Di club malam nampak Liana yang sedang menatap penuh bahagia pada seseorang yang duduk di depan nya.
Rama mengajak nya keluar untuk menonton film, dan kini keduanya sedang mampir ke club malam sebelum pulang.
"Ram, kamu masih sedih ya? maafin Nuna ya. dia mungkin khilaf" ucap Liana seperti biasanya bersikap baik.
"Nuna sudah keterlaluan Lia, aku tidak bisa mentoleran kelakuan nya. dia sudah di nodai pria lain" Rama berkata dengan suaranya yang berat.
"Aku tau ini sangat berat buat kamu, tapi kamu harus bisa bangkit Ram. aku paham kok kamu pasti marah banget kan sama Nuna apalagi Nuna sudah menjual dirinya pada pria asing" Liana semakin memanasi.
Rama menatap Liana, lalu dia meminum kembali minuman alcohol yang ada di tangan nya.
Rama begitu prustasi setelah kegagalan pernikahan nya dengan Nuna, dia begitu mencintai Nuna tapi cintanya malah berakhir pengkhianatan.
"Kamu pasti bisa lupain Nuna Rama" lanjut Liana lagi.
"Harusnya Nuna sebaik kamu" ucap Rama kembali meneguk minuman nya.
"Nuna memang seperti itu, Ram. sebenarnya dulu saat kalian awal pacaran pun Nuna sudah punya pacar dan mereka sudah pacaran terlalu jauh. aku pernah ingetin tapi Nuna bilang remaja nakal itu biasa dan dia tidak perduli dengan pria yang akan bersama nya di masa depan" Liana semakin gencar menjelekkan Nuna di depan Rama.
Mau bagaimana lagi? Liana begitu mencintai Rama, dia bahkan harus rela 7 tahun pura-pura tidak menyukai Rama karena cintanya bertepuk sebelah tangan.
Rama begitu mencintai Nuna, dan hal itu membuat Liana geram hingga dia pun tega merusak kebahagiaan Nuna sahabatnya yang bahkan hampir menikah dengan Rama.
Liana memang nekat, tapi dia benar-benar tidak bisa membiarkan Nuna dan Rana menikah, cintanya pada Rama sudah membutakan mata hati dan akal sehatnya sehingga membuat Nuna rendah di mata Rama.
"Ternyata Nuna itu tak lebih dari sampah" Rama nampak semakin kecewa.
"Kamu sih terlalu mendewikan Nuna. aku sampai heran kenapa kamu begitu percaya sama Nuna padahal Nuna nggak sepolos yang kamu bayangkan, buktinya dia mau jual diri buat ke salon" lagi-lagi Liana memainkan trik nya dengan membuat nama Nuna jelek di mata Rama.
Dan ya Rama yang bodoh percaya begitu saja dengan penuturan Liana, Rama bahkan sampai mabuk parah dan itu sangat di sambut senang oleh Liana.
Hingga Rama yang mabuk parah itu semakin tak terkendali, Liana yang melihat itu tersenyum dan dia dengan sengaja memeluk Rama.
"Antar aku pulang" ucap Rama.
"Aku akan membantu mu pulang" balas Liana cepat.
Rama percaya saja, keduanya keluar dari club malam dengan wajah Liana yang penuh gembira karena dia akan menjebak Rama dengan cara yang sama dia lakukan pada Nuna.
"Maafkan aku Ram, tapi hanya dengan cara ini lah kamu menjadi milik ku seutuhnya" batin Liana dalam hatinya.
Saat di dalam mobil Liana mengusap pipi Rama, dia tersenyum lalu mengemudikan mobilnya membelah jalanan kota.
****
Brugk!
Pintu tiba-tiba di tendang oleh seseorang.
Haidar yang tertidur seketika terbangun dan dia di kagetkan dengan orang-orang bertopeng yang masuk ke dalam kamar nya.
"Kalian siapa?" tanya Haidar panik.
"Jangan banyak tanya, dasar kau pria bajingan! apa yang kau lakukan dengan putri ku hah!" teriak salah satu pria bertopeng itu.
"Apa maksud mu, aku tidak melakukan apapun" balas Haidar yang panik.
Salah satu pria itu meminta teman nya yang lain nya untuk mendekati Haidar.
"Angkat tangan mu" perintah pria bertopeng tadi.
Haidar reflek mengangkat tangan nya ke atas, dan seketika itu juga dia di borgol oleh kedua pria yang memegang pistol di samping nya.
Sebenarnya Haidar bisa saja melawan, tapi tentunya dia tidak mau gegabah karena pria bertopeng itu membawa pistol yang bisa saja membuat nya mati konyol.
"Apa yang kalian mau, kalian mau uang emas? aku akan memberikan nya untuk kalian, tapi tolong jangan apa-apakan aku" ucap Haidar bernegosiasi.
"Diamlah, perkoooosaaa anak orang bisa tapi lawan penjahat saja tidak bisa, dasar banci!" balas pria bertopeng tadi dengan nada sinis.
Dia tak lain adalah Daddy Samuel yang meminta pertolongan kedua teman nya yang pernah satu geng saat menjadi preman bayaran.
Dan kedatangan nya kesini tentu saja untuk membuat Haidar mau menikahi Nuna, bukan untuk membunuh ataupun merampok uang.
Saat menuruni tangga Haidar di buat bingung dengan keadaan di rumah nya yang sepi, dan tidak ada orang satupun di rumah mewah nya itu.
"Kemana semua orang? apa mereka sudah mati duluan?" batin Haidar bertanya-tanya.
Bahkan sampai Haidar keluar rumah dan di bawa masuk ke dalam mobil Haidar juga tidak melihat siapapun, aneh rasanya karena penjaga rumah nya pun juga ikut-ikutan tidak ada.
"Apa yang kalian lakukan pada orang-orang di rumah ku hah! kalian membunuh mereka" tanya Haidar dengan nada seperti berteriak.
"Diam atau aku tembak!" balas Daddy Samuel yang langsung menodongkan pistol tepat di kepala bagian samping Haidar.
Dan tentu saja hal itu membuat nyali seorang Ananda Haidar seketika menciut karena takut mati.
Daddy Samuel nampak menjauhkan pistol nya, dia melirik Haidar yang nampak terlihat takut itu bisa dia lihat dari raut wajah pria itu.
"Dasar penakut, untung saja Delia meminta ku bersikap lembut pada nya kalau tidak sudah aku cingcang habis sosis nya yang tak seberapa besar itu" batin Daddy Samuel menggerutu di dalam hatinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Ida Miswanti
Satu kata yang tepat untuk mu Liana Pengkhianat 😡😡😡
2025-03-25
0
Devi Handayani
ya ampun bapaknya nuna preman insaf toh hihihihi😄😄😄
2024-06-21
0
Karunia Disha
bner kn si liana trnyata busuk,,ulet bulu
2024-04-14
2