BAB 15

Waktu pun terus bergulir, tiga minggu kemudian..

Terdengar tepuk tangan dari tim, yang baru saja menyelesaikan pemotretan di kota Manhattan.

Kaylee tersenyum puas melihat hasil kerja yang ia dan tim lakukan.

Sebuah perusahaan parfum ternama bekerja sama dengan Kaylee untuk menjadi model parfum produk terbaru mereka.

 Sejak memutuskan menjadi model menggantikan saudaranya, sudah banyak perusahaan yang menawarkan bekerjasama melalui Tory.

 Jika ada tawaran yang cocok untuk Kaylee, Tory pasti akan sepakat. Kaylee sudah menjadi aset bagi agency.

Tentu saja Kaylee dengan senang hati menerima pekerjaan yang ada. Apalagi Kaylee berkewajiban melunasi hutang ayahnya satu minggu ke depan pada Flint. Kaylee berkerja giat mengumpulkan uang tersebut agar tiba waktunya nanti ia bisa melunasi semua kewajibannya pada Flint.

 Sejak pertemuan terakhir mereka, sudah dua kali Kaylee keperusahaan Flint, namun mereka tidak pernah bertemu lagi. Karena Flint menyerahkan semua urusan piutang Morgan pada asisten nya Roland.

"Tory... kita harus segera pulang ke hotel. Sore nanti aku harus terbang ke Chicago".

"Iya. Ayo kita pulang", jawab Tory tersenyum.

Sudah tiga hari Kaylee dan Tory berada di kota Manhattan. Kaylee senang perkejaan nya lancar hingga bisa selesai sesuai jadwal. Karna weekend lusa nanti ia harus menghadiri ulang tahun Claire di Chicago.

Kaylee sudah berjanji pada Claire akan hadir ke pesta ulangtahun nya. Jika Kaylee tidak datang, pasti ponsel Kaylee tak berhenti berdering. Claire akan komplain.

Semenjak Kaylee menetap di kota Queen's, Claire lah yang menjaga toko bunga Kaylee.

*

"Kay kita berpisah di sini. Kamu hati-hati ya. Ketika di pesawat sebaiknya kamu tidur saja. Aku tahu kau masih takut terbang", ucap Tory seraya memeluk Kaylee.

"Iya Tory. Kau juga hati-hati di jalan", balas Kaylee. "Sampai jumpa hari Senin".

Kaylee bergegas, sambil melambaikan tangannya pada Tory yang mengantarnya ke bandara.

*

"Lindungi penerbangan ini. Naik pesawat selalu membuat ku takut begini", ucap Kaylee pelan. "Seharusnya aku duduk di dekat kaca. Penumpang di sebelah ku belum boarding, aku rasa ia tidak akan menyadari jika tempat duduknya aku ambil", gumam Kaylee sembari mengalihkan perhatian ke pintu masuk.

Kaylee beranjak pindah duduk di dekat kaca. "Nah ini baru nyaman. Tapi sebenarnya aku lebih suka duduk di kelas ekonomi karena di sana ramai membuatku melupakan rasa takut. Huh ... Tory sangat baik, memesan kan aku kelas bisnis. Ia sangat tahu, aku takut terbang–"

"Kau duduk di kursi ku, nona!"

Suara bariton mengejutkan Kaylee. Gadis itu menolehkan wajahnya dengan mulut ternganga menatap tak percaya laki-laki tampan berkacamata hitam berdiri tegap di sebelah kursi yang tadi ia duduki. "T-uan Flint?", seru Kaylee kaget.

"Kau duduk di tempat ku. Apa kau penumpang gelap sampai-sampai tidak tahu di mana tempat mu, hah?", ketus Flint kesal.

Kaylee terdiam. Melihat Flint kesal begitu membalasnya saja Kaylee sudah malas apalagi untuk mengatakan mereka bertukar tempat pasti Flint tidak mau. "Oke".

Kaylee berdiri dan mempersilahkan Flint masuk terlebih dahulu duduk di tempat sebenarnya. "Uhh... menyebalkan. Dasar laki-laki pemarah!", gerutu Kaylee disaat Flint sudah duduk. Namun ucapan gadis itu jelas terdengar Flint yang menahan tawanya seraya menolehkan wajah tampannya keluar jendela.

Beberapa saat kemudian terdengar awak kabin mengumumkan pesawat akan segera tinggal landas menuju kota Chicago.

Flint sekilas melihat Kaylee yang nampak tak henti berdoa. Ketika pesawat terasa bergerak, gadis itu memejamkan matanya. Sementara kedua tangannya mencengkram kuat sandaran kursi. Semua itu tak luput dari perhatian Flint.

"Apa kau tidak pernah naik pesawat?", ucap Flint bernada mengejek Kaylee yang perlahan membuka kedua matanya. Kaylee tidak menggubris pertanyaan laki-laki itu. Ia memanggil seorang pramugari dan meminta air mineral.

"Ckck". Flint menggelengkan kepalanya. "Belum juga lima menit terbang, kau sudah kehausan. Penerbangan masih lama dua jam lebih", goda Flint mendekatkan wajahnya pada telinga Kaylee.

"Air mineral bisa membuat ku tenang. Aku paranoid terbang. Apalagi saudara ku meninggal karena kecelakaan pesawat".

Flint mengernyitkan dahinya. "Saudara mu?"

Mata Kaylee membulat. Ia baru sadar keceplosan bicara. "Hm... maksud ku saudara jauh ku ada yang meninggal karena kecelakaan pesawat beberapa tahun yang lalu", jawabnya cepat-cepat sambil tersenyum menutupi raut wajah yang sesungguhnya.

...***...

Terpopuler

Comments

Amelia

Amelia

Hampir saja

2024-09-14

1

Deasy Dahlan

Deasy Dahlan

tory mungkin ada konspirasi sama flint

2024-07-26

1

jf

jf

clue itu Flint...apa kau akan peka pasti nanti saat kau puas menyiksa Kaylee baru sadar

2023-10-09

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!