Rutinitas pagi seperti biasa Nana rasakan namun kali ini agak nya lebih santai karna hari libur tanggal merah,
Nana ingin masak makanan spesial untuk papi, Nana harap papi akan suka dengan masakan nya ini.
Nana sedang membersihkan dapur sedari bangun Nana Langsung bergegas membersihkan Rumah.
Nana melihat jam di dinding jam tujuh pagi.
"Aku mandi dulu aja lah semua sudah siap inih." Gumam Nana sembari menaruh clemek ke tempat nya, badan nya rasa nya gerah penuh dengan keringat, rasa nya ingin sekali nyebur ke sungai seperti waktu ia masih tinggal di kampung halaman nya,
"Aku pake baju apa yah?" Gumam Nana menatap bingung baju baju di lemari nya, namun Nana fikir untuk apa repot repot pakai baju bagus, ia putuskan asal mengambil baju nya toh cuma di rumah inih.
Selesai berdandan ala Nana yang masih terlihat natural, Nana keluar kamar nya menuju kamar papi Lani.
Ceklek
Klik
Sreekk
Lampu sudah menyala hordeng juga sudah Nana buka, namun masih saja Lani enggan membuka mata nya.
"Huh kok papi nggak bangun bangun sih udah hampir jam delapan loh." Dengus Nana.
"Piiih." Nana menggoyang goyang tubuh Lani.
"Pih bangun yuk udah jam delapan loh ini." Nana membuka selimut yang Lani kenakan mata nya membola saat melihat roti sobek di depan mata nya.
Deg deg deg.
"Ah." Pekik Nana saat dia kini justru di bawah kung.kungan Lani.
"Papih ih ngagetin aja." Lani tersenyum namun matanya memancarkan sinyal bahaya andai Nana tahu itu.
"Kenapa kamu bangunin papi hem? Tanya Lani namun mata nya tertuju pada bi.bir Nana semakin mendekat semakin mendekat hingga.
"Ya soal nya kan ini sudah jam delapan Papih."
Cup
Lani men.ci.um bibir Nana namun batin nya bergumam 'Jam delapan?'
"Apa.!" Lani melepas ciu.man nya.
"Kamu bilang apa tadi jam berapa tadi?" Tanya Lani menggebu.
"Jam delapan?" Mata Lani membola saat mendengar kata jam delapan.
"APA.! Kenapa kamu nggak bangunin papi dari tadi.!" Lani berlari memasuki kamar mandi meninggalkan Nana yang sedang terlentang dengan mulut terbuka.
"Kenapa marah, kan hari libur." Gumam Nana bangun dari ranjang, membersihkan ranjang yang di gunakan Lani sebagai tempat menggapai mimpi indah nya.
brak.
"Na kamu bantu papi bersiap.!" Lani bergerak cepat menuju tempat baju.
"Pi, kenapa buru buru?" Nana menyusul pada saat Lani hendak mengambil jas.
"Stop.!!" Pekik Nana membuat Lani terjingkit kaget, Lani menatap Nana dengan heran.
"Pi, hari ini hari libur ok, pakai baju santai saja yah." Nana memberikan satu set baju santai baju yang biasa Lani kenakan jika di rumah.
"Iya kah hari ini Libur? ck kenapa papi bisa lupa." Decak Lani sembari berganti baju tanpa menghiraukan keadaan sekitar.
Mata Nana membola saat melihat ular Lani yang begitu panjang, lagi istirahat aja panjang apa lagi jika dia sedang bangun.
"Ular papi besar sekali." Decak Nana kagum sedang Lani membola dia baru sadar ada bocah belut ini.
"Hei tutup mata mu.!" Sentak Lani menutup ular nya namun Nana menggeleng.
"Kenapa pi? Bagus kok punya papi besar, piii kata teman aku yang besar itu yang enak benar kah?" Lani membola melihat mata Nana berbinar apa kata nya enak?
"Jangan lagi berteman dengan nya.!"
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments