Episode 1
Dia pria mapan berhati dingin. Bisakah hatinya luluh ketika dipertemukan dengan gadis sederhana, jauh dari kata sempurna seperti kehidupannya?
📍Sky City Apartement - Seoul
Senin pagi ini, cuaca di luar gedung sebuah apartemen dekat ibukota begitu cerah
Kamar 1018—seorang pria di atas ranjang tampak melenguh dengan mata yang perlahan terbuka sempurna
Marven Agraishs Williams
Ah, sial...
Marven Agraishs Williams
/mengumpat
Marven Agraishs Williams
/mengusap wajah kasar
Pria tampan yang memiliki tubuh tegap dengan proporsi yang terlihat ideal, tinggi badan sempurna perlahan mulai bergerak resah di atas ranjang
Jangan lupa wajah indah itu—selalu jadi bahan godaan dosen tua di kampus serta rahang tegas dan bibir ranum yang selalu merona setiap hari
Marven Agraishs Williams
Pukul berapa sekarang?
Marven Agraishs Williams
Apa aku ada masuk pagi ini?
Marven Agraishs Williams
/bergumam
Marven Agraishs Williams
/meraba-raba nakas disebelah kanan
Marven Agraishs Williams
Sial...
Jemari indahnya meraih ponsel miliknya lalu menatap tampilan awal di layar ponsel
📱Pukul 09.30 - ruangan A3 - Ekonomi Akuntansi
Marven Agraishs Williams
Kelas itu lagi
Marven Agraishs Williams
Apa tidak bisa sehari saja tidak masuk disana?
Marven Agraishs Williams
/bergumam
Marven Agraishs Williams
/bangun dan bangkit dari tempat tidur
Marven Agraishs Williams
Haruskah hari ini?
ucapnya sambil membereskan segala kekacauan yang ia lakukan semalam
Marven Agraishs Williams
Bisa-bisa mereka pulang kalau saya telat sepuluh menit saja
Marven pun berjalan ke arah jendela kaca, membuka tirai besar itu lalu meraih handuk di sandaran sofa
Wajah bangun tidur itu tidak membuat wajah rupawan sang pria yang disandang pria paling top di kampus ternama Korea itu berkurang
Kurang dari tiga tahun Marven sudah mengajar di tempat itu dan tidak butuh waktu lama ia terkenal karena rupa dan kemampuannya
/pintu kamar mandi tertutup
Lima belas menit sudah berlalu. Pintu bercat putih itu kembali terbuka lebar
Menampilkan Marven keluar dari dalam sana sambil mengusap kasar rambutnya
Dengan handuk kecil di tangan, pria itu berjalan ke lemari pakaian di sebelah kiri kamarnya
Marven Agraishs Williams
Apa ini cocok?
Marven berdiri di depan sebuah cermin besar, memantulkan dirinya yang sedang mencocokkan pakaian untuk mengajar
Pria mana pun tidak pernah lama untuk memilih pakaian yang dikenakan, sama seperti Marven dengan pilihannya jatuh pada kemeja hitam
Marven Agraishs Williams
Ini terlihat sedikit aneh
Marven memasang wajah aneh saat dirinya mengenakan kemeja hitam
Marven Agraishs Williams
/membuka kemeja
Marven Agraishs Williams
Ini saja
Marven Agraishs Williams
/tersenyum
Saat ia merapikan penampilannya, sebuah telepon berbunyi
Dering ponsel yang terus menerus membuat Marven beranjak
Marven Agraishs Williams
/melangkah
Marven Agraishs Williams
Siapa lagi pagi-pagi begini menelpon?
Pria itu berjalan dengan langkah cepat ke arah nakas di sebelah ranjang
Manik mata itu membulat—tampak terkejut menatap nama yang tertera di layar ponsel
Marven Agraishs Williams
Kali ini apa lagi?
Marven Agraishs Williams
Ha—
Stefania
Kenapa lama sekali mengangkat telepon mommy?
Marven langsung menjauhkan teleponnya dari telinga lantaran omelan sang mama yang spontan
Marven Agraishs Williams
//lagi-lagi dia mengomel tidak jelas
Stefania
Kau mencoba menghindari mommy lagi?
Stefania
Suka sekali kau mendengar mommy marah-marah sepagi ini
Marven Agraishs Williams
/menghela napas panjang
Marven Agraishs Williams
Bukan begitu Mom
Marven Agraishs Williams
Marven baru saja sel—
Stefania
Apa lagi apa akan kau katakan?
Stefania
Kau ingin mengajari mommy untuk percaya denganmu?
