Bab 3 : Rencana Perjodohan

Letta memeriksa setiap dokumen dengan perasaan tak menentu, lagi patah hati, lagi ingin nangis, tapi pekerjaannya sebagai direktur keuangan di PT Aurora Indah Persada ini tak mengijinkan dirinya untuk tenggelam dalam porak poranda hatinya yang lagi patah begini.

Tok Tok.....

Suara ketukan di ruang kerjanya membangunkan dirinya dari semua lamunannya.

Tak lama kepala Vetsa menyembul dari balik pintu yang terbuka itu.

"Kenapa dek?" tanya Letta melihat Vetsa ada di depannya.

"Nggak ganggu kan kak?" Vetsa duduk di depan Letta dengan mata menatap intens padanya.

Vetsa tak bisa menolak keinginan mommy nya yang memintanya untuk membujuk Letta agar mau dijodohkan dengan anak Profesor Herlambang yang berprofesi sebagai dokter, atau anak dari dokter Samuel yang berprofesi sebagai pilot.

"Lo kan tahu dokumen di depan gue lagi banyak bagaimana lo bisa bilang nggak ganggu?" dengus Letta kesal pada adik lelaki satu-satunya dan sekaligus sebagai CEO tempatnya bekerja.

Ya Letta dan Vetsa memang bekerja di perusahaan ini menggantikan daddy nya yang memutuskan pensiun dan menikmati hidup dengan mommy mereka.

"Gue atasan lo lho kak, jadi tinggalin dulu kerjaan lo itu," goda Vetsa membuat Letta melototkan mata tak suka.

"Tumben lo kesini? Mau ngapain?" tanya Letta memainkan bolpen di jarinya.

"Mommy tadi telpon.... "

"Jangan bilang lo disuruh mommy untuk ngebujuk gue untuk dijodohin sama anak salah satu temennya," potong Letta tahu tujuan Vetsa kemari.

"Lagian kenapa sih mommy buru-buru pengen liat gue nikah? Gue kan masih muda Sa, kalo pun gue lo langkahin kan nggak papa, lo kan udah ketemu jodohnya dulu, jangan disambungin sama mitos deh," lanjut Letta kembali membubuhkan tanda tangan di dokumen itu.

"Sekali aja temuin mereka kak, biar mommy lega, nanti tinggal bilang nggak cocok, beres kan?" bujuk Vetsa lagi, soalnya dia tak tega mendengar mommy yang selalu berkeluh kesah dengannya perihal kakaknya yang tak memiliki pacar itu.

Sampai seusia sekarang, Letta hanya pernah sekali berpacaran, dulu sewaktu awal kuliah, habis itu putus dan sampa sekarang belum juga memiliki pacar lagi.

"Sebenarnya..... gue baru putus beberapa hari yang lalu Sa." Akhirnya Letta mengakui juga status dirinya yang pernah punya pasangan itu meski sekarang kembali jomblo.

"Hah! Kok gue nggak tahu kak?!" Tentu saja Vetsa kaget, dia beneran tak tahu menahu perihal kakaknya yang punya pacar.

"Kita long distance Sa, ketemu juga jarang-jarang, mau gue kenalin ke mommy ama daddy eh dia milih mundur karena ngerasa nggak level ama status sosial kita, padahal gue udah bilang mommy daddy tuh nggak mikir gituan yang penting saling cinta dan tanggung jawab ya udah kan, tapi dia tetap milih mundur, ya udah kan anggep aja nggak jodoh," ucap Letta panjang lebar.

"Emang orang mana, kok lo nggak pernah cerita ke gue, ke mommy?" tanya Vetsa.

"Anak buah kita di Jawa sana," jawab Letta enteng.

"Hah!?" Vetsa hampir terlonjak dari duduknya.

"Gitu amat kagetnya Sa," tegur Letta kesal.

"Jelaslah kaget, lo becandanya keterlaluan," sahut Vetsa kesal.

"Gue nggak bercanda Sa, gue ngomong bener."

"Ya iyalah kak, dia minder, lo lupa siapa diri lo? Anak Mathew Alexandrio Praja pemilik resort dan agrowisata terkemuka di negeri ini dan juga cucu pemilik Sutama corp, astaga bisa-bisa nya pacaran dengan anak buah sendiri," ledek Vetsa sambil terkekeh melihat kakaknya sudah mode emosi tingkat tinggi.

"Heh Vetsa, lo lupa nyokap lo berasal dari mana? Lo juga lupa bini lo dari keluarga mana?! Keluarga kita nggak mandang status sosial ya!" bentak Letta sambil melempar bolpen asal.

