"Astagfirullah Nyonya muda" Teriak Bu Mar menyaksikan dengan jelas Fely Terguling
begitu juga Rey, matanya terbelatak melihat Fely terguling dari tiga anak tangga atas..
Rey berlari Turun menghampiri Fely..
Bu Mar sudah menangis di hadapan Fely yang terlentang menampakan tubuh depan nya yang berbalut sportbra, kancing baju Fely masih ada yang tertempel membuat Bu Mar mengancingkannya sambil meminta Fely bangun.. Fely masih sadar namun sekujur tubuhnya terasa sakit tak mampu ia gerakan..
"Bawa aku pergi dari sini bu Mar, aku ga kuat" Ucap Fely lirih dan pelan sambil meneteskan cairan bening di ujung matanya
Reyhan mendengar itu..
"Fell bertahan kita ke rumah sakit" Ucap Rey penuh dengan sesal
"Bi suruh Pak Maman siapkan mobil" Ucap Rey
"Aku mau kita cerai, lepaskan aku" ucap Fely lirih tanpa mereka sadari darah segar mengalir dari kepala bagian kiri Fely..
Rey tidak mengubris ucapan Fely, ia menggendongnya dan membawanya ke dalam mobil
"Astagfirullah Tuan muda, darahh!!! kepala Non Fely berdarah" Ucap Bu Mar saat berpapasan dengan Rey yang menggendong Fely
"saya ke Rumah Sakit" kata Rey segera masuk ke mobil membopong Fely..
"Jangan biarkan mama papa tau bu" ucap Rey membuat Bu Mar mengangguk
"aku benci kamu Rey" kata Fely menahan sakit
Rey hanya diam, ia panik darah terus meremas dan kini membasahi baju bawahnya dan celananya..
"Cepat pak Maman!!" Titah Rey panik
Mobil melaju dengan cepat menuju rumah sakit terdekat, untungnya jalan sedikit lengang..
DI UGD
"Keluarga Pasien Fellysia.."
"Saya dok, saya suaminya" ucap Rey penuh percaya diri..
"Apa pasien habis menerima suatu kekerasan?"
Rey tersentak kaget mendengar tebakan dokter yang benar itu..ia takut jika orang lain tau maka urusan akan panjang..
"iya dengan rampok dok dirumah kami.." kata Rey asal
Rampok sore-sore, banyak juga nyalinya tuh rampok!
Batin dokter tersebut...
"Saya sungguh prihatin.. Luka lebam mungkin dalam satu pekan akan membaik, begitu juga luka di kepalanya tidak perlu dijahit.. hanya saja...."
"Hanya saja apa dok?"
"Saya melihat raut wajah ketakutan dari isteri bapak, matanya seolah tidak bisa bohong jika ia mengalami traumatik cukup dalam" ucap Dokter membuat Rey membenci tangannya karena dengan entengnya membuat Fely seperti saat ini..
Rey mengepalkan tangannya erat, sangat erat hingga memerah di bagian telapak ya, urat tangannya juga ikut tertarik...
Apa yang sudah aku lakukan?! ini pertama kalinya aku melukai perempuan dan dia adaah isteriku...
****
Di dalam kamar inap...
Fely tidak memakai Jilbab..
Pelipis Fely nampak bengkak dan memar, Bibir kiri bawahnya robek akibat Tamparan suaminya, Tangannya mengalami syok sehingga sangat kaku di gerakkan, kepala di belakang telinga mengalami luka, semua tubuhnya terasa sakit..
Rey masuk membawakan Buah..
Fely masih dalam keadaan terlelap, Rey mendekat memandang wajah penuh luka lebam...
Apa yang sudah aku lakukan.. Batin Rey lirih
Ada Rasa Hiba melihat wanita yang berstatus sebagai isterinya terbaring lemah penuh luka..
Rey hanya mampu menatap, tak ingin menyentuh Fely...
Rey merebahkan dirinya ke sofa sambil membaca beberapa pesan..
ia berharap ada pesan dari kekasihnya yang telah ia tinggalkan di restoran, namun sepertinya Fika tidak menuntut apapun dari rey, meski hanya sebuah penjelasan...
Satu Jam Kemudian
"Ampun.. Sakit, Ampun... Pah, Mah tolong Fely, bawa Fely, Hiks hiks"
Kata-kata itu terulang terus dari mulut Fely, Rey beranjak, melihat mata Fely yang tertutup sambil menitihkan air mata.. Rey membangunkan Fely dengan menggoyangkan tubuhnya agar Fely tersadar..
Badanya berkeringat, suhu badannya juga Tinggi sekali... yaa Tuhan..
Rey berlari keluar, memangil Suster atau pun dokter yang mendengar permitaan tolong nya..
Fely segera di tangani oleh dokter jaga, ia di berikan obat penurun panas agar suhu tubuhnya stabil...
Tak lama Berselang, Bu Mar datang membawa makanan dan Pakaian...
"Tuan Muda.. ini pakaian ganti Tuan dan Nona, ini juga ada makanan, Tuan bisa mandi dan makan Baru Tuan bisa pulang.."
Rey mengerutkan dahinya mendengar kata Pulang..
Apa Bu Mar tau apa yang sudah terjadi antara aku dan fely? apa dia mendengar pertengkaran kami....??
"Buuu.. Fely ingin bercerai, apa sebaiknya kita berpisah?" ucap Rey lirih.. ia benar-benar frustasi, ia tidak bisa mencintai Fely di hatinya hanya ada Fika Fika dan Fika .
karena atas perbuatannya ini lah rasa hina nya muncul terhadap Fely...
"Tuan muda lebih baik mandi, agar lebih relax" kata Bu Mar tersenyum..
Rey mengangguk dan meraih satu tas mengambil pakaian gantinya lalu beranjak ke dalam kamar mandi...
Di dalam kucuran air shower ia benar-benar merasakan penyesalan mendalam.. ia bahkan membenci tangannya karena telah mulukai Fely...
*Apa kita akan bercerai??! Aku memang mengharapkan hal itu, tapi tidak dengan siksaan fisik seperti ini... cukup hatinya yang merasakan apa yang aku rasakan...
Aarggghhh!!! bugh bugh*
Rey melayangkan kepalan tangannya ke arah tembok sembanyak dua kali..
hingga pasti akan membuat tangannya memar..
****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 261 Episodes
Comments
☠ᵏᵋᶜᶟ𝕸y💞 ZY ᵇᵃˢᵉR⃟✇⃟ᴮᴿ⸙ᵍᵏ
kan ada sedikit penyesalan juga
2022-03-08
0
zahra
bnrn baca part ni bikin emosi
2022-03-08
0
Rey ՇɧeeՐՏ🍻🍒⨀⃝⃟⃞☯
kalo gk sengaja tu cuma sekali aja,,tpi km tampar dia berkali kali ,,bener bener kelakuan binat****
2022-03-08
0