Ep 13; Menghilang

Sudah lewat dini hari ketika Bara memutuskan untuk pulang. Hatinya terasa berat begitu jarak yang ia tempuh tidak lagi jauh. Tanpa sadar ia mengurangi laju kendaraannya, berhenti sebentar di depan pos kompleks perumahan untuk menyalakan sebatang rokok.

“Mas kok pulangnya malem-malem toh? Nggak dicariin bapak di rumah?” Pak Hendro, satpam yang bertugas jaga malam itu menghampiri Bara untuk membukakan palang pintu.

“Bapaknya lagi nggak di rumah Om!” timpal Bara.

“Ada orang baru yang tinggal di rumah Mas toh? Saudara?” informasi itu tentunya sudah disampaikan ke petugas jaga. Sudah pasti Kamala akan menjadi satu orang penghuni baru di kompleks perumahan itu yang akan keluar masuk.

“Iya, keluarga saya,” jawaban Bara terdengar ambigu. Ia juga meralat dari saudara menjadi keluarga. Mulutnya masih terasa berat mengakui bahwa Kamala adalah istrinya, terlebih lagi untuk orang-orang yang tidak tahu menahu perkaranya. Ia tidak mau menjadi pergunjingan hingga secara tidak sadar mulai merahasiakan pernikahannya.

“Syukurlah kalau sekarang Mas ada temennya. Ya walaupun di rumah nggak sendiri tapi kan rasanya beda kalau bareng sama keluarga sendiri. Apalagi di rumah sebesar itu,” Bara mengangguk membenarkan kalimat Pak Hendro. Tidak ada yang salah dari ucapannya. Hanya saja, Bara masih belum menganggap Kamala sebagai keluarga. Ia tidak bisa begitu saja mempercayai Kamala. Biar bagaimanapun juga, Kamala adalah orang yang masuk dari pihak Ayahnya.

Tiba-tiba hati Bara ngilu membayangkan wanita itu. Kejadian di klub tadi kembali terlintas di benaknya. Bagaimana Haga bisa tahu tentang pernikahannya? Apa Kamala kenal dengan Haga? Tapi jika dilihat dari kepribadian Kamala, ia tidak mungkin menjadi satu circle yang sama dengan Haga.

“Om aku pulang ya,” Bara kembali naik ke atas motornya. Ia kembali mengingatkan dirinya untuk tidak terlalu memperdulikan Kamala.

Lampu utama rumah sudah mati saat Bara masuk ke ruang tamu. Hanya beberapa lampu dinding saja yang masih menerangi sudut ruangan. Bara melangkah pelan masuk ke dalam rumah dan langsung naik ke lantai dua jika seseorang tidak menghentikannya.

“Tuan, ini sudah jam berapa?” suara yang mengagetkan Bara tidak lain adalah suara kepala asisten rumah tangganya, Leni.

“Brengsek, bisa nggak ngagetin orang nggak sih!” Bara terperanjat mendengar suara seseorang tanpa tahu di mana pasti keberadaannya. Apalagi ini sudah lewat jam satu dini hari.

“Apa Tuan tidak sadar bahwa ini sudah saatnya Tuan mengakhiri kebiasaan ini? Apa Tuan tidak jera dengan keputusan dari Tuan Besar?” Leni kembali mencerca Bara layaknya ia orang tuannya di sini.

“Cih, apa kau juga tidak sadar? Sampai kapan kau akan berhenti berlagak orang tuaku di sini? Kau lupa aku sudah menjadi kepala keluarga di sini?” Bara kembali turun dari tangga dan menyongsong Leni yang duduk di ujung sofa ruang keluarga. Entah sejak kapan wanita itu menunggunya di sana.

“Status tidak akan mengubah kenyataan dengan mudah kalau Anda masih seorang bocah,” ucapan tajam Leni membuat emosi di dalam diri Bara terakumulasi.

“Baguslah kalau kau paham aku adalah seorang bocah. Aku bebas berlaku apapun selama aku belum dewasa kan?” Bara sengaja mempersempit jarak keduanya. Leni yang hanya setinggi dagunya mau tidak mau ciut dengan Bara. Ia memencet tombol darurat yang ada di sakunya hingga membuat dua bodyguard yang tak jauh dari tempat Leni berada siaga.

“Kau bahkan sadar bahwa aku sudah mulai bisa melakukan sesuatu padamu hingga kau meng-hire anjing-anjing itu,” desis Bara. Ia lalu berbalik meninggalkan Leni yang terpaku di tempatnya, “sudah saatnya kau mulai mencari alternatif pekerjaan lainnya. Jika wanita itu sudah sadar akan posisinya, ia pasti akan mengambil alih pekerjaanmu yang tidak penting itu.”

