pertarungan

"wahh!! boleh boleh!aku suka kue yang kau buat Mey,buatkan aku"ucapnya gembira sesaat hingga mukanya memerah karena tak tahan godaan makanan.dari balita dia juga seperti itu,suka sekali makan makanan manis,asin dan pedas.ketagihan makanan dari balita hingga sekarang,walaupun Vivi banyak makan tubuhnya tetap akan kurus seperti pada Idol,mungkin ini dari keturunan mamanya.

.

.

makanan pun datang setelah satu setengah jam menunggu,tetapi keahlian memasak Meyca tak kalah tanding!Vivi langsung memasukkan potongan kue itu ke dalam mulutnya,nyamm!yummy!enak sekali kuenya sangat lembut bagaikan surga!enak!ingin sekali merasakan kue selembut ini setiap hari!

Ting Tung~

Bell rumah berbunyi, menandakan seseorang ada di depan rumahnya."biar aku saja"ucap Yonna berdiri dari meja makan nya.dia berjalan hingga di depan pintu teras.membuka pintu dan.

"hai~untuk Vivi antarkan barang ini ke dia ya,dia di ikutkan untuk bermain tarik tambang,dan tembak menembak,jika dia menolak biaya konsekuensi nya seharga 500ribu.mohon bantuannya yaa"ucap pengurus sekolah

Dia pun menutup pintu dan membawanya ke hadapan Vivi setelah selesai makan,karena jika waktu makannya terganggu dia bisa saja marah.

.

.

.

"hmm sebuah kotak barang,kau bilang ini pistol ya?"tanya Vivi pada Yonna

"iya"

Vivi pun membuka kotak itu dan, ternyata benar itu pistol,dia memegang pistol itu seperti dia memegang pistol sungguhan."hmm aku di ajak ke pertandingan tembak menembak?hehehe.. menyenangkan".ucapnya dengan seringai yang tercetak sempurna."baiklah terimakasih ya Mey atas kuenya,aku pulang"ucapnya pergi begitu saja meninggalkan rumah besar itu.

.

.

Akhh aku harusnya membawa mobil,kenapa gak kepikiran ya?kan kalau begini aku pasti malam yang sudah tiba di sana,mana lagi..cuaca sekarang sangatlah..panas.

Entah kenapa.. firasat ku ada yang mengikuti ku dari belakang,Vivi pun mencoba merasakan getaran pijakan tanah, menghitung..tidak hanya satu..tetapi banyak!

Gawat,siapa yang mencoba mengurungku?aku harus lari menjauhi komplek rumahan ini,andai saja aku gak ke sini.Vivi pun berlari dengan cepat menjauhi komplek rumahan.

Hah..haahh.. sudah aman kan

Vivi pun berhenti di tempat setelah ia berada di hutan,Vivi memang sengaja memancing mereka di hutan agar mereka tidak bisa kabur.Vivi diam dan berusaha merasakan gerakan manusia,hey..kalian!kenapa kalian bersembunyi?sini ayo kita saling menghajar!

"kalian ngapain sembunyi? penjahat kok sembunyi,takut ya?"ucap nya dengan sombong untuk memancing musuh keluar.seseorang pun keluar dari persembunyiannya,dia ada di atas kepala ku!Mudah sekali.

Vivi jongkok sembari mengarahkan kakinya ke atas kepala,dan akhirnya mengenai dagu musuh itu,gugur dalam sekali serangan,akhh aku lupa tidak membawa pisau untuk berjaga jaga,sekarang apa aku harus menggunakan bela diri?sepetinya iya

Puluhan pria berjas hitam pun keluar satu per satu.seringai telah muncul tercetak dengan sempurna,apakah baru pemulaan ini dia merasa menikmati?

Vivi cukup menendang pria itu hingga mengenai pria di belakang nya.yahh pria itu saling terbentur kepala dan akhirnya terhempas di bantang pohon hingga retak pohonnya.waahh..mc yang satu ini berani sekali..

melompat ke belakang berulang ulang,menghindari serangan musuh dan,menonjok keras rahang pria itu hingga terdengar 'kreek'

"Aakhh!!!"teriak pria berjas hitam itu,mengeluh kesakitan akibat satu kali serangan gadis kuat itu,rahangnya sudah retak,tak bisa di gunakan bicara lagi,Vivi mengangkat tubuh pria itu dan menghantam nya di puluhan pria lainnya,hingga mereka hanya terjatuh,luka lecet dan berdiri lagi.

luka di perutnya kembali terbuka,para musuh mencari kesempatan saat Vivi memperbaiki perban itu.

Sreek

luka dalam pada lengan Vivi telah terukir,berdarah nyuutt sakit...

Vivi meninju rahang bawah pria itu hingga tak sengaja membuat pria itu tergigit lidahnya hingga putus,darah pun berceceran di baju dan muka Vivi.rambutnya sudah terurai menambah kecantikan nya dan suasana horor di hutan tersebut.

Matanya melotot tajam pada seluruh musuh dia menghitung berapa jumlah musuhnya sekarang.tiga belas..

Tiga belas sisa musuhnya sekarang,Vivi mengarah kan kakinya ke leher pria itu hingga patah tulang, Vivi melihat adanya alat untuk mengangkat buah sawit,mungkin ini bisa membuat nya bertarung dengan senjata, kesempatan tidak datang satu kali,ia bergegas mengambil itu dan...

Jlebb Jleb..Kraak!

Ia menusuk tubuh pria itu hingga kepala musuh telah lepas dengan badannya.mengambilnya dan melemparkannya ke musuh hadapannya itu.sadis!!

dalam dua puluh menit dia telah mengakhiri pertandingan.dua mengikat kuat luka yang ada di lengannya, bagaimana sekarang dia akan pergi ke rumah jika penampilan nya begini?dia berlari tertatih Tatih untuk mencari sungai,dia lapar..padahal beberapa menit lalu ia telah menghabiskan kue yang besar itu.dia berlari terus berlari hingga dia menemukan danau yang indah..airnya bening menunjukan dataran danaunya . indah sekali...

ia membuka semua bajunya dan berenang berkeciplak di danau itu.hingga dia berlama lama di sana hingga bau busuk dari tubuhnya telah benar benar hilang,ia pun memasang bajunya kembali dan kembali melanjutkan perjalanan nya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!