Bab 5 : Siapa dia?

"Ma... " panggil Devano membuat Gelsey yang sedang duduk sambil membaca majalah itu menoleh.

"Ya sayang," jawab Gelsey tanpa beranjak dari duduknya.

"Papa mana ma?" tanya Devano celingukan mencari sang papa yang biasanya menempel ke mamanya saat weekend begini.

"Main golf bareng opa sama om Gino," jawab Gelsey sambil mengelus rambut Devano yang merebahkan kepalanya di pangkuan sang mama.

"Mama nggak pengen punya anak lagi ya?"

"Uhuk.... uhuk.... " Gelsey tersedak air liurnya sendiri mendengar pertanyaan sang anak.

Bergegas Devano bangun dari rebahannya dan mengambilkan air minum untuk mamanya.

Gelsey meneguk air itu lalu dengan gemas memukul lengan Devano karena kesal dengan kalimatnya.

"Kamu tuh kalo ngomong bikin orang tua jantungan aja sih Dev!"

"Serius ma, Devano pengen punya adik." Devano sedikit merengek, bocah tengil yang diluar rumah sangar itu merengek untuk membujuk mamanya untuk punya anak lagi, tahu kan tujuannya apa? Agar ia terbebas dari perintah papanya yang semena-mena itu.

"Mama kan udah tua Dev, resiko kalo punya anak lagi, emangnya kenapa kamu pengen punya adek?" Gelsey menelisik wajah sang putra yang kelihatan lagi bete banget itu.

Devano terdiam lama, otaknya berfikir keras, tak mungkin juga ia tega memaksa mamanya hamil lagi kalau ada resiko besar yang harus mamanya hadapi untuk memiliki anak lagi.

"Kemarin papa masukin namaku sebagai wakil CEO ma..... " Gelsey mendengarkan anak gantengnya bercerita, sudah tahu kan seberapa dekat ibu dan anak itu, Gelsey ibarat sekutu terkuat Devano di rumah ini, menurut Devano mungkin mamanya bisa membujuk papanya untuk membatalkan semuanya.

"Aku masih muda ma, baru juga naik kelas dua belas, masak udah disuruh kerja?" curhat Devano dengan wajah teraniaya.

"Sayang..... kamu itu anak satu-satunya mama papa lho, kalo bukan kamu yang nerusin usaha papa siapa lagi? Lagian kamu cuman disuruh belajar dulu kok bukannya langsung take over kerjaan papa." Agaknya kali ini mamanya tak bisa membantu Devano seperti yang sudah-sudah.

Gelsey sebenarnya tahu rencana Satria, dia juga sudah berusaha meminta sang suami untuk menunda keinginannya itu, tapi Satria justru mengomel dan menasehati dirinya sepanjang malam.... cckk Gelsey juga kesal kalau Satria sudah mulai menggerutu seperti itu.

"Cckk.... papa nggak asyik, hidupnya terlalu kaku!" Devano emosi meski tertahan karena ada mamanya.

"Sabar nak, semua juga buat kamu kok."

"Aku cari bini yang bisa ngelola perusahaan aja deh ma, biar dia yang nerusin perusahaan papa, aku mau jadi pembalap."

Dengan kesal Gelsey menabok lengan Devano."Ngaco! Kamu kan laki, masak istrinya yang suruh kerja sih!"

Devano tertawa melihat sang mama mengomel dan cemberut, jujur dalam hati Devano berharap nanti memiliki istri seperti mamanya ini, asyik dan menyenangkan orangnya.

"Ya udah ma, aku mau jalan ketemu Brandon dulu," pamit Devano lalu mencium pipi Gelsey.

"Ingat ya Dev, nggak boleh bonyok lagi."

"Iya ma, janji," ucap Devano mantap.

Disini sekarang Devano berada bersama beberapa temannya, nongkrong di club seperti ini setiap malam minggu adalah hal yang wajar untuk anak-anak seusia mereka.

"Lo nggak apel ke tempat Freya Dev?" tanya Jason memulai obrolan mereka.

"Cckk.... ngapain?! Pacar bukan, gebetan bukan, mau ngapain gue apelin!" ketus Devano.

"Lah si boss, bukannya tuh cewek termehek-mehek ama lo, kalo gue mah sikat aja mumpung gratis," celutuk Monty asal.

"Goblok lo! Otak nggak jauh-jauh dari selangk**gan!" Ali menabok kepala Monty dengan kesal.

