Satu minggu telah berlalu, sejak Morgan dan Kaylaa di nyatakan meninggal dunia.
Kaylee sudah mulai bisa menerima takdirnya dan berdamai dengan keadaan yang ada. Satu dua hari Kaylee masih merasa begitu beratnya kehilangan dua orang sekaligus dalam waktu bersamaan.
Kaylee semakin menyibukkan diri dengan pekerjaannya. Seperti saat ini, ia ditemani Claire dan dua orang anak buahnya menyelesaikan rangkaian bunga untuk acara pernikahan nanti malam di salah satu hotel berbintang di kota Chicago.
Orang-orang di sekitar selalu mensupport Kaylee. Mereka senang melihat gadis itu kembali bisa beraktivitas, sejenak melupakan kepedihan hatinya. Walaupun kenyataannya saat sendiri Kaylee masih sering menangis mengingat keluarga nya. Ia sangat merindukan kehadiran Tracy, Morgan dan Kaylaa.
"Claire menurutku mawar merah nya di tambah lagi akan terkesan lebih romantis", ucap Kaylee melihat hasil karyanya hari ini.
"Iya. Kombinasi nya lebih hidup. Pasangan berbahagia yang memesan bunga-bunga segar ini pasti tidak akan menyesal, hasil karya mu selalu membuat pelanggan puas Kay", ujar Claire tersenyum. Ia senang melihat Kaylee sudah bisa kembali seperti semula. Kondisinya lebih baik dari kemarin.
"Nona Kaylee...di luar ada tamu ingin bertemu dengan anda".
"Siapa?", jawab Kaylee tanpa mengalihkan perhatiannya dari pekerjaan nya.
"Katanya dari kantor ayah nona".
Kaylee mengangkat wajahnya. "Gladwyn holding?"
"Iya nona".
"Kay...temui lah, biar aku yang menyelesaikan ini. Mungkin mereka membutuhkan tandatangan mu untuk mengurus asuransi ayahmu atau untuk pencairan pesangon nya", ujar Claire.
"Suruh ia menunggu di ruangan ku, aku segera kesana", perintah Kaylee pada anak buahnya.
Kaylee membuka tali apron bunga yang menutupi pakaiannya.
*
"Apa yang bisa saya bantu?", tanya Kaylee menatap dua orang laki-laki dihadapan nya.
"Apa anda putri Morgan Castillo?"
Kaylee menganggukkan kepalanya. "Iya saya putri Morgan Castillo".
Laki-laki itu menganggukkan kepalanya seraya membuka map berwarna putih di atas meja sofa ruang kerja Kaylee.
"Perkenalkan saya Wilson staff Account Receivable tempat ayah nona bekerja sementara ini tuan Henry pengacara perusahaan Gladwyn holding company Sebelumnya kami mengucapkan duka cita untuk tuan Morgan Castillo", ujar pria bernama Wilson.
"Terimakasih", jawab Kaylee pelan.
"Begini nona beberapa bulan yang lalu tim audit memeriksa tuan Morgan, ia diduga melakukan penggelapan uang perusahaan. Hingga tuan Morgan meninggal sebenarnya perusahaan sedang melakukan penyelidikan kasus ayah anda. Dan tim kami menemukan kecurangan yang di lakukan ayah nona pada perusahaan".
Tentu saja Kaylee kaget mendengar ucapan laki-laki dihadapan nya itu. Dan tidak langsung percaya.
"Apa maksud anda papa menggelapkan uang perusahaan? Aku sangat tahu dan mengenal papa tidak akan melakukan hal semacam itu!", ketus Kaylee yakin.
Tampak Wilson dan Henry saling bertatapan.
"Kami juga tidak yakin tuan Morgan melakukan nya nona. Tetapi hasil investigasi tim audit mengatakan sebaliknya. Nona bisa melihat langsung semua bukti-bukti yang di temukan", ucap Henry seraya menyodorkan map kehadapan Kaylee.
Kaylee langsung melihat dan membaca satu persatu lembaran kertas di hadapannya. Beberapa kali keningnya berkerut. Bahkan ia mengulang membaca data-data yang tertera di lembaran kertas. Memang benar kalau berdasarkan data tersebut ayahnya melakukan seperti yang di tuduhkan. Namun Kaylee tidak bisa mempercayai nya begitu saja.
"Tim kalian pasti salah".
Bagaimana mungkin papa Morgan yang ia kenal, seorang yang jujur dan hidup sederhana sampai melakukan kecurangan dalam pekerjaannya. Bahkan menggadaikan rumah demi mendapatkan kucuran dana. Kaylee benar tidak bisa percaya.
"Dalam hal ini pihak perusahaan di rugikan nona. Bahkan dengan pesangon tuan Morgan pun tidak bisa menutupi hutang-hutang ayah nona. Sebelum meninggal tuan Morgan sudah di beri peringatan, untuk membayar hutang-hutangnya. Ayah nona tahu konsekuensinya jika pembayaran yang ia lakukan tersendat, tuan Morgan berurusan dengan hukum, terlibat korupsi dengan jumlah yang besar".
"Papa ku sudah tidak bisa menyangkal tuduhan kalian. Jika papa masih hidup pasti bisa menjelaskan semuanya. Pasti ada kesalahan disini atau ada seseorang yang menjebak papa. Aku tidak akan pernah percaya dengan tuduhan kalian, tuan-tuan!", ujar Kaylee sambil berdiri.
"Sebaiknya kalian pergi dari tempat ku, jangan memberikan tuduhan yang tidak mendasar seperti ini pada mendiang papa ku", ucap Kaylee dengan suara meninggi.
Wilson dan Henry menghela nafas. "Maaf nona, kami harus menyampaikan hal lainnya bahwa pemilik perusahaan ingin anda segera mengosongkan rumah tuan Morgan selama penyelidikan berlangsung. Rumah tersebut masuk dalam sengketa", jelas Henry.
Kaylee membelalakkan kedua matanya. "Kalian tidak bisa semena-mena seperti ini. Tentu saja aku tidak akan menuruti perintah bos kalian itu", teriak Kaylee kesal.
"Baiklah...kalau begitu nona harus berhadapan dengan hukum yang berlaku. Artinya nona akan berhadapan dengan pemilik Gladwyn holding company. Kami permisi, nona", ucap Henry bernada mengintimidasi Kaylee yang berdiri membisu di tempat nya.
Setelah keduanya keluar dari ruang kerja. Seketika tubuh Kaylee terduduk di sofa. "Apa lagi ini...?"
...***...
Kalian harus rajin² cek sendiri ya udah update atau belum, soalnya suka nggak ada notifikasi dari NT, pdhal Emily udah update lama 🙏
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian di setiap bab 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Patrish
apa tidak ada hati ya si boz besar... semua sudah meninggal Kaylaa dan morgan... tinggalKaylee... apa masih kurang. sedangkan masalah antara Nick dan Kaylaa juga tidak jelas.... awas karma selalu dibayar tunai...
2024-09-13
1
Deasy Dahlan
duhh.. flint................. jgn sadis amat sama kaylee
2024-07-26
1
Novie Achadini
flint jahat bgt
2024-06-15
3