Kesal banget asli, lagi patah hati bukannya dikuatkan justru sang adik meledaknya habis-habisan, menyebalkan memang.

Yang dimaki bukannya marah dan kesal justru tertawa terbahak-bahak, lalu dengan santai meninggalkan sang kakak yang semakin manyun itu.

Sebelum menghilang dari pintu, sebuah kalimat Vetsa semakin menaikan tekanan darah tinggi Letta.

"Kalo menurut gue sih kak, mending milih Raja anaknya dokter Samuel aja, orangnya keren udah gitu profesinya keren lho sebagai pilot."

Dengan mata nyalang Letta mengusir adiknya itu dari depannya, jujur mood Letta semakin tak terkontrol.

***

Sabtu pagi, Letta sengaja keluar dari kamarnya ketika hari menjelang siang, sengaja melewatkan sarapan agar tak bertemu dengan orang tuanya di meja makan.

Letta bingung menjelaskan hubungannya dengan sang pacar yang harus kandas di tengah jalan, padahal ia berharap banyak dengan Febian.

Rencana awalnya apabila mereka menikah, ia akan meminta Vetsa untuk menarik Febian ke pusat menggantikan salah satu GM yang akan memasuki masa pensiun.

Tapi rencananya itu gagal total karena dia dicampakkan dengan alasan klasik yaitu 'tak selevel' pyuh.

"Kak." Sapaan mommy nya membuat Letta tersenyum, meski sedikit dipaksakan.

"Kok tumben mommy nggak ngumpul ama tante Maureen? Biasanya Sabtu gini pada cludling di rumah oma kan?" tanya Letta lalu duduk mepet deket Vita.

"Mommy ama daddy mau kondangan ntar jam satu, makanya kumpul-kumpul kita ditiadakan dulu hari ini, um kak.... " Vita menjeda kalimatnya, ia tahu bahwa anak gadisnya tak ingin didorong-dorong untuk segera menikah, tapi..... Vita beneran khawatir dengan nasib Letta, ia takut Letta jadi perawan tua.

"Aku mau ijin nanti malem mau keluar ya mom," ucap Letta memotong apapun yang ingin disampaikan Vita.

"Mau kemana?" tanya Vita antusias.

"Mau ketemu temen?" tanya Vita lagi dengan wajah sumringah.

"Iya," jawab Letta cepat.

"Ketemu pacar?" tanya Vita lagi.

"Belum pacar mom baru mau deket, aku putus ama pacar aku beberapa hari yang lalu." Aku Letta jujur, ia tak ingin menyembunyikan apapun kepada orang tuanya.

"Ya ampun, kamu pasti sedih dong, udah sama anak kenalan mommy aja, pasti langsung cocok dan melenggang ke pelaminan," bujuk Vita lembut sambil mengusap kepala Letta dengan sayang.

"Yang..... nggak usah jodoh-jodohin Letta gitu, biar dia memilih pasangan sesuai dengan yang ia mau." Tiba-tiba saja Mamat duduk di samping Letta.

"Aku kan cuman mau bantuin anak kita Hun." Vita terlihat cemberut dan tak suka ditegur seperti itu.

"Aku janji mom, yang ini pasti sampai pelaminan," ucap Letta sekedar agar mommynya tak bersedih dan terus overthinking terhadapnya.

"Beneran kak?" tanya Vita penuh harap.

Letta mengangguk dengan mantap, dalam hati menyesali janji konyol yang ia ucapkan untuk menenangkan hati mommy nya

'Siapa yang mau gue ajak ke pelaminan? Pacar aja nggak ada' batin Letta ngenes.

Terpopuler

Comments

𝐕⃝⃟🏴‍☠️𝐐ᵁᴱᴱᴺ❣️Angela🍁

𝐕⃝⃟🏴‍☠️𝐐ᵁᴱᴱᴺ❣️Angela🍁

hhhhhhh 😁😁

2024-08-16

0

Rizky Anindiya

Rizky Anindiya

jangan sama pilot. .suka maen sama pramugari nya....

2024-06-21

3

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

PILOT PESAWAT KOMERSIL MLH BNYK SELINGKUH SAMA PRAMUGARINYA...
LBH BAGUS PILOT PESAWAT TMPUR....