Ya Monty si anak hilang yang hidup di Jakarta sendirian ini memang bisa dibilang yang paling brengsek diantara teman yang lain, se** bebas bukanlah hal aneh untuk kehidupannya yang terlalu bebas itu.

"Asal jangan sampai kena penyakit aja lo, gue sih ogah deket elo kalo lo terjangkit itu." Ini Brandon yang bicara, meski ia nakal tapi dia tak akan mengambil jalur kenakalan yang ini, bisa-bisa papa dan opanya mencoret namanya dari daftar pewaris mereka.

"Bacot lo!" teriak Monty tak terima didoakan kena sakit kela***.

Mata Devano tampak awas menatap ke meja di depannya, ada dua perempuan yang duduk disana, perempuan yang berambut pendek itu terasa tak asing di matanya.

Devano terus menatapnya sambil memperhatikan perempuan yang satunya lagi, rambut hitam se punggung dengan mata bulat dan wajah cubby, itu tipe perempuan yang disukai Devano.

"Matanya kedip Dev!" tegur Jason sambil cekakakan.

"Inget Freya."

"Cckk.... dibilang dia bukan pacar gue!" tegas Devano masih memperhatikan perempuan yang tak lain adalah Letta.

Di meja itu Helen tampak marah-marah kepada Letta, malam minggu nya harus dihabiskan di club dengan sahabat satu-satunya itu.

"Makanya buruan cari pacar, jangan ajakin bini orang buat keluyuran kayak gini." Dari tadi Helen mengomel terus, pasalnya meski suaminya yang berprofesi sebagai pilot itu sedang ada jadwal terbang, dia malah diajakin keluar oleh Letta, padahal nih ya badannya lagi capek luar biasa efek dari kerja rodi sebagai budak korporasi di tempatnya bekerja.

"Berisik lo, gue pengeng denger emak gue ngoceh mulu!" maki Letta kesal mendengar omelan Helen dari tadi.

"Lagian Let, kenapa sih lo nggak terima dijodohin sama Raja , keren loh orangnya, udah gitu orangnya juga baik banget, dan yang terpenting kita sama-sama punya suami pilot," bujuk Helen pelan, pasalnya ia tahu dan kenal dengan baik Raja Jonathan Krisna anak dari dokter Samuel Krisna dan Kanaya Thalia yang terkenal dengan kedermawanannya.

"Kenapa nggak lo aja yang kawin ama dia?!" tegur Letta tak terima didorong-dorong terus oleh orang-orang terdekatnya untuk segera menikah.

"Ya kalo gue ketemu dia sebelum ketemu Peter pasti udah gue embat dia," sahut Helen dengan wajah tanpa dosa.

"Dasar bego!" ucap Letta sambil tertawa terpingkal.

Sementara sejak tadi mata Devano tetap awas memperhatikan Letta yang terlihat begitu cantik itu meski dengan make up tipis.

"Udah Dev liatnya, ntar mbak yang disana bolong lo liatin terus, nggak mungkin juga dia mau ama lo, kita masih piyik sementara dia udah mateng gitu." Brandon yang mengenal sepupunya dengan baik itu tahu bahwa cewek itu adalah tipenya Devano banget, cantik, putih, natural dengan wajah cubby.

"Lo kira dia buah jambu, pakai mateng segala!" ketus Ali sewot.

Ya pada akhirnya Devano menyadari meski dia tertarik, perempuan di depan sana terlihat lebih dewasa dari dirinya, mungkin jarak usia mereka berbeda dua atau tiga tahun, jadi tak mungkin juga Devano berani mepet buat kenalan kan.

Ya sudah memang saat ini waktunya buat senang-senang dan menghabiskan masa muda dengan hal-hal yang menyenangkan dan tak perlu dipusingkan dengan masalah perempuan.

Terpopuler

Comments

𝐕⃝⃟🏴‍☠️𝐐ᵁᴱᴱᴺ❣️Angela🍁

𝐕⃝⃟🏴‍☠️𝐐ᵁᴱᴱᴺ❣️Angela🍁

hhhhhhh dave tertarik dengan leta seperti ny

2024-08-16

0

Keho

Keho

piyik? baby merpati?

