...Chapter 12 | Penduduk Baru....
...# Hari ke - 51....
...[]-----[ Elsa ]-----[]...
Elsa pada siang ini pergi berburu dengan tim pemburu. Dia pun menjadi pemimpin dari tim tersebut.
Tidak ada keluhan untuk para anggota nya lantaran sosok Elsa sendiri merupakan seorang petualang dengan emblem emas dan sudah bisa dipastikan mampu melawan monster kelas A seorang diri.
Lalu, ditengah perjalanan mereka berpapasan dengan sekelompok anak kecil yang sedang memegang senjata.
Melihat mereka, langkah Elsa terhenti dan menganalisa kelompok anak kecil dihadapan nya.
"Tubuh mereka kurus, senjata nya rusak parah. Apakah mereka tinggal disini?" batin analisa Elsa.
Lalu, Elsa pun mempertanyakan nya.
"Siapa kalian? Apakah kalian tinggal didekat sini?" tanya ramah Elsa.
Salah satu anak kecil itu bertanya kepada Elsa, "Apakah kalian seorang petualang?"
"Benar. Bisa dikatakan seperti itu namun, kami bukan lagi petualang melainkan tim pemburu."
Beberapa anak kecil itu saling bertukar pandang dan memutuskan sesuatu yang mana mereka sontak berlutut dihadapan Elsa dan lainnya.
"Nona, karena anda seorang petualang maka kami punya permintaan untuk Nona!" ucap salah satu anak kecil ditengah berlutut nya.
"Permintaan?"
Lalu, Elsa dan tim pemburu diajak ke sebuah Goa yang cukup besar yang dimana ada beberapa orang disana diantara lansia, anak-anak dan wanita.
Melihat mereka, Elsa pun terheran.
"Dimana pria dewasa nya?" gumam Elsa.
Kehadiran Elsa dan tim nya menjadi perhatian seluruh orang yang ada di Goa itu. Lalu, Elsa hanya memberikan senyuman kecil.
Tak lama kemudian, Elsa dan tim nya tiba di sebuah ruang goa yang besar yang dimana terlihat ada seorang pria paruh baya sedang duduk bersila.
Lalu, salah satu anak menyapa nya.
"Tetua, kami datang bersama seorang petualang."
Pria paruh baya itu sontak membuka mata dan melihat Elsa dengan senyuman kecil. Lalu, dia beranjak diri dan meraih kedua tangan Elsa.
"Terimakasih, Nona. Anda sudah bersedia memenuhi keinginan kami."
Elsa tersenyum kecil dan memotong pembicaraan nya. "Sebenarnya, apa yang terjadi?"
Lalu, pria paruh baya itu menjelaskan bahwa dirinya dan beberapa orang yang ada di Goa merupakan warga dari desa Mon. Namun, desa mereka diserang prajurit dari kerajaan Alexandria dan menjadikan desa itu sebagai markas mereka.
Menjarah sumber daya, memprkosa dan melakukan asulila lainnya. Meski begitu, ada seorang petualang yang menyelamatkan mereka namun, sekumpulan serigala bertaring datang dan membunuh petualang itu serta beberapa orang lainnya.
Memahami itu, Elsa tidak memikirkan rencana atau ingin ikut campur namun, tidak dengan Nolan.
"Nolan, pasti memiliki rencana jika menghadapi situasi seperti ini. Meski begitu, aku harus melakukan apa yang bisa kulakukan," batin perencanaan Elsa.
Lalu, Elsa kembali bertanya kepada tetua.
"Kakek, sebenarnya kami tidak bisa memutuskan namun, pemimpin kami mungkin bisa membantu kakek dan semua orang disini."
"Pemimpin?" gumam heran Kakek.
"Iya, bagaimana kalau kami membawa kakek dan semua orang disini ke tempat yang aman? Baru lah merencanakan langkah lebih lanjut. Bagaimana?"
"Tempat aman? Dimana itu?" tanya bingung kakek.
"Desa Oasis."
Lalu, sebelum matahari terbenam. Elsa bersama tim pemburu membawa pengungsi yang ada di Goa sebanyak 80 orang yang hanya terdiri dari lansia, wanita dan anak-anak.
...[]-----[ Nolan ]-----[]...
Kepulangan Elsa dan tim pemburu membuat kejutan untuk Nolan serta beberapa warga lainnya.
Bagaimana tidak? Mereka tiba-tiba membawa sekelompok besar mendatangi desa.
Meski begitu, Nolan dengan ramah menyambut kedatangan mereka.
"Selamat datang di desa Oasis. Perkenalkan, saya Nolan. Kepala desa di desa Oasis ini!"
Elsa pun tersenyum kecil dan menghampiri Nolan.
"Kades, aku berhasil menatap beberapa B@bi hutan dan kelinci."
"Kerja bagus, Elsa. Terimakasih. Tapi, siapa ini?"
