Perjalanan mencari Sisila

Ketika Sisila bangun dan keluar dari rumahnya, ia merasa sedikit aneh dengan perilaku orang sekitar yang seperti biasa saja saat melihat ia berjalan di hadapan mereka, karena biasanya orang-orang akan menyindir Sisila ketika melihat Sisila berjalan. Dengan keadaan yang seperti itu, Sisila tidak memikirkan hal lain, ia hanya berfikir mungkin para warga sudah capek mengurusi urusan Sisila. Sisila pun pergi ke pasar untuk membeli makanan mentah buat dimasak. Namun, ketika Sisila hendak membayar uang kepada pembelinya, tatapan pembeli tersebut sangat aneh, dan tangannya terasa dingin. Sisila kemudian pergi dari tempat tersebut dan kembali ke rumah.

"Ini uangnya Bu, terimakasih.." ucap Sisila tersenyum. Namun, Ibu tersebut terdiam dan menatap tajam kearah Sisila. Sisila yang merasa takut kemudian pergi.

"Ada apa dengan ibu itu? biasanya dia tidak seperti itu? tangannya juga kenapa dingin? mungkin dia sedang sakit, tapi anehnya dia tidak seperti orang yang sedang sakit. Sebenarnya ada apa dengan orang-orang disini? lebih baik aku pulang saja." batin Sisila ketakutan.

Dimalam hari, ketika Sisila sedang tidur, ia seperti mendengar suara panggilan dari Daniel.

"Sisila...." tapi ketika Sisila akan bangun dan membuka matanya, tiba-tiba terdengar suara lain di telinganya.

"Tataplah tidur, karena aku sudah berada di sampingmu. " ucap suara tersebut yang menyerupai suara Daniel, sambil mengelus rambut Sisila. Sisila yang masih rebrebpan, lalu tidur kembali.

Setelah hari berganti pagi, Sisila yang bangun tidur mencoba untuk mengingat kembali kejadian yang ia alami di malam tadi.

"Kenapa aku seperti mendengar suara Daniel memanggilku, tapi tiba-tiba suara dia dekat disampinku..?aneh." batin Sisila termenung di atas tempat tidurnya.

Sisila kemudian pergi keluar dan kali ini, ia mencoba untuk berinteraksi dengan orang-orang yang ia temui.

"Hallo Pak RT.. bagaimana kabar anda?" tanya Sisila dengan sedikit ragu.

"Baik." sahut Pak RT di dunia lain.

"Bapak mau pergi kemana?" tanya Sisila, karena melihat Pak RT hendak mengendarai motornya.

"Pergi." sahut Pak RT di dunia lain.

"Oh..ya sudah, aku pergi dulu Pak. sampai jumpa.." ucap Sisila mulai merasa ketakutan, kemudian ketika Sisila sedang berjalan pergi, ia mencoba untuk melihat ke belakang dan Pak RT sedang menatap Sisila dengan raut wajah yang aneh. Sisila pun berlari kecil menuju rumah dan masuk ke dalam.

"Ada apa ini? kenapa orang-orang disini benar-benar terlihat sangat aneh." batin Sisila yang ketakutan dibalik pintu masuk, dan tanpa Sisila ketahui, semua orang yang disekitarnya merupakan sosok hantu, yang di penglihatan Sisila seperti warga di Desanya, padahal Sisila tidak tau kalau jiwanya sedang berada di alam lain, sedangkan raganya disembunyikan di dalam hutan.

...********...

Daniel dan warga lain yang mencoba untuk mencari keberadaan Sisila tidak pernah berhasil, padahal sudah berjalan selama 2 hari. Daniel pun berniat untuk pergi ke orang pintar yang bisa membuatnya mengeluarkan jiwanya supaya bisa bertemu dengan jiwa Sisila di alam lain, karena Daniel merasakan keberadaan raga Sisila berada di dalam hutan, dan ketika Sisila hendak tersadar dari pengaruh hantu yang mencuci otaknya, kemudian membuat Sisila kembali terbawa di alam lain lagi.

"Aku harus mencari orang yang berilmu lebih tinggi, untuk membantuku mencari Sisila, karena aku yakin raga Sisila berada di dalam hutan itu." batin Daniel, setelah pencariannya selesai, dan pamit pergi.

Setelah Daniel bertemu dengan orang pintar tersebut, Daniel kemudian memulai proses pemindahan jiwanya.

"Kamu yakin mau melakukan hal ini nak? karena kalau kamu gagal, jiwa kamu akan terperangkap dan tidak bisa kembali lagi." ucap orang pintar tersebut.

"Aku siap dengan konsekuensi yang akan aku hadapi, karena ini juga akan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup para warga Desa yang bisa menjadi korban selanjutnya, kalau sampai aku tidak bisa menolong Sisila." sahut Daniel yakin.

