Kaylee menatap gedung pencakar langit tepat dihadapannya. Bahkan gadis itu menengadahkan kepalanya ke atas menatap gedung mewah yang di penuhi kaca bening itu.
Di pucuk gedung terdapat huruf GHC berukuran besar. Bisa di artikan, Gladwyn holding company.
Kaylee menghela nafasnya. "Kantor pusat perusahaan ini begitu megah. Apa yang harus aku lakukan agar bisa bertemu dengan pemiliknya", ucap Kaylee pelan seraya melangkah memasuki lobby.
Beberapa orang yang lalu lalang di lobby seketika melihat kearah Kaylee. Menatap gadis itu dari atas hingga bawah dengan tatapan kagum.
Dilihat seperti itu membuat Kaylee membalas tatapan orang-orang tersebut. "Apa ada yang salah dengan ku?", batinnya.
"Huff. Aku lupa mengganti pakai ketat ini".
Sekilas Kaylee melihat dirinya melalui pantulan dinding kaca. "Sial. Mereka pasti mengira ku wanita tidak benar. Pakaian ini sangat seksi, belum lagi wajah ku dengan make-up full begini", gumam Kaylee pada diri nya sendiri.
"Selamat siang nona, apa yang bisa saya bantu?", tanya resepsionis yang melihat Kaylee hanya berdiri tak jauh dari tempatnya.
Kaylee menolehkan wajahnya. Senyum manis terlukis di sudut bibir gadis cantik itu. Ia mendekati meja resepsionis tersebut.
"Aku ingin bertemu dengan pemilik Gladwyn holding company...ehm", ucap Kaylee nampak kebingungan sendiri. Bahkan ia tidak tahu siapa nama pemilik perusahaan tempat ayahnya bekerja. Namun Kaylee cepat-cepat merubah mimik wajahnya agar terlihat biasa-biasa saja. Senyum manis tak luput dari wajah cantik itu.
"Maksud nona, Tuan Flint Myron Gladwyn?"
"Oh iya, benar itu dia", jawab Kaylee cepat sambil memainkan ujung rambutnya, menutupi rasa serba salah yang menghinggapi dirinya.
"Apa nona sudah membuat janji? Atas nama siapa? Saya akan bertanya pada sekertaris tuan Flint–"
Kaylee mengambil handphone dalam tas karena ada telpon masuk. Claire yang menghubungi nya. Sesaat Kaylee meminta maaf pada resepsionis untuk mengangkat telpon dan menjauh.
"Ada apa Claire, apa kau sudah di Chicago?"
"Sudah boarding, sebentar lagi pesawat take off. Bagaimana pertemuan mu dengan pemilik perusahaan?"
"Aku masih berusaha menemui nya. Aku harus menutup telpon mu, nanti aku hubungi.."
Kaylee mengikuti langkah dua orang bapak-bapak yang masuk ke dalam lift khusus. Kay yakin pasti mereka orang penting yang bisa membawanya menemui pemilik perusahaan.
"Tuan Gerard langsung saja ke lantai empat puluh lima bertemu tuan Flint. Sementara saya harus bertemu tuan Ricard", ucap salah seorang laki-laki itu.
Bahkan keduanya tidak memperhatikan kehadiran Kaylee di sana. Kaylee pura-pura sibuk dengan handphone miliknya.
Ketika lift berhenti di lantai empat puluh lima, cepat-cepat Kaylee keluar. "Aku harus segera bertemu laki-laki itu sebelum mereka menemui nya".
Kaylee celingak-celinguk. Netranya tertuju pada satu pintu yang letaknya cukup jauh di depannya. "Apa yang harus aku lakukan sekarang", gumamnya sambil melangkahkan kaki layaknya seorang peragawati.
"Maaf nona anda siapa...?"
*
Flint sedang bekerja di ruang kerjanya yang dinominasi warna abu-abu tua. Membaca satu persatu berkas kerja sama dengan beberapa perusahaan rekanan.
Setiap akan melakukan tanda tangan, Flint pasti akan meneliti satu persatu berkas tersebut, laki-laki itu tidak mau ada kesalahan sekecil apapun dalam sebuah perjanjian.
"Ceklek!
"Kau sudah kembali Roland?", tanya Flint tanpa mengalihkan perhatian nya dari lembaran kertas di atas meja.
"Nona anda tidak boleh masuk–"
Flint mengangkat wajahnya. Kedua netra abu-abu itu menatap tajam gadis cantik yang berdiri tepat di hadapannya. Flint menyandarkan punggungnya, sementara sorot matanya tak berkedip menatap gadis itu. Bahkan netra abu-abu miliknya menyusuri setiap detil tubuh itu.
Lamunan Flint buyar ketika keamanan datang hendak menyeret perempuan yang tiba-tiba menyerobot masuk keruangan nya.
"Maaf tuan Flint, nona ini sudah saya larang masuk tapi dia tetap memaksa–"
"Saya harus bicara denganmu, tuan–"
"Biarkan saja, kalian keluar dari ruangan ku", perintah Flint pada anak buahnya. "Bukankah kau Kaylaa Morgan?"
"Buk...ehm... Iya, saya Kaylaa", jawab Kaylee gelagapan. Kedua matanya membulat sempurna.
Flint menatap Kaylee dari atas kepala hingga ujung kaki. Yang saat ini menggunakan heels memperlihatkan kaki jenjang gadis itu. Bahkan smirk smile nampak di sudut bibirnya.
"Apa yang kau inginkan dari ku, hem. Sampai berani menemui ku seperti ini. Kau tahu berhadapan dengan siapa...nona Morgan?", ketus Flint dengan nada mengintimidasi.
Jelas saja hal itu membuat lidah Kaylee kelu tidak bisa berkata-kata. Bahkan tubuhnya gemetaran. Kaylee menggigil. Apalagi Air conditioner ruangan itu sangat dingin membuatnya semakin gemetaran. Sangat kontras dengan pakaian minim yang membalut tubuh mulusnya itu. Dingin yang di rasakan Kaylee sampai ke tulang.
...***...
Akan langsung up jika banyak yang ninggalin jejak di bab ini. Terimakasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Amelia
Kamu harus kuat kayle. Harus tangguh di hadapan tuan flint YTH itu. Jangan mau tertindas, tindas balikkk
2024-09-14
2
Amelia
Ops nyaris
2024-09-14
0
Deasy Dahlan
kau akan terpesona flint...
2024-07-26
2