Hari-Hari berganti...
Kini Fely seolah terbiasa tidur di atas sofa, meski kakinya harus ia tekuk atau kakinya di naikkan di handle tangan sofa..
Fely juga seolah terbiasa Tidur menggunakan Jilbab hariannya, entah mengapa ia seolah ragu membuka jilbabnya di depan suaminya sendiri, padahal sebelum menikah untuk menjemur pakaian saja Fely membuka jilbabnya..
Pagi hari.. Kini mereka akan memulai aktifitas seperti biasanya setelah 2 hari benar-benar berada di rumah, usai sholat subuh Fely bergegas kedapur membantu menyiapkan sarapan barulah ia kembali ke kamar untuk bersiap menuju Kampus...
"Bang.. abang kerja jam berapa? udah jam enam dua puluh" Kata Fely membangunkan Rey dengan menggunakan suaranya
mendengar kata enam dua puluh, Rey tersentak kaget..
Di lihatnya Fely tengah mengikat Rambut panjang hitam berkilaunya...
"Maaf bang tadi aku masak dulu, aku pikir abang udah bangun" Kata Fely kemudian Rey tidak mereespon apapun ia bergegas menuju kamar mandi...
Lehernya mulus banget, jenjang...
Sekitar 20 menit Rey kemudian keluar dari kamar mandi..
di dapati Fely tengah mempersiapkan bawaanya menuju kampus..
Felly tidak menyiapkan pakaian untuk Rey , mengingat Rey tidak pernah menyuruh atau mengatakan apa pun, Sehingga Fely merasa takut jika ia sampai lancang membuka lemari Rey yang panjangnya hampir seluar tembok kamar rey..
Fely yang mengetahui Rey keluar kamar mandi oun hanya mencoba menyibukkan diri seolah dirinya tengah mempersiapkan bawaanya menuju kampus..
Tiba-Tiba Ponsel Rey berdering begitu nyaring, rey yang tengah mengancingkan kemejanya mendekati letak ponsel itu..
hallo sayang.... Mendengar kata Itu membuat Fely tersentak, badannya seolah lemas, nafasnya juga seolah terhenti begitu saja..
kuatlah fell, dia sudah mengatakan bahwa dirinya memiliki kekasih.. kuat!
Felly berusaha menguatkan hatinya.. meski rasa cinta sepertinya belum tumbuh tapi apa jadinya jika isteri mendapati suaminya mengucap kata sayang di hadapan nya..
iyaa aku juga kangen.. aku tunggu ya sayang..
Kata-kata terakhir sebelum Rey memutuskan telfonnya
Fely mencoba menenangkan Dirinya, ia tau kini posisinya memang bukanlah orang yang Rey cintai..
"Bang Aku duluan kebawah" Kata Fely beranjak keluar kamar menuju meja makan, ia tau pasti tidak akan mendapat jawaban apapun dari Rey, dengan begitu ia langsung saja berkata sambil berjalan..
"Tunggu" Ucap Rey saat Fely meletakan tangannya di handle pintu
Fely hanya diam tidak menoleh apalagi berucap..
"ingat! Jangan pernah ganggu apalagi mencampuri urusan pribadiku, atau kamu akan menyesal" Kata Rey dengan nada membunuh
"iya, terimakasih sudah mengingatkan" Kata Fely kemudian ia segera keluar kamar..
pengen banget nangis, gak kuat rasanya..aku juga gak mencintai kamu rey, tapi aku mencoba menerima ini, hingga aku sakit mendengar semua ini - Batin Fely dengan langkah yang sedikit terhuyung..
**
Di meja makan..
"Bagaimana Rey, apa sudah ada hasil yang dapat memuaskan papa?" Kata Pak Danu
"Nilai saham naik 5 persen bulan ini" ucap Rey membuat pak Danu tersenyum
"Bagus! pertahankan, dengan memegang perusahaan anakan saat ini itu bisa melatih kamu kemudian di pusat Rey, bersungguh-sungguh lah" Ucap Pak Danu..
"Rey, Fel... Besok mama dan papa harus ke jepang, papa ada pekerjaan sekalian kita mau liburan, kalian gapapa kan kalo mama tinggal??"
"Gapp mah!" Ucap Rey cepat
"Uh kamu ini Rey, apa kamu mau berduaan terus dengan Fely"
"Gak mah, eh maksudnya ga juga mah, biar pendekatan kita natural aja" Kata Rey dengan memberi alasan yang sedikit klasik
Ibu Anna dan Pak Danu hanya tertawa kecil, mereka pikir sepasang pengantin itu sudah mengenal satu sama lain dengan baik...
Apa yang kamu rencanakan Bang! Yaa Allag lindungi aku.... tatapan itu seolah hendak membunuh Fely, saat ini Felly hanya terdiam tertunduk menyantap suapan kecil nasinya..
Aku hanya perlu cuek, tidak perlu berbuah hal sekecil apapun, agar ia tidak berfikir aku mencampuri urusannya, dengan begitu dia gak akan berfikir untuk menghabisi aku... .
"Fel.. ke kampus sama Rey yaa.. kantor dan kampus kan ga jauh" Rey membulatkan matanya, sementara Fely merasa sangat sulit menelan makanan di mulutnya karena kaget...
"aku bisa naik angkutan umum mahh"kata Fely gugup...
Rey juga berharap itu tidak terjadi tentunya..
"gabisa, kamu jangan keseringan naik angkutan umum, mama semakin berdosa sama Alm orang tua kamu, mama harap kamu mengerti" kata Ibu Anna sedikit tegas
"baik mah, bagaimana bang Rey saja" katanya tertunduk
"Antar Felly Rey!" perintah ibu Anna
"ya mah" jawab Rey terpaksa
"Rey, papa tunggu laporan keuangan ya! papa gak mau ada kesalahan" kata Pak Danu
"ya pah, nanti Semy yang kirim.. Rey ada meeting sampai siang"
Pak Danu mengangguk, Rey sebenarnya hanya beralasan karena ia hendak bertemu Fika kekasihnya..
**
Di dalam mobil yang Rey kendarai, Fely hanya diam membisu, memainkan bagian tepi bajunya...
Kok bisa yaa si pacarnya Bang Rey ini betah, padahal kan ni orang jutek abis, kaku... mendingan Fahri... eh astagfirullah... apa yang aku pikirkan, sadar fell kamu itu udah jadi isteri orang sekarang!!! - Batin Fely
"heh, Turun! udah sampe!" kata Rey..
"eh iya bang, makasih ya bang... Felly pamit, Abang hati-hati... Assalamualaikum" kata Fely sambil beranjak keluar dari mobil.
Rey menjawab salam itu pelan, agar Fely tidak mendengarnya...
*****
Hay... bantu vote yah...
hehe btw aku bingung, sama temen-temen yang suka menerka-nerka alur cerita sampe ke endingnya hehehehe
aku ga masalah sih, itu hak kalian hehe tp semoga yaa ga seperti prediski kalian hehehe
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 261 Episodes
Comments
Affan Ubaidillah
buat Rey bucin sebucin bucinnya thor
2023-02-24
0
Nissa vitria
tetap semangat fely
2022-03-08
0
Rey ՇɧeeՐՏ🍻🍒⨀⃝⃟⃞☯
kaku kek.kanebo 🤣🤣
2022-03-08
0