Hasrat Lelaki Pilihan

Hasrat Lelaki Pilihan

bab 1 penyakit Soraya

Soraya berjalan masuk kedalam kantor calon suaminya dengan girang, rasanya dia tidak sabar untuk mengajak Mario melihat gedung yang akan menjadi tempat pesta pernikahan mereka.

Saat akan masuk kedalam ruangan Mario, Soraya menghentikan langkahnya ketika mendengar obrolan Mario dan seorang wanita, Soraya tidak langsung masuk dia memutuskan untuk mendengar semuanya terlebih dahulu.

Mario mengusap wajah kasar, dia menatap wanita di depannya dengan marah bercampur kesal. Bagaimana tidak, saat pernikahannya dengan Soraya sudah dekat, tiba-tiba wanita ini datang mengatakan hamil anaknya.

Di masa lalu,  Mario memang Playboy, selalu bergunta-ganti wanita, tapi ketika memutuskan untuk menikah dengan Soraya, Mario benar-benar  bertaubat, dia hanya ingin fokus pada Soraya apalagi dia sangat mencintai Soraya. Tapi ternyata ketika dia akan menikah cobaan malah datang.

“Itu pasti bukan anakku, kau bisa saja tidur dengan lelaki lain.''

Regina dengan cepat menggeleng. "Tuan, walaupun saat itu Tuan sedang mabuk, pasti tuan mengingat bahwa Tuanlah yang pertama menyentuhku!" Regina menunduk, karena dia takut melihat wajah Mario yang terlihat sangat sangar.

Mendengar itu, Mario mengusap wajah kasar, lelaki itu memejamkan matanya menahan geram pada dirinya sendiri, seandainya dia tidak mabuk, sudah di pastikan dia tidak akan menyentuh wanita ini. 

Dua bulan lalu Mario mendatangi bar  untuk menghadiri pesta reuni, lelaki itu tadinya hanya akan sekedar menyapa teman-temannya, tapi entah kenapa dia malah terhanyut danamabuk, hingga di berakhir dengan Regina yang tak lain pelayan bar tersebut.

''Tuan, jadi aku harus bagaimana, tidak mungkin anak ini lahir tanpa status." Mata Regina membasah ketika mengatakan itu, wanita cantik itu benar-benar ketakutan. Bagaimana jika Mario tidak mau bertanggung jawab. 

Tubuh Soraya diam mematung ketika mendengar pembicaraan di dalam, jangan di tanyakan betapa sakitnya Soraya saat ini, dia sedang mengandung anak Mario tapi Mario juga menghamili wanita lain.

Awalnya dia pun ragu pada Mario karena dia tau betul tabiat lelaki itu, tapi karena dia sedang mengandung anak Mario, dia memberanikan diri untuk yakin pada Mario, terlebih lagi Mario bersumpah mengatakan akan bertaubat.

Mario terdiam sejenak, lelaki tampan itu berusaha memutar otak, bagaimana cara mengatasi ini, dia tidak mau pernikahannya dengan Soraya batal, karena dia sangat mencintai Soraya, hingga tak lama, satu ide terlintas di pikiran Mario.

''Begini saja, kau pegi keluar negeri, urus anak itu di sana dan aku janji aku akan menanggung semuanya dan juga ...'

Mario menghentikan ucapannya ketika pintu ruangannya terbuka, mata Mario  membulat setelah melihat siapa yang datang, siapa lagi jika bukan Soraya.

“So-Soraya!" Wajah Mario langsung memucat, ketika melihat Soraya, nafas lelaki itu mendadak tidak beraturan. Padahal, beberapa detik lalu dia berusaha untuk menyembunyikan Regina. Tapi, ternyata Soraya sudah terlebih dahulu mengetahui semuanya.

Barusan Soraya langsung masuk kedalam ketika mendengar Mario menyuruh wanita itu untuk pergi ke luar negri, dan Soraya sudah mengambil keputusan bahwa dia akan mundur dia tidak akan meneruskan pernikahannya dengan Mario.

Dia melihat ke arah wanita yang sedang duduk di sofa, tampilan wanita itu sangat sederhana, dan ketika melihat itu, dia mengingat Jena yang tak lain sahabatnya, yang di hamili oleh kakak angkatnya.

Dulu, ketika Jena mengandung, Joseph yang tak lain Kaka angkat Soraya tidak mau bertanggung jawab dan Jena terpaksa hidup seorang diri.

Dan Soraya tidak mau, nasib wanita ini sama seperti Jena, dan walaupun dia menikah dengan Mario, kehidupan pernikahannya tidaka akan tenang, sebab dia pasti akan teringat Mario  menghamili wanita lain saat akan menikah dengannya  dan dia tidak sampai hati untuk bersenang-senang di atas penderitaan wanita lain.

