Kirana pun seolah terhipnotis oleh ketampanan Frans,namun sepetinya antara Frans dan Agam jauh lebih tampan Agam tapi namanya juga cinta ya..
"Sayang habis ini kamu mau kemana?"tanya Frans sembari memainkan rambut panjang Kirana...
Kirana pun tersenyum dia juga harus kembali ke kantor untuk berkerja Kirana sangat tahu jika di dalam kantor ada mata mata Ayahnya.
"Sepetinya aku harus kembali ke kantor sayang,Mas kan tahu sendiri di kantor pasti ada mata mata Papa dan aku gak mau berantem sama Papa untuk masalah seperti ini.."Kirana pun langsung merapikan kembali pakaiannya dan kemudian dia keluar dari restoran tempat keduanya makan siang bersama.
Frans pun tersenyum kemudian menganggukkan kepalanya pertanda dia tak keberatan Kirana pergi.
Setalah melihat Kirana pergi kini Frans pun tersenyum licik sembari menatap belanjaannya.
"Dasar wanita bucin mau aja di kibulin.."
Frans pun langsung menghubungi sang istri Bella yang ada di Singapura untuk mengatakan bahwa dia sangat merindukan istrinya dan juga buah hatinya..
*****
Tepat pukul satu siang Kirana baru saja sampai di kantor. Kirana pun menatap kesana kemari namun tak melihat suaminya Agam..
"Kemana laki laki itu kemarin aja aku datang jam segini dia langsung marah marah tapi kenapa sekarang malah dia tak terlihat batang hidungnya?"Kirana pun berbicara dalam hati...
Kirana pun sengaja lewat di depan ruangan Agam namun sepertinya laki laki itu sedang serius dalam pekerjaannya.
"Oh pantesan aja dia tak menggangguku ternyata dia sedang sibuk."pekik Kirana dalam hati.
Setalah itu Kirana pun hendak masuk kedalam ruangannya namun langkahnya di hentikan oleh sang Ayah yang ternyata sudah menunggunya di kantor..
"Kiran kamu darimana saja ini sudah jam berapa? Kenapa kamu jam segini baru datang dan juga kenapa tagihan kartu kredit kamu begitu banyak apa yang baru saja kamu beli?"Pak Lingga pun terlihat begitu marah...
Kirana pun terkejut melihat sang Ayah yang tiba tiba saja ada di ruangannya Kirana tak pernah tahu jika ternyata pengeluaran dari kartu kredit miliknya juga bisa di ketahui oleh sang Ayah.
"Papa kenapa Papa ada di kantor? Bukankah Papa masih belum sehat betul kenapa Papa kemari?"Kirana pun mencoba untuk mengalihkan pembicaraan.
Pak Lingga langsung mengajak Kirana masuk kedalam ruangnya kali ini Kirana akan habis menerima kemarahan sang Ayah..
"Jelaskan tentang semua ini Kiran? Kiran ingat kamu sekarang sudah menikah dan kamu sudah tak sepantasnya kamu masih berhubungan dengan laki laki itu. Papa sudah bilang berulang kali jauhi Frans dia bukan laki laki yang baik."
Pak Lingga pun masih berusaha untuk membaut putrinya mengerti.
"Sudahlah Pa,aku mencintai Mas Frans titik. Buat aku Mas Frans adalah hidupku aku menikahi Mas Agam hanya demi Papa itu saja gak lebih dan juga gak kurang.."Kirana mulai menjawab semua ucapan sang Ayah..
Tiba tiba saja jantung Pak Lingga langsung merasakan nyeri yang hebat dan tak lama setelah itu Agam pun masuk kedalam ruangan Kirana karena mendengar keributan.
"Papa...."Agam pun langsung sigap menangkap tubuh laki laki paruh baya itu.
Kirana pun langsung panik melihat sang Ayah yang hampir saja terkena serangan jantung.
"Pa maafkan Kiran Pa,maafkan Kiran.."Kirana pun langsung memegang lengan sang Ayah dengan erat.
