The Lucky Love
Episode 1
Dia pria mapan berhati dingin. Bisakah hatinya luluh ketika dipertemukan dengan gadis sederhana, jauh dari kata sempurna seperti kehidupannya?
📍Sky City Apartement - Seoul
Senin pagi ini, cuaca di luar gedung sebuah apartemen dekat ibukota begitu cerah
Kamar 1018—seorang pria di atas ranjang tampak melenguh dengan mata yang perlahan terbuka sempurna
Marven Agraishs Williams
Ah, sial...
Marven Agraishs Williams
/mengumpat
Marven Agraishs Williams
/mengusap wajah kasar
Pria tampan yang memiliki tubuh tegap dengan proporsi yang terlihat ideal, tinggi badan sempurna perlahan mulai bergerak resah di atas ranjang
Jangan lupa wajah indah itu—selalu jadi bahan godaan dosen tua di kampus serta rahang tegas dan bibir ranum yang selalu merona setiap hari
Marven Agraishs Williams
Pukul berapa sekarang?
Marven Agraishs Williams
Apa aku ada masuk pagi ini?
Marven Agraishs Williams
/bergumam
Marven Agraishs Williams
/meraba-raba nakas disebelah kanan
Marven Agraishs Williams
Sial...
Jemari indahnya meraih ponsel miliknya lalu menatap tampilan awal di layar ponsel
📱Pukul 09.30 - ruangan A3 - Ekonomi Akuntansi
Marven Agraishs Williams
Kelas itu lagi
Marven Agraishs Williams
Apa tidak bisa sehari saja tidak masuk disana?
Marven Agraishs Williams
/bergumam
Marven Agraishs Williams
/bangun dan bangkit dari tempat tidur
Marven Agraishs Williams
Haruskah hari ini?
ucapnya sambil membereskan segala kekacauan yang ia lakukan semalam
Marven Agraishs Williams
Bisa-bisa mereka pulang kalau saya telat sepuluh menit saja
Marven pun berjalan ke arah jendela kaca, membuka tirai besar itu lalu meraih handuk di sandaran sofa
Wajah bangun tidur itu tidak membuat wajah rupawan sang pria yang disandang pria paling top di kampus ternama Korea itu berkurang
Kurang dari tiga tahun Marven sudah mengajar di tempat itu dan tidak butuh waktu lama ia terkenal karena rupa dan kemampuannya
/pintu kamar mandi tertutup
Lima belas menit sudah berlalu. Pintu bercat putih itu kembali terbuka lebar
Menampilkan Marven keluar dari dalam sana sambil mengusap kasar rambutnya
Dengan handuk kecil di tangan, pria itu berjalan ke lemari pakaian di sebelah kiri kamarnya
Marven Agraishs Williams
Apa ini cocok?
Marven berdiri di depan sebuah cermin besar, memantulkan dirinya yang sedang mencocokkan pakaian untuk mengajar
Pria mana pun tidak pernah lama untuk memilih pakaian yang dikenakan, sama seperti Marven dengan pilihannya jatuh pada kemeja hitam
Marven Agraishs Williams
Ini terlihat sedikit aneh
Marven memasang wajah aneh saat dirinya mengenakan kemeja hitam
Marven Agraishs Williams
/membuka kemeja
Marven Agraishs Williams
Ini saja
Marven Agraishs Williams
/tersenyum
Saat ia merapikan penampilannya, sebuah telepon berbunyi
Dering ponsel yang terus menerus membuat Marven beranjak
Marven Agraishs Williams
/melangkah
Marven Agraishs Williams
Siapa lagi pagi-pagi begini menelpon?
Pria itu berjalan dengan langkah cepat ke arah nakas di sebelah ranjang
Manik mata itu membulat—tampak terkejut menatap nama yang tertera di layar ponsel
Marven Agraishs Williams
Kali ini apa lagi?
Marven Agraishs Williams
Ha—
Stefania
Kenapa lama sekali mengangkat telepon mommy?
Marven langsung menjauhkan teleponnya dari telinga lantaran omelan sang mama yang spontan
Marven Agraishs Williams
//lagi-lagi dia mengomel tidak jelas
Stefania
Kau mencoba menghindari mommy lagi?
Stefania
Suka sekali kau mendengar mommy marah-marah sepagi ini
Marven Agraishs Williams
/menghela napas panjang
Marven Agraishs Williams
Bukan begitu Mom
Marven Agraishs Williams
Marven baru saja sel—
Stefania
Apa lagi apa akan kau katakan?