Satu yang Soraya syukuri,  dia belum memberitahukan pada Mario, bahwa dia sedang mengandung, tidak apa-apa Soraya membesarkan anaknya seorang diri, toh dia adalah wanita yang mandiri.

Soraya tetap tenang, walaupun jantungnya tersayat, dia mendudukan diri di sofa, sedangkan Mario tentu saja sedang ketar-ketir apalagi ketika melihat raut wajah Soraya yang terlihat datar.

“Jadi, kau sedang mengandung anak Mario?” tanya Soraya, hingga Regina langsung menunduk kemudian mengangguk.

“Ya sudah, Mario. Nikahi dia, anakmu butuh status dan sosok seorang ayah." Soraya mengatakan itu dengan hati yang hancur.

”Soraya! Apa-apaan kau!" Mario yang tadinya takut, mendadak emosi ketika mendengar ucapan Soraya, bagaimana mungkin Soraya mengatakan itu

“Mario, hubungan kita cukup sampai di sini!" Setelah mengatakan itu, Soraya pun bangkit dari duduknya kemudian dia langsung Pergi meninggalkan Mario.

Satu Minggu berlalu

Soraya yang belum tidur sedari malam merasakan kepalanya nyeri dan perutnya terasa keram, terlebih lagi selama semingu ini banyak sekali yang Soraya pikirkan.

Ini sudah seminggu berlalu semenjak dia mengetahui tentang Mario yang menghamili wanita lain, dan selama seminggu ini pula Soraya lebih memilih menenangkan diri di hotel karena jika dia diam di apartemen Mario pasti akan terus datang.

Selama seminggu ini

Soraya benar-benar menjalaninya dengan penuh rasa sakit, dia mulai bingung bagaimana jika  keluarganya tahu bahwa dia hamil diluar pernikahan, terlebih lagi Soraya mempunyai keluarga angkat dan kelurga kandung.

Lamunan, Soraya buyar ketika mendengar ponsel berbunyi, hingga Soraya pun langsung mengangkat panggilannya.

“Hallo, siapa ini?” tanya Soraya, karena dia tidak mengenal nomor orang yang memanggilnya.

“Cio?" Ulang Soraya, ternyata yang memanggil Soraya adalah Cio, bodyguard yang bekerja bersama keluarga angkatnya.

“ Nona bisa aku bicara denganmu sebentar?” tanya Cio di seberang sana.

“Silakan!”

Soraya menjatuhkan ponsel yang dia pegang ketika mendengar apa yang dikatakan oleh Cio, rupanya Joseph yang tak lain Kaka angkatnya, menyuruh Cio untuk menikahinya.

Joseph dan Mario adalah sahabat, dan Joseph tahu betul Bagaimana tabiat Mario yang selalu berganti-ganti wanita, dan dia tidak mau Soraya menikah dengan Mario, karena jika Jospeh takut jika Soraya menikah dengan Mario, Soraya akan menderita, itu sebabnya Joseph sengaja membayar Cio untuk menikah dengan Soraya, terlebih lagi dulu Soraya pernah menyukai Cio.

Rasanya Cio ingin menolak tawaran Joseph, tapi dia butuh banyak biaya untuk operasi kekasihnya, dan karena bingung Cio langung menghubungi Soraya, setelah beberapa saat berlalu Soraya Langsung kembali mengambil ponselnya yang terjatuh, karena dia tiba-tiba terpikrkan sesuatu.

“Cio, kau masih di sana?" tanya Soraya.

”Ia, Nona. Aku masih di sini.”

“ Terima saja tawaran kakakku. Ayo kita menikah," jawab Soraya tanpa pikir panjang.

“Tapi nona aku masih punya kekasih."

“Tidak apa-apa, aku akan berpura-pura tidak tahu dan setelah kita menikah kau bebas dengan kekasihmu, dan aku akan hidup dengan anakku, aku hanya butuh status saja," jawab Soraya

8 tahun kemudian

waktu berlalu begitu cepat tidak terasa Ini sudah 8 tahun berlalu 8 tahun, dan 8 tahun lalu Soraya melahirkan bayi cantik yang dia beri nama Kirea, tidak banyak hal yang terjadi pada Soraya selama 8 tahun ini, semuanya tetap sama.

Selama 8 tahun ini pula, dia berhasil menyembunyikan pernikahan pura-pura bersama Cio, semua menganggap bahwa Soraya bahagia dengan suaminya. Dan Joseph juga merasa bersyukur karena dulu dia membayar Cio untuk menikah dengan Soraya.