Bara melenggang meninggalkan Leni yang tercengang. Ia sebenarnya sudah waspada dengan keberadaan Kamala di rumah itu, tapi ia masih percaya bahwa majikannya menempatkannya di sana untuk menjaga keduanya. Ucapan Bara barusan membuat sedikit percikan di dalam diri Leni. Ia merasa ada yang salah dengan urutan instruksi di pikirannya.

Bara membuka pintu kamar setelah mengambil nafas dalam.  Ia ingin menenangkan diri sebelum menghadapi badai lain di hidupnya. Tangannya pelan memutar knop pintu dan mendorongnya sepelan mungkin. Lampu kamarnya tidak sepenuhnya menyala. Hanya lampu tidur yang menerangi kamar itu. Langkah Bara pun tidak kalah hati-hati saat masuk ke dalam kamar. Matanya menyapu sekitar, tapi ia tertegun sesaat.

Tangan Bara tergesa saat menggapai stop kontak. Ia mengabaikan cahaya lampu yang tiba-tiba menyilaukan matanya. Cahaya benderang membuat situasi sekitar semakin jelas, jelas Kamala tidak terlihat di sana. Bara bergegas menuju pintu kamar mandi, tapi nihil ia temui.

Bara langsung memutar balik badannya dan setengah berlari menuruni tangga. Kegaduhan yang dibuatnya membuat beberapa penghuni rumah terjaga termasuk Mbok Sari yang tertidur di bilik kamarnya.

“Mas, ada apa Mas!” Mbok Sari tergopoh-gopoh menghampiri tuan mudanya.

“Maaf Mbok membangunkan,” Bara meraih lengan Mbok Sari sambil tetap berlalu.

“Kalau Mas nyariin Mba Mala, dia ada di ruang baca,” ucapan Mbok Sari yang tergesa berhasil menghentikan langkah cepat Bara. Ternyata benar dugaan wanita yang sudah cukup lanjut usia itu. Hal yang membuat Bara panik adalah Kamala.

Bara memutar arah  langkahnya untuk menghampiri Mbok Sari. Rasa risau yang sempat dirasakannya sudah sirna. Ia jauh lebih tenang dari sebelumnya saat mengajak asisten rumah tangganya itu duduk di dapur.

“Kok Mas pulang jam segini toh?” wajah Mbok Sari terlihat sedih melihat tuan muda yang sedari tadi berada di bawah asuhannya itu terus menerus bertingkah seperti itu. Ia mengusap lengan Bara untuk menunjukkan kepeduliannya tanpa ada keinginan untuk menguruinya.

“Ada urusan Mbok,” Bara hanya tersenyum tipis. Ia tidak ingin membuat wanita tua itu khawatir. Hanya pada Mbok Sari saja Bara bersikap manis. Mungkin Mbok Sari hanya asisten rumah tangga yang sudah tidak terlalu produktif dan lemah dibandingkan yang lainnya di rumah ini. Tapi Mbok Sari adalah orang yang paling lama tinggal di rumah itu. Bagi Bara beliaulah yang selama ini menggantikan sosok dan peranan Bunda. Ia selalu mencari sosok itu dalam diri Mbok Sari yang selama ini menemaninya tumbuh dewasa. Kekosongan yang ditinggalkan Bunda sedikit lebih mudah diterima dengan keberadaan Mbok Sari di kehidupan Bara. Seperti itulah arti penting Mbok Sari bagi Bara.

“Ada urusan pun, kan bisa siang Mas…” Mbok Sari masih tidak bisa menerima alasan Bara.

“Iya Mbok,” pungkas Bara.

“Mba Mala ada di ruang baca lepas makan malam tadi, jika ia tidak ada di kamar kemungkinan besar ada di sana. Mas udah cek belum?” Mbok Sari teringat sumber kekhawatiran Bara dang langsung membahasnya.

“Belum,” tentu saja belum karena ia tidak menyangka Kamala akan ada di ruangan lain selain kamarnya di rumah ini.

“Coba tengok, kalau ketiduran di sana takutnya masuk angin,” Mbok Sari mendorong punggung Bara untuk segera pergi menemui Kamala. Sepertinya Mbok Sari melihat ada hal positif yang dibawa Kamala ke rumah ini.

