Selesai Tugas Pertama

            Sisila yang semakin kesal dengan gangguan dari arwah Wahyu, memutuskan untuk meminta bantuan Polisi untuk menangkap Ayah Wahyu dan membongkar tempat makam Wahyu yang berada di belakang rumah Wahyu. Dengan segera Polisi pun datang dan sampai di depan rumah Sisila. Sisila kemudian memberi tau resiko yang harus para Polisi hadapi, karena cukup sulit untuk bisa menangkap Ayah Wahyu yang sikopet itu. Sisila dan Polisi kemudian menyergap rumah Wahyu. Namun, saat penggeledahan di dalam rumah, Polisi tidak menemukan keberadaan Ayah Wahyu, tapi tiba-tiba saat beberapa Polisi hendak keluar dari rumah tersebut, Ayah Wahyu langsung mengerang beberapa Polisi dengan brutal, sampai Polisi lain yang melihatnya, menembakkan senjata api ke arah Ayah Wahyu, namun sayangnya meleset, lalu dengan beringasnya, Ayah Wahyu berlari dan mengejar beberapa Polisi yang hendak kabur, karena beberapa Polisi banyak yang ketakutan dengan perilaku Ayah Wahyu, mereka pun terpaksa harus menembakkan beberapa peluru yang menembus pada tubuh Ayah Wahyu, sampai akhirnya Ayah Wahyu harus meninggal dunia sebelum diinterogasi dan jenazahnya langsung diamankan. Sisila yang melihatnya, sedikit sedih, karena tidak bisa mengetahui alasan Ayah Wahyu bersekutu dengan Raja jin. Sisila kemudian memberitahu tentang letak kuburan jenazah Wahyu, dan akhirnya kuburan tersebut dibongkar dan diambil untuk divisum terlebih dahulu di Rumah Sakit.

"Terimakasih atas informasinya Non, sekarang kami akan mengvisum jenazah ini di Rumah Sakit terkait penyebab kematiannya. Lalu kami akan memberitahukan hasilnya pada Nona. Selamat Siang." ucap salah satu Polisi dan pergi satu persatu. Sementara jenazah Polisi yang menjadi korban Ayah Wahyu akan diserahkan kepada keluarga masing-masing.

Setelah kejadian tersebut, Sisila yang pulang terakhir, bulu kuduknya terasa merinding dan saat menoleh ke arah rumah Wahyu, ia seperti melihat ada sosok hantu yang mengawasinya dari balik jendela rumah Wahyu. Sisila pun langsung lari dan pergi dari tempat itu.

"Akhirnya teror arwah Wahyu akan segera usai, tapi kenapa tiba-tiba bulu kudukku menjadi merinding seperti ini." batin Sisila, kemudian menoleh ke arah jendela dan ia melihat sosok hantu sedang mengawasinya dari balik jendela.

"Astaghfirullah... itu siapa lagi?" batin Sisila, kemudian berlari menjauh.

Dan ternyata sosok yang mengawasinya adalah almarhum adik Wahyu yang meninggal dunia sejak masih bayi dan sekarang yang menghuni rumah tersebut.

Sesampainya di rumah, Sisila merasa sangat senang. Karena akhirnya jenazah Wahyu akan segera dimakamkan di TPU. Sehingga tidak membuat warga Desa gelisah karena diteror terus. Tapi ada satu hal lagi yang Sisila belum ketahui, yaitu tumbal nyawa yang diminta oleh Raja jin dan berjumlah 73 orang. Kalau belum sesuai target, Raja jin akan terus meminta tumbal. Setelah di bantu oleh Polisi, Sisila akhirnya bisa hidup lebih tenang tanpa adanya gangguan dari arwah Wahyu lagi.

"Beberapa hari ini, akhirnya aku sudah tidak diteror oleh arwah Wahyu lagi, berkat bantuan dari Polisi. Hasil otopsinya juga sudah ada dan jenazah Wahyu sudah di makamkan di dekat kuburan almarhum Ayahnya." batin Sisila tersenyum.

Tapi entah kesalahan besar apa yang sudah dibuat oleh Sisila, karena semua tindakan yang dilakukan oleh Sisila dianggap tidak ada manfaatnya sama sekali, malah Sisila dianggap sebagai pembunuh, karena sudah membuat Ayah Wahyu meninggal dunia karena perbuatannya. Sisila hanya menghela nafas panjang, karena sudah terbiasa dengan gosip dari warga Desa tersebut.

"Memang aku adalah seorang pembunuh, tapi dulu, sekarang aku sudah tidak melakukan itu. Hemmhh aku harus berbuat apa lagi, supaya mereka bisa jera mengosipkanku yang tidak-tidak." batin Sisila mengingat kembali kejadian waktu di TPU.

...*******...

            Sementara, sejak ditinggal pergi oleh kedua orang tuanya ke luar Kota, karena gagal menikah. Daniel lebih fokus dalam menekuni pekerjaannya, ia ingin segera mendapatkan uang banyak dari hasil kerja kerasnya, supaya bisa menikahi wanita pujaannya. Dan karena hal itu, Daniel menjadi jarang main ke rumah Sisila.