Marven Agraishs Williams
Mom...
Marven Agraishs Williams
Dengarkan sebentar ya
Marven Agraishs Williams
Marven baru siap mandi dan ini mau bersiap ke kampus
Marven Agraishs Williams
Mommy...
Marven Agraishs Williams
Tidak mungkin Marven berbohong
Marven Agraishs Williams
Marven lagi bersiap untuk berangkat ke kampus
Marven Agraishs Williams
Ada satu mata kuliah yang harus Marven ajarkan hari ini
Stefania
Mommy masih tidak percaya
Marven Agraishs Williams
/berdecak pelan
Marven Agraishs Williams
Anak sendiri tidak dipercaya
Marven Agraishs Williams
/kesal
Marven Agraishs Williams
Siapa yang tidak kesal begitu?
Stefania
Tidak perlu seserius itu
Stefania
Mommy hanya takut kau melakukan hal yang tidak mommy sukai
Stefania
Mommy sampai lupa kan menanyakan kabarmu
Stefania
Apa kau baik-baik saja disana?
Stefania
Sudah lama mommy tidak melihatmu
Stefania
Sudah dua bulan lebih
Stefania
Apa kau sudah tidak merindukan mommy lagi?
Stefania
Kapan kau akan pulang?
Marven Agraishs Williams
/diam
Marven diam sambil memikirkan sesuatu hal yang membuat kepalanya pusing
Marven Agraishs Williams
Ya Mom
Stefania
Kau tidak ingin pulang?
Marven Agraishs Williams
Sudah ya Mom
Marven Agraishs Williams
Nanti saja kita lanjut
Marven Agraishs Williams
Mom, please...
Marven Agraishs Williams
Marven baik-baik saja disini
Marven Agraishs Williams
Tapi marven mohon
Marven Agraishs Williams
Marven tidak ada waktu kembali kesana
Marven Agraishs Williams
Maaf...
Beberapa saat keheningan beradu disambungan telepon
Stefania
Bagaimana dengan permintaan mommy bulan lalu
Marven Agraishs Williams
Mom
Stefania
Oh, ayolah sayang
Stefania
Jangan sampai mommy kamu ini lebih dulu pergi baru kau memberi cucu pada kami
Stefania
Mommy tidak akan selalu muda, Marven
Stefania
Umur mommy selalu bertambah
Stefania
Dan mommy rasa kamu juga tahu hal itu
Stefania
Sudah waktunya kau memikirkan hal seserius ini
Marven Agraishs Williams
Hentikan mom
Marven Agraishs Williams
Marven tidak suka mendengar mommy berkata seperti itu
Stefania
Kalau kau tidak suka mommy berbicara seperti itu, maka cepatlah carikan mommy menantu
Stefania
Mommy tidak sabar ingin menggendong cucu mommy dari mu
Marven Agraishs Williams
Mom...
Marven Agraishs Williams
/suara merendah
Marven Agraishs Williams
Marven belum bisa Mom
Marven Agraishs Williams
/memakai jam tangan Rolex
Stefania
Kau masih belum bisa melupakannya?
Stefania
Mau sampai kapan hidupmu seperti ini?
Stefania
Kau harus belajar mengikhlaskannya Marven
Stefania
Mau sampai kapan lagi?
Stefania
Ini sudah tahun kelima
Marven Agraishs Williams
Sudah ya mom besok-besok kita lanjut lagi
Marven Agraishs Williams
Marven ada masuk pagi hari ini
Marven Agraishs Williams
Sudah telat
Marven Agraishs Williams
Argh!
Marven Agraishs Williams
Dia merindukanku atau hanya untuk memastikan itu lagi?
Marven Agraishs Williams
/menatap foto di tembok
Marven Agraishs Williams
Apa aku benar-benar harus melupakan mu?
Marven Agraishs Williams
Apa aku bisa menemukan sosokmu di orang lain?
Marven Agraishs Williams
Pasti tidak semudah itu
Stefania
💬 : Mommy kasih waktu seminggu
Stefania
💬 : Kalau kau tidak datang kemari membawa menantu mommy
Stefania
💬 : Dengan senang hati mommy akan memilihkan sendiri calon istrimu
Marven mengabaikan pesan mommy nya. Ia tidak ingin peduli dengan hal itu untuk saat ini
Sepasang kaki jenjangnya pun terus melangkah sampai ke depan pintu
Marven berjalan ke arah mobil berwarna putih yang sudah terparkir rapi disana. Mobil yang ia beli 3 bulan lalu
/Musik
Heaven - Malic & D'essentials
Marven Agraishs Williams
Menantu?
