Pria sialan

.

.

"Vivi!heiii"ucap Yuki bersemangat setelah libur karena luka beberapa hari lalu,dia memasuki kelas dan menyapa teman sekumpulan mereka."wah..udah sehat ya,kalo masih sakit jangan masuk sekolah dulu Yuki"ucap Meyca perhatian pada Yuki.

"ahh aku gak bisa gak melihat kalian dan bercerita bersama,aku masih ingin menetap melihat kalian,aku kangen ~"ucapnya sambil memeluk Meyca dari samping,membuat hati lembut Meyca tersentuh,Meyca sangatlah lemah lembut pada seseorang yang baik hati dan butuh pertolongan.tak kuasa menahan senyum,akhirnya di menerima pelukan Yuki.

"Meyca..aku kangen~ berapa lama gak ketemu?"ucap Yuki masih dengan pose yang sama

"kalian tau gak?ada siswa baru"ucap Yuki seketika melepaskan pelukannya pada Meyca."dia..laki laki,tubuhnya tinggi tampan juga,kira kira dia ada di kelas mana?"ucap Yuki berpikir sambil melihat keadaan di luar jendela.

Gawat!ternyata pria itu benar benar datang ke sini! sial.... Batin ku dengan kesal, mengepalkan tangan ku dengan kuat kuat dan melihat keadaan sekolah di luar jendela.ternyata benar apa yang di katakan Yuki.

Tringggg....

bell seolah pun berbunyi keras,menandakan kelas akan dimulai sebentar lagi.

Tak

tok

tak

tok

bunyi sepatu wali kelas mereka membuat para murid terdiam seketika,karena mereka tau wali kelas ini adalah guru paling galak,"selamat pagi anak anak"ucap wali kelas memasuki ruangan dan duduk di meja guru,"kita..mendapati siswa baru"ucap wali kelas menyuruh pria di luar kelas itu masuk dengan bahasa tangan.cukup mengerti membuat pria itu memasuki kelas.

Kyaaaa!!

Para wanita pun teriak histeris melihat ketampanan pria itu,fisik yang sempurna~mungkin kali ini ketampanan milik Darris telah kalah dari milik Damian.

"hehh!apa apaan kalian?"ucap wali kelas memukul meja dengan keras,membuat murid murid pun terdiam seketika.mereka hanya bisa bergumam pada hari mereka kalau mereka menyukai Damian."hai aku Damian,pindahan dari SMA Arconich,salam kenal semuanya semoga kita dapat berteman baik"ucap nya sembari mengedipkan sebelah matanya membuat jantung para gadis di kelas menjadi berdetak kencang."untung saja kelas ini menyisakan dua kursi kosong,nak Damian duduk lah di kursi kosong itu"ucap wali kelas mempersilahkan Damian duduk di kursi di belakang Vivi,sungguh kejadian tak terduga,harusnya Vivi tak duduk di situ,menyesal sekali!

tempat yang biasanya mereka gunakan untuk mengobrol kini telah ada pemiliknya,Damian pun berjalan dengan percaya diri,dan duduk di bangkunya.jengkel yang di rasakan Vivi saat ini,kenapa dia harus di sini sih?kan aku sudah bilang aku bisa melindungi diri,aku bukan Anak kecil!

.

.

.

...jam istirahat...

"wih gila!si Damian!benar benar menyaingi popularitas Darris!padahal sebelumnya tak ada yang bisa menyaingi popularitas Darris,apakah..mereka memiliki kepribadian yang sama?saling suka basket dan..memiliki harta,Akhh!!lihat mukanya benar benar amat sempurna"ucap Yuki membayangkan kedipan maut dari Damian,ahhh jantungnya berdetak cepat..

"Darris ya?aku sudah lama gak bersamanya lagi"ucap Vivi menoleh ke kanan dan ke kiri mencari keberadaan Darris."biasanya Darris mengajakmu ke kantin,tetapi Minggu ini sepertinya Darris amat sibuk?setiap hari itu dia membawa banyak lembaran kertas,padahal jelas jelas itu bukan berkaitan dengan sekolah..."ucap Shiki mengingatkan Vivi,nah kenapa juga Darris tak mengajak nya pergi ke kantin bersama,padahal hampir setiap waktu mereka selalu mendekat,dan selalu duduk bersama saat di kantin dan di kelas saat tidak ada guru.

Walaupun dia belum menyelidiki tentang Darris dalam dalam,tetapi dia tidak ingin memiliki pacar seperti itu,walaupun di semua mata anak anak terlihat seperti pasangan yang harmonis,tetapi mereka tidak menjalan kan hubungan apapun.

Darris. Anak konglomerat di kota ini dia begitu peka terhadap semua siswa,bersikap manis dan suka bergaul.di suatu hari di saat Vivi kelas 1 SMA di menyendiri di kelas karena geng nya sedang di kantin,hari itu memang Vivi yang memintanya,karna pikiran Vivi semakin hari semakin memburuk,sampai di suatu waktu.

"hai~mau berkenalan?"ucap Darris senyum senyum yang ceria serta ingin menjabat tangannya,bukan karena sok kenal,tetapi membuat hubungan dengan teman hingga akrab adalah hal yang wajar kan bagi siswa baru?Vivi melihat nya lekat menandakan bahwa pria itu amat jika berteman dengan nya,tak ada yang berbahaya walaupun hanya di pandang sebelah mata.

"mau,namaku Vivi kamu Darris kan?semoga kita menjadi teman yang baik"ucap Vivi sedikit tersenyum,dan menerima jabatan tangan dari Darris."kenapa sendirian?kamu ada masalah?"ucap Darris sembari menarik kursi di sampingnya dan duduk di samping Vivi."nggak kok..aku gak ada masalah..aku hanya ingin sendiri"ucap nya bohong,padahal saat ini dia merasa kesulitan dengan pekerjaan suruhan dari papanya,walaupun Vivi bersikeras menolak,tetapi papa Vivi tetap memaksanya.

"tak apa,tak perlu cerita padaku aku tau kita tidak boleh terlalu menceritakan masalah diri dengan orang yang baru di kenal,tapi..ku lihat lihat kamu sedang ada masalah,jika kamu stres,aku akan membawamu ke roof top sekolah.mau?"ucap Darris mengajak Vivi untuk ada di Roof top sekolah,karena tempat itu menunjukan pemandangan indah dari atas.di roof top terdapat beberapa siswa yang memiliki hubungan dengan kekasihnya,mereka berduaan sambil melihat pemandangan yang indah.

biasanya kakak kelas menamai tempat itu adalah tempat bucin.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!