papi

"Kamu di mana hah!" Lani menjauhkan ponsel dari telinganya saat mendengar suara sang mamah yang menggelora.

"Lagi olah raga ini mah, kenapa mamah ku yang cantik?" Rayu Lani namun suara cempreng mamah nya membuat Lani menjauhkan ponsel nya.

"Kamu fikir mamah bo.doh! suara kamu aja jelas serak gitu." Sentak Mamah Las.

"Eemmm Lani habis bangun tidur mah hehehhe, emm kenapa memang nya mah?" Ujar Lani lembut.

"Mamah ada di depan apartemen kamu cepat buka pintu nya.!" Lani membola mendengar ucapan mamah nya barusan.

"Apa.!!" Lani menutup panggilan telfon nya dengan cepat.

"Mamah ke sini ya ampun mana rumah kaya kapal pecah habis nabrak karang ancur lebur ya ampuuuun kenapa si.al terus sih." Gerutu Lani sambil mengemasi plastik kotor namun suara bel membuat nya nampak tidak peduli lagi dengan sampah nya.

Ceklek.

"Eh ada mamah.?" Mamah Lani mendelik saat melihat putra nya yang sudah berumur hanya mengenakan celana sangat pendek.

"Kamu nggak nyuruh mamah masuk.?" Lani menegang.

"Eeeemmm jangan dulu deh mah soal nya ada tikus, Lani lagi bongkar barang lama soal nya." Ujar Lani berusaha tenang, jelas saja ia menghalangi sang mamah masuk bisa bisa di gorok seketika.

"huh kamu ini kebiasaan jorok," Lani tersenyum melihat sang mamah bergidik ngeri ketakutan.

"Eeemmm mamah ada apa ke sini?" Tanya Lani menatap mamah dan gadis di sebelah nya.

"Oh ini mamah mau nitip cucu temen mamah, dia dari kampung mau kuliah di sini nggak ada tempat tinggal kamu gantiin mamah jagain dia yah, oma pergi dulu ya sayang, kamu betah betah di sini yah, makasih anak ganteng mamah, mamah permisi pamit dulu ya daaaaah." Lani menganga melihat mamah nya meninggalkan nya dengan gadis kecil yang sedang memegang koper.

"Pih." Lani terkesiap mendengar suara kecil dari mulut bocah di depan nya, apa tadi katanya?

"Kamu tadi panggil aku siapa?"

"Pih, papih kan?" Mata Lani membola sejak kapan dia memiliki anak tanpa enak enak.

"Kenapa kamu panggil aku papih?" Tanya Lani menunjuk diri nya sendiri.

"Kata oma papih ini seumuran dengan almarhum ayah aku jadi aku bisa panggil papih, gitu kata oma." Jelas nya polos, Lani menghela nafas nya ternyata mamah nya menjadi biang rusuh nya.

"Mamah ini nggak pernah nyuruh aku nikah tapi sekali nya bertindak langsung kasih anak ck ck ck langka bener ni orang tua decak Lani dalam hati.

"Ya sudah masuk." Lani membawa gadis cilik di hadapan nya memasuki unit apartemen nya.

"Siapa nama mu?" Lani duduk di sofa menatap bocah yang seumuran dengan Ale.

"Natasya pih," Jawab nya sambil mengindahkan seluruh ruangan yang berantakan.

"Ok aku panggil kamu Nana biar gampang." Nana mengangguk.

"Kamu kuliah di sini baru,?" Nana mengangguk.

"Iya pih"

"Ambil jurusan apa.?" Tanya Lani.

"Pertanian pih, emmmm papih bongkar barang dari depan sampai belakang?" Lani mengerutkan alis nya, pertanyaan macam apa itu.

"Kenapa?"

"Berantakan semua nya pih." Lani membelalak dia baru sadar akan semua apartemen nya macam kandang sapi.

"Ah iya eeemmm itu anu ya ampun! Kerja..!" Lani berlari menuju kamar nya saat melihat jam di dinding sudah menunjukan angka tujuh pagi.

hingga dua puluh menit setelah nya Lani berjalan cepat.

