Rania keluar dari bar, belum sempat memanggil taksi, dia melihat mobil kekasihnya parkir tepat dihadapannya. Rania tak tahu lagi harus bagaimana dia sudah tidak bisa kabur. Rakhatama keluar dari mobil, tatapan mereka bertemu.
" Rakha.." ucap Rania yang terkejut melihat kekasihnya.
" Sejak kapan rumah Anindya berpindah ke bar?" tanya Rakhatama dengan penuh amarah.
" Rakha, aku tidak maksud berbohong. Aku memang sebenarnya dari rumah Anindya. Tapi Anindya masih di bar, jadi aku..."
" Kenapa harus bar kecil ini sih! Kenapa tidak pergi ke bar attaboy?"
" Anindya tidak ingin kesana. Karena.."
" Kenapa kamu tidak memberitahu ku lebih banyak kebohongan mu, hah! Kamu tahu sendiri jika aku tidak suka dengan orang yang pembohong!" bentak Rakhatama tidak perduli jika mereka masih berada didepan bar.
Rania tidak tahu harus menjawab apa, setiap perkataannya selalu di potong oleh Rakhatama. Dia tahu kali ini dia salah karena sudah membohongi kekasihnya. Yang Rania lakukan hanya menunduk dan menangis, menyadari jika dia sudah berbohong kepada kekasihnya itu.
Rakhatama yang tadinya marah menjadi tidak enak hati melihat kekasihnya menangis dihadapannya. Raut wajahnya berubah, memeluk kekasihnya dan mengajak kekasih pulang untuk membicarakan masalah mereka di apartemen. Sedangkan Rania tidak berhenti menangis, kata yang dikeluarkan hanyalah kata maaf kepada kekasihnya.
" Bersulang!" teriak Anindya bersama dengan Jacob dan teman-teman yang lain menikmati segelas alkohol sambil mendengarkan alunan DJ yang membuat jiwa ini bergoyang.
Malam ini Anindya ditemani dengan Jacob untuk merayakan kebebasan Anindya. Anindya sudah menjadi dirinya sendiri tanpa harus menutupi dirinya dengan memalsukan namanya menjadi Queen. Kini dia sudah bebas tanpa harus berpura-pura lagi.
" Beri lagi aku minuman." pinta Anindya kepada Jacob.
" Queen, bukankah tadi Rania sudah peringatkan untuk tidak banyak minum." nasihat Jacob.
" Berhenti memanggil ku queen. Queen itu sudah mati, kamu memanggil dengan Anindya." ujar Anindya yang sudah setengah mabuk.
" Terserah kamu sajalah. Tapi aku sudah terbiasa dengan panggilan queen." ujar Jacob.
" Jangan memanggil Queen lagi, panggilan itu justru mengingatkan ku pada Arkatama, aku sengaja membuat nama palsu itu demi menutupi jati diriku darinya. Jadi sekarang aku akan menjadi diriku sendiri, sebagai Anindya yang sebenarnya."
" Jadi kamu belum melupakan dia?"
" Aku akan berusaha. Jadi jangan memanggilku Queen lagi, oke!" seru Anindya dengan keadaan setengah mabuk.
" Seperti kamu sudah mabuk, jangan terlalu banyak minum." ujar Jacob tersenyum sambil mengelus kepala Anindya.
" Lepaskan! Aku ingin bersenang-senang malam ini." ucap Anindya dengan mengambil segelas alkohol dan berjalan didalam kerumunan orang yang tengah bergoyang.
Tanpa Anindya sadari, Arkatama terus mengawasi Anindya dari kejauhan. Arkatama terus melihat pergerakan Anindya dari jauh tanpa mendekati gadis itu.
" Bersulang!" teriak Anindya lagi dan lagi. Entah sudah berapa banyak gelas alkohol yang sudah dia habiskan.
Keadaan Anindya sudah terlihat mabuk berat, dia terus bergoyang dengan kesadaran yang masih minim. Tiba-tiba datang seorang laki-laki mendekat.
" Kamu queen, kan?" tanya laki-laki itu.
" Iya." jawab Anindya dengan setengah sadar namun tangan masih ada segelas alkohol.
" Boleh aku temani mu menari?"
" Tentu saja." jawab Anindya.
Mereka berdua menari bersama, seketika laki-laki seperti mengambil kesempatan untuk menyentuh pinggang Anindya. Anindya sempat menegur meski keadaan sudah mabuk. Namun datang Arkatama yang dengan cepat menarik tangan laki-laki tersebut sebelum tangan itu jauh menyentuh badan Anindya.
" Siapa kamu!" bentak laki-laki tersebut tidak terima.
Arkatama tidak menjawab, hanya tatapan tajam menatap laki-laki tersebut. Laki-laki tersebut melepaskan tangannya dan segera pergi. Jacob yang tak jauh melihat, Arkatama yang berdiri bersama dengan Anindya.
" Ikut aku sekarang!" ucap Arkatama dengan menarik tangan Anindya.
" Lepaskan! Siapa kamu!" Anindya sontak melepaskan tangannya yang ditarik oleh Arkatama.
Anindya menatap Arkatama yang berdiri dihadapannya, pasangannya sedikit buram akibat terlalu banyak minum. " Kamu? terlihat seperti Arkatama si bajingan itu?" ujarnya.
