Ep 12; Adil

“Hei…hei…akhirnya datang juga! Panjang umur lu!” Kristian, teman sekelas Bara itu merangkul pundaknya sambil menepuk-nepuk dada Bara dengan akrab. Sudah lama ia menunggu kedatangan teman mainnya itu.

“Gue nggak bisa lama-lama…”

“Kak Bara nggak asik nih!” Vai yang juga teman satu sekolah dengan Bara memotong ucapan Bara. Gadis itu langsung mengaitkan tangannya di lengan Bara dan bergelayut manja.

“Ih apaan sih bocil! Lu kan masih di bawah umur ngapain lu di sini?” Bara mencoba melepaskan tangan Vai dari lengannya. Ia tidak suka cara Vei menempelkan bagian tubuhnya pada Bara.

“Kak Bara sih kemarin absen! kan Vai udah 17 tahun. Kemarin resmi dirayain di sini!” Vai mengabaikan tatapan risih Bara dan kembali mengamit lengan Bara . Ia seolah tidak ingin melepaskan Bara begitu saja.

“Lo jangan galak-galak dong sama anggota baru kita, iya kan Vai?” Kristian mengusap kepala Vai dengan penuh kasih. Vai menikmati perlakuan itu hingga ia tidak memperhatikan ekspresi wajah Kristian yang memberikan kode pada Bara dengan matanya.

“Dasar brengsek!” desis Bara yang hanya dibalas oleh tawa renyah dari Kristian. Sudah rahasia umum bahwa Kristian adalah seorang pecinta wanita. Ia tidak akan melepaskan kesempatan itu begitu saja. Ia benar-benar memanfaatkan wajah dan kekayaannya untuk menggoda wanita.

“Kalian berdua ngomongin apa hayooo…” Vai memindahkan tangannya dari Bara ke arah Kristian yang terlihat lebih mempedulikannya. Toh antara Kristian dan Bara semuanya sama-sama tampan, sama-sama kaya. Menjadi bagian dari siklus persahabatan antara keduanya saja sudah sangat membantu meningkatkan image dan gengsi Vai.

“Membicarakanmu, Sayang…” Kristian sudah memulai aksinya. Tangannya yang semula dipegang oleh Vai kini bebas dan berpindah ke pinggul ramping gadis itu.

“Kak Tian, jangan gitu. Nanti aku salah paham loh!” dan dengan polosnya Vai masuk ke dalam perangkap Kristian.

“Salah paham gimana?” sambil bertanya, Kristian menenggak satu sloki wiski. Ia sengaja menyesap bibirnya sendiri sambil menatap Vai dengan sengaja.

“Itu…” pandangan Vai tidak bisa lepas dari kedua bibir Kristian yang kini memerah dan terlihat seksi, “ah…”

“Sial!” Bara beranjak dari duduknya begitu sepasang indera pengecap itu menyatu tepat di hadapannya. Biasanya Bara tidak memperdulikannya, tapi ingatannya langsung tertuju pada sepasang bibir mungil milik Kamala. Walau sudah berlalu, sentuhan itu masih teringat jelas rasanya di benak Bara. Ia ikut menenggak satu gelas minuman keras di ujung bar untuk mengusir pikirannya itu.

“Kristian mulai lagi tuh! Dasar penjahat kelamin!” Haga bergabung dengan Bara yang terlihat duduk sendirian. Berbeda dengan Kristian dan Bara, Haga adalah pemilik Burn The Floor Club.

“Tumben lo di sini?” Bara terkejut dengan kehadiran Haga. Walau ia adalah pemilik club, ia biasanya ia jarang sekali muncul jika tidak ada hal-hal yang penting.

“Gue memastikan beberapa anggota baru,” Haga ikut memesan minuman. Matanya tidak henti memperhatikan sekitar. Itu sudah menjadi kebiasaannya. Walau benar ini hanya usaha sampingannya, Haga adalah orang yang sangat teliti dan hati-hati. Ia memang menyediakan tempat hiburan malam, tapi ia tidak akan membiarkan perbuatan ilegal yang melanggar hukum terjadi di club miliknya.

“Jangan-jangan lo apal ya siapa aja anggota VIP di sini?” canda Bara untuk menanggapi Haga yang sangat serius dengan pekerjaannya.

“Ya, termasuk lo yang baru aja nikah…”

“Uhuk-uhuk!” alkohol langsung membakar tenggorokan Bara. Ia sangat-sangat terkejut hingga membuat minuman keras itu salah jalur. Rasa panas langsung terasa mencekik tenggorokan dan dadanya. Bahkan setelah Haga meminta air putih pun tidak bisa mengusir rasa itu dari dadanya.

“Lo kenapa?” Kristian dan Vai serta beberapa anggota club mendatangi Bara. Suara batuk yang tidak kunjung reda membuat semua perhatian tertuju padanya.

