Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 5

Tok! Tok! Tok!

"Permisi!"

Teriak seseorang dari luar kamar. Yati pun terbangun mendengar suara ketukan dan teriakan itu. Dia kaget, dan melihat Iwan masih tertidur pulas di lantai.

"Wan! Iwan! Bangun! Siapa itu di luar?!" Kata Yati membangunkan Iwan.

"Kenapa?"

"Ada seseorang di luar kamar! Cepat buka!"

Iwan langsung bangun. Dia perlahan membuka pintu. Setelah pintu terbuka lebar, nampak sosok perempuan berpawakan tinggi dan berpakaian rapi berdiri tepat di depan pintu. Perempuan itu memakai blazer berwarna coklat, dengan menjinjing sebuah tas kulit berwarna coklat juga, yang berukuran besar.

"Maaf. Kamu siapa?"

Tiba-tiba perempuan itu langsung masuk ke dalam kamar. Dan menaruh tasnya di dekat pintu.

"Hey! Siapa kamu?! Lancang sekali! Tidak sopan!" Kata Iwan.

"Saya diutus oleh Pak Bandri. Dia meminta hasil jepretan yang kamu dapatkan. Pak Bandri juga berpesan, agar kalian ikut dengan saya sekarang. Pak Bandri sudah menunggu kalian di suatu tempat."

"Untuk apa?" Tanya Yati.

"Ada pertemuan penting. Ini berhubungan dengan kasus kematian Bagas Mantari. Kalian akan dipertemukan dengan orang-orang penting yang ada di sana. Kasus ini harus segera diselesaikan. Pihak kepolisian juga mengharapkan bantuan dari kalian."

"Kepolisian? Bukannya pihak kepolisian sedang menutup-nutupi kasus ini?" Kata Yati heran.

"Ya. Tapi untuk para polisi korup. Para polisi yang berjaga di hotel itu, adalah para polisi yang dibayar oleh para pejabat. Karena itulah, pihak kepolisian meminta bantuan kalian untuk membongkar kasus gelap ini." Jawab si perempuan.

"Kenapa kami harus mempercayai kamu?" Tanya Iwan.

"Karena kalian harus percaya. Tapi terserah. Nyawa kalian adalah hak kalian sendiri. Ikut, atau mati di tempat busuk ini." Ucap perempuan itu dengan tegas.

Iwan dan Yati akhirnya memilih untuk mengikuti perempuan itu. Karena biar bagaimanapun, nyawa mereka sedang terancam saat ini. Dan jika mereka tidak datang untuk bertemu dengan Pak Bandri, tidak ada jaminan bagi mereka untuk selamat di rusun ini. Mereka juga tidak akan mendapatkan informasi apapun, kalau mereka tidak bertemu langsung dengan Pak Bandri. Pak Bandri tentunya memiliki informasi yang sangat penting dan sangat rahasia, yang hanya boleh diketahui oleh beberapa orang saja. Juga teruntuk mereka berdua yang sedang mengusut kasus ini.

Mobil yang dinaiki Iwan dan Yati pun mengikuti kemana perempuan itu pergi melajukan mobilnya. Perempuan yang tidak diketahui namanya itu menuntun mereka berdua ke sebuah rumah di pinggiran kota. Rumah itu sangat klasik khas orang-orang zaman dulu. Tapi tidak menghilangkan kesan mewahnya. Rumah itu sangat besar, dan dikelilingi oleh pagar tembok. Hanya ada satu pintu masuk ke rumah itu. Yaitu sebuah pintu gerbang yang mengarah ke halaman rumah. Di sana sudah banyak sekali orang berpakaian rapi yang berkumpul. Bisa dipastikan, kalau pertemuan ini sangat-sangat penting. Dan tidak sembarangan orang bisa masuk ke sana.

Orang-orang yang ada di sana memakai setelan jas serba hitam. Beberapa dari mereka juga mengenakan kemeja pendek. Yang kemungkinan, mereka adalah pengawal atau anak buah orang-orang penting yang ada di sana. Mereka semua menatap tajam ke arah Iwan dan Yati, setelah mereka berdua sampai di halaman rumah tersebut. Ada sekitar dua puluh mobil mewah, dan puluhan motor yang terparkir di sana. Yati dan Iwan sama sekali tidak tahu, maksud mereka diundang ke tempat ini. Mereka hanya mengikuti si perempuan masuk ke dalam rumah. Betapa terkejutnya Iwan dan Yati, setelah mereka berdua melihat semua orang yang ada di dalam rumah tersebut.