Stefania
Kau ingin mengajari mommy untuk percaya denganmu?
Marven Agraishs Williams
Mom...
Marven Agraishs Williams
Dengarkan sebentar ya
Marven Agraishs Williams
Marven baru siap mandi dan ini mau bersiap ke kampus
Marven Agraishs Williams
Mommy...
Marven Agraishs Williams
Tidak mungkin Marven berbohong
Marven Agraishs Williams
Marven lagi bersiap untuk berangkat ke kampus
Marven Agraishs Williams
Ada satu mata kuliah yang harus Marven ajarkan hari ini
Stefania
Mommy masih tidak percaya
Marven Agraishs Williams
/berdecak pelan
Marven Agraishs Williams
Anak sendiri tidak dipercaya
Marven Agraishs Williams
/kesal
Marven Agraishs Williams
Siapa yang tidak kesal begitu?
Stefania
Tidak perlu seserius itu
Stefania
Mommy hanya takut kau melakukan hal yang tidak mommy sukai
Stefania
Mommy sampai lupa kan menanyakan kabarmu
Stefania
Apa kau baik-baik saja disana?
Stefania
Sudah lama mommy tidak melihatmu
Stefania
Sudah dua bulan lebih
Stefania
Apa kau sudah tidak merindukan mommy lagi?
Stefania
Kapan kau akan pulang?
Marven Agraishs Williams
/diam
Marven diam sambil memikirkan sesuatu hal yang membuat kepalanya pusing
Marven Agraishs Williams
Ya Mom
Stefania
Kau tidak ingin pulang?
Marven Agraishs Williams
Sudah ya Mom
Marven Agraishs Williams
Nanti saja kita lanjut
Marven Agraishs Williams
Mom, please...
Marven Agraishs Williams
Marven baik-baik saja disini
Marven Agraishs Williams
Tapi marven mohon
Marven Agraishs Williams
Marven tidak ada waktu kembali kesana
Marven Agraishs Williams
Maaf...
Beberapa saat keheningan beradu disambungan telepon
Stefania
Bagaimana dengan permintaan mommy bulan lalu
Marven Agraishs Williams
Mom
Stefania
Oh, ayolah sayang
Stefania
Jangan sampai mommy kamu ini lebih dulu pergi baru kau memberi cucu pada kami
Stefania
Mommy tidak akan selalu muda, Marven
Stefania
Umur mommy selalu bertambah
Stefania
Dan mommy rasa kamu juga tahu hal itu
Stefania
Sudah waktunya kau memikirkan hal seserius ini
Marven Agraishs Williams
Hentikan mom
Marven Agraishs Williams
Marven tidak suka mendengar mommy berkata seperti itu
Stefania
Kalau kau tidak suka mommy berbicara seperti itu, maka cepatlah carikan mommy menantu
Stefania
Mommy tidak sabar ingin menggendong cucu mommy dari mu
Marven Agraishs Williams
Mom...
Marven Agraishs Williams
/suara merendah
Marven Agraishs Williams
Marven belum bisa Mom
Marven Agraishs Williams
/memakai jam tangan Rolex
Stefania
Kau masih belum bisa melupakannya?
Stefania
Mau sampai kapan hidupmu seperti ini?
Stefania
Kau harus belajar mengikhlaskannya Marven
Stefania
Mau sampai kapan lagi?
Stefania
Ini sudah tahun kelima
Marven Agraishs Williams
Sudah ya mom besok-besok kita lanjut lagi
Marven Agraishs Williams
Marven ada masuk pagi hari ini
Marven Agraishs Williams
Sudah telat
Marven Agraishs Williams
Argh!
Marven Agraishs Williams
Dia merindukanku atau hanya untuk memastikan itu lagi?
Marven Agraishs Williams
/menatap foto di tembok
Marven Agraishs Williams
Apa aku benar-benar harus melupakan mu?
Marven Agraishs Williams
Apa aku bisa menemukan sosokmu di orang lain?
