Batal Kerja

               Jeki dan anak buahnya terus menerus mencari keberadaan Daniel. Sampai di suatu tempat, ia melihat ada beberapa lembaran poster yang mengatakan bahwa ia sedang menjadi buronan atas meninggalnya seorang Pejabat yang jasadnya ditemukan di sungai, karena polisi sudah mengetahui sidik jarinya. Jeki lantas mengajak anak buahnya untuk menunda pencariannya.

"Sial, kenapa poster ini ada disini." batin Jeki menyobek poster tersebut.

"Semuanya, kita hentikan pencarian hari ini, ayo kembali." ucap Jeki memerintahkan anak buahnya.

Anak buah tersebut kemudian mengikuti perintah Jeki.

Sesampainya di markas, Jeki meminta semua anak buahnya untuk lebih berhati-hati pada Polisi. Jangan sampai persembunyian Jeki terendus oleh Polisi. Semua anak buahnya menuruti perintahnya dan lebih waspada ketika berada di luar markas.

...*******...

                 Semenjak pesanannya lebih meningkat dari sebelumnya, Sisila menjadi mempunyai kesibukan dan jam tambahan dia rumah untuk menyiapkan semua pesanan para pembeli. Ia begitu bersemangat, sampai terkadang lupa untuk menjaga kesehatannya sendiri.

"Akhirnya selesai." Sisila menghela nafas panjang, kemudian melihat jam didinding.

"Hahh.. ternyata sudah jam sepuluh malam, aduh, aku sampai lupa belum makan siang dan makan malam. Lebih baik, aku membuat mie instan saja." ucap Sisila, kemudian berdiri dan berjalan menuju dapur.

Ketika Sisila sedang makan mie nya, tiba-tiba ada notifikasi dari komputernya, Sisila kemudian melihatnya dan itu adalah pembeli baru yang ingin memesan gambar pembunuhan, jelas saja Sisila langsung menolaknya dan memblokir nomor tersebut, tapi anehnya nomor itu tidak bisa dihapus dan selalu meminta pesanannya itu, Sisila yang ketakutan langsung mematikan komputernya dan pergi ke dalam kamar untuk tidur.

"Kenapa nomornya tidak bisa dihapus? ini tidak mungkin nyata, dan aku mungkin hanya salah lihat saja, aku harus bisa menghapusnya." batin Sisila mulai takut.

-Pesan-

_Buatkan aku 50 gambar pembunuhan, kalau tidak, aku sendiri yang akan membunuhmu!_

"Tidak." Sisila lalu mematikan komputernya dan pergi ke dalam kamarnya untuk tidur.

Di dalam mimpi, Sisila seperti mengalami kejadian seperti tadi, namun dalam mimpi, orang asing tersebut tiba-tiba sudah memperhatikan Sisila di belakang, dan ketika Sisila hendak berbalik arah, dengan cepat orang asing tersebut menikam Sisila dari belakang, Sisila pun hampir kehabisan nafas, dan seketika itu juga Sisila terbangun dari tidurnya dan memegang lehernya yang terasa nyata.

"Hahh.. rasanya seperti nyata." batin Sisila sambil memegang lehernya.

...******...

                 Di pagi hari, ketika Daniel hendak berangkat kerja, Ia seperti mendengar petunjuk dari boneka kesayangannya, boneka tersebut, meminta Daniel untuk tidak menunggu bus di halte biasanya, Daniel harus mencari halte bus lain, dan ternyata benar saja, ternyata Jeki dan anak buahnya, sudah memgawasi dari kejauhan dan menunggu Daniel di halte bus yang biasa Daniel tempati.

"Kenapa dia tidak muncul juga, sudah dua jam aku menunggu." ucap Jeki marah.

"Mungkin, hari ini dia tidak berangkat bos." sahut salah satu anak buahnya.

"Tidak mungkin, aku tahu dia adalah lelaki yang giat bekerja. Kita tunggu saja sampai satu jam lagi, kalau dia tidak kunjung datang, kita pergi. ucap Jeki.

Semua anak buahnya menuruti perintahnya.

Sedangkan Daniel yang sudah di halte bus lain, mencoba untuk mencari keberadaan tim Jeki, namun yang ia lihat, hanya dedaunan yang bergerak sendiri, Daniel pun mengira kalau itu adalah tempat persembunyian tim Jeki.

"Dimana kira-kira mereka berada?" batin Daniel sambil melihat sekitar, sampai di suatu saat, ia melihat dedaunan yang bergerak.

"Itu pasti tempat persembunyiannya."

Setelah bus datang, Daniel pun pergi ke tempat kerjanya. Sementara tim Jeki yang jenuh memutuskan untuk pergi, dan memeriksanya besok lagi.

Di keesokan harinya, tim Jeki kembali menunggu kedatangan Daniel, namun tetap saja nihil, dan akhirnya Jeki meminta anak buahnya untuk berpencar dan saat berpencar itulah, salah satu anak buah Jeki melihat Daniel menaiki bus di halte yang berbeda, anak buah Jeki kemudian memberitahu Jeki dan di hari selanjutnya, Daniel yang ketahuan oleh tim Jeki, panik dan meminta supir bus untuk melajukan busnya lebih cepat lagi, supir bus yang tidak tahu apa-apa, hanya diam dan melajukan busnya seperti biasa. Sementara saat Daniel sudah sampai di tempat ia turun, ia langsung lari secepat mungkin, supaya tidak tertangkap oleh tim Jeki.

"Kejar dia!" teriak Jeki memerintah anak buahnya, Jeki pun BBM ikut mengejarnya. Sementara Daniel berusaha lari secepat mungkin.

"Sial, karena supir bus itu, aku jadi di kejar oleh penjahat itu." batin Daniel sambil terus berlari.

Setelah jauh berlari, Daniel yang melihat ada sebuah lemari kosong di rumah terbengkalai, Daniel pun bersembunyi di lemari itu. Lalu saat beberapa anak buah Jeki menggeledah ruang Daniel bersembunyi, Daniel sangat takut sekali, detak jantungnya berdetak lebih kencang.

"Kemana dia pergi?"

"Coba lihat di bawah kasur."

"Tidak ada."

"Coba di lemari itu."

"Baik."

Namun, saat anak buah Jeki hampir membuka lemarinya, tiba-tiba terdengar suara Jeki meminta anak buahnya untuk segera pergi, karena ada beberapa mobil Polisi mendekati rumah persembunyian Daniel itu.

"Semuanya, ayo pergi." teriak Jeki yang panik karena melihat beberapa mobil Polisi mendekatinya. Akhirnya tim Jeki pun pergi menjauh dan Daniel berhasil keluar, dan kembali ke rumah dengan selamat. Karena percuma saja dia berangkat kerja, waktunya sudah mepet.

"Hari ini begitu melelahkan, gara-gara di kejar oleh penjahat itu, aku jadi batal kerja." batin Daniel masuk kedalam rumah.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!