Elsa pun menjelaskan secara singkat dengan kronologis yang terjadi. Pria paruh baya dan warga lainnya hanya bisa menundukkan kepalanya.
Mereka takut kalau Nolan akan menolak kehadiran mereka dan mengusir nya kembali ke dalam hutan.
"Jadi, begitu. Baiklah. Aku mengerti. Kalau begitu, Apakah kalian mau tinggal di desa ini?"
Mendengar itu, sang kakek dan semua warga serempak mengangkat kepala nya dan tersenyum bahagia.
"Terimakasih Tuan Nolan atas kebaikan anda," ucap sang kakek yang mewakili warga yang lain.
Dengan kehadiran mereka jumlah penduduk desa Oasis berubah menjadi 187 jiwa.
Lalu, Nolan pun membangun rumah besar kayu tidak jauh dari panti asuhan sebagai tempat tinggal mereka seraya menempatkan panti asuhan dua.
...Ding!...
...[Anda telah mengunakan 150 poin untuk membangun rumah kayu besar. Saldo: 9.998.810.]...
Sang kakek dan warga lain tidak mempermasalahkan nya lantaran mereka yang sudah mendapatkan makanan enak dan tempat tinggal sudah lebih dari cukup.
...# Hari ke - 52....
Memahami bahwa keadaan kerajaan nya sudah tidak damai seperti dulu maka, Nolan memutuskan untuk membangun lapangan tanding untuk berlatih pedang.
...Ding!...
...[Anda telah mengunakan 30 poin untuk membangun lapangan tanding. Saldo: 9.998.780.]...
Terbangun lapangan tanding itu membuat langkah pagi Nolan terdengar suara gema dari benturan dua kayu
Nolan yang penasaran dengan suara itu, dia pun menghampiri nya dan terlihat Bernard dengan Bernard sedang latih tanding dengan seorang pemuda yang memiliki karunia skill Swordman, dia bernama Peru, 26 tahun yang juga merupakan tim pemburu atau Nolan menyebutkan sebagai Hunter.
Tak! Tak! Tak!
Peru dengan gerakan pedang satu tangan nya dengan cepat melesatkan serangan kearah Benard. Meski begitu, Benard dengan mudah menahan serangan itu dengan senyuman kecil.
Melihat mereka Nolan sempat iri lantaran karunia yang diharapkan nya ialah Sword Master. Lalu, dia melihat tangan nya dan setelah itu, sekeliling nya yang mana berkat Karunia skill - Constructor System. Dia mampu membangun desa seluas yang dilihat nya.
"Aku rasa Dewa memberikan Karunia Skill yang lebih baik dari apa yang ku harapkan."
Tak lama kemudian, Bernard dan Peru menyelesaikan latih tanding nya dan diakhiri dengan saling mengucapkan salam hormat.
Iringan tepuk tangan mengisi lapangan tanding saat mereka mengagumi pertandingan Bernard dan Peru yang luar biasa.
Seusai itu Bernard dan Peru yang melihat kehadiran Nolan, Mereka sontak menghampiri Nolan.
"Selamat pagi, Tuan Kades!" sapa serempak Bernard dan Peru.
Nolan pun memberikan senyuman kecil dan memberikan mereka kata-kata motivasi.
"Aku melihat pertarungan kalian sangat luar biasa. Aku kagum dan ku harap kalian berdua memberikan hasil yang terbaik untuk desa kita ini."
"Baik, Tuan Kades," jawab serentak Bernard dan Peru.
...[]-----[ Wayne ]-----[]...
Wayne memiliki kerajinan dan keuletan yang sama seperti Nolan. Sebelum matahari terbit, dia sudah bangun dan pergi ke ladang sebelum warga yang lain datang.
Wayne melakukan percobaan kemampuan nya dengan menanam berbagai sayuran dan buah-buahan tanpa bibit bahkan di sisi-sisi ladang.
Selain itu, Wayne yang menjabat sebagai pemimpin kelompok tani. Dia diberikan kuasa oleh Nolan untuk menambah ladang.
Nolan tahu selain kemampuan bercocok tanam tanpa bibit. Wayne mampu menjadi tanah tandus berpasir menjadi tanah subur.
Lalu, Wayne teringat akan perkataan kepala desa nya, Nolan.
"Wayne, bukan kah desa kita ini akan lebih indah jika memiliki pohon besar dan membuat rumah didalam nya."
Ide kepala desa sama dengan dirinya.
"Baiklah, saya akan mencoba nya."
Wayne menutup mata dan membayangkan pohon besar.
"Pohon raksasa, tumbuh lah!" seru Wayne seraya mengayunkan pacul ke tanah.
Keesokan harinya, tiba-tiba sebuah pohon besar sejenis beringin tumbuh dalam waktu semalam yang memiliki diameter 100 meter dan tinggi 10 meter.
Para penduduk menyebut nya pohon itu sebagai pohon beringin iblis.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Jimmy Avolution
nice
2023-12-04
1