Marven Agraishs Williams
Pasti tidak semudah itu
Stefania
💬 : Mommy kasih waktu seminggu
Stefania
💬 : Kalau kau tidak datang kemari membawa menantu mommy
Stefania
💬 : Dengan senang hati mommy akan memilihkan sendiri calon istrimu
Marven mengabaikan pesan mommy nya. Ia tidak ingin peduli dengan hal itu untuk saat ini
Sepasang kaki jenjangnya pun terus melangkah sampai ke depan pintu
Marven berjalan ke arah mobil berwarna putih yang sudah terparkir rapi disana. Mobil yang ia beli 3 bulan lalu
/Musik
Heaven - Malic & D'essentials
Marven Agraishs Williams
Menantu?
Marven Agraishs Williams
Dalam seminggu?
Marven Agraishs Williams
Menantu dari mana dalam waktu sesingkat itu?
Marven Agraishs Williams
Kenapa urusan yang menyangkut perempuan selalu memusingkan?
Marven Agraishs Williams
/memijit pelipis
Bella Alli
Sir Marven is coming!!
Bella Alli
Oh my God! look at him!!
Bella Alli
Beliau selalu bisa buat gue jantungan deh
Bella Alli
Oh my God, look!
Bella Alli
Dia lihat gue, Em!
Bella Alli
Mimpi apa gue semalam
Charista dan Ella beradu pandang menyaksikan satu temannya yang mulai bertingkah seperti anak remaja kekinian
Ella Macy
Gue benci bangat dengar suara lo yang kecentilan teriakin Sir Marven
Ella Macy
Memangnya lo siapa, hah?!
Bella Alli
Atau lo kalah saing karena Sir Marven gak pernah lirik lo?
Ella Macy
Lo bilang gue cemburu?
Ella Macy
Gue lebih ke arah sadar diri kok
Charista Emily
/menghela nafas panjang
Ella Macy
Seorang Ella lo bilang kalah saing sama diri lo yang murahan ini?
Bella Alli
/melototkan mata
Bella Alli
/terkekeh kecil
Ella Macy
Memang lo murahan, kan?
Charista Emily
Shut up, bitch!
Charista bersuara lantang menengahi keributan antara dua temannya
Charista Emily
Dosa lo berdua sama banyak, gila!
Charista Emily
Gak penting bangat saling menyalahkan
Charista Emily
/menatap Ella garang
Charista Emily
Lo tahu sendiri bella sebucin itu sama Sir Marven
Charista Emily
Jadi biarin ajah lagi
Charista Emily
Kalau dia patah hati baru lo kasih omongan lo tadi buat dia
Ella Macy
/memutar bola mata
Ella Macy
Cara santai juga bisa kali
Ella Macy
Gak perlu bangat teriak-teriak begitu
Ella Macy
Sir Marven ngga pernah punya tipe perempuan yang suara nya kayak toa
Bella Alli
Terserah gue dong!
Ella Macy
Lo ngelunjak bangat ya Bel
Bella Alli
Lo duluan kali!
Charista Emily
/menarik napas
Bella Alli
Gue mau ngomong sama Sir Marven dulu
Bella Alli
Gue tinggal ya, byee....
Bella dengan wajah riang berjalan cepat begitu melihat pemilik mobil putih di area parkiran turun
Ia memasang wajah centil saat pria itu berdiri tegap di sebelah pintu kemudi
Bella Alli
Morning Sir Marven...
Bella Alli
Ada yang mau dibantu bawain Sir?
Bella Alli
Biar saya bawakan
Marven Agraishs Williams
/menoleh
Bella Alli
/tersenyum manis
Marven Agraishs Williams
...
Marven Agraishs Williams
Morning
Marven Agraishs Williams
Tidak perlu
Marven Agraishs Williams
Saya bisa sendiri
Marven dengan cepat berlalu memasuki gedung kampus, mengabaikan mahasiswi nya yang melongo menatapnya
Mau bagaimana lagi, pria itu memang terkenal dingin dan anti sosial
Bella Alli
/menghirup udara hampa
Bella Alli
Tuh kan gue bilang juga apa
Bella Alli
Beliau pasti suka sama gue, buktinya beliau balas sapaan gue barusan
Ella Macy
/mengerutkan dahi
Ella Macy
Gitu ajah lo bangganya sampai gak waras
Ella Macy
Lo kan nyapa sir Marven sesopan itu, jadi gak mungkin dong didiamin gitu aja
Ella Macy
Sir Marven etika nya tinggi
Ella Macy
Beda sama lo yang pecicilan dan ya...
Bella Alli
Mau bilang gue murahan lagi? Iya?!