“Dia baru belajar minum dari hidungnya,” Haga tersenyum sinis pada Bara. Ia seperti menikmati keterkejutan yang sedang dialami Bara.

“Jangan bercanda!” Kristian menepuk-nepuk punggung Bara.

“Kak Bara nggak papa?” Bara langsung menepis tangan Vai yang hampir menyentuhnya.

“Lo mending pulang daripada mati di sini,” Haga mengatakannya dengan dingin. Hal yang sangat aneh untuk ukuran seorang Haga. Biasanya ia sangat hangat dan memperlakukan Bara seperti adiknya sendiri.

“Lo kenapa sih, Ga? Ada masalah?” tanya Kristian yang melihat sikap Haga. Ia juga sangat peka pada hal-hal seperti ini.

“Iya, gue baru aja patah hati. Jadi jangan ganggu gue!” Haga menatap Kristian dengan tajam. Memberinya kode untuk tidak ikut campur dengan urusannya. Bahkan Vai merasakan hawa dingin yang ditunjukan oleh Haga. Diam-diam ia menarik lengan Krtistian untuk menjauh dari Haga yang kini terlihat seperti hewan buas.

“Bar…” Kristian meraih bahu Bara dan mengajaknya pergi dari sana. Ia tidak ingin berurusan dengan Haga. Bukannya dia takut, namun ia hanya ingin menjaga hubungan saja dengan orang itu.

“Gue pulang deh…” Bara mengelus-elus dadanya yang masih terasa panas.

“Ih apaan sih lo nggak asik!” Kristian mendengus kesal. Pasalnya ia sudah mengajak serta beberapa wanita lain untuk bergabung dengannya pergi ke karaoke.

“Dada gue sakit nih…” sesekali Bara masih terbatuk. Ia baru kali ini merasakan tersedak alkohol 40% itu semenyiksa itu.

“Lo mau ke rumah sakit?”

“Nggak lah! Lo gila? Dah ya gue duluan!” tanpa menghiraukan tatapan kecewa dari orang-orang yang ada bersamanya, ia pergi begitu saja. Bara ingin mencari udara yang lebih segar dan menenangkan diri.

Sambil mengemudikan motornya, Bara menikmati angin malam dengan berkeliling kota. Udara malam dan suasana hening yang diperolehnya dari berkendara membuat hati dan pikirannya jauh lebih tenang. Jika ada yang bertanya hal apa yang ia sukai, mungkin hanya itulah hal yang membuatnya bahagia selama ini.

Bara memarkirkan motornya di minimarket yang ada di Jl Pahlawan. Setelah memesan kopi hitam ia duduk di bangku taman yang ada di depannya sambil menghisap nikotin dari gulungan putih yang terselip di antara jemarinya. Ia menghembuskan asap putih ke arah udara sambil menikmatinya hingga menghilang. Ia menikmati rutinitas ini walau berteman sepi.

“Kak, boleh minta foto?” beberapa gadis yang sepertinya turis mendekati Bara dengan sikap malu-malu.

“Gue bukan artis!” jawaban dingin Bara membuat gadis-gadis itu kecewa. Mereka pergi dengan sebal walau sesekali masih berusaha mencoba mencuri pandang ke arah Bara. Tidak dapat dipungkiri bahwa penampilan Bara memang istimewa. Tingginya 186 cm, badanya tegap dan dengan proporsi seperti model. Belum lagi dengan parasnya yang rupawan. Bahkan hanya dengan menggunakan kaos dan celana hitam polos saja sudah membuat orang-orang memperhatikannya.

Merasa tidak nyaman, Bara menyambar jaket jeans dan mengenakannya. Ia lalu menggeber motornya dan pergi dari sana. Bahkan setiap gerakan Bara ini pun membuat banyak orang terpesona dan memperhatikannya sampai tuntas.

Seperti namanya, Bara tumbuh menjadi laki-laki yang menggenggam hawa panas di sekitarnya. Tidak hanya kesempurnaan fisik yang membuat siapa saja menoleh mengidamkannya, harta yang berlimpah membuat orang iri juga mengelilinginya. Akan tetapi sepertinya Tuhan memang adil dalam membagi porsi umatnya. Di atas semua itu, Bara adalah orang yang sangat dingin, seorang anak yang kesepian, dan sosok yang membutuhkan kehangatan.

