Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 4

"Hallo Pak? Kita berdua sudah pindah dari apartemen. Tempat sudah tidak aman lagi untuk kita sekarang ini. Tadi pagi, ada dua orang laki-laki berpawakan tinggi besar, memakai jaket kulit, yang mengikuti dan mengawasi saya dari belakang. Sepertinya mereka berdua orang-orang penting Pak." Ucap Yati di sambungan telepon.

"Ya. Seperti yang sudah pernah saya katakan sebelumnya. Akan banyak orang yang mengawasi pergerakan yang kita lakukan. Saya sudah menghubungi orang-orang saya di kepolisian, untuk mengawasi kalian. Mereka akan menjaga kalian dari kejauhan. Kalian tenang saja. Dimanapun kalian berdua tinggal, kalian akan tetap aman. Saya bisa jamin hal itu."

"Baik Pak. Terima kasih Pak. Lalu apa perintah Bapak selanjutnya?"

"Kalian cari saja rumah susun. Dari posisi kalian berada sekarang, rumah susun itu tidak jauh. Di sana banyak sekali kamar yang tidak dihuni. Ada orang yang menyewakan kamar-kamar itu untuk orang-orang yang membutuhkan tempat tinggal sementara. Kalau kalian sudah sampai ke sana, nanti malam, tepat jam sembilan, saya akan mengirimkan seseorang untuk kalian. Dia akan memberikan informasi rahasia yang belum kalian dapatkan."

"Baik Pak."

Setelah itu sambungan telepon pun mati. Yati memberitahu rencana itu kepada Iwan. Dengan cepat, mereka berdua pun langsung menuju ke sana. Dari yang Iwan tahu, hanya ada satu rumah susun, yang menyewakan kamar untuk orang-orang yang ingin tinggal sementara. Meskipun biaya sewanya cukup mahal, tapi uang bukanlah masalah untuk mereka berdua. Apalagi Iwan dan Yati benar-benar sedang membutuhkan tempat yang aman untuk mereka bersembunyi. Mereka tidak mau terus menerus dikejar oleh orang-orang aneh yang setiap saat mengawasi pergerakan yang mereka lakukan.

Dua orang laki-laki yang mengikuti Yati sudah cukup menjadi sebuah bukti, kalau mereka memang sedang diawasi. Orang dari kepolisian yang dimaksud oleh Pak Bandri pastinya juga bukan orang sembarangan. Karena dia sudah banyak membantu Iwan dan Yati dalam menjalankan tugas yang mereka dapatkan dari Pak Bandri. Namun, sampai sekarang, Iwan dan Yati tidak pernah bertemu dengan orang itu secara langsung. Kata Pak Bandri, orang itu memiliki posisi yang tinggi di kepolisian. Kalau sampai dia ketahuan membantu Pak Bandri dalam mendapatkan semua bukti kasus kejahatan, maka orang itu bisa dipecat oleh atasannya.

Yati dan Iwan tidak terlalu mempermasalahkan hal itu. Yang penting mereka bisa menjalankan tugas mereka dengan baik. Dan merasa aman ketika ingin pergi ke mana saja. Menjadi seorang wartawan media cetak ternama memang tidaklah semudah yang orang-orang bayangkan. Resikonya adalah nyawa mereka. Kalau Yati dan Iwan tidak hati, bisa-bisa mereka mati di tengah jalan. Apalagi semua kasus yang mereka selidiki bukanlah kasus kaleng-kaleng. Melainkan kasus besar yang sulit untuk dibongkar. Bahkan oleh para pihak penegak hukum sekalipun. Jadi, mereka akan selalu menjadi sorotan orang-orang yang memiliki pangkat dan kedudukan tinggi.

Nama Yati dan Iwan tentunya sudah masuk ke dalam daftar orang-orang yang harus disingkirkan. Tidak jarang Yati dan Iwan mendapatkan teror di rumah mereka. Banyak macamnya. Tidak segan orang-orang licik itu juga melakukan hal yang mengerikan. Seperti mengirimkan gerombolan preman, ataupun gangster, untuk membunuh Yati dan Iwan. Tetapi mereka selalu saja gagal. Yati dan Iwan selalu bisa selamat dari buruan orang-orang yang tidak kepada mereka. Semenjak banyaknya teror yang mereka dapatkan, mereka jadi sering berpindah-pindah tempat. Dari satu kota ke kota yang lain, untuk menghilangkan jejak.

Dan Pak Bandri pastinya bertanggung jawab penuh atas keselamatan mereka berdua. Karena Iwan dan Yati adalah aset penting Pena Kota. Kalau sampai terjadi sesuatu kepada mereka berdua, belum tentu ada yang mampu menggantikannya. Pak Bandri menjaga mereka dengan sangat baik, seperti anak kandungnya sendiri. Karena selama Pak Bandri menjadi pimpinan di Pena Kota, Pak Bandri selalu menyembunyikan keberadaan keluarganya. Pak Bandri jarang sekali bertemu dengan anak-anaknya, karena itu resiko besar yang harus ia tanggung. Menjadi orang paling dipercaya memang tidaklah mudah. Sama halnya dengan Iwan dan Yati.

Walaupun sudah lama mereka berhubungan baik, tapi tidak ada satupun dari mereka yang memiliki perasaan cinta ataupun ketertarikan satu sama lain. Iwan fokus dengan pekerjaannya. Yati pun melakukan hal yang sama. Mereka sudah tidak lagi memikirkan tentang pernikahan. Baik Iwan maupun Yati, mereka tetap ingin berada di Pena Kota. Pena Kota sudah melekat dalam jiwa dan raga mereka. Menjadikan mereka berdua orang-orang yang berbeda, dari orang-orang pada umumnya, yang hanya melakukan pekerjaan untuk pernikahan. Namun bagi Yati dan Iwan, pekerjaan mereka bukanlah sekedar pekerjaan biasa. Apa yang mereka lakukan, untuk kepentingan orang banyak.

