Kejadian yang di alami Sisila

             Saat waktu sudah menjelang pagi, Sisila turun dari tempat tidurnya dan menuju ke kamar mandi untuk mencuci muka, setelah itu, Sisila keluar sambil mengenakan jumper untuk menutupi kepalanya, karena rambutnya masih berantakan, ia kemudian pergi ke pasar untuk membeli lauk pauk untuk ia masak, di pasar banyak orang yang melirik dan menggunjingnya.

"Hey lihat, cara ia memakai baju seperti orang yang mencurigakan, atau jangan-jangan dia adalah manusia kanibal." gosip salah satu wanita bersama dengan temannya.

"Hiiii ngeri sekali, biasanya gadis seumuran dia kan harusnya sudah bisa berdandan cantik, tapi dia malah.. memakai baju yang tidak modis sama sekali." sahut teman wanita satunya.

Sisila tidak menghiraukan perkataan mereka berdua dan langsung pulang, namun diperjalanan pulang, Sisila pun dikata-katai sebagai orang aneh sama sekelompok pria yang melihatnya.

"Hey kalian minggir, ada orang aneh mau lewat." ucap salah satu pria.

"Kasihan ya, masih muda tapi sudah seperti itu?" sahut pria lainnya.

"Mungkin karena dia hidup sendirian kali?" ucap pria yang lain lagi.

"Lah, emangnya kamu mau menjadi istrinya?" sahut pria yang pertama bicara.

"Tidak sudilah aku, orang jelek seperti dia itu bukan tipe ku." sahut teman lain.

"Hahahaha" mereka kemudian mentertawakan Sisila.

Sisila tidak menghiraukan perkataan mereka, lalu pergi dan masuk kedalam rumah, sesampainya di dalam rumah, Sisila kemudian berdiri di depan kaca dan melihat dirinya. Ia melihat tubuhnya dari ujung rambut hingga kaki. Memang ia tidak secantik gadis pada umumnya, tapi ia memiliki mata yang indah. Ia pun menghentikan mengaca dan pergi ke dapur untuk masak. Saat ia sedang masak ia mendengar suara ketukan pintu dari luar rumahnya. Ia kemudian membuka pintunya, lalu tiba-tiba ada sekelompok anak kecil menyiramkan air tepat di mukanya, kemudian lari sambil meledeknya. Sisila hanya mengelus dadanya sambil menghela nafas panjang.

"Orang-orang dikampung sini sungguh sangat keterlaluan sekali.." batin Sisila, kemudian masuk ke dalam rumah.

...*******...

             Di tempat lain, kedua orang tua Daniel pulang untuk melanjutkan perjodohan anaknya. Daniel yang sedang berunding dengan orang tuanya merasa kesal, karena ia tidak menyukai wanita pilihan orang tuanya.

"Nak, Ayah dan Ibu akan segera merencanakan pertunanganmu dengan Fitri anaknya Bu Ema." ucap Ibu Daniel.

"Tapi Ma.. berapa kali aku sudah bilang ke Mama, kalau aku tidak menyukai Fitri, tapi kenapa Mama dan Papa selalu memaksaku?!!!" sahut Daniel menentang.

"Daniel, kamu harus tau ya, kedua orang tua Fitri sudah banyak berjasa kepada Mama dan Papa. Disaat Mama dan Papa berada dalam kesusahan, mereka datang dan mengulurkan tangan mereka untuk membantu Mama dan Papa, dan satu hal lagi yang harus kamu tau, apabila kamu sudah menjadi suami Fitri, Papa kamu akan dijadikan Manager di Perusahaan mereka, mereka itu pengusaha kaya raya Daniel." ucap Ibu Daniel.

"Terserah Mama, mau pake alasan apapun itu, aku tetap tidak mau menikah dengan Fitri, titik!" sahut Daniel masuk ke dalam kamarnya dan membating pintu kamar dengan keras.

Ayah Daniel yang melihat kelakuan Daniel, naik pitam dan mendobrak pintu kamar Daniel, kemudian masuk ke dalam dan memarahi Daniel.

"Sekarang kamu mulai berani ya Daniel! Papa dan Mama bekerja keras banting tulang agar kamu bisa menjadi anak yang patuh. Tapi sekarang apa? kamu malah menjadi anak yang membangkang pada orang tua." teriak Ayah Daniel.