"Maafkan aku Sil, aku harus fokus pada pekerjaanku dulu, mungkin lain waktu, akan kusempatkan main ke rumahmu lagi." batin Daniel sebelum berangkat kerja. Lalu menutup pintu rumahnya dan pergi bekerja.

...*******...

            Beberapa terakhir ini, Sisila sering sekali melihat kejadian kecelakaan di jalan sekitar depan rumahnya. Ia merasa curiga, kenapa bisa sesering itu. Ia pun mencoba untuk pergi ke rumah Daniel untuk mencari tau tentang peristiwa itu, tapi sayangnya, rumah Daniel kosong. Sisila pun kembali pulang. Di dalam perjalanan, Sisila menjadi sedikit kawatir dengan kondisi Daniel, Ia takut, kalau seandainya Daniel pergi dari Desa itu, maka ia sudah tidak mempunyai teman dekat lagi. Karena hampir semua warga Desa tidak menyukai dirinya.

"Daniel...apa kamu didalam?" tanya Sisila mengetuk pintu rumah, tapi tidak ada jawaban. Sisila pun berbalik dan berjalan untuk kembali pulang.

"Sebenarnya kamu dimana Daniel, sudah beberapa hari ini, aku tidak melihatmu. Semoga saja kamu tidak pergi dari Desa ini..aku takut biak kamu pergi.. aku takut tidak memiliki teman lagi." batin Sisila diperjalanan pulang.

...*******...

Di malam hari, Daniel yang baru pulang dari kerja, melihat sekelebat bayangan hitam lewat di depan pintu kamar kedua orang tuanya. Ia menjadi kawatir dengan kondisi kedua orang tuanya.

"Apaan itu...? semoga saja kedua orang tuaku baik-baik saja disana, tapi aku merasakan ada aura jahat dari bayangan tersebut. Aku harus segera mengecek kondisi kamar orang tuaku." batin Daniel meletakkan tasnya di atas meja. Lalu berjalan menuju kamar kedua orang tuanya. Dan saat Daniel membuka pintu kamar, ia mencium bau amis dan melihat di dalam kamar dalam kondisi rapi, tapi bau amisnya sangat menyengat sekali, ia pun mencari sumber bau tersebut. Dan benar saja, ternyata ada sebuah bungkusan kain yang berisi darah, diletakkan di bawah tempat tidur kedua orang tuanya. Daniel menjadi curiga kalau ada seseorang yang berniat jahat pada kedua orang tuanya. Daniel juga mendapat informasi dari teman goibnya yang menjaga rumahnya, kalau memang bayangkan tersebut yang membawa bungkusan tersebut. Karena tidak mungkin orang lain bisa masuk kedalam rumah Daniel, kan rumahnya di kunci. Daniel lalu menaruh curiga pada keluarga Fitri yang mungkin tidak terima, karena gagal menikahkan putrinya.

"Kenapa ada bungkusan seperti ini... emhh baunya.. aku tidak kuat." ucap Daniel lalu keluar dari kamar orang tuanya. Kemudian ia mendapat penjelasan dari teman goibnya mengenai benda tersebut.

"Apa mungkin, keluarga Fitri marah karena aku menolak perjodohan itu..dan sengaja membuat jebakan ini untuk membuat kedua orang tuaku menjadi celaka." batin Daniel sambil berjalan menuju belakang rumah untuk membakar barang tersebut. Setelah barang itu dibakar, Daniel mendengar suara teriakan dari tempat tinggal tetangganya. Tapi Daniel tidak menaruh curiga dan masuk ke dalam rumah.

"Kenapa tetangga sebelah berteriak, pasti sedang mimpi buruk kali.." batin Daniel kembali ke dalam rumah. Dan tanpa Daniel ketahui, bahwa tetangga tersebutlah yang sudah memasang jebakan tersebut untuk mencelakai kedua orang tuanya. Karena ia iri melihat kesuksesan kedua orang tua Daniel, dan ingin membuat orang tua Daniel celaka, sehingga tidak ada lagi yang bisa menyaingi kekayaannya. Memang semenjak Ayah dan Ibu Daniel bekerja di luar kota di perusahaan keluarga Fitri, hidup mereka menjadi lebih tercukupi dan lebih mewah. Sehingga membuat Ayah dan Ibu Daniel, labih betah di kota daripada di rumah sendiri. Dan suara teriakan itu karena, tetangga Daniel merasakan panas pada sekujur tubuhnya, karena benda kirimannya tidak mengenai target dan malah menyerang balik dirinya, tapi istri dari tetangga tersebut tidak tau harus berbuat apa. Karena kondisi suaminya masih sehat dan hanya merasakan panas yang tidak hilang. Sudah dikompres juga tidak hilang, di lihat suhu tubuhnya normal, lalu istri tersebut membawa suaminya pergi ke Rumah Sakit.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!