2024-02-13

2

Rien

Rien

Devano devano

2023-10-20

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Putus Cinta berjuta rasanya
2 Bab 2 : Tawuran
3 Bab 3 : Rencana Perjodohan
4 Bab 4 : Status baru Devano
5 Bab 5 : Siapa dia?
6 Bab 6 : Gue sumpahin lo....
7 Bab 7 : Ketangkap Basah
8 Bab 8 : Tiba-tiba Menikah
9 Bab 9 : Pasutri baru
10 Bab 10 : Di rumah mertua
11 Bab 11 : Ternyata dia punya pacar
12 Bab 12 : Dinner berdua ala Devano
13 Bab 13 : Gosipan Ibu-ibu komplek
14 Bab 14 : Romantisme pengantin baru
15 Bab 15 : Freya oh Freya
16 Bab 16 : Cinta juga butuh logika.
17 Bab 17 : Obrolan Letta dan papa mertua.
18 Bab 18 : Letta ngambek
19 Bab 19 : Devano pusing
20 Bab 20 : Gue hancurin lo seperti rengginang
21 Bab 21 : Tak bisa membohongi perasaan
22 Bab 22 : Goncangan di perusahaan papa
23 Bab 23 : Meneruskan yang tertunda
24 Bab 24 : Kehilangan kabar papa.
25 Bab 25 : Usaha Letta
26 Bab 26 : Kehilangan jejak
27 Bab 27 : Peperangan dimulai
28 Bab 28 : Bramenda turun tangan
29 Bab 29 : Ada yang belum selesai.
30 Bab 30 : Devano - Febian
31 Bab 31 : Cemburunya Devano
32 Bab 32 : Ulang Tahun Bramenda
33 Bab 33 : Menyusun Rencana.
34 Bab 34 : Jatuhnya Atmaja corp.
35 Bab 35 : Manisnya masa putih abu itu.
36 Bab 36 : Versi kita
37 Bab 37 : Obrolan di meja makan.
38 Bab 38 : Ujian Akhir Sekolah
39 Bab 39 : Masa sebelum dewasa datang
40 Bab 40 : Kunjungan sahabat
41 Bab 41 : Ujian itu datang
42 Bab 42 : Milik aku
43 Bab 43 : Tak Mengerti
44 Bab 44 : Sedih
45 Bab 45 : Usaha memisahkan mereka
46 Bab 46 : Ngadu
47 Bab 46 : Tamu untuk Letta
48 Bab 48 : Mulai ada titik terang
49 Bab 49 : Ujian dari masa lalu
50 Bab 50 : Kehilangan Dia.
51 Bab 51 : Dipecat dengan tidak hormat
52 Bab 52 : Home Sweet Home
53 Bab 53 : Aktifitas Baru
54 Bab 54 : Ngintilin Suami
55 Bab 55 : Markas baru?
56 Bab 56 : Wanita penggoda
57 Bab 57 : Mencari pengganti
58 Bab 58
59 Bab 59 : Terpaksa memburu Claudia
60 Bab 60 : Pria beristri
61 Bab 61 : Levelnya Jauh di bawah Letta
62 Bab 62 : Usaha sendiri.
63 Bab 63 : Mengundurkan diri
64 Bab 64 : Tak di hargai!
65 Bab 65 : Menyakitkan
66 Bab 66 : Banyak yang ingin di posisi lo
67 Bab 67 : Berlarutnya kesalahpahaman
68 Bab 68 : Pura-pura
69 Bab 69 : Terpaksa
70 Bab 70 : Terlalu Serakah
71 Bab 71 : Tak cukup hanya itu
72 Bab 72 : Si tegas
73 Bab 73 : Nyungsep!
74 Bab 74 : Intimate Wedding.
75 Bab 75 : Bulan Madu
76 Bab 76 : Masih Bulan Madu
77 Bab 77 : Hamil?
78 Bab 78 : Bumil Perkasa
79 Bab 79 : His name is...
80 Bab 80 : Kebahagiaan sejati
81 Bab 81 : Persaingan
82 Bab 82 : Waktu yang mendewasakannya.
83 Bab 83 : Namanya juga anak cowok
84 Bab 84 : Tentang Kenzo dan Kanaka
85 Bab 85 : Berantem lagi
86 Bab 86 : Garangnya Kenzo
87 Bab 86 : Surat cinta dari guru BK.
88 Bab 88 : Mimo ngamuk
89 Bab 89 : Mempertahankan harga diri
90 Bab 90 : Bersitegang
91 Bab 91 : Tamu??
92 Bab 92 : Vetsa membuyarkan impian semua orang
93 Bab 93 : Sedewasa itu
94 Bab 94 : Two Most Wanted
95 Bab 95 : Ending