Ella Macy
Bagus kalau lo sadar diri
Marven Agraishs Williams
/menatap
Marven terkejut hebat melihat orang asing yang berdiri di depannya tanpa disengaja
Marven Agraishs Williams
Hanna?
Agnettasybilla
Akhirnya publish juga cerita ini setelah lima bulan lebih tersimpan rapi
Agnettasybilla
I hope you like this story
Agnettasybilla
Jangan lupa like + komen ya
Agnettasybilla
see you in the next chapter
Agnettasybilla
Love you ❤️
Episode 2
📍 Green light University📍
Agatha Kinaya
Ini benaran kampusnya?
Agatha mematung sejenak di depan kampus Green Light University
Setelah ia tiba dengan menaiki taksi, perempuan itu sudah berdiri kurang dari tiga menit—mengamati objek besar di depan matanya
Agatha Kinaya
Mama sama Papa pasti gak percaya kalau gue bisa masuk kampus ini
Agatha Kinaya
/tersenyum lebar
Agatha Kinaya
/menepuk pipi
Agatha Kinaya
Ternyata gak mimpi
Agatha Kinaya
Gue benaran bisa masuk dengan cara gue sendiri
Saat Agatha berdiri menatap gedung kampus barunya, ia terhuyung pelan ke depan
Seseorang baru saja menubruk tubuhnya dengan keras
Zia Azzara
Baru kesenggol dikit udah ngeluh
Agatha Kinaya
Lo ngapain sih?
Agatha Kinaya
Lo gak punya mata lihat gue berdiri di sini?
Zia Azzara
Ngga suka ya kalau gue begitu?
Agatha Kinaya
Siapapun ngga akan suka Zia
Agatha Kinaya
Please deh, jangan buat kesal
Zia Azzara
Niat gue emang mau buat lo kesal
Zia Azzara
Enak ajah datang ke kampus gue dengan senyuman semanis itu
Agatha Kinaya
/mendelik tajam
Zia Azzara
Kalau ada yang jatuh cinta karena senyum lo, gimana?
Zia Azzara
Lo bisa bahaya Tha
Zia Azzara
Disini gak seperti di tempat lo sebelumnya
Zia Azzara
Iyaa lo harus hati-hati intinya
Agatha Kinaya
Hati-hati karena banyak cowok yang bakalan suka sama gue, gitu?
Agatha Kinaya
Sementara lo gak bisa seperti gue? Iya?
Zia tidak percaya kalau Agatha yang polos justru mengatakan hal seperti itu padanya
Zia Azzara
Gue cuman ingatin lo ajah
Zia Azzara
Soal gue disukai banyak orang atau ngga, gue mah gak peduli
Agatha Kinaya
//hati lo hanya untuk Nathan
Agatha Kinaya
/tersenyum tipis
Zia Azzara
Gila lo senyum sendiri begitu
Zia Azzara
/menaikkan sebelah alis
Agatha Kinaya
Gue masih waras Zia
Agatha Kinaya
Masih gak percaya ajah, gue bisa masuk kampus lo
Zia Azzara
/berdecih pelan
Zia Azzara
Lo tahu ngga Tha...
Zia Azzara
Ini udah yang kelima kalinya lo bilang itu sama gue
Zia Azzara
Memang kampus lo sebelumnya gimana?
Zia Azzara
Apa gak sekeren ini juga?
Agatha Kinaya
Lumayan sih cuman—
Agatha Kinaya
Tapi dari dulu, impian gue pengen masuk kampus ini
Zia Azzara
Perjuangan lo gak main-main ya. Perlu gue appreciate
Agatha Kinaya
Gak perlu. Telat bangat!
someone
/melambaikan tangan
Agatha Kinaya
Tangan gue!!
Agatha Kinaya
Tangan gue Zia! Lo gila...
Zia Azzara
Berisik bangat!
Agatha Kinaya
/melototkan mata
Agatha Kinaya
Ngapain, sih?
Agatha Kinaya
Gue masih butuh tangan, gila bangat deh lo
Zia Azzara
/menarik tangan Agatha
Zia Azzara
Ikut ajah, udah...
Zia Azzara
Gak usah ngomel-ngomel gak jelas
Agatha Kinaya
/tangan Agatha terlepas
Zia Azzara
Keras kepala bangat sih lo!
Zia menarik kembali tangan Agatha dengan sedikit tindakan kasar, membuat Agatha mendesah pelan
Zia Azzara
Tundukin kepala lo!
