Episode 18

💕JANGAN LUPA LIKE+SUBSCRIBE 💕
🥂I hope you like this story 🥂
- happy reading -
***
📍Brooklyn - New York
NovelToon
? ? ?
? ? ?
Selamat datang, Tuan muda
Seorang pelayan wanita menunduk hormat menyambut kedatangan seorang pria dengan tubuh yang dibalut setelan mahal
Marven Agraishs Williams
Marven Agraishs Williams
Apa kabar Bibi? Keluarga di rumah sehat?
? ? ?
? ? ?
Semua nya sehat Tuan muda
? ? ?
? ? ?
Tuan muda semakin gagah saja
? ? ?
? ? ?
*terkekeh*
Marven Agraishs Williams
Marven Agraishs Williams
Saya ingin buat Bibi terpesona
Marven berhasil membuat wanita paruh baya itu salah tingkah, sampai tak sadar ia berhasil memukul lengan Marven pelan
? ? ?
? ? ?
Tuan tidak pernah berubah ya
? ? ?
? ? ?
Jangan suka menggoda orang tua seperti saya Tuan
? ? ?
? ? ?
Saya sudah punya suami di rumah
Marven Agraishs Williams
Marven Agraishs Williams
Walau punya suami itu tak masalah
Marven Agraishs Williams
Marven Agraishs Williams
Saya tidak akan merebut posisi orang yang Bibi cintai
Marven Agraishs Williams
Marven Agraishs Williams
Kalau bukan Bibi, siapa lagi?
? ? ?
? ? ?
Iya juga tuan
? ? ?
? ? ?
Kalau begitu tuan harus mencari seorang wanita
? ? ?
? ? ?
Bawa kemari dan bibi akan memasak makanan enak untuknya
Marven Agraishs Williams
Marven Agraishs Williams
/tersenyum
Marven Agraishs Williams
Marven Agraishs Williams
Secepatnya Bi
Marven Agraishs Williams
Marven Agraishs Williams
Kalau begitu Marven masuk dulu
? ? ?
? ? ?
Baik Tuan
***
Sepatu pantofel pria itu melangkah masuk lebih dalam ke rumah orangtuanya
Saat ia masuk, Marven melihat ibunya berdiri di depan foto keluarga yang cukup besar
Marven Agraishs Williams
Marven Agraishs Williams
[tidak pernah berubah]
Stefania
Stefania
Kau sudah datang?
Stefania menoleh ketika ia mendengar langkah sepatu menuju ruang keluarga
NovelToon
Stefania
Stefania
Duduklah disana
Stefania
Stefania
Sebentar ya mama buatkan minum untukmu dulu
Marvel mengangguk lalu uduk disalah satu sofa empuk disana
Sembari duduk, Marven mengedarkan pandangannya mengamati rumah orangtuanya yang tidak mengalami perubahan sedikit pun, bahkan setelah beberapa bulan
Biasanya mama nya itu akan selalu merubah atau menganggnti barang-barang di rumah ini sesuai keinginannya
Puas mengamati kondisi rumah tempat ia dibesarkan sosok kepala keluarga di rumah itu muncul dari arah tangga
Ia berjalan dengan langkah tegap, mendekat ke arah dimana Marven sedang duduk
Satu kaki bertumpu di atas paha nya dan.. mulai mengamati Marven dengan lekat
Jonathan
Jonathan
Kau baru tiba?
Jonathan
Jonathan
Apa kau sendiri lagi?
Marven Agraishs Williams
Marven Agraishs Williams
Langsung saja, Anda ingin mengatakan apa?
Jonathan
Jonathan
Santai saja Nak
Jonathan
Jonathan
Kau baru tiba dan papa tidak mungkin langsung ke intinya
Marven Agraishs Williams
Marven Agraishs Williams
Kalau tidak biar saya kembali
Marven Agraishs Williams
Marven Agraishs Williams
Ada hal penting yang harus saya kerjakan
Marven Agraishs Williams
Marven Agraishs Williams
Kalau bukan hal ini, saya tidak akan mau datang begitu cepat
Jonathan
Jonathan
Masih tidak berubah ternyata
Jonathan
Jonathan
Kamu pikir, pria tua yang duduk di hadapanmu ini adikmu?
Jonathan
Jonathan
Sampai kau harus bersikap kurang ajar seperti itu
Marven Agraishs Williams
Marven Agraishs Williams
Bagaimana bisa orang yang mengatakan santai justru beraksi tidak sama?