Banyak orang di luar sana yang tidak mendapatkan keadilan seperti yang mereka harapkan. Yati dan Iwan mungkin bisa dibilang bukanlah siapa-siapa di negeri ini. Namun apa yang mereka lakukan, telah merubah cara pandang orang lain tentang kehidupan. Banyak orang yang rela diperbudak, karena Mereka takut melakukan perlawanan. Yati dan Iwan, ingin menghilangkan sebuah kepercayaan, yang mereka anggap bodoh itu. Bagi mereka berdua, tidak ada nasib yang tidak bisa dirubah. Semua orang akan mendapatkan data yang sama pada masanya. Ada kesulitan, maka akan ada kemudahan. Dan mereka benar-benar telah membuktikannya.

*

*

Sampailah mereka di rumah susun yang dimaksud oleh Pak Bandri. Di sana ternyata sudah ada seseorang yang menunggu mereka. Dia seorang perempuan yang sudah cukup tua. Di sana, mereka disambut dengan sangat baik. Bahkan, ada banyak orang yang tinggal di rumah susun itu, yang mengenali wajah-wajah mereka berdua. Sebagian juga memberikan senyum yang hangat. Memberikan tangan mereka untuk dijabat, dan menanyakan kabar mereka. Iwan dan Yati sempat kebingungan dengan perilaku orang-orang yang ada di rumah susun ini. Karena tidak ada satupun dari para penghuni rumah susun yang mereka berdua kenali.

"Ibu diperintah Pak Bandri?" Tanya Yati.

Perempuan itu hanya diam dan tersenyum. Lalu mempersilahkan Yati dan Iwan untuk masuk ke kamar yang sudah disiapkan.

"Kalau butuh apa-apa, saya ada di kamar sebelah. Saya permisi dulu." Ucap perempuan tua itu.

"Terima kasih Ibu."

"Sama-sama."

Iwan dan Yati kembali membereskan barang-barang mereka. Iwan tentunya tidak bisa mencuci hasil jepretannya tersebut, karena untuk mencetak sebuah foto, diperlukan ruangan khusus. Sedangkan kamar rumah susun yang mereka tinggali sangatlah kecil. Dan hanya ada satu kasur. Itupun hanya muat untuk satu orang.

"Aku tidur di bawah saja. Kau yang tidur di atas." Ucap Iwan sembari merebahkan dirinya di lantai kamar itu.

"Iya."

Karena kelelahan, Iwan langsung memejamkan kedua matanya. Badannya terasa sangat lelah. Setelah seharian penuh mereka tidak bisa beristirahat dengan tenang. Begitu juga dengan Yati. Dia juga membaringkan tubuhnya di kasur. Tanpa terasa, Yati dan Iwan mulai terlelap. Mereka tidak lagi memikirkan pekerjaan mereka. Rasa kantuk yang mereka rasakan sudah melekat di kedua bola mata mereka. Seharian ini, mereka juga tidak makan apapun. Mereka sudah tidak lagi mempedulikan perut mereka yang keroncongan sejak tadi siang. Sedangkan saat ini, jam di tangan kanan Yati sudah menunjukkan pukul 5 sore. Tak terasa, mereka telah melakukan pekerjaan yang sangat berat dan beresiko. Kalau saja mereka tidak segera pergi, entah bagaimana nasib mereka hari ini. Kedua laki-laki yang mengikuti Yati pasti telah melakukan sesuatu.

Episodes
1 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 1
2 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 2
3 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 3
4 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 4
5 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 5
6 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 6
7 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 7
8 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 8
9 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 9
10 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 10
11 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 11
12 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 12
13 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 13
14 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 14
15 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 15
16 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 16
17 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 17
18 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 18
19 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 19
20 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 20
21 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 21
22 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 22
23 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 23
24 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 24
25 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 25
26 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 26
27 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 27
28 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 28
29 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 29
30 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 30
31 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 31
32 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 32
33 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 33
34 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 34
35 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 35
36 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 36
37 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 37
38 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 38
39 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 39
40 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 40
41 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 41
42 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 42
43 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 43
44 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 44
45 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 45
46 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 46
47 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 47
48 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 48
49 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 49
50 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 50
51 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 51
52 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 52
53 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 53
54 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 54
55 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 55
56 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 56
57 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 57
58 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 58
59 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 59
60 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 60
61 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 61
62 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 62
63 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 63
64 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 64
65 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 65
66 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 66
67 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 67
68 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 68
69 Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 69
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 1
2
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 2
3
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 3
4
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 4
5
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 5
6
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 6
7
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 7
8
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 8
9
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 9
10
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 10
11
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 11
12
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 12
13
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 13
14
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 14
15
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 15
16
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 16
17
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 17
18
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 18
19
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 19
20
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 20
21
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 21
22
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 22
23
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 23
24
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 24
25
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 25
26
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 26
27
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 27
28
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 28
29
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 29
30
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 30
31
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 31
32
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 32
33
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 33
34
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 34
35
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 35
36
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 36
37
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 37
38
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 38
39
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 39
40
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 40
41
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 41
42
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 42
43
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 43
44
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 44
45
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 45
46
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 46
47
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 47
48
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 48
49
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 49
50
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 50
51
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 51
52
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 52
53
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 53
54
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 54
55
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 55
56
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 56
57
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 57
58
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 58
59
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 59
60
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 60
61
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 61
62
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 62
63
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 63
64
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 64
65
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 65
66
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 66
67
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 67
68
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 68
69
Kutukan Desa Janggala Sukma : Bab 69

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!