Rencana Pertama Jeki

               Hari demi hari berlalu, Daniel hendak pergi berangkat kerja, seperti merasakan ada seseorang yang mengikutinya. Daniel pun mempercepat langkahnya, dan ketika Daniel hampir sampai di halte bus, dengan cepat seseorang menyerangnya menggunakan pedang, untungnya Daniel hanya sendiri, kalau seandainya banyak orang, pasti akan banyak yang menjadi korban. Daniel berhasil menghindar dari serangan tersebut.

"Siapa dia? kenapa dia menyerangku?" batin Daniel melihat seorang yang memakai topeng dan berpakaian seperti ninja dengan pedang panjang di tangannya.

Orang asing itu, menyerang Daniel lagi, Daniel pun terpaksa menanggapi serangan orang asing itu, sehingga menyita waktu kerjanya. Orang asing itu pun kalah, dan pergi menjauh. Sementara Daniel melanjutkan menunggu bus, sampai akhirnya ia bisa berangkat kerja dengan tenang.

"Sebenarnya, apa tujuan orang asing itu menyerangku? membuat penasaran saja." batin Daniel yang sedang duduk di dalam bus.

...******...

             Sementara di markas, Jeki menghajar orang asing tersebut, karena tidak bisa membawa Daniel ke markas.

"Dasar bodoh! begitu saja tidak becus!" teriak Jeki menendang orang asing itu.

"Maaf tuan, dia juga pintar berkelahi." sahut orang asing itu.

"Sudah! pergi sana!" ucap Jeki tegas.

"Ternyata dia pandai berkelahi.. lihat saja nanti, aku sendiri yang akan menangkapmu." batin Jeki duduk di kursinya.

...******...

               Seperti biasa, Sisila keluar rumah untuk membeli lauk pauk mentah. Namun, saat Sisila hendak berjalan, ia di panggil oleh Pak RT.

"Sil tunggu..." teriak Pak RT memanggil Sisila, Sisila pun menoleh ke arah Pak RT.

"Iya, ada perlu apa Pak?" tanya Sisila.

"Ini, saya mau memberikan surat kumpulan RT, nanti malam, jam 8, kalau kamu ada waktu, kamu datang ya." ucap Pak RT sambil memberikan surat tersebut.

"Oh iya Pak, terimakasih.. insyaallah saya datang." sahut Sisila .

"Iya, lanjutkan urusanmu."

"Baik." Sisila kemudian pergi meninggalkan Pak RT.

...******...

            Ketika malam tiba, Sisila pun datang ke acara tersebut, sesampainya di sana, Sisila di lirik sinis oleh beberapa orang yang tidak suka dengannya. Sisila pun tidak terlalu mempedulikannya, lalu duduk di kursi kosong.

"Hey lihat, Si Pelakor datang kesini juga." bisik salah satu wanita pada temannya.

"Ih kenapa juga dia harus di undang segala, bikin mood kita berubah." sahut teman yang dibisikkan.

"Sudah, biarin saja, mending kita ikuti acaranya, sudah dimulai tuh." ucap wanita tersebut.

Sisila pun hanya terdiam, dan mengikuti acara tersebut sampai selesai.

Disaat acara sudah selesai, Sisila yang hendak keluar dari pintu, tiba-tiba ada yang menyenggol lengannya, sampai membuat Sisila kesakitan.

"Oopps maaf aku tidak sengaja, sakit ya?" tanya wanita yang menyenggol lengannya, dengan ketus.

"Itu tidak penting, aku akan pulang sekarang juga." sahut Sisila.

"Hey... kamu jangan sombong ya..! mentang-mentang kamu hidup sendiri, dengan enaknya kamu merebut suami orang." ucap wanita itu, menahan pundak Sisila.

"Jaga bicaramu ya..! aku bukan wanita yang seperti kamu bicarakan itu. Sudah, biarkan aku pulang, aku tidak mau berurusan dengan wanita gosip sepertimu." sahut Sisila, menepis tangan wanita itu.

Tapi, tiba-tiba wanita itu mendorong tubuh Sisila hingga terjatuh. Sisila pun membalas perbuatannya dengan menarik kerudung wanita itu, sampai terlepas dan akhirnya mereka berdua pun berkelahi, Pak RT yang melihat kejadian itu, langsung melerai mereka berdua, dan memisahkan mereka berdua, kemudian di tempat itu juga, mereka berdua diminta untuk saling meminta maaf. Mereka pun terpaksa meminta maaf dan pergi pulang ke rumah masing-masing. Namun, saat Sisila sampai di pertengahan jalan, ia seperti mendengar suara kecelakaan, tapi saat ia melihat sekeliling, tidak ada apa-apa.

"Bruaakkk..."

"Hah? seperti suara mobil tertabrak. Tapi kok tidak ada apa-apa?" batin Sisila melihat sekeliling dan tiba-tiba ada bau anyir tercium di tempat itu, Sisila pun bergidik merinding. Ia mempercepat langkahnya, supaya cepat sampai rumah. Namun, sudah lama Sisila berjalan jauh, ia seperti tidak pernah sampai ke rumahnya. Ia lantas berfirasat kalau ia sedang diganggu oleh mahluk halus dan dibuat tersesat.

Sisila yang sudah merasa ketakutan, sempat berteriak untuk meminta tolong kepada Daniel, tapi tidak ada yang terjadi, ia malah di arahkan ke jalan setapak yang asing baginya. Lalu semakin lama ia berjalan, ia seperti melihat ada banyak kuburan. Ia pun menghentikan langkahnya, dan mencoba untuk membaca surat pendek yang ia hafal, setelah beberapa saat, ia seperti mendengar suara langkah kaki berjalan, dan saat ia menoleh ke belakang tidak ada siapa-siapa. Sisila pun berlari sambil terus membaca surat pendek, diserta oleh suara burung hantu dan gagak yang saling bersautan. Sisila terus berlari sambil menutup kedua telinganya. Sampai di suatu tempat, ia tersandung sesuatu dan berhasil keluar dari tempat itu.

"Aduh... dimana aku?" Sisila melihat sekeliling setelah tersandung, dan ternyata ia sudah berada di halaman depan rumahnya, Sisila pun bergegas masuk, dan mengatur nafasnya. Ia duduk di ruang tengah dan menuangkan air putih ke dalam gelas untuk ia minum, kemudian ia melihat jam dinding yang menunjukkan pukul 24.00 malam. Sontak Sisila terkejut, karena waktu ia tersesat, ia seperti sudah berjalan lama... sekali.

"Huhhh huhh minum dulu ah." batin Sisila sambil melihat jam dinding.

"Apa? bararti aku pergi belum lama, padahal aku seperti merasa sudah berjalan jauh sekali. Kalau begitu, aku kunci pintu depan dan pergi tidur." batin Sisila, sambil menuju ke arah pintu depan. Lalu pergi ke kamar untuk tidur.

...********...

                Jeki mengendap di balik pohon untuk memantau kegiatan Daniel, ia pun melihat Daniel sedang menunggu bus di halte, ketika Daniel sudah naik bus, Jeki mengikutinya menggunakan sepeda motornya dan berhenti di depan tempat kerja Daniel, Jeki sengaja menunggu Daniel sampai pulang kerja, karena ia akan menyekap Daniel di perjalanan pulangnya. Setelah beberapa jam menunggu, akhirnya Daniel keluar untuk pulang, Jeki pun memulai ancang-ancang untuk mengikuti Daniel lagi. Ia mengikuti Daniel sampai di depan halte bus, dan saat Daniel hendak berjalan menuju rumahnya, dari belakang Jeki mencoba untuk membius Daniel menggunakan tissue. Tapi Daniel

 berhasil menghindar dan akhirnya mereka berdua berkelahi, sampai akhirnya Daniel terpukul kepala belakangnya dan jatuh pingsan, Jeki kemudian menelfon anak buahnya untuk membawa mobil dan segera membawa Daniel ke markas. Sesampainya di markas Jeki, Daniel yang tersadar, melihat sekeliling dan menyadari bahwa dirinya sedang disandera. Daniel lalu mendengar suara pintu akan dibuka, ia pun menjadi penasaran dengan orang yang sudah menyanderanya, Ia bersiap-siap untuk melihat wajah pelaku, namun sayangnya si pelaku memakai topeng dan sama dengan orang yang menyerangnya tadi.

"Sialan, kenapa aku ada disini? melihat sekeliling.

"Hah, itu pasti pelakunya, aku harus melihatnya." batin Daniel setelah mendengar suara pintu yang akan dibuka. Setelah pintu dibuka.

"Siapa sebenarnya orang itu, kenapa dia menyanderaku?" batin Daniel melihat Jeki mendekat.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!