2024-02-18

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Putus Cinta berjuta rasanya
2 Bab 2 : Tawuran
3 Bab 3 : Rencana Perjodohan
4 Bab 4 : Status baru Devano
5 Bab 5 : Siapa dia?
6 Bab 6 : Gue sumpahin lo....
7 Bab 7 : Ketangkap Basah
8 Bab 8 : Tiba-tiba Menikah
9 Bab 9 : Pasutri baru
10 Bab 10 : Di rumah mertua
11 Bab 11 : Ternyata dia punya pacar
12 Bab 12 : Dinner berdua ala Devano
13 Bab 13 : Gosipan Ibu-ibu komplek
14 Bab 14 : Romantisme pengantin baru
15 Bab 15 : Freya oh Freya
16 Bab 16 : Cinta juga butuh logika.
17 Bab 17 : Obrolan Letta dan papa mertua.
18 Bab 18 : Letta ngambek
19 Bab 19 : Devano pusing
20 Bab 20 : Gue hancurin lo seperti rengginang
21 Bab 21 : Tak bisa membohongi perasaan
22 Bab 22 : Goncangan di perusahaan papa
23 Bab 23 : Meneruskan yang tertunda
24 Bab 24 : Kehilangan kabar papa.
25 Bab 25 : Usaha Letta
26 Bab 26 : Kehilangan jejak
27 Bab 27 : Peperangan dimulai
28 Bab 28 : Bramenda turun tangan
29 Bab 29 : Ada yang belum selesai.
30 Bab 30 : Devano - Febian
31 Bab 31 : Cemburunya Devano
32 Bab 32 : Ulang Tahun Bramenda
33 Bab 33 : Menyusun Rencana.
34 Bab 34 : Jatuhnya Atmaja corp.
35 Bab 35 : Manisnya masa putih abu itu.
36 Bab 36 : Versi kita
37 Bab 37 : Obrolan di meja makan.
38 Bab 38 : Ujian Akhir Sekolah
39 Bab 39 : Masa sebelum dewasa datang
40 Bab 40 : Kunjungan sahabat
41 Bab 41 : Ujian itu datang
42 Bab 42 : Milik aku
43 Bab 43 : Tak Mengerti
44 Bab 44 : Sedih
45 Bab 45 : Usaha memisahkan mereka
46 Bab 46 : Ngadu
47 Bab 46 : Tamu untuk Letta
48 Bab 48 : Mulai ada titik terang
49 Bab 49 : Ujian dari masa lalu
50 Bab 50 : Kehilangan Dia.
51 Bab 51 : Dipecat dengan tidak hormat
52 Bab 52 : Home Sweet Home
53 Bab 53 : Aktifitas Baru
54 Bab 54 : Ngintilin Suami
55 Bab 55 : Markas baru?
56 Bab 56 : Wanita penggoda
57 Bab 57 : Mencari pengganti
58 Bab 58
59 Bab 59 : Terpaksa memburu Claudia
60 Bab 60 : Pria beristri
61 Bab 61 : Levelnya Jauh di bawah Letta
62 Bab 62 : Usaha sendiri.
63 Bab 63 : Mengundurkan diri
64 Bab 64 : Tak di hargai!
65 Bab 65 : Menyakitkan
66 Bab 66 : Banyak yang ingin di posisi lo
67 Bab 67 : Berlarutnya kesalahpahaman
68 Bab 68 : Pura-pura
69 Bab 69 : Terpaksa
70 Bab 70 : Terlalu Serakah
71 Bab 71 : Tak cukup hanya itu
72 Bab 72 : Si tegas
73 Bab 73 : Nyungsep!
74 Bab 74 : Intimate Wedding.
75 Bab 75 : Bulan Madu
76 Bab 76 : Masih Bulan Madu
77 Bab 77 : Hamil?
78 Bab 78 : Bumil Perkasa
79 Bab 79 : His name is...
80 Bab 80 : Kebahagiaan sejati
81 Bab 81 : Persaingan
82 Bab 82 : Waktu yang mendewasakannya.
83 Bab 83 : Namanya juga anak cowok
84 Bab 84 : Tentang Kenzo dan Kanaka
85 Bab 85 : Berantem lagi
86 Bab 86 : Garangnya Kenzo
87 Bab 86 : Surat cinta dari guru BK.
88 Bab 88 : Mimo ngamuk
89 Bab 89 : Mempertahankan harga diri
90 Bab 90 : Bersitegang
91 Bab 91 : Tamu??
92 Bab 92 : Vetsa membuyarkan impian semua orang
93 Bab 93 : Sedewasa itu
94 Bab 94 : Two Most Wanted
95 Bab 95 : Ending