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Bab 1 : Putus Cinta berjuta rasanya
2
Bab 2 : Tawuran
3
Bab 3 : Rencana Perjodohan
4
Bab 4 : Status baru Devano
5
Bab 5 : Siapa dia?
6
Bab 6 : Gue sumpahin lo....
7
Bab 7 : Ketangkap Basah
8
Bab 8 : Tiba-tiba Menikah
9
Bab 9 : Pasutri baru
10
Bab 10 : Di rumah mertua
11
Bab 11 : Ternyata dia punya pacar
12
Bab 12 : Dinner berdua ala Devano
13
Bab 13 : Gosipan Ibu-ibu komplek
14
Bab 14 : Romantisme pengantin baru
15
Bab 15 : Freya oh Freya
16
Bab 16 : Cinta juga butuh logika.
17
Bab 17 : Obrolan Letta dan papa mertua.
18
Bab 18 : Letta ngambek
19
Bab 19 : Devano pusing
20
Bab 20 : Gue hancurin lo seperti rengginang
21
Bab 21 : Tak bisa membohongi perasaan
22
Bab 22 : Goncangan di perusahaan papa
23
Bab 23 : Meneruskan yang tertunda
24
Bab 24 : Kehilangan kabar papa.
25
Bab 25 : Usaha Letta
26
Bab 26 : Kehilangan jejak
27
Bab 27 : Peperangan dimulai
28
Bab 28 : Bramenda turun tangan
29
Bab 29 : Ada yang belum selesai.
30
Bab 30 : Devano - Febian
31
Bab 31 : Cemburunya Devano
32
Bab 32 : Ulang Tahun Bramenda
33
Bab 33 : Menyusun Rencana.
34
Bab 34 : Jatuhnya Atmaja corp.
35
Bab 35 : Manisnya masa putih abu itu.
36
Bab 36 : Versi kita
37
Bab 37 : Obrolan di meja makan.
38
Bab 38 : Ujian Akhir Sekolah
39
Bab 39 : Masa sebelum dewasa datang
40
Bab 40 : Kunjungan sahabat
41
Bab 41 : Ujian itu datang
42
Bab 42 : Milik aku
43
Bab 43 : Tak Mengerti
44
Bab 44 : Sedih
45
Bab 45 : Usaha memisahkan mereka
46
Bab 46 : Ngadu
47
Bab 46 : Tamu untuk Letta
48
Bab 48 : Mulai ada titik terang
49
Bab 49 : Ujian dari masa lalu
50
Bab 50 : Kehilangan Dia.
51
Bab 51 : Dipecat dengan tidak hormat
52
Bab 52 : Home Sweet Home
53
Bab 53 : Aktifitas Baru
54
Bab 54 : Ngintilin Suami
55
Bab 55 : Markas baru?
56
Bab 56 : Wanita penggoda
57
Bab 57 : Mencari pengganti
58
Bab 58
59
Bab 59 : Terpaksa memburu Claudia
60
Bab 60 : Pria beristri
61
Bab 61 : Levelnya Jauh di bawah Letta
62
Bab 62 : Usaha sendiri.
63
Bab 63 : Mengundurkan diri
64
Bab 64 : Tak di hargai!
65
Bab 65 : Menyakitkan
66
Bab 66 : Banyak yang ingin di posisi lo
67
Bab 67 : Berlarutnya kesalahpahaman
68
Bab 68 : Pura-pura
69
Bab 69 : Terpaksa
70
Bab 70 : Terlalu Serakah
71
Bab 71 : Tak cukup hanya itu
72
Bab 72 : Si tegas
73
Bab 73 : Nyungsep!
74
Bab 74 : Intimate Wedding.
75
Bab 75 : Bulan Madu
76
Bab 76 : Masih Bulan Madu
77
Bab 77 : Hamil?
78
Bab 78 : Bumil Perkasa
79
Bab 79 : His name is...
80
Bab 80 : Kebahagiaan sejati
81
Bab 81 : Persaingan
82
Bab 82 : Waktu yang mendewasakannya.
83
Bab 83 : Namanya juga anak cowok
84
Bab 84 : Tentang Kenzo dan Kanaka
85
Bab 85 : Berantem lagi
86
Bab 86 : Garangnya Kenzo
87
Bab 86 : Surat cinta dari guru BK.
88
Bab 88 : Mimo ngamuk
89
Bab 89 : Mempertahankan harga diri
90
Bab 90 : Bersitegang
91
Bab 91 : Tamu??
92
Bab 92 : Vetsa membuyarkan impian semua orang
93
Bab 93 : Sedewasa itu
94
Bab 94 : Two Most Wanted
95
Bab 95 : Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!