Bab. 13

Selesai makan siang mereka langsung berpisah, Daddy Samuel kembali ke rumah untuk mengantarkan sang istri.

Sedangkan Nuna yang baru akan ke rumah tiba-tiba tangan nya di tahan oleh Haidar.

"Minggu depan ada acara ulang tahun perusahaan, kamu akan menemani ku" kata Haidar yang masih memegang tangan sang istri.

Nuna melihat tangan nya yang di pegang oleh Haidar.

"Bisa tolong lepaskan?" Nuna melirik sinis.

"Persiapkan dirimu, jangan lupa pergi ke butik x untuk mengambil gaun" lanjut Haidar memberitahu.

"Apa harus di bahas di sini?" Nuna melirik sekeliling nya.

Haidar akhirnya melepaskan tangan Nuna membuat Nuna pun langsung berbalik dan langsung pergi.

Melihat Nuna yang pergi Haidar sedikit kesal, tapi mengingat Nuna yang banyak di khianati orang terdekat nya kembali Haidar memiliki rasa empati pada gadis itu.

Haidar berjalan cepat, dan tanpa bicara apapun dia malah ikut masuk ke dalam mobil Nuna.

"Turun!" Usir Nuna tegas.

"Kalau aku tidak mau?" tanya Haidar dengan alis terangkat sebelah ke atas.

"Kalau kamu tidak turun maka aku yang akan turun" Nuna membuka sabuk pengaman nya.

Tapi belum sampai sabuk pengaman nya terlepas Nuna malah di kecup pipinya oleh Haidar.

cup..

Secepat kilat, hingga membuat Nuna kaget.

"Apa yang kamu lakukan!" Nuna semakin tidak senang.

"Aku hanya Meminta vitamin dari istri ku, apa itu salah?" tanya Haidar menatap Nuna.

Nuna yang di tatap langsung membuang wajahnya ke sembarangan arah.

Dan semua itu terlihat oleh Haidar, dia tau Nuna hanya kesal sementara padanya dan selebihnya Nuna baper dengan nya.

"Aku tampan, tentu saja siapapun wanita itu tak akan pernah bisa menolak ketampanan ku" batin Haidar penuh percaya diri.

"Sial, kenapa selalu seperti ini. kenapa aku selalu malu saat di tatap oleh nya" batin Nuna menggerutu.

Nuna mencoba biasa saja tapi tetap saja rasanya malu mendapatkan tatapan Haidar yang sangat mendalam.

Cup..

Kembali Haidar mendaratkan kecupan hanya saja kali ini Haidar memberikan kecupan di bibir.

"Vitamin biar tambah semangat kerja" lanjut Haidar tersenyum santai.

"Apa yang kamu lakukan! beraninya kamu__" ucap Nuna terpotong karena Haidar menyimpan satu jari di bibir nya.

"Jangan marah-marah, aku akan kembali bekarja jangan lupa dengan tugas mu" kata Haidar sambil melirik Nuna.

Tugas?

"Tugas apa?" tanya Nuna bingung.

Haidar mendekati Nuna, dan melihat itu Nuna sontak menutup bibirnya takut Haidar kembali mencium nya.

Dan reaksi cepat Nuna membuat Haidar hanya bisa tersenyum kecil, tentunya dia ekstra menahan tawa nya karena reaksi Nuna sangat menggemaskan.

"Tugas untuk membuat aku betah di rumah" bisik Haidar di telinga Nuna.

Nuna diam setelah mendengar bisikan Haidar, dan sedetik kemudian Nuna langsung bereaksi cepat.

"Jangan harap" tegas Nuna.

"Jangan harap? yakin bisa nolak?" tanya Haidar yang membuat Nuna kembali di buat bungkam.

Haidar tertawa melihat Nuna yang kembali diam, karena puas menggoda istrinya Haidar pun akhirnya memilih keluar dari mobil Nuna.

****

Malam nya Haidar sampai di rumah, dia pulang telat karena pekerjaan nya cukup banyak mengingat dia tidak masuk kantor selama dua hari.

Saat baru masuk kamar Haidar mengerutkan kening nya karena tidak melihat Nuna di dalam kamar nya.

"Kemana Nuna" gumam Haidar heran.

Dan saat dia sedang bingung tiba-tiba Nuna keluar dari kamar mandi.

Nuna melihat Haidar dia berjalan mendekati ranjang, lalu Nuna naik ke ranjang nya.

"Kenapa tidak memakai Lingerie yang aku siapkan?" tanya Haidar yang tak suka dengan Nuna yang memakai piyama.

"Lingerie? aku tidak melihat nya" balas Nuna santai.

"Ada di lemari, kamu harusnya menyambut kepulangan ku dengan cantik" lanjut Haidar.

Membuat Nuna langsung melirik santai ke arah Haidar.

"PakIan sexy maksud mu? apa aku harus melakukan tarian erotic juga agar terlihat seperti wanita murahaaan?" tanya Nuna dengan wajah tak suka nya.

"Hey aku hanya ingin kamu menyenangkan hati suami, apa salah?" Haidar sedikit menaikkan suaranya karena kesal.

Nuna bangkit dari ranjang nya dan berjalan mendekati Haidar.

"Salah! kamu ingin aku memakai pakaian yang tidak aku sukai, bagaimana kalau kamu saja yang pakai, ingin menyenangkan hati pasangan bukan? lakukan itu untuk pasangan mu" Nuna berkata dengan penuh penekanan.

Haidar yang mendengar itu nampak marah, dia langsung berbalik dan pergi tanpa mengatakan sepatah katapun.

Melihat itu Nuna hanya acuh, dan kembali naik ke ranjang nya.

Brak!

Suara pintu tertutup dengan kasar terdengar keras.

"Rusak!" teriak Nuna kesal.

"Aku bisa membeli 10 pintu lagi jika rusak" balas Haidar masih terdengar.

"Ya belilah sebanyak mungkin, kau kaya raya semuanya bisa kau beli" balas Nuna semakin kesal.

Haidar memilih ke ruang buku, dia yang baru masuk nampak memencet tombol dan seketika dari rak buku terbukalah sebuah pintu menuju ruangan tersembunyi.

Haidar masuk dan saat baru masuk dia langsung di perlihatkan oleh ruangan yang cukup luas, tapi bukan itu yang menjadi perhatian Haidar melainkan sebuah botol minuman alcohol yang begitu banyak.

Drett..

"Jhon temani aku di ruangan baca"

"Baik tuan"

Haidar mematikan pangggilan nya kembali, dan tak lama setelah itu Jhon datang.

Melihat Jhon Haidar meminta pria itu untuk menemani nya minum.

"Seperti nya anda ada masalah tuan" ucap Jhon kepo, tak lupa Jhon melakukan tugasnya yaitu menuangkan minuman ke gelas kecil.

"Aku banyak masalah, kau tau aku merasa menemukan alasan baru untuk betah di rumah" kata Haidar sambil meneguk dengan satu tegukan.

"Apa itu karena nona Nuna?" tanya Jhon lagi.

Dan Haidar tak menjawab, Haidar malah meneguk kembali minuman nya dan itu terus menerus pria itu lakukan hingga dia akhirnya mabuk.

Jhon berniat mengangkat tubuh bos nya untuk di pindahkan ke kamar, tapi dia malah mendengar suara Haidar yang mengigau.

"Dasar gadis bodoh, kapan kau sadar jika kau di khianati"

"Ternyata anda sangat perhatian pada nona tuan, secepat itu? apakah nona Nuna berbeda dari wanita sebelumnya?" gumam Jhon bertanya-tanya.