Marven Agraishs Williams
Marven Agraishs Williams
Saya hanya tidak ingin menghabiskan waktu saya dengan hal yang tidak penting
BRAKK!!!
Jonathan menggebrak meja kayu di tengah mereka
Jonathan
Jonathan
Katakan sekali lagi?!
Jonathan memasang wajah marah menatap pria di hadapannya
Jonathan
Jonathan
Kau memang tidak akan berubah Marven!!
Jonathan menunjuk Marven dengan jari telunjuknya membuat Marven menatap serius
Jonathan
Jonathan
Siapa yang mengajarimu berbicara kurang ajar seperti ini?!
Jonathan
Jonathan
Kau pikir kau bisa seperti sekarang kalau bukan karena ayah...
Jonathan
Jonathan
*menunjuk diri sendiri*
Jonathan
Jonathan
Ayah yang berjuang keras mendidik mu hingga kau bisa jadi seperti sekarang!
Decakan kecil dari mulutnya membuat Jonathan mengeram
Marven Agraishs Williams
Marven Agraishs Williams
Tidak semuanya karena Anda
Marven Agraishs Williams
Marven Agraishs Williams
Hanya sebatas saya lahir sampai berusia tujuh tahun
Marven Agraishs Williams
Marven Agraishs Williams
Selebihnya hidup saya tidak pernah anda tanggung
Marven Agraishs Williams
Marven Agraishs Williams
Justru mama yang mendorong saya dari belakang sampai saya bisa seperti sekarang
Stefania datang dan saat bersamaan Marven menyentuh tangan mamanya
Ia mendudukkan wanita itu tepat disampingnya
Stefania
Stefania
Marven..
Stefania
Stefania
Kamu tidak boleh mengatakan seperti itu
Marven Agraishs Williams
Marven Agraishs Williams
Jawab Marven ma
Marven Agraishs Williams
Marven Agraishs Williams
Apa dia pernah meluangkan waktunya untuk kita di rumah?
Marven Agraishs Williams
Marven Agraishs Williams
Apa dia pernah menemani mama menjenguk nenek ke rumah sakit?
Marven Agraishs Williams
Marven Agraishs Williams
Apa dia yang membiayai rumah sakit nenek saat mama butuh biaya?
Stefania
Stefania
Sudahlah, itu sudah lama Marven
Marven Agraishs Williams
Marven Agraishs Williams
Sekalipun lama...
Marven Agraishs Williams
Marven Agraishs Williams
Ingatan itu masih sangat jelas di ingatan mama kan?
Marven Agraishs Williams
Marven Agraishs Williams
/menatap Stefania
Stefania
Stefania
Mama sudah lupakan semua itu
Stefania
Stefania
Mama tidak mempermasalahkan itu lagi
Marven Agraishs Williams
Marven Agraishs Williams
Karena semua pengorbanan mama berbuah manis kan?
Marven Agraishs Williams
Marven Agraishs Williams
Kalau tidak dia akan tetap menginjak kita seperti dulu
Marven Agraishs Williams
Marven Agraishs Williams
Mama hidup seperti sekarang karena diri mama sendiri
Marven Agraishs Williams
Marven Agraishs Williams
Dia tidak pernah melakukan tanggungjawab nya
Jonathan
Jonathan
MARVEN!!
Stefania
Stefania
Sudah sayang, jangan dilanjut lagi
Marven Agraishs Williams
Marven Agraishs Williams
Apa yang salah Ma?
Marven Agraishs Williams
Marven Agraishs Williams
Yang Marven katakan semuanya benar dan itu tidak bualan semata
Marven Agraishs Williams
Marven Agraishs Williams
Sekarang saya ganti pertanyaannya
Marven Agraishs Williams
Marven Agraishs Williams
*menatap Jonathan*
Marven Agraishs Williams
Marven Agraishs Williams
Anda pernah mengantar saya sekolah saat berusia lima tahun?
Perbincangan semakin serius. Marven memajukan duduknya.
Stefania hanya bisa diam seraya menyentuh punggung tangan putranya
Marven Agraishs Williams
Marven Agraishs Williams
Pernah menanyakan kabar saya?
Marven Agraishs Williams
Marven Agraishs Williams
Pernah menyuapi saya walau hanya sekali?
Marven Agraishs Williams
Marven Agraishs Williams
Pernah bertanya tentang kegiatan saya selama disekolah?
Marven Agraishs Williams
Marven Agraishs Williams
Anda cuma tau tidur dengan wanita lain!!
Braakkk!!!
Bugh!!
Marven Agraishs Williams
Marven Agraishs Williams
Tcih!