Ternyata orang-orang yang mengundang mereka adalah orang-orang elit. Di sana mereka berdua juga melihat Pak Bandri, yang sedang duduk di antara orang-orang berpakaian serba hitam tersebut. Pak Bandri langsung memanggil dan menyuruh mereka berdua untuk duduk di sebuah kursi yang telah disediakan.

"Ayo sini. Duduklah." Suruh Pak Bandri.

Semua orang yang duduk di sana, menatap Iwan dan Yati dengan tatapan yang tajam. Yati dan Iwan mencoba memberikan senyum kepada mereka. Tapi ekspresi wajah mereka tetap sama. Sekalinya membalas senyum, mereka terlihat sinis dan seperti tidak suka dengan adanya Yati dan Iwan di tempat ini.

"Ada apa Bapak memanggil kami ke tempat ini?" Tanya Yati.

"Tenang Yati. Iwan. Saya ingin menugaskan kalian untuk sesuatu yang lebih penting. Tapi masih berhubungan dengan kasus pembunuhan yang sedang kalian tangani." Jawab Pak Bandri.

Pak Bandri lalu memberikan sebuah dokumen kepada mereka. Dokumen itu terbungkus dalam amplop berwarna coklat. Tertulis juga dalam amplop coklat tersebut, kalau si pengirim adalah orang dari kepolisian. Orang yang tidak diketahui itu tentu berhubungan erat dengan Pak Bandri, dan juga perusahaan Pena Kota. Saat Yati dan Iwan melihat semua isi yang ada di dalam amplop tersebut, mereka berdua semakin kebingungan. Mereka tidak tahu apa maksud Pak Bandri menyerahkan dokumen ini kepada mereka.

"Apa ini Pak?" Tanya Iwan.

"Begini Iwan. Saya membawa kalian ke tempat ini, untuk menunjukkan siapa orang-orang yang ada di belakang Pena Kota. Kalau kalian beranggapan Pena Kota hanyalah sebuah perusahaan media cetak biasa, maka kalian sudah salah. Pena Kota lebih dari apa yang kalian pikirkan, dan apa yang telah kalian jalankan."

"Kami tidak mengerti Pak." Ucap Yati.

Lalu dari belakang mereka berdua, ada seorang perempuan yang menyodorkan beberapa lembar foto. Dari foto-foto tersebut, terungkaplah kalau Pena Kota bukan sekedar perusahaan media cetak biasa. Mereka jauh lebih besar dari apa yang orang-orang perkirakan selama ini. Karena itulah Pena Kota sangat sulit untuk dibuat bangkrut. Banyak sekali orang-orang elit yang ada di belakangnya. Bahkan, banyak dari mereka yang berasal dari kalangan raja-raja yang ada di Tanah Jawa. Mereka semua bergerak di bawah tanah, tanpa diketahui siapapun.

Tidak akan ada satupun orang yang menyangka, kalau Pena Kota adalah sebuah perusahaan yang didirikan oleh orang-orang yang cerdas dan berpengaruh. Dan semua orang yang ada di tempat ini, mereka semua adalah keturunan dari orang-orang penting yang ada di dalam foto tersebut. Mereka semua meneruskan apa yang sudah dibangun oleh para pendahulu mereka. Pena Kota bukan sekedar tempat orang-orang mencari nafkah saja. Tapi, Pena Kota adalah rumah bagi semua orang. Bagi siapa saja yang masuk ke Pena Kota, maka dia akan disebut sebagai anggota keluarga.

"Pena Kota bukan hanya sekedar tempat mengadu nasib, Yati. Tempat itu lebih dari sebuah surga. Hanya di Pena Kota, keadilan itu ada." Ucap salah seorang perempuan yang duduk di samping kanan yani.