Semuanya tetap sama, begitupun dengan perasaan Soraya, ini sudah 8 tahun berlalu Soraya pikir dia akan mudah melupakan Mario, tapi ternyata tidak. Nama lelaki itu masih bertengger di dalam hatinya, dia masih mencintai Mario walaupun ini sudah 8 tahun berlalu.

Tapi sayangnya 8 selama 8 tahun ini Mario benar-benar berbeda, lelaki itu selalu menatapnya dan menatap Kirea dengan tatapan benci, dan bahkan beberapa kali Mario pernah membentak Kirea karena Kirea tanpa sengaja mendorong Naina, anak Mario dengan Regina.

Kebetulan, Naina dan Kirea bersekolah di sekolah yang sama dan Mario selalu mengantar jemput Naina begitu pun dengan Soraya yang juga selalu mengantar jemput Kirea, hingga hampir setiap hari Soraya dan Mario bertemu.

Terkadang Soraya selalu merasa sesak ketika melihat kedekatan Mario dengan Naina, dan dia juga selalu merasa nyeri ketika Mario selalu menatap Kirea dengan tatapan benci.

Terlebih lagi selama 7 tahun ini, Kirea seperti tidak mempunyai sosok ayah, karena walaupun pernikahan palsunya dengan Cio masih berlanjut tapi Cio jarang sekali datang ke tempatnya dan hanya datang jika ada acara keluarga.

Setelah menikah Soraya sengaja pindah ke luar kota, tentu saja untuk menghindari keluarganya agar tidak terbongkar, dan yang paling penting dia ingin menghindari Mario dan melupakan lelaki itu, tapi ternyata mereka malah di pertemukan lagi.

Waktu menunjukkan pukul 12 siang, Soraya berusaha untuk terus menghubungi Cio, dia berniat untuk meminta tolong Cio menjemput Kirea di sekolahnya, karena dia tidak bisa meninggalkan aktivitasnya yang sedang cuci darah.

Ya, Soraya mempunyai masalah dengan ginjalnya dan mengharuskan dia untuk terus mencuci darah.

Sedari Dulu ginjal Soraya memang bermasalah, hanya saja saat itu dia menjalani transplantasi ginjal. Dan setelah bertahun-tahun berlalu, sepertinya ginjal Soraya kembali bermasalah, hingga dia harus kembali cuci darah.

Sebenarnya dokter sudah menyarankan untuk Soraya dioperasi, hanya saja kemungkinan Soraya selamat sangat kecil, terlebih lagi Soraya pernah mengalami operasi ginjal sebelumnya dan jika dioperasi lagi untuk kedua kalinya, tentu sangat berbahaya.

Dan Soraya memutuskan untuk terus mencuci darah, agar dia bisa menikmati waktunya bersama Kirea lebih lama lagi, karena Kirea hanya mempunyai dirinya.

Dan sekarang yang membuat Soraya bingung adalah tidak ada yang menjemput Kirea di sekolahnya. harusnya cuci darah sudah selesai setengah jam yang lalu, tapi karena ada keterlambatan, akhirnya Soraya tidak bisa tepat menjemput Kirea di sekolah.

Dan yang membuat Soraya panik, Cio tidak bisa dihubungi, dan dia juga tidak bisa meminta tolong kepada orang lain, mengingat di kota ini hanya sendiri, sedangkan keluarganya ada di kota lain.

”Suster, bolehkan aku menghentikan ini sekarang?" tanya Soraya, ketika suster masuk.

“Nona, ini hanya tinggal setengah jam lagi."

“Tapi putriku tidak ada yang menjemput di sekolahnya.” Raut wajah Soraya begitu panik, bahkan wajahnya sudah sangat memucat, membayangkan Kirea menunggu sendiri di sekolah.

“Nona, ini akan sangat berbahaya jika dihentikan di tengah jalan," balas suster yang menenangkan Soraya

***

Kirea melihat ke arah gerbang, rasanya dia ingin menangis ketika ibunya belum juga menjemput, sedangkan sebagian teman-temannya sudah pulang dan sudah dijemput oleh orang tuanya, dan jika ibunya belum datang Mungkin dia kan menunggu sendiri.

Tak lama Kirea langsung mundur ketika melihat Mario keluar dari mobil, dia sangat ketakutan pada Mario, karena dulu Mario pernah membentaknya dan memarahinya hanya karena dia tanpa sengaja mendorong Naina.

Dan setiap melihat ayah dari temannya, Kirea selalu bersembunyi. Sayangnya, Kirea tidak tau bahwa orang yang dia anggap ayah temannya adalah ayahnya juga

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

ok

2024-06-12

1

Nuraima

Nuraima

bagus kak cerita nya

2024-06-07

0

Fenty Dhani

Fenty Dhani

mampir kak☺️🌹🌹

2024-03-09

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!