"Aku juga banting tulang mencari pekerjaan sendiri Pa, dan aku sudah mulai menabung untuk masa depan ku Pa." sahut Daniel tegas.

"Kamu ini..." ucap Ayah Daniel yang ingin menampar pipi Daniel, tapi tangannya terhenti seperti ada yang menahannya. Ternyata itu adalah ulah teman goib Daniel yang menolong Daniel. Daniel hanya tersenyum.

"I,i, ini kenapa tanganku menjadi seperti ini?" batin Ayah Daniel.

"Pa, satu hal lagi yang membuat aku tidak setuju dengan perjodohan ini. Karena aku masih ada tugas yang harus aku selesaikan, terkait arwah Wahyu yang sudah meneror banyak warga, dan aku harus segera mengubur jenazahnya di TPU, sebelum terlambat." ucap Daniel.

"Apa kegiatan tersebut lebih penting daripada pernikahanmu?!" tanya Ayah Daniel setelah tangannya kembali normal.

"Ya Pa, karena jika terlambat, nyawa warga sekitar bisa menjadi taruhannya." sahut Daniel.

"Ok, kalau memang itu alasan yang membuat kamu menolak permintaan Mama dan Papa. Bertahanlah kamu dengan prinsipmu itu, tapi Papa tidak akan menerima jika kamu menyukai dari salah satu wanita di Desa ini." ucap Ayah Daniel.

"Tapi kenapa tidak boleh Pa?" tanya Daniel. Namun, Ayah Daniel sudah pergi keluar dari kamar Daniel.

...*******...

            Dimlam hari, ketika Sisila sedang menata tempat tidurnya, ia mendengar suara benda jatuh dari bawah lorong tempat tidurnya, karena Sisila sudah terbiasa mengalami hal tersebut, Sisila langsung naik ke atas tempat tidur, tanpa melihat kondisi di bawah tempat tidurnya. Dengan rasa takut yang semakin bertambah, tiba-tiba tempat tidur Sisila bergoyang-goyang, Sisila kemudian membaca surat pendek yang ia hafal, dan goyangan tersebut menghilang, Dengan tubuh gemetarnya, Sisila turun dari tempat tidurnya dan menjauh untuk keluar kamar, belum juga ia keluar dari kamarnya, pintu kamarnya terkunci, Sisila yang ketakutan berteriak dan terdengar sampai ke luar rumah. Namun, dua orang yang hendak membantu Sisila di perlihatkan sosok hantu Wahyu yang berdiri di atas pintu rumah Sisila, mereka pun lari tunggang langgang, dan tidak jadi membantu Sisila. Sisila tidak henti membaca surat pendek. Sampai akhirnya arwah Wahyu mendekati Sisila yang ketakutan dan berkata.

"Kamu akan menjadi yang pertama...ahahaha.." suara itu menggema di seluruh ruangan kamar Sisila. Ketika arwah Wahyu hendak mencekik leher Sisila, suara adzan isya membuatnya menghilang. Sisila yang sangat ketakutan lalu pingsan.

Keesokan harinya, Sisila terbangun dari tidurnya, tapi anehnya ia tidur di dalam hutan, untung saja, tidak jauh dari Desa, Sisila pun berdiri dengan kepalanya yang pusing. Ia berjalan sampai akhirnya, sampai di rumahnya. Sisila yang merasa pusing langsung tidur di tempat tidurnya.

Sedangkan di tempat lain, dua orang yang tadi malam akan membantu Sisila melapor ke Pak RT, kemudian Pak RT dan kedua orang tersebut mengecek kondisi rumah Sisila yang terkunci dari dalam, lalu mendobraknya. Tapi saat mereka mengecek ke seluruh ruangan. Sisila tidak berada di dalam dan hilang entah kemana. Pak RT dan kedua orang tersebut, kemudian meminta bantuan warga untuk mencari keberadaan Sisila. Namun, hanya sedikit warga yang mau membantu. Isu menghilangkannya Sisila sampai ke telinga Daniel, Daniel yang mendengar kabar tersebut, langsung gercep ikut mencari.

Lalu Sisila tidur di kamar siapa? ternyata Sisila sudah dibawa ke alam lain sama arwah Wahyu dan dikurung untuk dijadikan pengikut berikutnya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!