"Baiklah." ucap orang pintar.

Ritual pun dilakukan, dan jiwa Daniel sudah pergi ke alam yang ditempati oleh Sisila, sedangkan orang pintar tersebut mengawasi pergerakan raga Daniel. Daniel yang berlari menuju ke gerbang masuk Desa halusinasi tersebut, di hadang oleh dua Raksasa yang menjaga gerbang tersebut.

"Siapa kamu? kamu bukan orang terpilih, lebih baik kamu pergi dari tempat ini dan jangan pernah kembali lagi." ucap salah satu Raksasa tersebut.

"Aku memang bukan orang terpilih, tapi aku hendak menyelamatkan temanku yang tersesat di sini." sahut Daniel tegas.

"Hahahaha kamu masih berani untuk masuk kedalam. Bertarunglah dulu kamu denganku." ucap Raksasa memberikan tantangan. Daniel pun menyanggupi permintaan raksasa tersebut, dan berkelahi dengan raksasa tersebut. Sampai akhirnya, kedua raksasa tersebut di akali oleh Daniel dan Daniel pun menyelinap masuk. Sesampainya di sana, Daniel hanya melihat hantu-hantu yang berkeliaran kesana kemari. Sampai di suatu tempat, Daniel melihat Sisila sedang makan cacing yang mungkin di penglihatannya adalah mie biasa, Daniel pun berlari dan mendekati Sisila kemudian menumpahkan makanannya, Sisila sempat marah, tapi setelah penglihatannya di obati oleh Daniel, Sisila pun terkejut saat melihat makanan yang ia makan tadi adalah cacing. Sisila pun akhirnya bisa melihat semua orang yang ada disekitarnya adalah hantu-hantu yang berwujud menyeramkan.

"Sisila jangan dimakan.." teriak Daniel mendekati Sisila, lalu menepis makanannya.

"Daniel, apa apaan sih kamu! aku kan lapar, eh tapi tunggu-tunggu, kamu tidak seperti orang lain yang ada disini? apa kamu benar-benar Daniel?" tanya Sisila penasaran.

"Kalau kamu perlu bukti." Daniel kemudian mengobati penglihatan Sisila, sontak Sisila terkejut, karena melihat cacing-cacing hidup berada di daun pisang, dan melihat ke sekelilingnya, ternyata selama ini ia bersama dengan hantu-hantu mengerikan. Sisila yang ketakutan, lalu mengandeng tangan Daniel dan mengikuti langkah Daniel. Namun, tiba-tiba arwah Wahyu datang dan marah dengan kedatangan Daniel yang membawa kabur tahanannya.

"Beraninya kamu membawa tahananku?!" teriak arwah Wahyu yang di ikuti dengan para hantu yang mulai mendekati Daniel dan Sisila. Sisila yang ketakutan berlindung di belakang Daniel. Kemudian, para hantu menyerang Daniel, namun Daniel mampu bertahan, hingga ketika arwah Wahyu akan berkelahi dengan Daniel, arwah Wahyu bercerita tentang kematiannya yang tidak wajar.

"Aku mati karena ulahku sendiri, aku sudah membunuh seseorang atas perintah seseorang dan setelah itu, aku harus membayarnya dengan nyawaku sendiri, karena terbunuh oleh arwah yang sudah aku bunuh, itu alasanku kenapa aku menjadi gentayangan." ucap arwah Wahyu untuk mencari celah pikiran Daniel yang mulai serius, tapi ketika arwah Wahyu hampir mengambil kembali Sisila, Daniel tersadar dan menarik kembali Sisila.

"Daniel....." teriak Sisila.

"Sisila.." sahut Daniel menarik tangan Sisila.

"Wahyu, kenapa kamu melakukan itu semua?" tanya Daniel yang mendekap Sisila.

"Aku ingin membalaskan dendamku, terutama pada dia..!?" sahut arwah Wahyu mengarahkan telunjuk ngerinya ke arah Sisila.

"Sebenarnya apa yang sudah terjadi?" tanya Daniel.

"Daniel jangan dengarkan dia, ayo kita lari dan pergi dari sini." ucap Sisila semakin katakutan, karena rahasianya akan bocor dari mulut arwah Wahyu.

Akhirnya Daniel yang tidak tega melihat kondisi Sisila, mengendong Sisila dan lari, tapi arwah Wahyu terus mengejar, sampai akhirnya Daniel terjatuh, karena tersandung tangan hantu yang sengaja menjagalnya dari bawah. Sisila pun semakin ketakutan, karena arwah Wahyu semakin mendekat, tapi Daniel belum bisa berdiri tegak, karena kelseo.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!