BAB 5

"Kaylee... berhenti! Apa yang akan kamu lakukan!"

Seolah tidak mendengar seruan Claire, Kaylee terus berjalan ke arah balkon lantai tiga rumah sakit yang berada di pusat kota Chicago. Dan Kaylee menemukan nya. Gadis itu terus berlari hingga luar.

Kaylee menatap langit yang sudah meredup berwarna kelabu. Matahari mulai tertutup awan tak menampakkan sinarnya lagi. Persis seperti suasana hati Kaylee saat ini.

"Kay...apa yang mau kamu lakukan di sini? Ayo kita turun Kay. Kamu harus menandatangani beberapa dokumen paman Morgan", ucap Claire pelan begitu lembut. Namun dengan nafas tersengal.

Seketika tubuh Kaylee terduduk di lantai. Gadis itu bersimpuh dengan kepala tertunduk lesu. Claire mengikuti nya. Ia menggenggam erat tangan Kaylee. "Kay...kamu harus kuat menghadapi semua yang terjadi. Aku akan selalu ada untukmu. Aku dan Regan akan selalu bersama mu, Kay. Menangis lah di pelukan ku jika itu bisa meringankan beban mu Kay", ujar Claire lembut penuh kasih sayang.

Kaylee langsung memeluk Claire, menumpahkan semua rasa sedih yang ia alami.

Claire mengusap punggung teman nya itu, berusaha memberikan kekuatan untuk nya. "Kaylee...jangan pernah kau berpikiran pendek dan memendam kepedihan mu seorang diri. Berbagilah bersama ku. Kau dan Kaylaa sudah seperti saudaraku sendiri. Begitu juga paman Morgan. Kalian sudah menjadi keluarga bagi ku, jadi...kau jangan merasa kan kesedihan seorang diri Kay", ucap Claire lembut.

Perlahan Kaylee mengangkat wajahnya. Tidak dapat di pungkiri sorot manik hazel yang biasanya selalu berbinar cerah itu kini terlihat sayu. Berjuta kepedihan nampak jelas dari mata gadis itu.

Claire menggenggam erat tangan Kaylee. "Kay apa sekarang kau merasa baikan? Sebaiknya kita turun, mengurus dokumen papa mu".

Kaylee menganggukkan kepalanya. Dibantu Claire ia berdiri. Claire menuntun Kaylee.

*

Malam semakin larut, Claire dan Regan mengantar Kaylee pulang ke rumah. Kaylee masih sangat terpukul, tubuh gadis itu begitu lemah begitu juga wajahnya pucat pasi. Bagaimana tidak, Kaylee melewati hari yang sangat berat. Dalam sehari ia harus merelakan kepergian saudara kembar nya dan ayahnya.

Terlihat dua orang pelayan menyambut kedatangan Kaylee sambil menangis. Satu orang pelayan bernama Dorothy sudah lama ikut keluar Morgan, bahkan ia ikut membantu Tracy mengurus Kaylaa dan Kaylee ketika masih kecil.

Kaylee memeluk Dorothy sembari menangis sesenggukan. "Bibi...papa dan Kaylaa meninggalkan aku sendirian. Kenapa papa harus pergi juga hari ini". Kaylee berucap lirih dengan linangan air mata.

Dorothy mengusap lembut wajah Kaylee. "Sayang tenangkan diri mu, nanti sakit. Sebaiknya nona Kaylee istirahat di kamar sementara bibi membuat soup hangat".

"Aku tidak mau apapun bi. Bagaimana bisa aku makan di saat seperti ini", jawab Kaylee.

"Kay, ayo aku antar ke kamar mu. Aku akan menemanimu. Regan juga akan menginap di rumah mu, kalau ada apa-apa yang di butuhkan. Sebaiknya kau beristirahat, karena besok pagi ayah mu akan di makamkan".

Sesaat Kaylee memejamkan matanya. Tubuhnya nampak limbung. Claire segera memeluk bahunya dan menuntun Kaylee menaiki tangga.

Tiba di kamar, Kaylee melihat kondisi kamar yang berantakan. Bahkan seprai tempat tidur ia dan Kaylaa pun masih kusut. Perhatian Kaylee tertuju pada handphone Kaylaa yang ada di lantai. Kaylee mengambil nya. Terdapat puluhan panggilan dengan nama Tory.

Kaylee membuka pesan suara Tory. "Kay...kenapa kamu tidak bisa di hubungi. Kau juga tidak datang ke pemotretan. Segera kembali ke Queen's, besok ada meeting penting. Beberapa perusahaan memutus kerjasama dengan kita Kay..."

Kaylee sedikit mengernyitkan keningnya. Ia juga melihat pesan gambar kecelakaan mobil yang di kirimkan wanita bernama Tory tersebut. Lagi-lagi Kaylee mengernyitkan keningnya. "Kecelakaan? Kenapa dia mengirim foto kecelakaan mobil pada Kaylaa. Apa Tory manajer Kay?", gumam Kaylee nampak berpikir.

Claire mengambil handphone di tangan Kaylee dan melihat gambar kecelakaan itu. "Melihat plat mobil kejadian kecelakaan di Los Angeles. Mungkin teman Kaylaa mengalami kecelakaan", ujar Claire memberikan handphone itu pada Kaylee.

"Sebaiknya kau minum teh hangat dan soup yang di buat bibi Dorothy, Kay sebelum dingin".

"Claire...aku harus segera menemui Tory. Ada apa sebenarnya yang terjadi pada saudara ku. Sejak kemarin hingga Kaylaa bangun tidur semuanya baik-baik saja. Lihatlah waktu yang di kirim Tory, itu sama persis ketika Kaylaa menangis histeris menuruni tangga. Bahkan ia tidak sempat bercerita apapun karena akan terbang ke Alaska. Lantas siapa yang mengalami kecelakaan ini?", ucap Kaylee menatap layar handphone milik Kaylaa.

"Iya Kay, setelah keadaan mu membaik, kita akan mencari tahu. Aku akan menemanimu menemukan Tory. Sekarang kau harus menjaga kesehatan mu juga, bagaimana bisa berpergian jauh kalau tubuh mu sakit".

"Iya", jawab Kaylee singkat. Gadis itu menuruti perkataan Claire. Tentu ia harus sehat jika ingin tahu semuanya.

...***...

Terpopuler

Comments

Deasy Dahlan

Deasy Dahlan

Claire... jadila teman dan keluarga tuk kaylee

2024-07-26

1

Amelia

Amelia

Semangat Kaylee, kamu harus kuat menghadapi takdir mu kehilangan dua orang yg kamu sayangi dalam wkt hampir bersamaan, pasti menyakitkan sekali

2024-05-23

2

Rahmawati

Rahmawati

kecelakaan pesawat ini apa rencana si Flint ya

2024-05-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!