Episodes
1 Ep. 1; Kabar Baik dan Kabar Buruk
2 Ep. 2; Menikahi Murid!
3 Ep 3; Kau adalah wanita dewasa, Kamala.
4 Ep 4; Menggenggam Bara
5 Ep 5; Jangan Sampai
6 Ep 6; Perangkap
7 Ep 7; Perusak Kesenangan
8 Ep 8: Tidak akan Pulang Tanpamu
9 Ep 9; Apa Salahnya
10 Ep 10; Orang-orang Menyebalkan
11 Ep 11: Hormon Testosteron
12 Ep 12; Adil
13 Ep 13; Menghilang
14 Ep 14; Ruang Baca Bunda
15 Ep 15; Sisi Lemah
16 Ep 16; Keluarga?
17 Ep 17; Apa Motif Kamala
18 Ep18; Tiba-tiba baik
19 EP 19; Pergi Bersama
20 Ep 20; Asal Kau Tau
21 EP 21; Apa Kau Mencintaiku?
22 Ep 22; Aku Bukan…
23 EP 23; Pertama Kalinya
24 Ep 24; Tunas
25 Ep 25; Gencatan Senjata
26 Ep 26; Sakit Sekali
27 Ep 27; Air Mata
28 Ep 28; Dunia yang Berbeda
29 Ep 29; Kembali Bekerja
30 Ep 30; Seseorang yang bisa disebut Kerabat
31 Ep 31; Hutang Budi
32 Ep 32: Kecurigaan Haga
33 Ep 33; Preventif
34 Ep 34; Benang Kusut
35 Ep 35; Tidak Rela
36 Ep 36; Hubungan Lebih
37 Ep 37; Pertengkaran
38 Ep 38; Secepat Itu
39 Ep 39; Umpan Pertama
40 Ep 40; Kau Cemburu?
41 Ep 41; Mungkin
42 Ep 42; Pengakuan
43 Ep 43; Dunia yang Asing
44 Ep 44; Pertemuan
45 Ep 45; Hutang Budi
46 Ep 46; Menyingkirkannya
47 Ep 47; Berulah
48 Ep 48; Dia Milik Gue
49 Ep 49; Jaga bicaramu!
50 Ep 50; Rumit
51 maaf bukan update. ㅋㅋㅋ
52 Ep 51; Kabar dari Haga
53 Ep 52; Hai Trauma!
54 Ep 53; Tamparan Keras
55 Ep 54; Harga sebuah Harga Diri
56 Ep 55; Terikat Sesuatu dari Masa Lalu
57 Ep 56; Rumah Sakit
58 Ep 57; Prasangka
59 Ep 58; Pikiran Sesat Sesaat
60 Ep 59; Yang Brengsek Itu Elo
61 Ep 60; Teman atau Saingan
62 EP 61; Lupa
63 Ep 62; Operasi
64 Ep 63; Antar Lelaki 1
65 Ep 64; Jangan Jatuh Cinta sama Gue
66 Ep 65; Pertemuan Kembali
67 Ep 66; Percaya
68 Ep 67; Tak Habis Pikir
69 Ep 68; Cinta Pertama
70 Ep 69; Masa lalu
71 Ep 70; Dua sisi yang berbeda
72 Ep 71; Kembali Sendiri
73 Ep 72: Asuransi
74 Ep 73; Sepertinya tidak Masalah
75 Ep 74; Berpindah Kapal
76 Ep 75; Melewatkan Sesuatu
77 Ep 76; Antar Lelaki 2
78 Ep 77; Ingin Menghancurkannya
79 Ep 78; Keamanan dan Kenyamanan
80 Ep 79; Ingin Menyerah
81 Ep 80; Krisis Identitas
82 Ep 81; Tidak Ada yang Sesuai Rencana
83 Ep 82; Berpisah
84 Ep 83; Runtuhnya Rumah Singgah Kamala
85 Ep 84: Seperti Orang Asing
86 Ep 85; Maafkan Ayah
87 Ep 86; Bukan Suami
88 Ep 87; Harus Bahagia
89 Ep 88; Mengamuk
90 Ep 89; Lain kali
91 Ep 90; Berhenti
92 Ep 91; Memulai Masa Depannya
93 Ep 92; Jalan Keluar yang Paling Mudah
94 Ep 93; Berita dari Kawan
95 Ep 94; Rasa Bersalah
96 Ep 95; Pengakuan
97 Ep 96; Kamala Padma
98 Hai semua!
99 Ep 97; Gejolak Sensai
100 Ep 98; Lo Itu Spesial
101 Ep 99; Cerai Aja
102 Ep 100; Tiada Kabar
103 Ep 101; Menjadi Normal
104 Ep 102; Berpindah Haluan
105 Ep 103; Untuk Pertama Kalinya, Maafin Aku!
106 Ep 104; Tidur Seperti Orang Mati
107 Ep 105; Kau adalah Pengecualian
108 Ep 106; Syarat untuk Menjadi Sebuah Keluarga
109 EPILOG
110 A Good Bye
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Ep. 1; Kabar Baik dan Kabar Buruk