Zia Azzara
Nathan bisa lihat kita
Agatha Kinaya
Gue ngga lihat Nathan
Zia menekan kepala belakang Agatha agar lebih menunduk
Agatha mengintip dari balik tanaman yang menutupi tubuh mereka
Agatha Kinaya
Sumpah deh Zia, gue ngga lihat Nathan
Agatha Kinaya
Memang gak lihat kok
Zia Azzara
Punya mata di pake Tha
Zia Azzara
Jangan liat cowok cakep dikit, mata lo jelalatan
Agatha Kinaya
/menaikkan sebelah bibir
Agatha Kinaya
Ya terus kalau dia lihat ngapain sembunyi
Zia Azzara
Sembunyi aja dulu
Agatha Kinaya
Rambut gue Zia, ya ampun
someone
Gue yakin itu mereka
someone
Tapi kemana? Cepat bangat hilangnya
Zia Azzara
Bisa lebih tenang gak sih Tha
Zia Azzara
Tinggal sembunyi doang lo payah bangat dibilangin
Agatha Kinaya
/mendelik tajam
Agatha Kinaya
Lo yang maksa gue ya
Agatha Kinaya
Dari tadi gue bilang gak mau
Zia membekap mulut Agatha dengan tangannya
someone
Perasaan tadi gue lihat dua bocah itu ada di sini
someone
Nggak mungkin banget kan gue salah orang
Pemuda itu berjalan mendekati gerbang, dimana Agatha dan Zia bersembunyi
Teriakan Agatha menggema. Gadis itu melompat dari tempat mereka bersembunyi
Agatha Kinaya
Gue ngga mau!!
Agatha Kinaya
Gue gak mau lagi Zia!
Agatha Kinaya
Tanamannya ada ulatnya
Nathan Syaros Charles
/berhenti melangkah
Nathan Syaros Charles
Hahahaha...
Nathan Syaros Charles
Gak salah lagi
Nathan Syaros Charles
Lo benar-benar ya Zia
Zia Azzara
Ish! Duduk bego!
Zia Azzara
/membekap mulut Agatha
Zia Azzara
Dibilang diam malah teriak
Agatha Kinaya
Ada ulat bulunya
Karena ketakutan pada hewan kecil tersebut, Agatha pasrah dan duduk di tanah
Zia yang kesal hanya bisa menarik napas panjang
Nathan dengan langkah mengendap-endap berbalik badan dengan niat akan mengerjai balik kedua temannya
Ia memanjat pagar dua meter dihadapannya tanpa menimbulkan suara
Nathan berhasil berjongkok di belakang Agatha, tanpa mereka sadari
Agatha Kinaya
Lo suka sama Nathan?
Zia Azzara
What? Who said that?
Zia Azzara
Orang secantik gue gak mungkin bangat lah suka sama cowok kayak dia
Agatha Kinaya
Ya kalau nggak suka ngapain sembunyi begini?
Agatha Kinaya
Lo ada rasakan?
Agatha Kinaya
Secara lo udah lama dekat sama Nathan
Agatha Kinaya
Gak mungkin dong gak ada perasaan
Zia Azzara
Mau jadi cewek ke berapa gue kalau pacaran sama Nathan
Agatha Kinaya
Keberapa pun kayaknya gak masalah
Agatha Kinaya
Nathan kan ganteng
Agatha Kinaya
Lo gak bakalan minder dekat sama dia
Nathan Syaros Charles
Lo masih jadi orang pertama kok di hati gue
Zia dan Agatha dengan kompak menolehkan kepala ke arah sumber suara
Episode 3
💕JANGAN LUPA LIKE+ SUBSCRIBE 💕
Nathan Syaros Charles
Masih orang pertama kok
Nathan mengulas senyum lebar setelah menampakkan diri di hadapan Agatha dan juga Zia yang tampak syok karena dirinya
Zia Azzara
/menolehkan kepala
Zia Azzara
Astaga sejak kapan lo di situ?
Zia Azzara
/terlonjak kaget
Nathan berdiri sambil menyugar rambutnya ke belakang. Tak lupa senyuman manis andalannya
Nathan Syaros Charles
Gue udah disini sejak lo berdua mencoba bersembunyi dari gue
Nathan Syaros Charles
Bahkan lo berdua ngomong banyak tentang gue kan?
