Ting tong
Ting tong
Lani menghela nafas nya saat mendengar dengkuran halus dari Nana gadis yang mendapat julukan bocah belut dari Lani sebab tingkah nya licin suka langsung nemplok langsung peluk langsung cium.
ceklek.
Dua petugas kebersihan melongo melihat pemilik rumah membuka pintu sambil menggendong gadis ala koala anak nya kah? Pikir ke dua petugas kebersihan.
"Selamat sore pak, kami dari petugas kebersihan yang bapak panggil." Lani mengangguk.
"Tolong bersihkan laundry room saya mau istirahat dulu." Tunjuk Lani pada ruangan sebelah kanan di bagian paling pojok.
"Siap pak." Lani berjalan memasuki kamar Nana dia akan menaruh Nana di sini dan dia akan istirahat juga di kamar nya.
Dengan pelan pelan Nana di rebahkan ke ranjang memposisikan tempat ternyaman nya dengan memeluk guling persis bocah macam Bintang anak sohib nya.
Deg deg deg dada Lani naik turun mata nya berkedip kedip saat melihat body mulus Nana ternyata di balik selimut yang Nana gunakan untuk menutupi rasa dingin nya Nana hanya mengenakan dres minim dengan tali satu di masing masing bahu nya.
Lani yakin Nana tak memakai bra sebab terlihat jelas ada benjolan sedikit di apel jumbo milik nya, untuk menetral kan jantung nya Lani manunduk kan pandangan nya namun sial nya justru paha mulus Nana yang terlihat, sedikit saja tersingkap Lani dapat melihat segitiga yang Nana gunakan atau jangan jangan Nana pun tak memakai segitiga nya?
"Oh shiiit dia tegak lagi." Gumam Lani berdecak dia segera keluar kamar Nana menuju kamar nya mengambil jaket serta kunci mobil nya.
Lani memutuskan pergi dari apartemen, bar menjadi tujuan nya dia memasuki tempat yang di gadang gadang menjadi aset Lani. Yah aset Lani, Lani membuka usaha bar bersama dengan teman nya.
"Hei Lan kenapa?" Tanya sahabat Lani ketika melihat wajah suram Lani.
"Gue butuh pelampiasan Cok si al.!!" Decak Lani mengacak acak rambut nya frustasi.
"Mau gue siap kan, yang kemaren?" Tawar nya, Lani menggeleng.
"Yang biasa saja Cok kemaren dia lancang mau cium gue." Keluh Lani.
"Ok gue siap kan dulu, lo ke tempat biasa aja." Tempat biasa yang di maksud adalah ruangan kerja Lani juga Coki agar aman dari publik mereka melakukan nya di ruang kerja mereka. Yah selama ini yang tau Lani melakukan kejahatan itu hanya keluarga juga para sahabat nya, namun yang betul betul tau apa yang Lani lakukan adalah coki sahabat nya, dulu dia bertiga dengan Lintang namun Lintang terlalu polos jika mengikuti jejak mereka berdua.
Lani duduk di kursi ruang kerja nya mendongak menatap langit langit ruangan nya.
"Nana." Gumam nya, yah dia sedang membayang kan tubuh Nana yang seksih.
Dia lelaki normal dia juga ingin merasakan apa itu bercinta yang sesungguh nya apa itu kiss yang panas, dia ingin merasakan itu namun tidak dengan perempuan ja.lang yang selama ini ia temui.
"Aku ingin merasakan milik mu Na." Desis Lani saat milik nya semakin menegang padahal dia hanya membayangkan Body Nana seorang namun sudah mampu mengobrak abrik jiwa nya.
Lelaki berumur 41 tahun itu sedang merasakan apa itu puber ke dua dia ingin melakukan itu jiwa nya meronta ronta namun dia juga bingung bagaimana melakukan nya terlebih Nana masih bocah.
Ceklek.
"Kunci pintu nya." Ucap Lani saat wanita pesanan nya masuk ke ruangan nya. Maju dengan gaya menggoda berjongkok di depan Lani yang ternyata milik nya sudah terlepas dari kandang dan sedang menantang mengajak bermain.
"Punya mu sunggu kekar menggoda sayang." Desah nya sambil memaju mundur kan tangan kanan nya di senjata milik Lani.
"Memang milik ku besar dan panjang." Kelakar Lani sombong. Sela mengangguk setuju.
"Punyaku sudah basah sayang? andai kamu mau mencoba nya." Suara ******* itu tak membuat Lani bergeming dalam otak nya selalu body Nana yang terpampang.
Sela menggunakan tangan kiri nya untuk mengocok milik nya sendiri dia akui sekedar seperti ini saja membuat nya basah ulah senjata milik Lani yang kekar, dia memasukan milik Lani ke mulut nya sambil mengocok milik nya sendiri dengan tangan kiri nya.