2
Ep. 2; Menikahi Murid!
3
Ep 3; Kau adalah wanita dewasa, Kamala.
4
Ep 4; Menggenggam Bara
5
Ep 5; Jangan Sampai
6
Ep 6; Perangkap
7
Ep 7; Perusak Kesenangan
8
Ep 8: Tidak akan Pulang Tanpamu
9
Ep 9; Apa Salahnya
10
Ep 10; Orang-orang Menyebalkan
11
Ep 11: Hormon Testosteron
12
Ep 12; Adil
13
Ep 13; Menghilang
14
Ep 14; Ruang Baca Bunda
15
Ep 15; Sisi Lemah
16
Ep 16; Keluarga?
17
Ep 17; Apa Motif Kamala
18
Ep18; Tiba-tiba baik
19
EP 19; Pergi Bersama
20
Ep 20; Asal Kau Tau
21
EP 21; Apa Kau Mencintaiku?
22
Ep 22; Aku Bukan…
23
EP 23; Pertama Kalinya
24
Ep 24; Tunas
25
Ep 25; Gencatan Senjata
26
Ep 26; Sakit Sekali
27
Ep 27; Air Mata
28
Ep 28; Dunia yang Berbeda
29
Ep 29; Kembali Bekerja
30
Ep 30; Seseorang yang bisa disebut Kerabat
31
Ep 31; Hutang Budi
32
Ep 32: Kecurigaan Haga
33
Ep 33; Preventif
34
Ep 34; Benang Kusut
35
Ep 35; Tidak Rela
36
Ep 36; Hubungan Lebih
37
Ep 37; Pertengkaran
38
Ep 38; Secepat Itu
39
Ep 39; Umpan Pertama
40
Ep 40; Kau Cemburu?
41
Ep 41; Mungkin
42
Ep 42; Pengakuan
43
Ep 43; Dunia yang Asing
44
Ep 44; Pertemuan
45
Ep 45; Hutang Budi
46
Ep 46; Menyingkirkannya
47
Ep 47; Berulah
48
Ep 48; Dia Milik Gue
49
Ep 49; Jaga bicaramu!
50
Ep 50; Rumit
51
maaf bukan update. ㅋㅋㅋ
52
Ep 51; Kabar dari Haga
53
Ep 52; Hai Trauma!
54
Ep 53; Tamparan Keras
55
Ep 54; Harga sebuah Harga Diri
56
Ep 55; Terikat Sesuatu dari Masa Lalu
57
Ep 56; Rumah Sakit
58
Ep 57; Prasangka
59
Ep 58; Pikiran Sesat Sesaat
60
Ep 59; Yang Brengsek Itu Elo
61
Ep 60; Teman atau Saingan
62
EP 61; Lupa
63
Ep 62; Operasi
64
Ep 63; Antar Lelaki 1
65
Ep 64; Jangan Jatuh Cinta sama Gue
66
Ep 65; Pertemuan Kembali
67
Ep 66; Percaya
68
Ep 67; Tak Habis Pikir
69
Ep 68; Cinta Pertama
70
Ep 69; Masa lalu
71
Ep 70; Dua sisi yang berbeda
72
Ep 71; Kembali Sendiri
73
Ep 72: Asuransi
74
Ep 73; Sepertinya tidak Masalah
75
Ep 74; Berpindah Kapal
76
Ep 75; Melewatkan Sesuatu
77
Ep 76; Antar Lelaki 2
78
Ep 77; Ingin Menghancurkannya
79
Ep 78; Keamanan dan Kenyamanan
80
Ep 79; Ingin Menyerah
81
Ep 80; Krisis Identitas
82
Ep 81; Tidak Ada yang Sesuai Rencana
83
Ep 82; Berpisah
84
Ep 83; Runtuhnya Rumah Singgah Kamala
85
Ep 84: Seperti Orang Asing
86
Ep 85; Maafkan Ayah
87
Ep 86; Bukan Suami
88
Ep 87; Harus Bahagia
89
Ep 88; Mengamuk
90
Ep 89; Lain kali
91
Ep 90; Berhenti
92
Ep 91; Memulai Masa Depannya
93
Ep 92; Jalan Keluar yang Paling Mudah
94
Ep 93; Berita dari Kawan
95
Ep 94; Rasa Bersalah
96
Ep 95; Pengakuan
97
Ep 96; Kamala Padma
98
Hai semua!
99
Ep 97; Gejolak Sensai
100
Ep 98; Lo Itu Spesial
101
Ep 99; Cerai Aja
102
Ep 100; Tiada Kabar
103
Ep 101; Menjadi Normal
104
Ep 102; Berpindah Haluan
105
Ep 103; Untuk Pertama Kalinya, Maafin Aku!
106
Ep 104; Tidur Seperti Orang Mati
107
Ep 105; Kau adalah Pengecualian
108
Ep 106; Syarat untuk Menjadi Sebuah Keluarga
109
EPILOG
110
A Good Bye

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!