kebaikan yang tak terbatas nilainya pun langsung tersenyum.

"Apa Ibu sudah makan?"tanya Agam dengan lembut.

Wanita paruh baya yang namanya Ibu Hilda pun menggelengkan kepalanya.

Agam pun tersenyum kemudian mengajak Ibu itu untuk makan bersamanya.

"Sebaiknya Ibu ikut saya makan dulu nanti setelah makan saya akan bantu Ibu untuk mendapatkan tiket."Agam pun langsung memegang tangan Ibu Hilda dengan lembut.

Ibu Hilda pun tersenyum dan dia sangat berterima kasih karena bertemu dengan laki laki yang begitu baik padanya.

"Terima kasih ya nak kalau boleh tahu namanya siapa?"tanya Ibu Hilda dengan lembut.

Setalah mereka berkenalan Agam dan Ibu Hilda pun makan bersama dan setelah itu Agam pun membelikan Ibu Hilda tiket vvip menuju Medan.

"Ibu ini tiket untuk Ibu pulang ke Medan. Oh iya Bu ini juga ada sedikit uang buat bekal Ibu di jalan nanti.."Agam pun menyerahkan tiket dan sebuah amplop yang cukup tebal pada Ibu Hilda..

Seketika Ibu Hilda pun langsung menangis dia tak menyangka akan dipertemukan dengan laki laki yang begitu baik dan juga sangat dermawan..

"Terima kasih banyak nak Agam,Ibu tak tahu lagi harus berkata apa tapi kenapa membelikan Ibu tiket dengan harga yang mahal?"Ibu Hilda pun merasa tak enak hati menerima kebaikan Agam..

Agam pun tersenyum dan berkata bahwa dia sangat senang bisa berbagi dengan orang yang lebih membutuhkan. Baginya berbagi adalah cara dia untuk bersyukur pada Allah atas rezeki yang datang tanpa henti.

"Alhamdulillah saya lebih mudah mendapatkan penghasilan dan saya juga senang bisa berbagi semoga Ibu bisa segera bertemu dengan anak Ibu. Ya sudah kalau begitu saya permisi dulu karena pesawat saya akan segera take off."

Setelah berpamitan Agam pun langsung kembali ke tempat pertama dia bertemu dengan Ibu Hilda.

*****

Pada saat yang sama kini Agam pun telah berada di dalam pesawat sebentar lagi dia akan sampai di Changi airport dan di sana sudah ada Surya yang tengah menunggunya.

"Assalamualaikum Pak Agam bagaimana kabar Bapak?"tanya Surya dengan wajah yang serius..

Agam pun menjawab salam dari orang kepercayaannya itu. Setelah itu Agam pun kembali ke apartemen mewah miliknya Agam tinggal di kawasan elit di Orchard road..

Selama dalam perjalanan keduanya pun saling berbincang Agam sangat merindukan negara yang membedakan namanya..

"Bagaimana bisnis kita Sur apa semua berjalan dengan baik?"tanya Agam sembari membuka laptop miliknya.

"Alhamdulillah berjalan sangat baik Pak bahkan kita banyak mendapatkan keuntungan dari hasil bekerja sama dengan beberapa perusahan besar di Asia. Yang jadi masalahnya hanya tentang proyek kita yang di London kemungkinan Bapak yang harus menanganinya itu pun jika Bapak tak keberatan."Surya pun berbicara dengan sopan dan juga lembut..

Agam pun menganggukan kepalanya bertanda di mengerti tentang maksud yang di sampaikan oleh Surya.

"Baiklah kamu urus juga keberangkatan saya kesana dan jangan lupa kamu juga harus mencairkan aku apartment untuk tempat tinggal saya di sana."Agam pun memberikan perintah pada sang asisten.

Surya pun mengangguk angguk kepalanya dia sangat senang bisa bekerja dengan Agam Bagaskara seorang lelaki yang begitu baik dan juga perhatian tak khayal jika bisnisnya bisa mendunia karena sikap baiknya yang bisa membuat siapa saja percaya dan nyaman dengannya...

Sesampainya di apartemen miliknya Agam pun langsung beristirahat,hari ini terasa sangat lelah sekali. Jam tengah menunjukan pukul 10 malam tiba tiba saja Agam merindukan sosok Kirana wanita yang sudah menemaninya selama satu tahun.

Agam kembali membuka ponsel miliknya dan menatap potret Kirana yang sedang tersenyum..

"Sedang apa kamu sekarang,semoga dengan kepergian aku bisa membuatmu berhenti membenciku. Kamu tenang saja aku akan segera mengurus surat perpisahan kita supaya kamu bisa memilih laki laki yang kamu cintai.."Agam pun tersenyum sembari sesekali menyentuh layar ponselnya...

Agam pun tersenyum dan tak terasa bulir airmatanya menetes dia merasa sedih saat ini walaupun dia berusaha untuk tegar dan kuat berpisah dengan Kirana namun hatinya tak bisa di bohongi bahwa hatinya merasa sakit dan juga kecewa dengan jalan takdir cintanya itu. Seandinya saja Kirana bisa membuka hatinya mungkin kini Agam dan Kirana menjadi pasangan yang sangat bahagia..

Terpopuler

Comments

Yatiee Selawase

Yatiee Selawase

❤️❤️

2023-12-26

0

Muhamad Yati

Muhamad Yati

lanjut

2023-12-25

0

Anonymous

Anonymous

lanjut Thor 💪💪💪

2023-12-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!