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Bab 1 : Putus Cinta berjuta rasanya
2
Bab 2 : Tawuran
3
Bab 3 : Rencana Perjodohan
4
Bab 4 : Status baru Devano
5
Bab 5 : Siapa dia?
6
Bab 6 : Gue sumpahin lo....
7
Bab 7 : Ketangkap Basah
8
Bab 8 : Tiba-tiba Menikah
9
Bab 9 : Pasutri baru
10
Bab 10 : Di rumah mertua
11
Bab 11 : Ternyata dia punya pacar
12
Bab 12 : Dinner berdua ala Devano
13
Bab 13 : Gosipan Ibu-ibu komplek
14
Bab 14 : Romantisme pengantin baru
15
Bab 15 : Freya oh Freya
16
Bab 16 : Cinta juga butuh logika.
17
Bab 17 : Obrolan Letta dan papa mertua.
18
Bab 18 : Letta ngambek
19
Bab 19 : Devano pusing
20
Bab 20 : Gue hancurin lo seperti rengginang
21
Bab 21 : Tak bisa membohongi perasaan
22
Bab 22 : Goncangan di perusahaan papa
23
Bab 23 : Meneruskan yang tertunda
24
Bab 24 : Kehilangan kabar papa.
25
Bab 25 : Usaha Letta
26
Bab 26 : Kehilangan jejak
27
Bab 27 : Peperangan dimulai
28
Bab 28 : Bramenda turun tangan
29
Bab 29 : Ada yang belum selesai.
30
Bab 30 : Devano - Febian
31
Bab 31 : Cemburunya Devano
32
Bab 32 : Ulang Tahun Bramenda
33
Bab 33 : Menyusun Rencana.
34
Bab 34 : Jatuhnya Atmaja corp.
35
Bab 35 : Manisnya masa putih abu itu.
36
Bab 36 : Versi kita
37
Bab 37 : Obrolan di meja makan.
38
Bab 38 : Ujian Akhir Sekolah
39
Bab 39 : Masa sebelum dewasa datang
40
Bab 40 : Kunjungan sahabat
41
Bab 41 : Ujian itu datang
42
Bab 42 : Milik aku
43
Bab 43 : Tak Mengerti
44
Bab 44 : Sedih
45
Bab 45 : Usaha memisahkan mereka
46
Bab 46 : Ngadu
47
Bab 46 : Tamu untuk Letta
48
Bab 48 : Mulai ada titik terang
49
Bab 49 : Ujian dari masa lalu
50
Bab 50 : Kehilangan Dia.
51
Bab 51 : Dipecat dengan tidak hormat
52
Bab 52 : Home Sweet Home
53
Bab 53 : Aktifitas Baru
54
Bab 54 : Ngintilin Suami
55
Bab 55 : Markas baru?
56
Bab 56 : Wanita penggoda
57
Bab 57 : Mencari pengganti
58
Bab 58
59
Bab 59 : Terpaksa memburu Claudia
60
Bab 60 : Pria beristri
61
Bab 61 : Levelnya Jauh di bawah Letta
62
Bab 62 : Usaha sendiri.
63
Bab 63 : Mengundurkan diri
64
Bab 64 : Tak di hargai!
65
Bab 65 : Menyakitkan
66
Bab 66 : Banyak yang ingin di posisi lo
67
Bab 67 : Berlarutnya kesalahpahaman
68
Bab 68 : Pura-pura
69
Bab 69 : Terpaksa
70
Bab 70 : Terlalu Serakah
71
Bab 71 : Tak cukup hanya itu
72
Bab 72 : Si tegas
73
Bab 73 : Nyungsep!
74
Bab 74 : Intimate Wedding.
75
Bab 75 : Bulan Madu
76
Bab 76 : Masih Bulan Madu
77
Bab 77 : Hamil?
78
Bab 78 : Bumil Perkasa
79
Bab 79 : His name is...
80
Bab 80 : Kebahagiaan sejati
81
Bab 81 : Persaingan
82
Bab 82 : Waktu yang mendewasakannya.
83
Bab 83 : Namanya juga anak cowok
84
Bab 84 : Tentang Kenzo dan Kanaka
85
Bab 85 : Berantem lagi
86
Bab 86 : Garangnya Kenzo
87
Bab 86 : Surat cinta dari guru BK.
88
Bab 88 : Mimo ngamuk
89
Bab 89 : Mempertahankan harga diri
90
Bab 90 : Bersitegang
91
Bab 91 : Tamu??
92
Bab 92 : Vetsa membuyarkan impian semua orang
93
Bab 93 : Sedewasa itu
94
Bab 94 : Two Most Wanted
95
Bab 95 : Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!