"Hei tutup mata mu.!" Sentak Lani menutup ular nya namun Nana menggeleng.
"Kenapa pi? Bagus kok punya papi besar, piii kata teman aku yang besar itu enak benar kah?" Lani membola melihat mata Nana berbinar apa kata nya enak?
"Jangan lagi berteman dengan nya.!" Sentak Lani bergegas memakai baju nya walaupun dengan wajah memerah akibat ulah bocah belut itu.
"Pi ini kan liburan nggak mau gitu jalan jalan?" Lani menghela nafas nya biasa nya kalau hari libur jalan jalan versi Lani ya di dalam rumah tepat nya di atas kasur dengan mata terpejam, jalan jalan lewat mimpi.
"Papi biasa di rumah kalau hari libur." Ucap Lani sambil berlalu keluar meninggal kan Nana yang sedang mengerut kan bib.ir nya.
"Sarapan dulu ya pi, Nana sudah masak buat Papi." Nana menyiap kan makanan untuk Lani.
"Kamu masak sendiri?" Tanya Lani kagum melihat banyak sekali makanan yang Nana buat, Nana mengangguk semangat.
"Papi suka kopi nggak, soal nya Nana mau bikin takut Papi nggak ngopi kalau pagi pagi." Lani mengangguk sambil mengunyah makanan nya, berusaha mengunyah sebenar nya saat melihat apa yang Nana kenakan.
Nana membuat kopi dan menaruh nya di meja ruang tengah saat Lani sudah menyelesaikan makanan nya.
"Kopi nya pih."
"Makasih Na." Lani menyeruput kopi nya, netra nya menatap Nana yang sedang fokus berkirim pesan.
"Na." Panggil Lani namun Nana hanya bergumam.
"Hmmm."
"Kamu sedang apa?" Nana mendongak.
"Oh ini temen ngajak jalan, emm pih Nana ijin yah mau pergi sekalian cari bahan bahan buat tugas kuliah." Ujar Nana dengan mata berbinar.
"Sama siapa?" Lani melirik isi chat namun tak jelas.
"Sama temen temen Nana pih." Lani mendengus.
"Iya siapa nama nya?"
"Bela, Bimo, Feri dan Nana, kenapa pih?" Lani mengerutkan alis nya dua perempuan dua lelaki doble date kah?
"Teman barumu?" Nana menggeleng.
"Kita sama sama dari kampung pih tapi beda jurusan jadi mumpung liburan mau pada ngumpul boleh yah pi?" Lani menghela nafas nya apa karna ia menolak pergi.
"Mau pergi jam berapa?" Nana melihat isi grup chat mereka.
"Dua jam lagi pi, kenapa? Papi mau sesuatu." Lani berfikir dua jam lagi.
Dua jam lagi? Masih ada waktu. Batin Lani bergumam.
"Eemm papi ada pelajaran baru Nana mau mencoba nya.?" Nana tampak berfikir masih ada dua jam masih sempat ia belajar.
"Seperti kemaren pi?" Lani menggeleng.
"Lebih dari kemaren ini lebih aneh rasa nya." Nana tersenyum Lebih aneh akan lebih membuat nya penasaran.
"Gimana cara nya pi?" Lani mendekat pada Nana menci.um bib.ir nya, ciu.man yang semula biasa kini jauh lebih menuntut, tangan Lani mulai tak terkendali dengan keadaan tubuh nya yang sudah memanas.
Lani membimbing Nana untuk berbaring di sofa tanpa melepas lu.ma.tan nya, Lani melepas Ci.u.man di bi.bir Nana, berganti turun ke bawah hingga mencapai puncak apel Nana.
"Ah piiii ini." Racau Nana saat rasa aneh menyerang nya, terlebih tangan Lani menerobos ke bawah.
Ah
De.sa.han Nana semakin menggema saat jari tengah Lani masuk tanpa permisi terlebih ritme yang Lani gunakan cepat.
Nana mengangkat sedikit P*.ha nya, jari kaki Nana menekuk tubuh nya bergetar hebat saat puncak nya sudah bisa ia raih.
Aaaaaaaah.
Er.angan panjang itu juga jambakan di rambut Lani sebagai tanda Nana sudah tak bisa menahan nya.
"Piiii." Mata Nana seolah berat ketika menahan kantuk nya.
Lani membopong Nana dan membawa nya ke kamar nya.
Nana terpekik saat Lani melepas baju nya hingga kini tubuh nya toples tak memakai kain apa pun.
"Pi, mau apa?" Dada Nana berdebar.
"Nikmati saja Na dan rasakan pelajaran baru ini." Lani melebar kan pa.ha Nana diri nya menunduk dapat Lani Lihat ca.iran itu masih ada.
"Sssshhh." Desis Nana saat merasakan sensasi aneh bagi nya, yah pelajaran baru untuk nya saat papi Lani menyapu milik nya dengan sapuan li.dah nya. Entah rasa nya aneh untuk Nana yang baru saja merasakan nya.
Nikmat iya, namun juga aneh ingin berhenti namun sayang akan rasa nikmat nya, tetapi jika di lanjutkan ah rasa nya Nana mau meledak, tubuh Nana bergetar untuk ke dua kali nya.
"Papiiiiiiiiiii." Er.angan panjang itu menandakan puncak nirwana kali ini terlalu tinggi ia gapai.
Huh huh huh
Dada Nana naik turun mata nya terpejam lelah yang ia rasakan hingga ia pun tak sadar bahwa kesadaran nya sudah tergantikan dengan mimpi indah nya.
"Kau menikmati nya sayang.?" Bisik Lani, Lani menatap tubuh Nana dengan pandangan lapar, jiwa me.syum nya muncul sambil melepas ular panjang nya.
"Kita sama sama menikmati nya sayang."
Ssshhhh
Uuuuhhh
Aaaaaahh.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Macil nggak liyat🙈
Macil nggak denger🙉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Riska Fatihica
kasihan banget ditinggal tidur 🤭
2023-10-15
1