Nathan Syaros Charles
Gak ada sopan ya lo berdua
Agatha pun berdiri. Begitu juga dengan Zia
Agatha melangkah keluar dari semak-semak dan berjalan ke arah gerbang
Agatha Kinaya
Rambut gue jadi rusak, Zia!
Agatha Kinaya
Gue ngga suka beginian, ck!
Agatha Kinaya
Capek-capek gue dari rumah rapi-rapi malah jadi kayak gini
Agatha jengkel dan ekspresinya benar-benar membuat Nathan merasa iba
Nathan Syaros Charles
Mampus kan...
Nathan Syaros Charles
Ngambek tuh anak orang
Zia Azzara
Agatha, tungguin gue dong!!
Nathan Syaros Charles
Gue juga tungguin woi!
Nathan Syaros Charles
/berlari
Zia Azzara
Apaan sih nempel-nempel mulu kayak perangko
Zia Azzara
Jaga jarak, ih!
Nathan Syaros Charles
Nggak papa dong namanya suka makanya ditempelin terus
Zia Azzara
Pede banget ngomongnya
Nathan Syaros Charles
Nggak percaya ya kalau gue suka sama lo?
Agatha Kinaya
Bisa diam nggak sih kalian berdua?!
Agatha Kinaya
/menatap tajam
Agatha sangat sangat kesal dengan kelakuan kedua sahabatnya
Bahkan disaat ia lagi jengkel karena keadaannya, keduanya justru bermesraan dengan sengaja
Agatha Kinaya
Panas nih kuping
Agatha Kinaya
Pacaran ajah langsung, kenapa?
Agatha Kinaya
Bete gue jadinya
Nathan Syaros Charles
Yaelah, gini doang dibilang ribut
Agatha Kinaya
Ya emang kan
Agatha Kinaya
Apa sih yang buat lo berdua bisa akur?
Agatha Kinaya
Gue heran dari dulu
Agatha Kinaya
Lo juga Nath, dari dulu lo tukang ribut bangat
Agatha Kinaya
Di mana-mana selalu cari masalah
Nathan Syaros Charles
Jangan terlalu jujur dong Tha. Gue sakit hati nih
Agatha Kinaya
Masih mending, daripada gue—
Agatha Kinaya
Tiap hari dengar lo berdua adu mulut
Nathan Syaros Charles
Ya tau
Nathan Syaros Charles
Tapi berasa sampai ke hati loh Tha
Nathan Syaros Charles
Jangan kejam dong sama gue
Nathan Syaros Charles
Apaan sih sayang?
Zia Azzara
Mulutmu loh Nath!
Zia Azzara
Aku nggak suka dengar kayak gitu, Nathan, sialan!
Nathan Syaros Charles
Iya Sayang, iya, bercanda kok
Agatha Kinaya
Bentar lagi gue pasti gila
Agatha Kinaya
Iya. Gue bakalan gila karena dua makhluk sialan ini
Agatha menarik napas dalam-dalam. Ia harus segera menenangkan dirinya
Mulai dari SMP, SMA bahkan sampai Agatha diterima di kampus ini karena beasiswa ia harus disatukan kembali dengan dua sahabat onarnya
Zia Azzara
/melirik arloji
Zia Azzara
Gimana ini, Tha?
Agatha Kinaya
/menatap serius
Zia Azzara
Gue gak bisa temanin lo ke kantor prodi
Zia Azzara
Minta tolong Nathan aja ya, Tha
Nathan Syaros Charles
Gue?
Nathan Syaros Charles
/menaikkan sebelah alis
Nathan Syaros Charles
Kenapa harus gue?
Zia Azzara
Mau gimana lagi
Zia Azzara
Gue lupa kalau gue ada masuk pagi jam sembilan
Zia Azzara
Temanin Agatha ya
Nathan Syaros Charles
Gue juga masuk jam sembilan kali
Nathan Syaros Charles
Engga lo doang
Agatha Kinaya
/menatap nanar
Agatha Kinaya
Tega ya lo berdua
Agatha Kinaya
Masa kalian berdua gada niatan buat antar gue ke ruang prodi dulu
Agatha Kinaya
Temanin doang baru itu ke kelas
Agatha Kinaya
Ya? Please...
