Nicholas berdecak melihat Medusa kembali ke sekolah setelah mendapat skorsing dari kepala sekolah dan sekarang dia sedang berjalan menuju meja kantin mereka geng Ravestrack.
"Hus..medusa kembali lagi" bisik Nicholas kepada semua teman-temannya yang ada di meja tersebut.
Semuanya langsung memutar bola mata malasnya kecuali Danzel, dia tidak tahu apa-apa, medusa siapa?sebangsa ular kah? atau siluman?.
"Dia siapa?" tanya Danzel.
"Dedemit" jawab asal Nicholas.
Hah? dedemit? Danzel seketika menganga mendengar jawaban dari Nicholas.
Tuk...
Tuk...
Tuk...
"Hai, Casey apa kabarnya? pasti kangen ya sama Medina" goda Medina.
Semua para tuyul merinding mendengar suara Medina yang sengaja di buat lembut dan manja.
"Lebih lembut suara tante kuntilanak daripada dedemit" gumam Nicholas.
"Medusa gue kira lo udah mati soalnya lama tidak muncul" sarkas Danar.
Medina mencebikkan bibir kenapa sih mereka tidak suka padanya. "Nama gue bukan Medusa tapi Medina" sentak Medina tidak suka dengan Danar.
"Halah sama saja nama lo Medina sama Medusa cuman beda huruf saja" cibir Nicholas.
Medina tidak menghiraukan perkataan Nicholas ia terus saja mengganggu Casey dan duduk di sebelahnya. Medina belum sadar kalau di sampingnya Casey ada Danzel yang sedang menatap sinis kepadanya.
"Dih, modelan kayak gini mau jadi menantunya mommy Hana? sebelum jadi menantunya udah pindah alam tuh ulet berbulu" gumam lirih Danzel.
Casey merasa risih dari tadi Medina menempel-nempel di lengan kekar Casey. Tiba-tiba tangan Medina di tarik kasar oleh Callie yang baru saja datang bersama Cesario.
Bruk!
Medina yang tidak siap langsung saja di tarik paksa secara kasar dan terjatuh duduk di lantai.
"Hei, abang gue itu alergi sama ulat bulu bisa-bisa badan abang gue bentol-bentol karena di tempelin sama ulat bulu" pekik Callie sambil menatap tajam Medina yang tengah terduduk di lantai.
Cesario sudah meledakkan tawa mendengar mulut pedas Callie. Sedangkan Casey dan Danzel hanya tersenyum miring. Casey tidak perlu capek-capek buat nyingkirin ulat bulu karena pasti ada Callie yang akan melindungi para abangnya dari godaan para ulat bulu.
"Lo, kalo jadi adik kelas jangan kurang ajar dong sama kakak kelas, asal lo tahu gue ini pacarnya abang lo Casey dan calon kakak ipar lo" sentak Medina membalas tatapan tajam ke Callie, Medina pun bangkit dan berdiri membersihkan rok yang terkena debu lantai.
"Dih, pacar abang gue? yakin mbak lo pacarnya abang gue? tapi kok gue nggak yakin tuh abang gue itu spek berlian sedang lo hanya spek batu di lihat dari ujung monas saja masih kelihatan jelek lo mbak, mana mau abang gue sama sebongkah batu kayak lo, dan apa lo bilang? calon kakak ipar? apa lo udah pernah bertemu dengan mommy gue hah? sok banget deh ngaku calon kakak ipar, belum juga ketemu sama mommy gue" cibir pedas Callie bersedekap dada.
Casey masih diam dan memperhatikan mereka berdua jika Medina melakukan tindakan kasar kepada Callie dia tidak akan mengampuni Medina.
""Nyatanya Casey kalo gue deketin dia nya baik-baik saja kok dan nggak pernah protes nggak kayak lo, adek macam apa sih lo, awas saja kalo gue udah ketemu sama Tante Hana dan gue jadi kakak ipar lo gue pastikan lo akan menyesal" ancam Medina.
"Auuuw...gue takut hihihi" ejek Callie sambil memasang wajah sok takut.
"Heh, dedemit coba saja lo ketemu sama mommy gue dan minta restu sono, palingan juga lo langsung di tendang sama mommy gue sebelum minta restu" lanjutnya.
Semua para tuyul langsung terkekeh-kekeh mendengar ucapan Callie.
"Oh ya mbak dedemit, seharusnya lo nggak usah balik lagi ke sekolah mending lo balek ke habitat lo sono daripada balik ke sekolah bikin mata gue gatel ngeliatin lo" sinis Callie.
