Dua hari kemudian.
''Bagaimana sir, apa Mario bisa di hubungi?” Tanya Soraya dia menatap polisii didepannya dengan tatapan tak sabar, berharap polisii memberikan kabar baik untuknya.
Ini sudah dua hari berlalu, dan selama dua hari ini Soraya tetap di tahan di kantor kepolisiann, sedari kemarin dia terus berharap Mario datang ke kantor polisii agar bisa bermediasi. Tapi, Hari kemarin, Mario menolak untuk datang dan hari ini Soraya sangat berharap Mario datang.
Polisiib yang berada di depan Soraya menyimpan gagang telpon ke tempatnya, kemudian dia menatap Soraya.
“Tuan, Mario mengatakan akan memikirkan terlebih dahulu. Entah dia bersedia datang hari ini, atau tidak.”
Mata Soraya kembali mengembun ketika mendengar ucapan polisii di depannya. Rasanya Soraya ingin menangis sekencang-kencangnya. Ini sudah 2 hari Soraya di tahan dan selama dua hari ini pula, Soraya benar-benar khawatir pada Kirea, terlebih lagi dia tidak diijinkan memegang ponsel, padahal dia sangat ingin menelpon Cio bertanya keadaan Kirea.
“Sir, bolehkah aku meminjam ponselku sebentar saja. Aku harus menelepon seseorang?” tanya Soraya. Lagi-lagi dia menatap polisi di depannya dengan tatapan memohon.
“Mohon maaf Nona, anda belum diperkenankan untuk berkomunikasi dengan siapapun sebelum tuan Mario datang," jawab polisii di depan Soraya, hingga pada akhirnya Soraya mengangguk.
Soraya tidak lagi berbicara, karena dia rasa percuma jika meminta tolong pada polisi di depannya. “Silakan kembali ke sel anda," ucap polisii, hingga Soraya pun bangkit dari duduknya kemudian dia berjalan ke selnya.
Dan ketika dia dalam sel, rasanya Soraya ingin sekali membaringkan tubuhnya karena sudah dua hari ini Soraya sama sekali belum berbaring, dan hanya tertidur dengan posisi duduk, hingga tubuhnya sangat remuk, belum lagi wajah Soraya sangat kacau, karena banyak sekali hal yang dia pikirkan.
Tapi setidaknya Soraya bisa sedikit tenang karena Kirea bersama dengan Cio. Padahal Soraya keliru, saat ini Cio tidak ada di rumah sakit, dan selama 2 hari ini Kirea tidak ditemani oleh siapapun, dan hanya ditemani oleh suster, itu pun hanya sesekali menjenguk Kirea sebab tentu saja sister mempunyai tugas sendiri.
****
“Apa orang tua Pasien tidak meninggalkan catatan apapun?" Tanya Dokter pada suster ketika baru saja memeriksa kondisi Kirea. dokter dan suster benar-benar bingung, bagaimana cara menghubungi Soraya atau pun keluarga Kirea yang lain.
Hasil pemeriksaan Kirea sudah keluar dan ternyata Kirea mengalami amandell parah, hingga Kirea harus secepatnya di operasii. tapi mereka bingung harus meminta pertanggungjawaban pada siapa, karena selama 2 hari ini tidak pernah ada yang datang.
“Apa apa Anakk ini tidak mengatakan di mana ibunya?" tanya dokter lagi. Suster menggangguk.
“Anak ini hanya mengatakan bahwa ibunya dibawa ke kantor polisii dan anak ini juga tidak tahu apapun lagi.”
Dokter terdiam, dia melihat ke arah Kirea yang sedang memejamkan mata. Sedari tadi pagi, Kirea terus menangis, karena tenggorokannya sangat nyeri, tidak ada yang menenangkannya hanya suster yang datang sesekali dan ketika melihat Kirea seperti ini, dokter langsung memutuskan untuk mengoperasikan Kirea.
amandel Kirea sudah sangat parah.