"Aaaahhh Na.. le... bih ce... paatt sa..yang.." Sela mempercepat ku lu man nya agar Lani puas dengan servis nya.
Benar saja genjotan mulut nya membuat Lani mengerang panjang dan mengeluarkan bisa nya.
Lani menarik milik nya dari mulut Sela dan membersih kan nya dengan tisu setelah ia puas mencapai puncak nya.
"Seperti biasa kau mintalah bayaran pada Coki." Ucap Lani dingin, dia berlalu pergi meninggal kan Sela yang sedang membersihkan mulut nya.
ceklek.
"Kau mau kemana Lan?" Tanya Coki.
"Gue balik dulu." Lani menepuk pundak Coki.
"Baru aja gue mau bahas soal hasil bar ini." Ucap Coki sambil meminum minuman yang berada di gelas yang ia pegang.
"Gue percaya sama lo, lo urus aja lah gue balik bay." Coki mendengus melihat Lani pergi dia memasuki ruangan nya. Menghela nafas nya saat Sela sedang berjongkok.
"Belum selesai Sel?" Tanya Coki sambil duduk di sofa, Sela tersenyum dia mendekat pada Coki.
"Coki, bantu aku, punya ku sudah basah sayang, aku ingin,?" Desah Sela duduk di pangkuan Coki sambil memutarkan bo kong nya.
"Gue baru main dengan feli." Sahut nya tertahan.
"Ini gratis sayang, Lani membuat ku basah dan pergi begitu saja aku belum mencapai ******* ah.." Desah Sela saat dia memasukan milik Coki pada lubang nya dengan paksa, yah resiko mengambil permintaan Lani dia akan terangsang namun tak ada obat nya seperti biasa Coki yang akan menjadi obat nya.
"Sssshhhh sering sering lah mengambil job Lani Sel, dan panggil gue sebagai obat nya." Sahut Coki merasa keberuntungan selalu berpihak pada nya.
Sedang Lani memarkir kan mobil di tempat biasa, tempat makan.
Kali ini Lani pesan cukup banyak 3 porsi di fikir tiga porsi cukup untuk nya juga Bocah belut itu.
"Lan?" Lani mendengus dalam hati.
Lagi lagi cicak ini ya ampun. Decak nya dalam hati.
"Jangan bilang kau memesan makanan untuk istrimu Lagi hem?" Ledek Veny dia yakin Lani sedang berbohong hanya untuk menghindari nya, Lani memutar mata nya malas.
"Sayang nya memang iya." Veny terkekeh mendengar nada dingin Lani.
"Aku tau kau belum move on dari ku Lan? Kenapa kita tidak memulai lagi saja."
"Sudah ku katakan aku sudah punya istri bahkan sekalipun aku single menjalin hubungan dengan mu adalah kesialan yang tak akan pernah aku lakukan lagi."
Dreeet dreeet..
📞 SINGA BETINA.
"Halo mah?" Jawab Lani cepat, ia takut bocah belut itu berbuat ulah lagi. Veny mulai mencuri dengar.
"........."
"Aku sedang beli makanan untuk ku juga Nana, kenapa?" Veny mengerutkan alis nya siapa Nana?
".........."
"Nana kelelahan mah akhir nya tertidur, mamah tau kan Nana habis ngapain sama aku?" Veny mendelik apa kata nya kelelahan? Tidur? Ngapain?
"Ya mah nunggu pesanan jadi aku langsung pulang bilang sama Nana jangan keluar apartemen." Lani mematikan ponsel nya pas kebetulan pesanan nya juga sudah jadi.
"Lani di mana apartemen kamu?" Tanya Veny membuat Lani berdecak dia ingin memaki wanita di hadapan nya ini namun ia urung kan saat ada panggilan telfon.
dreett dreett.
Lani mengerutkan alis nya melihat nomer tak di kenal menghubungi nya.
"Ha.."
"Papiiiiiiiiiiiiiiiiihhhhh.!" Lani mejauh kan ponsel dari telinga nya.
Semprul ternyata bocah belut ini. Decak Lani dalam hati.
"Sebentar Lagi papi pulang ok.." Ujar Lani lembut. Sambil melangkah pergi meninggal kan Veny.
Terpaksa dah dari pada ni cicak curiga, batin Lani.
"Lani tunggu..!"
"Siapa pih?" Suara Nana terdengar.
"Hah."
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Nah loh anak telfon tuh pih🤣🤣🤣🤣
Gimana menurut kalian cerita kakek lani ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Nana bukan Bocil lagi,udah lulus SMA juga,kenapa polis banget,Ceroboh juga,udah tau tinggal dgn pria dewasa malah dgn beraninya gak pake bra ckckck..
2023-12-11
0
Risky Doank
kayaknya critanya seru niiih..
2023-10-12
1