Lani berjalan dengan santai nya melewati manusia manusia yang sedang menikmati genjotan musik yang menggema, club malam sebagai tempat tongkrongan Lani.
"Hei bro." Sapa seorang lelaki dengan setelan jas nya sama dengan yang Lani kenakan nampak nya sama sama sehabis pulang kerja.
"Hemm.." Jawab Lani sambil meminum minuman nya.
"Kau nampak nya sangat lelah?" Lani mengangguk memang lelah akibat mimpi buruk nya semalam berpengaruh hingga saat ini.
"Gue mimpi si.al lagi." Decak nya membuat sahabat nya terkekeh.
"Lo nggak coba buat ikhlasin aja bro, biar hidup lo tenang dari bayang bayang masa lalu itu." Saran Coki.
"Entah lah rasa nya amarah itu masih terasa." Jawab Lani malas.
"Lo sih kalau sudah cinta tuh terlalu setia jadi gitu, mau kaya biasa nggak buat ngilangin penat." Ujar nya menaik kan ke dua alis nya.
"Boleh deh." Lani menengguk minuman nya.
"Mau yang seperti apa kali ini?" Lani mendongak.
"Yang bisa gerak cepat." Sahut Lani tanpa pikir panjang.
"Ok sebentar yah, aku panggil dulu." Lani melanjutkan minum nya, cukup dua gelas saja Lani tak mau sampai kehilangan kesadaran nya.
Lani berdiri melangkah kebelakang lebih tepat nya di dalam rungan kerja nya di mana teman nya tadi menyiapkan barang nya.
"Ck lama banget sih, udah siap nih, gue jamin kali ini lo bakal suka dia gerak cepat bro." Lani mengangguk angguk paham dia membawa perempuan tadi keruangan yang sudah teman nya siap kan khusus untuk pesanan bos Lani.
"Tidak..! tugas mu hanya di bawah." Sahut Lani saat perempuan bayaran itu hendak mencium bibir nya.
"Kau tak ingin mencobanya hemm?" Lani menatap datar wanita di hadapan nya.
"Lakukan saja tugas mu." Wanita tersebut jongkok di depan Lani saat mendengar nada dingin yang Lani utarakan, membuka celana Lani mengeluarkan junior nya dan melahab milik nya.
"Ssssshhhh lebih cepat si alan ini nik mat." Desis Lani memaju mundurkan kepala wanita tersebut dengan cepat.
"Aaaahhhhh." Desah Lani tertahan saat dia sudah menyemburkan bisa nya.
"Bayaran mu mintalah pada bos mu." Ucap Lani mencabut paksa milik nya dari mu.lut wanita bayaran itu, berucap dengan dingin meninggal kan wanita tersebut yang sedang membersihkan bisa Lani di mulut nya.
Yah seperti itulah Lani habis manis sepah di buang, butuh dia bayar selesai dia pergi tanpa perasaan, benar kata Tia dia macam obat tetes sana tetes sini sudah tetes tinggal pergi.
Bagi Lani wanita tak lebih dari tempat nya membuang cairan menjijikan itu.
Lani melajukan mobil nya menuju tempat makanan, ia lapar setelah mengeluarkan bisa nya.
"Lani?" Langkah Lani terhenti saat mendengar diri nya di panggil oleh seorang wanita yang ia kenal suara nya.
Ck baru semalem gue mimpi ketemu sama cicak ini dengus Lani dalam hati.
"Hemmm."
"Bagaimana kabar mu Lan?" Tanya nya lembut.
"Sangat baik ." Jawab Lani dingin.
"Ini mas pesanan nya." Lani menerima pesanan yang ia bungkus.
"Kamu membungkus makanan Lan, apa kamu sendirian sampai sekarang?" Lani memutar mata nya malas mendengar pertanyaan dari cicak ini.
"Ini titipan istri ku." Jawab Lani mantap sambil melangkah hendak berlalu pergi.
"Lan benarkah kau sudah menikah?" Lani mengangguk mantap bodo amat lah kalau dia bohong.
"Kau sudah melupakan ku?" Lani menghela nafas nya berbalik menatap Veni dengan tajam.
"Veni ayo lah, kita sudah sama sama tua, kita sudah punya kehidupan masing masing dan lagi jangan berbicara seolah aku yang bersalah ok?" Lani bergegas pergi, amarah nya memuncak jika mengingat kenangan lima belas tahun silam. Kenangan pahit, kenangan yang membuat fikiran nya membenci wanita, menganggap semua wanita sama murahan nya.
"Ck si.al sumpah ketemu cicak itu ya tuhaaaaaan datang kan aku jodoh yang baik untuk ku yang banyak dosa nya ini." Pinta Lani mengangkat ke dua tangan nya memohon dengan penuh belas kasih di dalam mobil sebelum akhir nya melajukan mobil nya di tengah keramaian malam ini.
Hingga sampai di apartemen Lani menaruh makanan nya di meja ruang tengah dan melepas seluruh baju nya kecuali celana bokser yah itu kebiasaan bujang yang ternoda ini.
Menikmati makanan nya tanpa peduli seluruh baju nya yang berserakan juga piring juga gelas kotor yang menumpuk di dapur serta lantai yang malas ia sapu.
Ini menjadi alasan Lani tak mau tinggal dengan orang tuanya di rumah hasil kerja nya menjadi asisten terlama di Mareeta grup, dia lebih memilih tinggal di apartemen yang dekat dengan kantor tempat ia bekerja.
"Nonton film horor dulu lah." Lani membuka laptop nya menonton film horor.
"Aaahhhh ssssshhh." Suara film horor versi Lani itu membuat Lani menegang, mengeluarkan ular nya dan memaju mundurkan tangan nya dengan ritme cepat.
"Aah ah ah oh baby." Lani mendongak menikmati suara horor dengan tangan nya yang lebih aktif bergerak.
"Aaaaaah" Lenguh Lani saat bisa nya keluar.
"Ck tahu gini yah ngapain bayar cewek coba kalau gini aja keluar." Cletuk Lani.
Lani membersihkan cairan bisa tadi yang berceceran di lantai, badan nya lemas dia memutuskan untuk tidur di kamar tanpa peduli dengan sisa makanan tadi, bodo amat dengan apartemen yang bak kapal pecah. Lani akan menyewa tukang bersih bersih saat diri nya bekerja.
.
.
.
.
.
Lani berada di tepi danau menatap hamparan air yang menyejukan jiwa nya, menatap nanar pada perahu yang sedang berjalan tanpa ada yang mengemudi.
Terlihat dua pasang merpati putih mendekat pada nya hinggap di pangkuan nya membuat Lani terpekik kaget.
"Hus hus ngapain sih di sini." Usir Lani mengibas ibas kan sepasang merpati dia takut merpati membuang kotorang nya di di celana nya, namun sayang sepasang merpati itu tak mau pergi dari nya.
"Terserah kalian lah." Decak Lani menatap Langit namun dia terjingkit kaget saat melihat petir jelas terpampang di mata nya namun yang membuat Lani terheran adalah bunyi petir itu sangat lucu menurut nya.
Deeerrrtttt deeerrrrttt.
"bunyi nya kaya suara ponsel gue." Gumam Lani namun ada suara dari merpati di pangkuan nya yang membuat Lani terjingkit kaget.
Ting tong.
Ting tong
Dreeett dreeett
Ting tong.
Dreeettt drreeettt.
"Aaaahhh." Pekik Lani terkaget mendengar ke dua suara bising mengganggu nya.
Ting tong.
Dreeettt Dreeett.
"Siapa sih lagi tidur juga!!" Lani mengambil ponsel nya matanya membola melihat nama di layar ponsel nya.
📞singa betina.
"Anying nyokap gue yang telfon lagi, ekhem ekhem." Lani berdehem sebelum mengangkat panggilan dari mamah nya.
"Pagi yang cerah mah." Jawab Lani.
"Kamu di mana hah!" Lani menjauhkan ponsel dari telinganya saat mendengar suara sang mamah yang menggelegar.
"Lagi olah raga ini mah, huh huh kenapa mamah ku yang cantik huh huh ?" Rayu Lani namun suara cempreng mamah nya membuat Lani menjauhkan ponsel nya.
"Kamu fikir mamah bo.doh! suara kamu aja jelas serak gitu." Sentak Mamah Las.
"Eemmm Lani habis bangun tidur mah hehehhe, emm kenapa memang nya mah?" Ujar Lani lembut.
"Mamah ada di depan apartemen kamu cepat buka pintu nya.!" Lani membola mendengar ucapan mamah nya barusan.
"Apa !!"
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Mimpi di datangi sepasang merpati kalau menurut kepercayaan masing masing biasa nya tanda nya apa? Setiap desa biasa nya berbeda beda arti mimpi, kalau di kota kalian apa gaaeess.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Siti Shiro
gak tau Thor 🤣🤣🤣
2023-12-26
0