Beberapa hari berlalu..
Nuna sudah melupakan kejadian dimana dia mengetahui pengkhianatan Liana, tapi meski begitu dia tidak akan melupakan rasa sakitnya di khianati orang yang paling dia percaya setelah Mama nya.
Tak tanggung-tanggung Liana bahkan akan menikah dengan Rama, miris sekali rasanya Nuna belum puas memberikan pelajaran kepada Liana.
"Mau kemana?" tanya Nuna.
Membuat Haidar yang akan pergi menghentikan langkah kaki nya.
"Kerja, ini sudah hampir siang" balas Haidar sambil melirik jam di tangan nya.
Nuna sontak melihat ponselnya, benar saja selama sarapan dia lebih banyak bengong sampai tidak ingat jika jam sudah hampir siang.
Haidar meleos pergi dan melihat itu Nuna sontak beranjak dari duduk nya dan berlari mengambil tas kerja nya.
Nuna mengejar Haidar yang sudah masuk ke dalam mobil, melihat itu Nuna langsung berteriak.
"Tunggu" teriak Nuna sambil melambaikan tangan nya ke awan.
"Tuan, nona Nuna seperti nya ingin berangkat bersama" ucap Jhon.
"Biarkan saja, perlambat laju mobilnya" kata Haidar lagi.
Jhon mengangguk lalu kembali melajukan mobilnya dengan lambat sesuai yang di perintahkan bos nya.
Nuna yang melihat mobil Haidar masih melaju dan tak menghiraukan teriakkan nya sedikit kesal.
"Kalau bukan karena mobil ku belum selesai di perbaiki aku tidak akan menurunkan harga diriku seperti ini" gerutu Nuna sambil berlari.
Dan saat mobil Haidar akan keluar dari gerbang saat itu juga Nuna dengan keberanian nya menghalangi jalan mobil.
Nuna merentangkan tangan nya tepat di depan mobil yang di kendarai Jhon, membuat mobil itu seketika berhenti mendadak.
"Hampir saja aku mati konyol" Nuna membatin.
Tok..tok..
Nuna mengetuk kaca mobil.
Dan tak lama kemudian kaca mobil pun terbuka, Nuna langsung melihat Haidar yang menatapnya dengan wajah dingin.
"Kamu mau mati" bentak Haidar.
"Mau mati? enak saja aku masih mau hidup tau" balas Nuna sambil membuka pintu mobil.
Dan dengan santainya Nuna duduk di samping Haidar.
"Di suruh tunggu dulu malah terus maju, dasar nggak tau apa kalau setelah makan langsung lari-larian itu bisa membuat perut terasa kembung" gerutu Nuna sambil memasang sabuk pengaman nya.
Eeeeuu..
"Tuh kan, nggak bisa sendawa ini karena kalian" lanjut Nuna malah menyalahkan Haidar dan Jhon.
"Dasar wanita aneh" ucap Haidar menggelengkan kepalanya.
Dan masih terdengar oleh telinga Nuna, yang ekspresi Nuna langsung seketika tak bersahabat kepada Haidar.
"Lalu menurut kamu kamu nggak aneh? hah" Nuna menatap tajam.
"Tidak, karena aku tidak menangis hanya untuk pria tidak jelas"balas Haidar menyindir.
Nuna melotot semakin tajam karena Haidar seolah menyindir nya yang belum move on dari Rama.
Meski itu nyata tapi tetap saja Nuna tak terima karena menurut nya perasaan nya pada Rama hanya sekedar rasa kecewa dan juga marah.
"Jhon apakau bodoh, percepat laju mobilnya ini hampir telat aku ada meeting" kata Haidar tegas.
"Bukan kah anda yang minta saya untuk tidak mel__" balas Jhon terpotong.
"Kau ingin membantah ku? Jhon!" Haidar memberikan tatapan dingin nya.
"Baik tuan, saya salah" Jhon langsung mempercepat laju mobilnya.
Selama di perjalanan Nuna tak banyak bicara, dia masih kesal tapi di sisi lain Nuna juga butuh tumpangan lagi untuk pulang nanti.
Bisa saja Nuna memakai taksi tapi Nuna enggan, dia memiliki rencana baru untuk membalas beberapa orang yang telah menyakitinya.
Saat sampai Nuna yang akan turun nampak memperhatikan sekitar dulu, hingga dia melihat beberapa karyawan wanita yang tak jauh dari parkiran.
"Nanti pulang nya aku ikut lagi, tapi jangan geer ini karena mobil ku masih di perbaiki" kata Nuna sambil membuka sabuk pengaman.
"Banyak taksi kenapa harus pulang bersama" tanya Haidar dengan alis terangkat sebelah ke atas.
"Itu karena, a-aku harus ke rumah Daddy, iya karena itu" balas Nuna lagi.
Dan tentu saja Haidar tau itu hanya alasan, dia juga ingin ikut ke dalam permainan Nuna karena sebenarnya dia lah yang telah merusak mobil Nuna agar bisa semakin dekat dengan istri nya.
"Baiklah, Jhon kau mendengarnya bukan?" Tanya Haidar.
"Iya tuan" balas Jhon.
Lalu Nuna pun berniat keluar, tapi sebelum keluar Nuna nampak seperti berpikir.
Nuna berbalik dan menatap Haidar yang masih duduk dengan mata yang juga menatap ke arah nya.
Cup..
"Anggap saja itu bayaran nya" ucap Nuna yang mengecup pipi Haidar singkat, lalu buru-buru Nuna keluar dari mobil sebelum di tangkap oleh singa kelaparan.
Haidar memegang pipi nya, Nuna semakin berani bahkan mengecup pipi nya tanpa paksaan.
"Jhon kau melihat nya bukan? dia seperti nya akan tergila-gila padaku" kata Haidar nampak senang.
"Tidak tuan, saya kebetulan tak melihat saat anda mendapatkan kecupan dari nona Nuna" balas Jhon apa adanya.
"Jhon, kau mau mati!" Haidar jengkel.
"Saya masih mau hidup tuan, saya masih belum menikah" kata Jhon membalas.
Membuat Haidar menatap tajam ke arah Jhon yang masih duduk di jok depan.
"Menikah? aku pikir kau tidak normal Jhon" Ejek Haidar dengan tawa kecil nya.
Haidar tentu saja tertawa karena dia memang tak pernah melihat Jhon asisten nya terlihat jatuh cinta ataupun dekat dengan wanita.
Dia bahkan ragu jika Jhon sang asisten peyuka wanita karena yang terlihat Jhon seperti tak pernah menanggapi penggemar wanita nya di perusahaan, bahkan dulu ada wanita yang sangat terobsesi dengan Jhon tapi Jhon permalukan dengan menghina wanita yang telah mendekati nya itu.
"Saya normal tuan" kata Jhon tegas.
"Maaf, tapi aku masih tidak percaya jika kau normal Jhon. sabar lah semoga kau mendapatkan jeruk yang sesuai" Haidar langsung keluar dari mobilnya.
Jhon tentu kesal karena kelakian nya di pertanyakan oleh bos nya.
"Apa saya harus menghamili dulu wanita lalu menikah? tidak saya lebih waras dari pada anda tuan" batin Jhon sambil melepaskan sabuk pengaman nya lalu keluar dari mobil dan mengikuti Bos nya dari belakang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Arin
🤣🤣🤣🤣🤣
2024-08-05
1
May Keisya
asisten ma bos sama2 gesrek 🤣🤣
2024-05-28
1
Brama ary
👍👍👍 jhon,,,,jaga jodohmu sampai halal dulu
2024-04-25
1