Tapi yang jadi masalah di sini tidak ada yang yang bertanggung jawab, entah itu dari segi administrasi lain-lain.
Dan ketika mendengar percakapan dokter dan suster, Kirea membuka mata. Rasanya Kirea ingin berbicara. Tapi tentu saja Kirea sekarang tidak bisa membuka mulutnya, karena amandel yang dia derita.
Dua hari ini, kondisi Kirea benar-benar dropp, bukan hanya dari penyakitnya saja tapi juga dari pikiran. Kirea berpikir Kenapa ayahnya tidak datang, padahal jelas-jelas saat itu ibunya mengatakan bahwa Cio akan datang menemaninya. .
Tapi sampai dua hari berlalu, Cio tidak terlihat, batang hidungnya dan itu ia membuat Kirea hancur, ini lebih parah daripada saat Kirea dulu ditinggalkan di apartemen dan harus sampai menunggu di lobby, kenapa ayahnya tidak perduli padanya,
Dan tak lama suster menoleh ke arah Kirea yang sudah terbangun dari tidurnya. “Apa kau haus?” tanya suster, Kirea mengedipkan matanya pertanda mengiakan ucapan suster.
Dan dengan cepat, suster pun langsung membantu Kirea untuk minum.
“Apa kau punya keluarga di sini selain ibumu? kedipkan matamu jika iya,” ucap suster lagi yang mengerti bahwa Kirea tidak bisa berbicara, dan Kirea pun mengedipkan matanya.
“Siapa, dan di mana dia.”
Kirea berusaha untuk membuka menggerakkan mulutnya, hingga pada Akhirnya dia berhasil menyebutkan kata. “Daddy!” Tapi itu bukan menjadi solusi untuk suster dan dokter, karena mereka tidak bisa berbicara panjang lebar dengan Kirea, mereka tidak bisa menanyakan di mana Ayah gadis kecil ini.
***
Mario Turun dari mobil, akhirnya setelah berpikir, Mario pun setuju untuk datang ke kantor polisiann, lelaki itu akhirnya mau untuk bertemu dengan Soraya.
Dan ketika sampai di kantor kepolisian, Mario langsung diarahkan untuk ke ruang interogasi, dan salah satu polisi memanggil Soraya.
"Apa, Jadi Mario ada di sini?" tanya Soraya yang langsung bangkit dari duduknya. Ketika polisii mengatakan bahwa Mario sudah datang dan mau ditemui olehnya, raut wajah Soraya langsung sumringah, dia pun langsung keluar dari sel.
Dan sekarang, di sinilah Soraya berada di depan ruang interogasi, dimana Mario sudah menunggu di dalam. Dan ketika sudah dipersilahkan masuk oleh petugas kepolisian, Soraya pun langsung masuk hingga Mario yang sedang duduk di kursi langsung menoleh.
Tatapan Mario langsung menusuk pada Soraya, membuat Soraya menunduk. Walau bagaimanapun, kini ketakutan Soraya pada Mario semakin menjadi-jadi, dia takut Mario akan melakukan hal lebih gila dari ini.
“Ma-Mario!" Panggil Soraya dengan terbata.
“Kau sudah bisa mengganti uangku?" tanya Mario yang tiba-tiba langsung berbicara secara sinis, dan tanpa diduga Soraya langsung berlutut di hadapan Mario.
“Mario, tolong beri aku waktu, aku berjanji aku akan melunasinya secepatnya.” Soraya berbicara dengan pelan, dia takut pada Mario, tapi dia harus tetap memohon pada lelaki itu.
Mario tertawa. Dia sama sekali tidak iba dengan Soraya yang berlutut di hadapannya.
"kemana kesombonganmu yang selama ini kau tampilkan, apa suamimu tidak sanggup membantumu. Kenapa kok malah menikah dengan lelaki pecundangg seperti dia?"
Mario malah membahas hal lain, membuat Soraya mengangkat kepalanya dan kini dia sudah menatap Mario dengan tangis yang berlinang.