Agam pun langsung mengambilkan obat yang selalu dia bawa karena Agam sangat tahu jika Pak Lingga rentan terkena serangan jantung.
"Minum dulu Pa.."Agam pun langsung memberikan tiga butir obat kepada sang Ayah mertua.
Kirana hanya menatapnya saja dia yang menjadi putrinya saja tak pernah tahu sakit yang di derita sang Ayah bahkan segala jenis obat obatan yang harus di konsumsi pun dia tak tahu..
Agam pun menatap kearah Kirana seolah ada pertanyaan yang tersirat pada matanya namun Kirana memilih mengabaikannya.
"Terima kasih ya Agam kamu memang menantu terbaik. Maafkan istrimu jika dia belum bisa menjadi istri yang baik untuk kamu. Kirana lihatlah seharusnya kamu malu pada apa yang telah kamu lakukan,kamu jangan pernah menyia-nyiakan laki laki yang tulus karena setiap orang mempunyai titik leleh dan suatu saat nanti di saat kamu kehilangan dia kamu baru akan sadar bahwa tak ada yang lebih baik darinya."
Setelah mengatakan hal itu Pak Lingga pun langsung meminta Agam untuk mengantarkannya pulang. Agam pun langsung memegang lengan laki laki paruh baya itu dengan sangat hati hati.
*****
Setalah Agam dan sang Ayah pergi Kirana kini duduk di kursinya di masih belum bisa melupakan apa yang hampir saja terjadi seandinya saja Agam tak datang tepat pada waktu yang tepat mungkin saat ini sang Ayah sudah berada di UGD..
Kirana pun masih teringat dengan apa yang di ucapkan oleh sang Ayah yang selalu saja mengatakan bahwa Frans itu bukan orang yang baik sedangkan Agam laki laki itu kini telah sah menjadi suaminya dan juga laki laki yang selalu memperlakukan sang Ayah dengan sangat baik apakah dia tulus..
"Ah paling dia begitu juga hanya demi uang semata,mana ada laki laki yang mau di jodohkan itu tulus yang ada juga modus."Kirana pun mulai memijit pelipisnya yang tiba tiba saja terasa sangat nyeri.
Sementara itu Agam dan Pak Lingga kini sudah berada di rumah. Agam pun mengurus Pak Lingga dengan penuh perhatian dan juga memperlakukan Pak Lingga dengan lembut hal itu benar benar membuat Pak Lingga merasa gagal menjadi seorang mertua yang baik..
Pak Lingga tiba tiba saja menitikan airmatanya dia menangis entah kenapa tiba tiba saja airmata jatuh tanpa di minta.
Agam yang melihat airmata laki laki paruh baya itu pun terkejut.
"Pa,,Papa kenapa kok menangis?apa sebaiknya kita ke dokter saja kita cek keadaan jantung Papa."Agam pun kini terlihat mulai khawatir.
Pak Lingga pun menggelengkan kepalanya dan kemudian menggenggam tangan Agam dengan sangat erat.
"Agam terima kasih ya karena kamu telah menjadi menantu yang baik dan juga suami yang baik untuk Kirana namun maafkan Papa ya jika Papa gagal mendidik Kirana sehingga kini dia menjadi anak yang kurang bersyukur."Pak Lingga pun menunjukan wajahnya.
Agam pun tersenyum dan kemudian menggenggam tangan Pak Lingga dengan lembut..
"Papa ini ngomong apa si? Pa, Papa tahu kenapa aku mau menerima perjodohan ini itu karena Agam tulus mencintai Kiran Pa dan Agam juga sangat yakin suatu saat nanti pasti Agam akan bisa mendapatkan hati Kirana entah itu kapan."Agam pun tersenyum sembari membayangkan saat saat indah bersama Kiran seandinya saja dia bisa terus berhayal dia ingin melakukan itu dan berharap bahwa Kirana bisa berubah suatu saat nanti...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Apriyanti
lanjut thor
2023-12-12
0