"Pih.?" Panggil Nana, Lani menghentikan langkah nya.

"Kamu masih berdiri di sini?" Tanya Lani heran pasal nya Nana masih berdiri di tempat sebelum ia bersiap.

"Aku nggak tau harus ke mana pih?" Rengek nya, Lani menghela nafas nya dia lupa.

"Itu kamar ku, dan yang ini kamar mu, kamu bebas mau apapun di sini ok? aku sudah telat." Lani berjalan cepat menuju pintu.

"Pih.?" Lani menghela nafas nya.

"Apa lagi?"

"Emmmm aku nggak punya uang pih, kata oma tiap hari harus minta jatah sama papih?" Lani membola jatah? ya ampun nggak ikut bikin anak malah ikut nafkahin, Lani mengambil dompet nya mengambil dua lembar uang kertas merah.

"Cukup kan? aku sudah terlambat ok." Nana terpekik senang.

"Makasih papiiiiiiiih cup." Ujar nya semangat menerima uang dan menggeret kopernya menuju kamar yang di tunjuk Lani, meninggal kan Lani yang sedang terbengong setelah bibir nya merasakan kenyal nya bibir tipis Nana.

"Apa tadi?" Gumam Lani sambil memegang bibir nya netra nya tak sengaja melihat jam sudah menunjukan angka setengah delapan.

"Oohhh sshhiiiitt telat gue." Lani bergegas ke kantor.

Selama di perjalanan dia hanya terdiam memikirkan kejadian tadi.

"Bisa bisa nya ciuman pertama gue di ambil sama bocah." Gumam Lani berdecak memang benar itu ciuman pertamanya.

Lani terkenal sebagai penjahat kelamin tanpa mereka tau Lani hanya melakukan seperti kemaren tanpa kiss tanpa sentuhan balik dari nya, wajar saja dulu Veny meninggal kan nya sebab dia yang memiliki kelainan saat berhubungan badan memiliki tunangan macam patung yang tak mau di sentuh walaupun hanya sekedar kiss.

Saat sampai di kantor dia berpapasan dengan Robi yang keluar dari ruangan big boss.

"Om baru sampai?" Lani mengangguk.

"Om sibuk di rumah tadi." Alasan nya, Robi mengangguk.

"Baik lah om, aku ke ruangan ku dulu" Pamit Robi, Lani segera ke ruangan nya untuk mengerjakan pekerjaan yang sudah menunggu nya.

Selama bekerja seharian ini Lani nampak tak fokus dia takut apartemen nya akan terbakar akibat bocah cilik yang baru saja tinggal di apartemen nya.

Lani meremas rambut nya frustasi kalau apartemen terbakar hilang sudah aset ternyaman nya, dia menyesal ketika mengatakan bocah itu bebas melakukan apa pun.

Begitu waktu sudah menunjukan jam empat sore Lani bergegas pergi dari kantor bahkan tanpa pamit pada bos nya.

Berjalan cepat menaiki Lift dada nya naik turun akibat lelah berlari.

Lani bergegas membuka sandi pintu apartemen nya.

Ceklek.

Lani tertegun melihat apartemen nya bukan nya hangus malah justru berkilau nampak seperti apartemen baru, tak ada sampah, tak ada baju yang berserakan, tak ada piring atau gelas yang berjejer di meja ruang tamu juga ruang tengah nya, semua barang tersusun rapih, lantai bersih berkilau.

"Aaaaahhhh papiiiiiiiiiiiiih..!!!"

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Nah loh nggak ikut bikin malah langsung dapet anak🤣🤣🤣 apes bener idup lu Lan.

Kalau mau tahu kenapa di panggil kakek Lani dan apa pekerjaan nya monggo mampir di cerita

KETIKA DUA KELUARGA BERTEMU

KONTRAK PERNIKAHAN SESAMA KORBAN SELINGKUHAN.

Terpopuler

Comments

Siti Shiro

Siti Shiro

saran aja nh dibikin seri Thor biar bacanya berurutan jd jelas baca yg mana2 dulu

2023-12-26

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!