Anindya menatap sambil menyipitkan matanya. "Aah.. Seperti bukan?"
Karena efek mabuk, dia melihat orang-orang disekitarnya terlihat seperti Arkatama. Dalam keadaan mabuk, dia bertanya salah satu diantara orang-orang apakah mereka adalah Arkatama.
" Sepertinya kamu sudah mabuk, lebih kita pulang sekarang." ajak Arkatama menarik tangan Anindya.
" Lepaskan! Siapa kamu! Jacob.. Jacob...kamu dimana?" teriak Anindya tidak ingin dibawa pergi oleh Arkatama.
Jacob sedari tadi duduk tak jauh dari situ, hanya bisa diam dan tidak bisa berbuat apa-apa. Arkatama memberi kode pada Jacob, Jacob hanya bisa mengangguk membiarkan Anindya pulang dengan tunangannya itu.
" Kamu sudah sangat mabuk, lebih baik kita pulang sekarang." Arkatama menarik tangan Anindya.
" Tidak mau!" bentak Anindya melepaskan tangan Arkatama dengan kasar.
" Kamu siapa?" Anindya melihat Arkatama, " Kamu Arkatama? tidak mungkin, penampilan Arkatama tidak seperti ini." Anindya melihat penampilan Arkatama yang hanya mengenakan kaos dan celana jeans.
Anindya sangat tahu penampilan tunangannya itu, Arkatama akan selalu memakai pakaian yang rapi layak jadi atau kemeja. " Kamu bukan arka!" ucapnya.
" Jacob.. Tolong aku! Kamu dimana?" teriak Anindya memanggil Jacob yang hanya bisa melihat Anindya bersama Arkatama.
Arkatama mengambil gelas yang dibawa Anindya dan menaruhnya dimeja. " Ayo kita pulang!" pintanya.
" Tidak mau! Kamu bukan Arka!" Anindya terus menolak.
Namun Arkatama terus memaksa dan merangkul dan menarik Anindya untuk segera keluar dari kerumunan orang-orang yang tengah menari. Di luar Arkatama terus memaksanya Anindya pulang dengannya.
" Kamu siapa sih! Kamu buka arka! Kenapa kamu terus memaksaku!" teriak Anindya melawan.
" Anindya Maheswari Basutara!" bentak Arkatama menyebut nama asli Anindya.
" Kamu? Arkatama? Tidak mungkin!" racau Anindya yang masih tidak percaya jika laki-laki yang menariknya adalah tunangannya.
" Anindya, aku akan mengantarmu pulang. kamu sudah mabuk berat." ucap Arkatama.
" Jangan memanggilku Anindya dengan suara seperti itu. Aku benci! suara mu tidak jauh berbeda dengan bajingan itu!"
Arkatama mencoba bersabar, dia mendorong Anindya ke dinding lalu mendekati tubuhnya lebih dengan dengan Anindya. " Kamu mau aku berbicara seperti apa?"
" Pokoknya aku tidak suka dengan suara itu. Suara mu tidak jauh berbeda dengan arka." ucap Anindya.
" Baiklah, aku akan memanggilmu Annabelle."
" Jangan! Aku membencinya!"
Mendengar jawaban Anindya membuat Arkatama tersenyum.
" Kenapa kamu tersenyum? Jangan tersenyum seperti itu!" bentak Anindya.
" Emangnya kenapa? Kamu tidak suka melihat ku tersenyum."
" Aku tidak mau jatuh hati padamu. Kamu orang jahat! Aku tidak mau menyukai mu lagi. Meski wajahmu terlihat mirip dengan Arkatama. Jangan menggodaku." ujar Anindya bersedih hati, mengingat rasa cinta yang tidak terbalaskan oleh Arkatama.
Lagi-lagi Arkatama tersenyum, dia lebih mendekatkan wajahnya lebih dekat dengan Anindya. " Justru aku ingin menggoda mu." bisiknya.
Wajah mereka semakin dekat, tinggal beberapa senti lagi bibir mereka bertemu. Namun tiba-tiba saja Anindya menunduk mencium aroma tubuh Arkatama. Arkatama hanya bisa tersenyum, melihat tingkah tunangannya itu.
" Parfummu baunya sama seperti Arka bahkan wajahmu juga. Tidak mungkin! Arka tidak pernah berpenampilan seperti ini." ujar Anindya masih dalam keadaan mabuk.
Arkatama terkekeh mendengar ujaran Anindya, "Kamu pikir setiap hari penampilan ku akan terus menggunakan jas rapi? Kamu ini berpikir seolah aku ini bukan manusia biasa saja. Kamu sudah terlalu mabuk, omonganmu juga ngelantur. Ayo kita pulang. Aku akan mengantarmu."
Anindya berontak tak mau pulang bersama Arkatama. Arkatama memanggil Bagas yang sudah menunggunya di dekat mobil. Dengan bantuan Bagas, mereka berdua menarik Anindya untuk masuk kedalam mobil.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
kaname senpai
sampai sini gue masih bingung.ktnya arka g cinta queen tp di episod ini ko kesannya arka cinta sama queen???
2024-01-28
0