Stefania
Stefania
Papa!!
Vas bunga yang berada di meja mendarat di kening Marven lalu jatuh menghantam lantai
Sudut alis Marven terluka, membuat goresan itu mengeluarkan darah segar
Stefania
Stefania
APA YANG PAPA LAKUKAN?!
Stefania
Stefania
KAU KEMBALI MELUKAINYA DENGAN TANGANMU SENDIRI!
Stefania
Stefania
KETERLALUAN KAMU PA!
Jonathan
Jonathan
DIAM, STEFANIA!
Bruakkk!!
Lagi-lagi guci kecil disamping sofa dekat Marven berada mendarat di lantai
Marven pelakunya. Pria itu dengan wajah mengejang menatap pria di depannya
Stefania
Stefania
Sudah Marven, sudah!!
Marven Agraishs Williams
Marven Agraishs Williams
Marven tidak bisa melakukan apa-apa karena belum jadi apa yang mama inginkan
Jonathan
Jonathan
*wajah mengetat*
Marven Agraishs Williams
Marven Agraishs Williams
Sekarang Papa ingin mengatur semuanya sesuka hati Papa?
Marven Agraishs Williams
Marven Agraishs Williams
Katakan jika semua yang Marven ucapkan pernah Anda lakukan?
Stefania
Stefania
Hentikan Marven, sudah cukup
Stefania
Stefania
Mama meminta mu kemari bukan untuk hal seperti ini
Stefania
Stefania
Mama mohon, jangan mengungkit masa lalu
Marven Agraishs Williams
Marven Agraishs Williams
Mau kapan lagi Marven bisa mengatakan ini Ma!
Marven Agraishs Williams
Marven Agraishs Williams
Papa selingkuh, mama diam saja!
Marven Agraishs Williams
Marven Agraishs Williams
Mama dipukul, dibentak, mama diam juga!
Marven Agraishs Williams
Marven Agraishs Williams
Kalau bukan Marven siapa lagi ma yang peduli sama mama?!
Marven Agraishs Williams
Marven Agraishs Williams
Marven bukan anak kecil yang selalu tunduk dengan perintah Papa
Marven Agraishs Williams
Marven Agraishs Williams
Cukup anak berusia lima tahun sampai delapan belas tahun menuruti perintah Papa
Marven Agraishs Williams
Marven Agraishs Williams
Papa selalu membatasi setiap apa yang Marven lakukan dan sekarang...
Marven berdiri. Ia menggenggam erat tangan mamanya membuat Stefania terpaku
Marven Agraishs Williams
Marven Agraishs Williams
Mama akan ikut dengan Marven
Marven membawa Stefania menuju pintu. Namun, sebelum kedua nya pergi seseorang di belakang mereka bersimpuh
Jonathan
Jonathan
Tolong...
Jonathan
Jonathan
Jika masih ada satu kesempatan untuk Papa
Jonathan
Jonathan
Maafkan Papamu yang terlalu mengabaikan mu sejak kecil
Marvel berhenti. Ia berbalik badan begitu pun dengan Stefania
Jonathan
Jonathan
Papa mohon maaf Nak. Jangan membawa mama kamu pergi
Jonathan
Jonathan
Papa tidak akan sanggup. Papa mohon
Jonathan
Jonathan
Papa mengakui semua kesalahan papa dulu padamu dan juga mama kamu
Jonathan
Jonathan
Maafin Papa ma
Stefania
Stefania
*menangis*
Marvel mengembuskan napasnya panjang
Matanya sedikit berkaca-kaca saat telinganya mendengar mamanya terisak
Genggaman tangan Marven di tangan Stefania terlepas. Marvel berjalan ke arah papanya
Ia menyentuh pundak sang papa yang bergetar
Marven Agraishs Williams
Marven Agraishs Williams
Marven maafkan
Jonathan
Jonathan
*menatap*
Kedua mata Jonathan sudah berlinang air mata
Pria paruh baya yang sudah berumur itu langsung saja memeluk erat tubuh tegap putranya
Jonathan
Jonathan
Maafkan Papa..
Jonathan
Jonathan
Apapun akan papa lakukan demi kata maaf yang tulus dari mu Nak
Stefania mendekat
Lengan Marven disentuh
Marven Agraishs Williams
Marven Agraishs Williams
*melirik*
Stefania
Stefania
Mama mohon padamu, maafin Papa kamu ya
Stefania
Stefania
Demi mama
***
**
💕 Bersambung 💕
🍁 see you next chapter 🍁

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!