Agatha menatap harap Zia mau menemaninya, sayangnya ia harus kembali menghela napas pelan
Zia Azzara
Gue nggak bisa lagi Tha
Zia Azzara
Ini aja gue udah buru-buru karena telat 2 menit Tha
Zia Azzara
Lo sendiri ajah ya, mandiri
Zia Azzara
Entar hubungin gue ya kalau mau ke kantin
Agatha Kinaya
/melirik Nathan
Nathan Syaros Charles
/menggaruk tengkuknya
Agatha Kinaya
Anterin bentar kenapa sih Nath
Agatha Kinaya
Jangan setega Zia dong
Agatha Kinaya
Jangan gitu sama teman, saling bantu ya...
Nathan Syaros Charles
/memelas
Agatha Kinaya
Kalau gue tahu tempatnya, gue nggak akan nyusahin lo kok
Nathan Syaros Charles
Malu bertanya sesat di jalan Tha
Nathan Syaros Charles
Aku cabut ya, bye
Teriak Agatha melengking di lorong yang sepi
Agatha Kinaya
Ya ampun gue ditinggal
Agatha Kinaya
/mendesah pelan
Agatha Kinaya
Mau cari ke arah mana dulu ini?
Agatha Kinaya
Kampusnya luas bangat
Agatha mulai celingak-celinguk mencari ruangan prodi jurusannya
Ia terus berjalan lurus dan berhenti ketika melihat koridor lain dari dua arah
Agatha Kinaya
Yang itu atau yang ini
Agatha Kinaya
Ampun deh, bingung bangat
Agatha Kinaya
Jangan sampai nyasar
Agatha Kinaya
Bisa malu kalau sampai nyasar di kampus orang
Agatha tiba-tiba merasa senang setelah melihat seseorang berjalan di ujung koridor yang ia jalani
Agatha Kinaya
Tunggu sebentar!
Agatha berteriak lantang sambil mengejar orang tersebut
ucapnya mengatur napasnya yang memburu. Sosok itu berhenti satu meter di depannya
Agatha Kinaya
Ah, maaf kalau lancang
Agatha melepaskan genggamannya di lengan pria itu saat mendapati tatapan tidak mengenakkan dari pria itu
Pria itu memasang wajah terkejut saat kepala Agatha terangkat sempurna
Agatha Kinaya
Maaf menganggu
Agatha Kinaya
Saya mau nanya sesuatu
Agatha Kinaya
Ruangan prodi ekonomi dimana ya?
Agatha Kinaya
Saya mahasiswi baru di kampus ini, jadi kurang tau
Agatha Kinaya
B-bisa tolong antarkan ke kantor prodi ekonomi
Agatha Kinaya
Kamu pasti mahasiswa disini, kan?
Celoteh Agatha panjang lebar namun tidak membuat pria itu merasa tertarik
Agatha Kinaya
Ah, tunggu sebentar
Agatha Kinaya
Kau ingin mengantarku?
Sosok itu menatap Agatha dari atas kepala hingga ujung kaki
Agatha Kinaya
Dari tadi aku udah muter-muter terus, gak tau ruangannya dimana
Agatha Kinaya
Bolehkan minta bantuannya
? ? ?
Apa wajah saya ini seolah ingin anda berbicara?
Agatha Kinaya
//Formal sekali
Sosok itu pergi begitu saja meninggalkan Agatha yang kesal sendiri
Dirinya sudah memasang wajah imut seperti itu malah diabaikan
Agatha Kinaya
Sombong sekali
Agatha Kinaya
Awas saja kalau bertemu lagi akan ku injak kakinya seperti menginjak semut
Di saat Agatha mengumpat kasar pada laki-laki yang baru saja pergi meninggalkannya, sebuah sentuhan di pundak kanannya membuat gadis itu menoleh
Agatha Kinaya
//ya ampun cantik sekali
Bu Olivia
Kamu Agata Kinaya, bukan?
Bu Olivia
Mahasiswa yang mendapat beasiswa dari kampus ini?
Agatha Kinaya
Saya Agatha Kinaya
Agatha Kinaya
Boleh tau anda siapa?
Bu Olivia
Saya Bu Olivia, panggil Bu Oliv saja ya
Bu Olivia
Saya pegawai di kampus ini—bagian kemahasiswaan
Bu Olivia
Segala yang berurusan dengan mahasiswa baru atau pun lama jadi tanggungjawab saya
Agatha Kinaya
Maafkan saya
Agatha Kinaya
Saya jadi kurang sopan
Agatha Kinaya
/menunduk hormat
Bu Olivia
Tidak usah sungkan begitu
Agatha Kinaya
Berarti tiga hari lalu Anda yang menghubungi saya?