Meja itu berbentuk persegi panjang. Dengan tiga belas kursi yang tersedia di meja tersebut. Ada seorang perempuan yang masih muda, yang duduk tepat menghadap ke arah Yati dan Iwan. Dan dia duduk di kursi yang paling besar. Menandakan kalau dia adalah pemimpin dari semua orang yang ada di tempat ini. Namun perempuan itu hanya diam, tanpa mengucapkan sepatah katapun. Dan orang yang duduk di sebelah kanan Yati adalah salah satu anggota penting dari sang pemimpin kelompok tersebut. Sedangkan Pak Bandri sendiri, dia duduk di sebelah kiri Iwan.

Jadi, posisi duduk setiap orang yang menghadap ke meja tersebut adalah, empat orang di bagian kanan, empat orang di bagian kiri, dan untuk sang pemimpin, dia berada di tengah, mengarah tepat kepada Yati dan Iwan. Yang maksudnya, Iwan dan Yati duduk berada di antara empat orang di kanan dan kiri mereka. Seorang perempuan yang duduk di sebelah kanan Yani, menjelaskan satu persatu apa yang sebenarnya terjadi kepada Bagas Mantari, seorang pengusaha muda kaya raya yang dibunuh secara misterius. Perempuan itu memberikan berbagai macam penjelasan, yang membuat Iwan dan juga Yati tidak habis fikir dengan apa yang telah terjadi.

Yati dan Iwan mendapatkan banyak sekali hal-hal menarik untuk mereka selidiki, bersama dengan salah seorang polisi, yang sudah lama bekerja sama dengan kelompok tersebut. Dia bernama Hermanto. Hermanto-lah yang selama ini memberikan berbagai macam informasi kepada Pak Bandri, sebagai bahan penulisan mereka di Pena Kota. Selanjutnya, Iwan dan Yati-lah yang akan turun langsung ke lapangan, untuk memperkuat bukti-bukti dari semua kasus yang sedang mereka kerjakan. Semua orang tahu, di masa-masa ini, setiap orang takut untuk berbicara tentang kebenaran. Mereka dibungkam, dengan kekuasaan yang kejam.

Terpopuler

Comments

Nita Aan

Nita Aan

lanjut

2023-11-04

0

lihat semua
Episodes
1 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 1
2 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 2
3 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 3
4 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 4
5 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 5
6 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 6
7 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 7
8 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 8
9 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 9
10 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 10
11 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 11
12 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 12
13 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 13
14 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 14
15 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 15
16 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 16
17 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 17
18 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 18
19 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 19
20 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 20
21 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 21
22 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 22
23 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 23
24 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 24
25 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 25
26 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 26
27 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 27
28 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 28
29 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 29
30 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 30
31 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 31
32 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 32
33 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 33
34 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 34
35 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 35
36 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 36
37 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 37
38 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 38
39 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 39
40 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 40
41 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 41
42 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 42
43 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 43
44 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 44
45 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 45
46 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 46
47 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 47
48 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 48
49 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 49
50 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 50
51 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 51
52 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 52
53 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 53
54 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 54
55 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 55
56 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 56
57 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 57
58 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 58
59 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 59
60 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 60
61 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 61
62 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 62
63 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 63
64 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 64
65 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 65
66 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 66
67 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 67
68 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 68
69 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 69
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 1
2
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 2
3
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 3
4
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 4
5
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 5
6
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 6
7
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 7
8
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 8
9
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 9
10
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 10
11
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 11
12
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 12
13
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 13
14
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 14
15
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 15
16
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 16
17
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 17
18
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 18
19
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 19
20
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 20
21
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 21
22
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 22
23
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 23
24
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 24
25
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 25
26
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 26
27
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 27
28
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 28
29
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 29
30
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 30
31
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 31
32
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 32
33
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 33
34
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 34
35
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 35
36
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 36
37
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 37
38
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 38
39
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 39
40
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 40
41
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 41
42
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 42
43
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 43
44
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 44
45
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 45
46
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 46
47
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 47
48
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 48
49
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 49
50
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 50
51
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 51
52
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 52
53
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 53
54
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 54
55
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 55
56
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 56
57
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 57
58
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 58
59
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 59
60
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 60
61
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 61
62
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 62
63
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 63
64
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 64
65
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 65
66
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 66
67
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 67
68
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 68
69
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 69

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!