Episodes
1 Ep. 1; Kabar Baik dan Kabar Buruk
2 Ep. 2; Menikahi Murid!
3 Ep 3; Kau adalah wanita dewasa, Kamala.
4 Ep 4; Menggenggam Bara
5 Ep 5; Jangan Sampai
6 Ep 6; Perangkap
7 Ep 7; Perusak Kesenangan
8 Ep 8: Tidak akan Pulang Tanpamu
9 Ep 9; Apa Salahnya
10 Ep 10; Orang-orang Menyebalkan
11 Ep 11: Hormon Testosteron
12 Ep 12; Adil
13 Ep 13; Menghilang
14 Ep 14; Ruang Baca Bunda
15 Ep 15; Sisi Lemah
16 Ep 16; Keluarga?
17 Ep 17; Apa Motif Kamala
18 Ep18; Tiba-tiba baik
19 EP 19; Pergi Bersama
20 Ep 20; Asal Kau Tau
21 EP 21; Apa Kau Mencintaiku?
22 Ep 22; Aku Bukan…
23 EP 23; Pertama Kalinya
24 Ep 24; Tunas
25 Ep 25; Gencatan Senjata
26 Ep 26; Sakit Sekali
27 Ep 27; Air Mata
28 Ep 28; Dunia yang Berbeda
29 Ep 29; Kembali Bekerja
30 Ep 30; Seseorang yang bisa disebut Kerabat
31 Ep 31; Hutang Budi
32 Ep 32: Kecurigaan Haga
33 Ep 33; Preventif
34 Ep 34; Benang Kusut
35 Ep 35; Tidak Rela
36 Ep 36; Hubungan Lebih
37 Ep 37; Pertengkaran
38 Ep 38; Secepat Itu
39 Ep 39; Umpan Pertama
40 Ep 40; Kau Cemburu?
41 Ep 41; Mungkin
42 Ep 42; Pengakuan
43 Ep 43; Dunia yang Asing
44 Ep 44; Pertemuan
45 Ep 45; Hutang Budi
46 Ep 46; Menyingkirkannya
47 Ep 47; Berulah
48 Ep 48; Dia Milik Gue
49 Ep 49; Jaga bicaramu!
50 Ep 50; Rumit
51 maaf bukan update. ㅋㅋㅋ
52 Ep 51; Kabar dari Haga
53 Ep 52; Hai Trauma!
54 Ep 53; Tamparan Keras
55 Ep 54; Harga sebuah Harga Diri
56 Ep 55; Terikat Sesuatu dari Masa Lalu
57 Ep 56; Rumah Sakit
58 Ep 57; Prasangka
59 Ep 58; Pikiran Sesat Sesaat
60 Ep 59; Yang Brengsek Itu Elo
61 Ep 60; Teman atau Saingan
62 EP 61; Lupa
63 Ep 62; Operasi
64 Ep 63; Antar Lelaki 1
65 Ep 64; Jangan Jatuh Cinta sama Gue
66 Ep 65; Pertemuan Kembali
67 Ep 66; Percaya
68 Ep 67; Tak Habis Pikir
69 Ep 68; Cinta Pertama
70 Ep 69; Masa lalu
71 Ep 70; Dua sisi yang berbeda
72 Ep 71; Kembali Sendiri
73 Ep 72: Asuransi
74 Ep 73; Sepertinya tidak Masalah
75 Ep 74; Berpindah Kapal
76 Ep 75; Melewatkan Sesuatu
77 Ep 76; Antar Lelaki 2
78 Ep 77; Ingin Menghancurkannya
79 Ep 78; Keamanan dan Kenyamanan
80 Ep 79; Ingin Menyerah
81 Ep 80; Krisis Identitas
82 Ep 81; Tidak Ada yang Sesuai Rencana
83 Ep 82; Berpisah
84 Ep 83; Runtuhnya Rumah Singgah Kamala
85 Ep 84: Seperti Orang Asing
86 Ep 85; Maafkan Ayah
87 Ep 86; Bukan Suami
88 Ep 87; Harus Bahagia
89 Ep 88; Mengamuk
90 Ep 89; Lain kali
91 Ep 90; Berhenti
92 Ep 91; Memulai Masa Depannya
93 Ep 92; Jalan Keluar yang Paling Mudah
94 Ep 93; Berita dari Kawan
95 Ep 94; Rasa Bersalah
96 Ep 95; Pengakuan
97 Ep 96; Kamala Padma
98 Hai semua!
99 Ep 97; Gejolak Sensai
100 Ep 98; Lo Itu Spesial
101 Ep 99; Cerai Aja
102 Ep 100; Tiada Kabar
103 Ep 101; Menjadi Normal
104 Ep 102; Berpindah Haluan
105 Ep 103; Untuk Pertama Kalinya, Maafin Aku!
106 Ep 104; Tidur Seperti Orang Mati
107 Ep 105; Kau adalah Pengecualian
108 Ep 106; Syarat untuk Menjadi Sebuah Keluarga
109 EPILOG
110 A Good Bye
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Ep. 1; Kabar Baik dan Kabar Buruk