Marven Agraishs Williams
Dalam seminggu?
Marven Agraishs Williams
Menantu dari mana dalam waktu sesingkat itu?
Marven Agraishs Williams
Kenapa urusan yang menyangkut perempuan selalu memusingkan?
Marven Agraishs Williams
/memijit pelipis
Bella Alli
Sir Marven is coming!!
Bella Alli
Oh my God! look at him!!
Bella Alli
Beliau selalu bisa buat gue jantungan deh
Bella Alli
Oh my God, look!
Bella Alli
Dia lihat gue, Em!
Bella Alli
Mimpi apa gue semalam
Charista dan Ella beradu pandang menyaksikan satu temannya yang mulai bertingkah seperti anak remaja kekinian
Ella Macy
Gue benci bangat dengar suara lo yang kecentilan teriakin Sir Marven
Ella Macy
Memangnya lo siapa, hah?!
Bella Alli
Atau lo kalah saing karena Sir Marven gak pernah lirik lo?
Ella Macy
Lo bilang gue cemburu?
Ella Macy
Gue lebih ke arah sadar diri kok
Charista Emily
/menghela nafas panjang
Ella Macy
Seorang Ella lo bilang kalah saing sama diri lo yang murahan ini?
Bella Alli
/melototkan mata
Bella Alli
/terkekeh kecil
Ella Macy
Memang lo murahan, kan?
Charista Emily
Shut up, bitch!
Charista bersuara lantang menengahi keributan antara dua temannya
Charista Emily
Dosa lo berdua sama banyak, gila!
Charista Emily
Gak penting bangat saling menyalahkan
Charista Emily
/menatap Ella garang
Charista Emily
Lo tahu sendiri bella sebucin itu sama Sir Marven
Charista Emily
Jadi biarin ajah lagi
Charista Emily
Kalau dia patah hati baru lo kasih omongan lo tadi buat dia
Ella Macy
/memutar bola mata
Ella Macy
Cara santai juga bisa kali
Ella Macy
Gak perlu bangat teriak-teriak begitu
Ella Macy
Sir Marven ngga pernah punya tipe perempuan yang suara nya kayak toa
Bella Alli
Terserah gue dong!
Ella Macy
Lo ngelunjak bangat ya Bel
Bella Alli
Lo duluan kali!
Charista Emily
/menarik napas
Bella Alli
Gue mau ngomong sama Sir Marven dulu
Bella Alli
Gue tinggal ya, byee....
Bella dengan wajah riang berjalan cepat begitu melihat pemilik mobil putih di area parkiran turun
Ia memasang wajah centil saat pria itu berdiri tegap di sebelah pintu kemudi
Bella Alli
Morning Sir Marven...
Bella Alli
Ada yang mau dibantu bawain Sir?
Bella Alli
Biar saya bawakan
Marven Agraishs Williams
/menoleh
Bella Alli
/tersenyum manis
Marven Agraishs Williams
...
Marven Agraishs Williams
Morning
Marven Agraishs Williams
Tidak perlu
Marven Agraishs Williams
Saya bisa sendiri
Marven dengan cepat berlalu memasuki gedung kampus, mengabaikan mahasiswi nya yang melongo menatapnya
Mau bagaimana lagi, pria itu memang terkenal dingin dan anti sosial
Bella Alli
/menghirup udara hampa
Bella Alli
Tuh kan gue bilang juga apa
Bella Alli
Beliau pasti suka sama gue, buktinya beliau balas sapaan gue barusan
Ella Macy
/mengerutkan dahi
Ella Macy
Gitu ajah lo bangganya sampai gak waras
Ella Macy
Lo kan nyapa sir Marven sesopan itu, jadi gak mungkin dong didiamin gitu aja
Ella Macy
Sir Marven etika nya tinggi
Ella Macy
Beda sama lo yang pecicilan dan ya...
Bella Alli
Mau bilang gue murahan lagi? Iya?!
Ella Macy
Bagus kalau lo sadar diri
Marven Agraishs Williams
/menatap
Marven terkejut hebat melihat orang asing yang berdiri di depannya tanpa disengaja
Marven Agraishs Williams
Hanna?
Agnettasybilla
Akhirnya publish juga cerita ini setelah lima bulan lebih tersimpan rapi
Agnettasybilla
I hope you like this story
Agnettasybilla
Jangan lupa like + komen ya
Agnettasybilla
see you in the next chapter
Agnettasybilla
Love you ❤️
Comments