Bu Olivia
Senang bertemu denganmu disini Agatha
Bu Olivia
Saya pikir kamu tidak akan datang hari ini
Agatha Kinaya
Tidak mungkin Bu
Agatha Kinaya
Ini hal yang sangat penting untuk saya
Agatha Kinaya
Jadi tidak mungkin ditunda lagi
Bu Olivia
Kalau begitu kenapa tidak langsung datang ke kantor?
Agatha Kinaya
/menggaruk leher belakang
Agatha Kinaya
Itu—anu Bu...
Agatha Kinaya
Mohon maaf bu saya tidak tahu ruang kaprodinya dimana
Agatha Kinaya
Saya sudah bolak balik mencarinya Bu tapi tak ketemu
Bu Olivia
Ibu bahkan lupa kamu kan masih baru di kampus ini
Bu Olivia
Harusnya saya menyambut kedatanganmu tadi agar tidak terjadi hal seperti ini
Bu Olivia
Kalau begitu ayo, sekarang kamu ikut saya
Agatha berjalan mengikuti dari belakang. Ia masih terpesona dengan wajah cantik Bu Olivia
Bu Olivia
Ingat saja pohon besar disana
Bu Olivia
Kalau dari jauh kamu melihatnya, berarti disekitaran itu adalah ruang prodi ekonomi
Agatha Kinaya
//Berarti aku tinggal lurus saja dari koridor tadi
Agatha Kinaya
//Ya, mau gimana lagi
Bu Olivia
Nah, ini dia kantor prodinya Agatha
Agatha Kinaya
Seriusan ini kantor prodi ekonomi Bu?
Bu Olivia
Inilah kantor prodi jurusan kamu Agatha
Bu Olivia
Kalau ada masalah tentang perkuliahan, kamu bisa datang kemari
Bu Olivia
Jangan sampai salah ruangan lagi yaa
Bu Olivia
/mengulas senyum
Agatha Kinaya
//Kenapa gue ngga lihat tempat ini seperti kantor ya
Agatha Kinaya
//Ini seperti rumah bukan kantor
Bu Olivia
Silahkan masuk Agatha
Bu Olivia begitu senang menyambut Agatha dengan senyuman khasnya
Bu Olivia
Kemari dan duduklah
Agatha yang berdiam diri di depan pintu kantor langsung mengangguk—bergerak dan melangkah masuk
Ia begitu terpana dengan keadaan kantor yang begitu estetik dimatanya
Banyak lukisan kuno berjejer di tembok dan paling membuatnya takjub, deretan piagam penghargaan tergantung disana
Bu Olivia
Kamu sudah bawa semua berkas yang saya bilang kemarin kan?
Agatha Kinaya
Semua yang Ibu minta sudah saya bawakan
Bu Olivia
Coba saya cek kembali
Agatha Kinaya
/mengulurkan berkas
Bu Olivia
/menarik napas pelan
Bu Olivia
Syukur semuanya lengkap
Bu Olivia
Kalau begitu temui ibu itu sekarang dan berikan data-datamu ini ya
Bu Olivia
Ya.. beliau—kepala prodi kamu Agatha
Bu Olivia
Itu ruangannya disana
/menunjuk pintu di sudut kanan
Agatha Kinaya
Baik Bu, saya permisi
Agatha bangkit dan berjalan menuju sebuah pintu yang bertuliskan Kantor Prodi
Unknown
Itu dia mahasiswi yang kemarin malam kalian bicarakan?
Brian
Dia mahasiswi yang mendapat beasiswa dari bapak rektor
Brian
Tahun ini banyak juga ya mahasiswa cantik di kampus kita
Unknown
Ingat pasanganmu Tuan
? ? ?
Sepertinya saya pernah melihat wajah itu
Bu Olivia
Dia persis seperti Hanna
Unknown
Hanna—ah ya aku ingat
? ? ?
Hana—kekasih Marven yang sudah—
? ? ?
Pantas seperti saya mengenalnya, ternyata benar
Bu Olivia
Semua tahu hal itu tapi—
Bu Olivia
Saya sudah cek data-datanya
? ? ?
Apa mungkin bisa seperti itu?
Unknown
Tidak ada yang tahu kan
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!