Bab. 4.

Nuna terdiam saat dia merasakan ciuman yang di lakukan Haidar.

Bisa-bisanya Haidar mencium nya di depan Jhon, apa pria itu sudah gila!.

"Beraninya kau mencium ku!" Nuna mendorong dada Haidar.

Haidar tersenyum santai, bahkan tangan nya masih sempat-sempat nya mengusap bibirnya.

"Aku mencium mu? bukan kah terbalik aku yang di cium oleh mu?" balas Haidar santai.

"Hey! mana ada aku mencium mu! kau yang mencium ku duluan" sahut Nuna tidak terima mendapatkan tuduhan dari Haidar.

Haidar melirik Jhon yang berdiri tak jauh dari tempatnya saat ini.

"Apakah kau melihat aku mencium nya Jhon?" tanya Haidar pada asisten nya.

Membuat Jhon yang sedang memalingkan wajahnya itu melihat ke arah bosnya.

"Anda yang memulainya Tuan" balas John tidak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh Haidar.

Dan jawaban Jhon membuat Nuna tersenyum.

"Kau dengar? dia saksinya jika kau yang mencium ku duluan" ucap Nuna dengan wajah penuh kemenangan.

Haidar nampak sangat jengkel kepada asistennya yang tidak bisa diandalkan untuk mendukungnya, lalu matanya melihat ke arah gadis yang sorot matanya begitu tajam dan menusuk ke arahnya.

"Kau mau berkedok apa lagi dasar pria mesum tidak tahu malu" lanjut Nuna yang amarahnya semakin berapi-api.

"Siapa yang mesum? aku? kau lupa aku bahkan sudah membayarmu mahal" balas Haidar tidak terima karena memang dia sudah membayar mahal untuk malam itu, dan anggap saja jika ciuman barusan adalah bonus nya.

Nuna menggeleng, harus dia jelaskan seperti apa lagi jika dia bukan penjual tubuh dan dia bahkan tidak menerima sepeserpun uang dari Haidar.

Melihat Nuna yang diam Haidar nampak tersenyum, entah kenapa dia menyukai sikap Nuna yang keras kepala dan berani menantang nya.

Karena kesal Nuna berbalik berniat pergi tapi belum sampai dia keluar Nuna tiba-tiba terhenti, rasanya belum puas jika dia tidak membuat perhitungan dulu.

"Kau mau menjual tubuhmu lagi?" tanya Haidar karena Nuna kembali berjalan ke arah nya.

Nuna tidak menjawab tapi dia langsung melepaskan hels nya, dan berjalan kembali mendekati Haidar.

Plokk!

Nuna memukul pantat Haidar menggunakan hels nya.

Awww!

"Apa yang kau lakukan? hentikan!" ringis Haidar.

Nuna menghentikan gerakan tangan nya, lalu memakai kembali hels nya.

"Itu tak seberapa dengan kelakuan mu yang merugikan ku" kata Nuna dengan tatapan tajam nya.

Bugg..

Awww!

Shiyyyyttt!!!!

"Sakit" Haidar sampai tumbang karena Kali ini Nuna menendang bagian intinya.

"Itu juga masih tak seberapa, kau pantas mendapatkan tendangan lagi bahkan jika kembali bertemu aku akan mengebiri milik mu sampai habis!" lanjut Nuna dengan wajah dingin nya.

Nuna melirik Jhon, dan Jhon hanya diam tak berkomentar yang membuat Nuna pun akhirnya keluar dari ruangan HRD dengan wajah puas nya.

Sedangkan Haidar dia nampak kesakitan, bahkan untuk berdiri pun rasanya dia tak mampu.

"Sialan! kenapa kau diam saja melihat bos mu di sakiti" gerutu Haidar kesal.

"Saya patung tuan" ucap Jhon menahan tawa nya.

Sungguh dia merasa puas karena menyaksikan bos nya yang untuk pertama kalinya di permalukan.

Jhon bahkan berharap jjka Nuna adalah jodoh bos nya, dia ingin hidup bos nya lebih menarik dengan hadirnya Nuna si betina galak.

"Dasar asisten gila!" Haidar mengumpat.

"Saya waras tuan" balas Jhon dengan wajah tenang nya.

"Diam atau aku akan memotong gaji mu" kesal Haidar dengan sorot mata tajam nya.

Nuna kembali ke meja kerja nya, dan Liana melihat Nuna yang terlihat kesal.

"Semoga saja aku yang terpilih menjadi sekertaris nya" batin Liana berharap.

****

Sore nya saat baru masuk ke dalam rumah Nuna malah melihat Daddy nya yang wajahnya babak belur.

"Daddy berantem?" tanya Nuna.

"Ya dengan Rama" balas Daddy Samuel.

Deg..

Ekspresi wajah Nuna nampak berubah, dia takut Rama akan mengatakan apa yang telah terjadi padanya dengan bos nya di malam kemarin.

Daddy Samuel nampak sedang di obati oleh istrinya, Nuna berniat pergi tapi Daddy Samuel malah memintanya untuk duduk.

"Nuna duduklah" kata Daddy Samuel.

"Aku lelah Dad, aku mau mandi dulu" balas Nuna beralasan.

Membuat Daddy Samuel langsung menatap tajam ke arah putrinya.

Brakk!

Prenk!

Meja kaca seketika pecah karena di tinju oleh Daddy Samuel.

"Mas, sabar" Delia menenangkan.

Tapi siapa yang bisa sabar dan diam saja jika mengetahui fakta putrinya telah di nodai seorang pria.

Daddy Samuel tentu tidak bisa menerima kenyataan itu, jika yang membuat pernikahan putrinya gagal adalah karena putrinya tidur dengan pria lain.

Semula dia menyangka jika Rama telah melukai putrinya, dan hal itu membuat keduanya bertengkar hingga terjadi baku hantam hingga saat di tengah baku hantam mereka Rama malah mengatakan fakta jika Nuna putrinya telah tidur dengan pria lain, dan Daddy Samuel awalnya tidak percaya hingga dia melihat rekaman dimana seorang pria baru keluar dari kamar hotel dan di susul oleh Nuna yang juga keluar dari kamar hotel yang sama, dan penampilan nya sangat acak-acakkan.

"Siapa pria itu" tanya Daddy Samuel.

"Daddy pasti sudah di hasut oleh Rama, dia berselingkuh Dad" kata Nuna menjawab.

"Daddy tanya siapa pria itu, apa perlu kita melakukan visum? apa perlu Daddy__" ucap Daddy Samuel terpotong.

"Stop! jadi Daddy lebih percaya orang lain, aku anak Daddy! putri Daddy kenapa Daddy tidak percaya padaku" Nuna tiba-tiba menangis.

Entahlah dia merasa pertanyaan Daddy nya seperti sedang menuduhnya, padahal itu adalah kecelakaan yang tidak pernah dia harapkan.

Delia mencoba menenangkan suaminya, apalagi kini darah segar mulai keluar dari tangan Daddy Samuel.

"Mas darah" ucap Delia panik.

Nuna melihat itu, dia langsung berlari mengambil kotak obat merah, tapi saat dia sudah membawa nya kotak obat itu malah di lempar jauh hingga isinya berserakan di lantai.

"Siapa pria yang berani menyentuh mu Nuna!" teriak Daddy Samuel.

Nuna terdiam mematung di tempat nya, tubuhnya bergetar dengan air mata yang terus mengalir jatuh ke pipinya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***