2
Ep. 2; Menikahi Murid!
3
Ep 3; Kau adalah wanita dewasa, Kamala.
4
Ep 4; Menggenggam Bara
5
Ep 5; Jangan Sampai
6
Ep 6; Perangkap
7
Ep 7; Perusak Kesenangan
8
Ep 8: Tidak akan Pulang Tanpamu
9
Ep 9; Apa Salahnya
10
Ep 10; Orang-orang Menyebalkan
11
Ep 11: Hormon Testosteron
12
Ep 12; Adil
13
Ep 13; Menghilang
14
Ep 14; Ruang Baca Bunda
15
Ep 15; Sisi Lemah
16
Ep 16; Keluarga?
17
Ep 17; Apa Motif Kamala
18
Ep18; Tiba-tiba baik
19
EP 19; Pergi Bersama
20
Ep 20; Asal Kau Tau
21
EP 21; Apa Kau Mencintaiku?
22
Ep 22; Aku Bukan…
23
EP 23; Pertama Kalinya
24
Ep 24; Tunas
25
Ep 25; Gencatan Senjata
26
Ep 26; Sakit Sekali
27
Ep 27; Air Mata
28
Ep 28; Dunia yang Berbeda
29
Ep 29; Kembali Bekerja
30
Ep 30; Seseorang yang bisa disebut Kerabat
31
Ep 31; Hutang Budi
32
Ep 32: Kecurigaan Haga
33
Ep 33; Preventif
34
Ep 34; Benang Kusut
35
Ep 35; Tidak Rela
36
Ep 36; Hubungan Lebih
37
Ep 37; Pertengkaran
38
Ep 38; Secepat Itu
39
Ep 39; Umpan Pertama
40
Ep 40; Kau Cemburu?
41
Ep 41; Mungkin
42
Ep 42; Pengakuan
43
Ep 43; Dunia yang Asing
44
Ep 44; Pertemuan
45
Ep 45; Hutang Budi
46
Ep 46; Menyingkirkannya
47
Ep 47; Berulah
48
Ep 48; Dia Milik Gue
49
Ep 49; Jaga bicaramu!
50
Ep 50; Rumit
51
maaf bukan update. ㅋㅋㅋ
52
Ep 51; Kabar dari Haga
53
Ep 52; Hai Trauma!
54
Ep 53; Tamparan Keras
55
Ep 54; Harga sebuah Harga Diri
56
Ep 55; Terikat Sesuatu dari Masa Lalu
57
Ep 56; Rumah Sakit
58
Ep 57; Prasangka
59
Ep 58; Pikiran Sesat Sesaat
60
Ep 59; Yang Brengsek Itu Elo
61
Ep 60; Teman atau Saingan
62
EP 61; Lupa
63
Ep 62; Operasi
64
Ep 63; Antar Lelaki 1
65
Ep 64; Jangan Jatuh Cinta sama Gue
66
Ep 65; Pertemuan Kembali
67
Ep 66; Percaya
68
Ep 67; Tak Habis Pikir
69
Ep 68; Cinta Pertama
70
Ep 69; Masa lalu
71
Ep 70; Dua sisi yang berbeda
72
Ep 71; Kembali Sendiri
73
Ep 72: Asuransi
74
Ep 73; Sepertinya tidak Masalah
75
Ep 74; Berpindah Kapal
76
Ep 75; Melewatkan Sesuatu
77
Ep 76; Antar Lelaki 2
78
Ep 77; Ingin Menghancurkannya
79
Ep 78; Keamanan dan Kenyamanan
80
Ep 79; Ingin Menyerah
81
Ep 80; Krisis Identitas
82
Ep 81; Tidak Ada yang Sesuai Rencana
83
Ep 82; Berpisah
84
Ep 83; Runtuhnya Rumah Singgah Kamala
85
Ep 84: Seperti Orang Asing
86
Ep 85; Maafkan Ayah
87
Ep 86; Bukan Suami
88
Ep 87; Harus Bahagia
89
Ep 88; Mengamuk
90
Ep 89; Lain kali
91
Ep 90; Berhenti
92
Ep 91; Memulai Masa Depannya
93
Ep 92; Jalan Keluar yang Paling Mudah
94
Ep 93; Berita dari Kawan
95
Ep 94; Rasa Bersalah
96
Ep 95; Pengakuan
97
Ep 96; Kamala Padma
98
Hai semua!
99
Ep 97; Gejolak Sensai
100
Ep 98; Lo Itu Spesial
101
Ep 99; Cerai Aja
102
Ep 100; Tiada Kabar
103
Ep 101; Menjadi Normal
104
Ep 102; Berpindah Haluan
105
Ep 103; Untuk Pertama Kalinya, Maafin Aku!
106
Ep 104; Tidur Seperti Orang Mati
107
Ep 105; Kau adalah Pengecualian
108
Ep 106; Syarat untuk Menjadi Sebuah Keluarga
109
EPILOG
110
A Good Bye

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!