Medina geram mendengar cacian dari Callie kalau saja Callie bukan adik kandung dari Casey sudah di pastikan Medina akan membully Callie habis-habisan sampai dia keluar dari sekolah. Tapi sayangnya dia adik kandung Casey dan anak dari pemilik sekolah ini.
"Udah deh, mbak dedemit mending lo pergi dari sini mata gue sepet ngeliatin lo disini mbak" cibir Cesario merangkul pundak Callie.
"Huh, dasar adik kelas nggak ada sopan-sopan nya sama kakak kelas, awas saja kalian" maki Medina sambil menghentakkan kaki ke bawah setelah itu dia pergi dari kantin.
"Sok atuh mbak, kita nggak akan takut sama lo mbak dedemit" balas teriakan Callie sambil tertawa.
Prok..
Prok...
Prok...
"Wah, hebat lo bisa ngusir tuh dedemit dari sini, jujur kita udah risih kalo dia kesini dan deket-deket sama pak bos" celetuk Danar sembari bertepuk tangan.
Callie langsung duduk di samping Casey, ia berdecak kesal dengan abangnya. "Abang kenapa diem saja sih kalo di deketin sama tuh siluman ular 🐍 bukannya singkirin malah diem aja, abang demen ya di deketin sama tuh ondel-ondel bedak nya aja 10 cm tebalnya minta ampun dah, kalo mommy tahu abang bisa di omelin sama mommy lho" omel panjang kali lebar Callie.
"Abang nggak demen, tapi kan ada Callie yang bisa lindungi abang dari ulat bulu" ucap Casey sambil mengusap kepala Callie.
Semua para penghuni kantin dan para tuyul kecuali Danzel dan Cesario menganga melihat pemandangan yang sangat langka didepan mereka, hanya Callie yang bisa merubah sikap Casey yang dingin menjadi lembut dan hangat, apalagi melihat senyuman manis Casey yang sangat jarang di lihat oleh semua orang.
"Hanya Callie yang bisa membuat bos tersenyum dan hangat, pak bos kalo mau nyari pacar pasti harus seperti Callie bukan sembarang cewek" celetuk Nicholas.
"Hanya Callie yang sangat posesif terhadap abang-abang nya kalo ada ulat bulu deketin salah satu mereka" balas Cesario, dia juga pernah mendapatkan perlakuan posesif dari Callie untung saja dia tidak jadi ketipu sama cewek matre.
Bagi mereka Callie adalah perisai dari para cewek gatal yang ingin mendekati mereka.
Casey menaikkan satu alisnya menatap ke arah meja yang di huni oleh dua manusia berjenis kelamin perempuan.
Raya yang di tatap Casey langsung salah tingkah dan mengalihkan pandangannya ke arah lain.
"Gaje" gumam lirih Casey.
"Kamvret, ngapain juga tuh anak ngeliatin gue?" gerutu lirih Raya sampai mau makan saja Raya salah mengambil sendok, malah sumpit yang diambil.
"Ray, lo makan nasi padang pake sumpit?" tanya Freya dengan wajah polos.
"Hah?" bengong Raya yang masih belum konek dan melihat ke arah tangannya.
"Tuh lihat tangan lo malah megang sumpit, emang bisa makan nasi padang pake sumpit? tanya kembali Freya sambil menunjuk ke arah tangan kanan Raya.
Seketika Raya menepuk jidat. 'Ini semua gara-gara kulkas coba saja kalo dia nggak nengok ke arah sini pasti gue nggak salah ambil sumpit' gerutu Raya dalam hati.
"Ah, ini gue ingin beda dari yang lainnya kok pengen nyoba makan nasi Padang pake sumpit" bohong Raya dia udah terlanjur malu ya kali mau di kembalikan tuh sumpit.
Sedangkan Casey yang melihat Raya dan mendengar kata batin dia, Casey langsung tersenyum tipis dan geleng-geleng.
"Cewek aneh" batin Casey.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...Visual Medina ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 242 Episodes
Comments
Irmanita Awanda
wah hebat bisa denger kata batin org
2023-12-25
0
Riska Fatihica
Thor aku kasih satu vote deh biar author makin semangat 💪 up nya 🥰🥰🥰
2023-11-07
1
Riska Fatihica
lanjut lagi ceritanya Thor 🥰🥰🥰
2023-11-07
1