”Mario kumohon apapun kesalahanku di masa lalu, tolong maafkan aku. Tapi ku mohon beri aku waktu untuk mengembalikan uangmu, aku berjanji secepatnya aku akan mengembalikan semuanya.” padahal di masa lalu Soraya tidak bersalah. Tapi, Karana dia terlalu bingung menghadapi Mario akhirnya Soraya meminta maaf.
”Kau pikir aku akan iba? Kau telah menggelapkan uangku dengan jumlah yang besar, aku pikir kau bisa benar-benar membangun rumah. Tapi ternyata hanya omong kosong. Dan aku tidak akan pernah membebaskanmu sebelum kau melunasi semuanya.”
Mario berucap dengan sadisnya, hingga Soraya benar-benar kehilangan kata-kata untuk membalas Mario.
”Berapa uang yang Soraya keluarkan untukmu?” tiba-tiba terdengar suara dari arah pintu. Hingga Mario dan Soraya menoleh, Ternyata yang berbicara adalah Kelvin
Rupanya barusan Kelvin mengurus sesuatu di kantor kepolisian, dan ketika dia akan pulang, dia melihat Soraya berjalan ke ruang interogasi dan tentu saja Kelvin bingung kenapa Soraya ada di kantor polisi dan memakai baju tahanann.
Hingga pada akhirnya, Kelvin mengikuti Soraya dan dia juga Mendengar pembicaraan Soraya dan Mario, karena pintu tidak tertutup.
Dan ketika melihat Soraya berlutut, Kevin merasa tidak tega, tapi dia ingin mendengar permasalahan antara keduanya, hingga dia tidak langsung masuk dan ketika pembicaraan Mario dan Soraya selesai, barulah Kelvin masuk dan sekarang Kelvin berjalan ke arah Soraya.
"Ayo bangun Soraya!” Kelvin membantu Soraya untuk bangun dari berlututnya, dan tiba-tiba rahang Mario mengeras ketika melihat Kelvin memegang pundak Soraya.
“Berapa uang yang Soraya hilangkan?" Tanya Kelvin.
“Apa kau ingin menjadi pahlawannn kesiangan?” sinis Mario. “Apa kau tahu berapa uang yang dia gelapkan?”
“Sebutkan saja , tidak usah basa-basi!" Kelvin menjawab tegas.
“4 juta dolar," jawab Mario, dia yakin Kelvin tidak akan membatu Soraya, karena nominal uang sangat besar.
Tapi sayangnya, Kelvin malah mengangguk-anggukan kepalanya. “Tunggu sebentar aku akan menelpon bagian keuangankuu untuk datang kemari, dia akan membayar semua uang yang Soraya hilangkan.”
Mata Soraya dan mata Mario membulat ketika mendengar itu, secara refleks, Soraya langsung menoleh ke arah Kelvin.
“Ke-Kelvin!” Panggil Soraya.
“Kau bisa menggantinya nanti."
Mario berdecak ketika mendengar ucapan Kelvin. ”Cih, kau ini benar-benar seperti pahlawann kesiangan. Apa kau yakin dia bisa mengembalikan uangmu?” tanya Mario lagi
“Jika Soraya tidak mengembalikan uang itu aku tidak masalah, lalu apa masalahmu?”
Mendengar jawaban itu dari Kelvin, Mario naik pitam, tanpa sadar dia langsung bangkit dari duduknya, dan ketika Mario bangkit, Soraya langsung bersembunyi di belakang tubuh Kelvin, membuat Mario semakin naik pitam. Hinggaa
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
guntur 1609
kejqm kaiu kalindra. kau gak sadar waktu kejadian soraya pergi sm jena..tragos nasib mu soraya
2024-07-23
1
May Keisya
hdp Soraya lbh menderita dari Jane😭😭...gitu amat Thor😭
2024-05-23
0
Fenty Dhani
syukurlah ada Kelvin...semoga dia bisa mengeluarkan Soraya...kasian keyra...Soraya bakal kecewa berat kepada cio
2024-03-09
1