"Hoeeek howeekkk...arrrgghhhh uuwweekk aah ap pha ini mas,kok darah,kenapa keluar darah mas hoeek..mas sakit mas ini apa mas kenapa ada paku juga mas aku kenapa mas,kenapaa??"
Disaat yang sama feri dan bu lastri pun mengalami hal serupa mereka bertiga muntah muntah darah dan mengeluarkan paku juga belatung ,sementara winda terus terusan merintih dan menggoyang goyangkan tangan feri mulutnya yang di penuhi lendiran darah tak kuasa tuk berkata apa apa,dia hanya merintih kesakitan karna tenggorokan dan juga lidahnya terasa keluh dan getir .
Seketika Atika tak sengaja melihat pemandangan itu tersenyum getir dan melangkah mencoba mencari tau lebih dari peristiwa aneh yang dialami suami dan gundiknya itu ,dalam hatinya dia bersyukur jika memang benar yang dikatakan penjual bakso itu benar kalo semua orang di rumahnya mempunyai niat buruk kepadanya sudah terbukti benar tinggal mencari tau apa motif dibalik semua rencana jahat mereka,karna mereka harus membayar mahal atas perbuatan mereka.
****
"Sebaiiknya aku membeli lauk untuk anak ku makan ini sudah sore sepertinya mereka juga tidak menyiapkan apapun untuk dimasak ,baiklah lebih baik aku pergi sekarang sebelum mereka melihatku biarlah ku cari tau kebenaran itu nanti,perutku pun sudah mulai keroncongan".
Ssssssh splaassshhhhh...
"Kenapa tiba tiba cuacanya jadi dingin gini sih ,awan juga jadi mendung apa mau turun hujan ya tapi tadi cerah kok,ya sudahlah daripada nanti keburu hujan besar aku lari aja,di depan ada warung makan bu denok beli lauk disana aja biar cepat".
"Permisi buu..
Bu denok saya mau beli lauknya bu,,
"Eh kamu tika,,tumben kesini emang gak masak,kan tiap hari mertua mu belanja di pasar bawa belanjaan banyak kok gak masak sayang lho uangnya mending buat jajan anak mu".
"Eh ya bu,,lagi gak ada lauk dirumah,,emang kapan ibu liat mertua saya belanja?".
"Ya tiap hari lah malah dia suka pamer di depan warga Sambil teriak tiap hari mereka makan daging dan ayam sampai bosen,lah wong saya aja sampe muak liat gayanya yg sok kaya itu dikira warga sini semuanya gak pernah makan ayam dan daging apa segitu kerasnya mertuamu itu".
"Benarkah,tapi selama saya balik dari luar negeri saya gak pernah liat ibu mertua saya masak apalagi daging ayam tiap hari saya selalu beli makanan online buat anak anak saya karna kata mereka tidak pernah di beri makan disana".
"Ya tuhan jadi benar gosip itu ya tik kalo anak anak mu di telantarkan ayah nya sendiri,saya pikir itu cuma karangan anak mu saja soalnya memang kalo di perhatikan anak mu seperti kelaparan disana,kasihan sekali mereka bahkan saya pernah di mintai nasi dan kecap oleh anak mu karna katanya mereka belum makan dari pagi itu bener bener keterlaluan keluarga suami kamu tik tik".
"Bu denok benar anak saya juga bilang begitu makanya saya sekarang masa bodo dengan mereka hanya saja saya tidak yakin jika mereka tiap hari belanja di pasar berarti mereka masak dong dan mengapa saya tidak pernah melihatnya malah yang saya liat mereka sama seperti orang kelaparan juga buk,entahlah pokoknya saya jadi seperti membenci mereka buk".
"Ya sudah yasudah ibu ngerti perassaaan kamu semoga aja merekA dapat balasan dari tuhan ya ibuk yakin itu, yaudah keterusan ngobrolnya katanya kamu mau beli lauk ayok dipilih lauk apa?"
"e iya lupa saya itu aja deh buk ayam gorengnya 3, udang asam manis 10ribu ,sama sayur asam nya 5000 aja bu oiya nasinya 3 buk dibungkus semua sama es teh manisnya 3 ya buk sekalian di hitung aja jadi berapa semua".
"Semuanya jadi 75 ribu ,gak sekalian buat malam tik emang anak mu gak lapar kalo malam malam nanti".
"Kayaknya gak deh bu dikamar masih ada stok mie dan telur biar kalo mereka lapar tengah malam saya masakin mie +telur aja udah seneng mereka buk".
"Betul juga sih tapi kasian anak mu harus lebih di perhatikan lagi takutnya suamimu dan keluarganya menganiaya mereka tanpa sepengetahuan mu tik,setau ibu dan warga disini mertua mu itu dulunya perempuan jahat kok ya bisa menikah dengan bapak mertuamu,kayak kena pelet gitu lho tik".
****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments