BAB - 7

  Indra menikmati teh tersebut yang masih hangat dan telah membasahi kerongkongannya.

Indra membawa gelas yang berisi teh manis itu menuju ke ruang kerjanya yang ada didekat ruang tamu.

Indra duduk di kursi kerjanya sambil meletakkan teh manis disamping kirinya.

Sebuah komputer di hidupkannya, seperti hendak melakukan sesuatu.

Layar monitor komputer itu telah menyala, jari-jari Indra mengetik dan menari di keyboard komputernya.

"Pa, udah selesai tuh sarapannya" kata Widiya yang tiba-tiba masuk ke ruangan kerjanya, "Yuk kita sarapan dulu pa" pinta Widiya kepada suaminya itu.

"Iya sebentar" jawab Indra sambil menoleh ke Widiya yang sedang berdiri didwlepan pintunya.

"Ya sudah, mama tunggu ya?" lanjut Widiya sambil menutup pintu kantor pribadi Indra yang ada dirumah, Widiyapun berjalan keluar meninggalkan Indra sendirian.

Tidak berapa lama, Indra keluar menyusul istrinya yang tengah menunggunya di meja makan.

"Mana Putri?" tanya Indra kepada Widiya sambil menarik kurai makan untuk duduk disitu.

"Belum bangunlah pa" kata Widiya sambil mengambilkan nasi suaminya.

"Anak itu kalau tidak kuliah mana pernah bangun pagi" sambung Widiya.

"Iya, jangan dibiasakan dong ma, bagunkanlah dia, anak gadis soalnya, dia tidak boleh bangun siang-siang" ucap Indra kepada istrinya.

"Ya..., mama tiap hari mau subuh selalu bangunkan dia pa, seperti bangunin papa yang ngk bisa bangun pagi" kata Widiya sambil memberikan sepiring nasi kepada Indra.

"Ya kalau papa kan capek ma, bukan nggak mau bangun" sambung Indra kembali.

"Ya sudah, sama aja dengan putri, lah papanya aja begitu, gimana lagi anaknya" ucao Widiya sambil menggerutkan wajahnya yang merasa sedikit kesal.

Wajah Indra sedikit cemberut mendengar ucapan istrinya yang menyindir akan dirinya.

"Oh ya pa, ntar siang kita makan diluar yuk, udah lama kita nggak jalan" ucap Widiya.

"Ya terserah mama-lah" jawab suaminya dengan nada datar.

"Kan papa minggu depan mau ke Manado" ucap Widiya kembali.

"Hari apa papa berangkat?" sambung Widiya kembali yang sedang menanyakan keberangkatan suaminya.

"Hari rabu, kemarin udah dapat tiket pesawatnya" jawab Indra.

"Mangkanya Security itu papa siapkan hari senin nanti, biar bisa menjaga rumah dengan aman" lanjut Indra sambil meneguk air putih yang ada disampingnya.

"Ya sudah pa, kan kebetulan nanti kita sekalian belanja keperluan papa" ucap Widiya sambil terus mengunyah makanan di dalam mulutnya.

Indra hanya mengangkat kedua bahunya dan segera berlalu dari ruangan makan tersebut.

......................

Siang itu tepat pukul 13.00 wib Widiya dan Indra tengah bersiap-siap untuk makan siang diluar rumah.

"Coba tanya Putri ma, siapa tau dia mau ikut" kata Indra kepada Widiya sambil menggunakan pakaiannya.

"Iya nanti mama tanya" jawab Widiya sambil menyisir rambutnya di depan cermin beras Buffet miliknya.

Setelah berpakaian Indra segera keluar dari kamar tersebut.

Widiya kemudian menyusul suaminya keluar.

"Kamu mau ikut nggak Put, papa sama mama mau makan diluar" kata Widiya setelah melihat Putri yang sedang menonton tv saat dia akan melangkah menuju dapur.

"Bener ma? Ya Putri ikut" jawab Putri dwngan segera mematikan tv dan kemudian bergegas naik ke lantai dua menuju ke kamar tidurnya.

"Cepat Put, mama udah mau berangkat!" teriak Widiya saat dia melangkah menuju ke luar rumahnya.

"Jadi Putri ikut? Udah mama ajak dia?" tanya Indra yang sudah menunggu duduk diteras rumah.

"Iya, dia lagi pakaian" ucap Widiya sambil mengambil posisi duduk di sebelah suaminya.

"Pak, biar saya aja yang nyetir, bapak dirumah aja" kata Indra kepada sopirnya yang tengah mempersiapkan mobil Honda CVR berwarna merah itu.

"Iya pak" jawab supir tersebut sambil berjalan mendekati Indra dan Widiya.

"Ini pak kuncinya" kata si supir sambil berlalu dari hadapan Indra, sedangkan Indra hanya memanggut-manggutkan kepalanya.

"Lama banget ma si Putri!" kata Indra.

"Sebentarlah pa, namanya juga cewe banyak dandannya" jawab Widiya sambil asyik bermain gatget miliknya tanla melihat kearah Indra.

Tidak berapa lama Putri keluar dari dalam.

"Sudah ma, yuk...?" kata Putri yang sudah bersiap-siap tersebut.

"Ya sudah! Yuk..." jawab Indra sambil melangkah menuju mobil, segera Widiya dan Putri menyusul dibelakangnya.

Widiya duduk di jok depan, disamping sang suami yang menjadi pengemudi keluarga, sedangkan Putri duduk di jok barisan belakang.

Mobil segera melaju menuju ke sebuah Mall di Kota Medan.

Dengan berjalan dengan kecepatan sedang, mereka menikmati suasana perjalanan dengan memutar musik yang ada di dalam mobil.

Tidak berapa lama, mobil yang ditumpangi oleh keluarga Indra Wiguna telah memasuki area parkir yang sangat luas di sebuah Mall ternama.

Setelah mobil terparkir, satu persatu mereka turun dan bersama-sama melangkah masu ke Mall.

Suasana Hiruk-pikuk di dalam Mall menandakan suasana yang begitu bahagia, dengan eskalator mereka naik menuju sebuah restaurant ternama di Mall tersebut.

Keluarga itu disambut ramah oleh seorang pelayan wanita di restaurant itu, "silahkan taun" kata sang pelayan sambil mengulurkan tangannya dan tersenyum kepada mereka.

Mereka juga menyambut senyuman sang pelayan yang ramah itu, setelah mengambil tempat duduk, Indra dan keluarganya memesan makanan.

"Hari rabu nanti, papa mau berangkat ke Manado Put" kata Widiya kepada Putri, saat mereka sedang menunggu hidangan yang dipesan.

"Oh ya? Berapa hari pa?" tanya Putri kepada Indra.

"Seminggu" jawab Indra santai.

"Ntar bawa oleh-oleh ya pa?" ucap Putri sambil tersenyum menggoda papanya.

"Ah kamu, oleh-oleh melulu, kuliah kamu gimana!" kata Indra berkata sedikit ketus kepada Putri dengan wajah yang sedikit ketat pula.

Seketika itu wajah Putri cemberut dan dia mencibirkan bibirnya setelah mendengar dan melihat reaksi Indra "hmm...papa, payah" kata Putri sambil memalingkan wajahnya, "Pokoknya Kuliahku bereslah pa" sambung Putri kesal.

Sedangkan Widiya asyik bermain pada gagtgetnya, dia tidak memperdulikan komunikasi antara papa dan anaknya itu, Widiya memang seorang wanita yang sangat aktif bermedia sosial, sehingga dimana pun dia berada selalu update setatus dan mengambil foto-foto kegiatannya.

Demikian juga pada hari itu, dia mengabadikan moment kebahagiaannya bersama keluarga melalui foto-foto yang dia unggah ke media sosial miliknya.

Tidak berapa lama kemudian, pelayan datang membawakan pesanan mereka.

"Silahkan pak, buk" kata pelayan itu ramah sambik tersenyum.

"Terimakasih" kata Widiya dengan senyumannya.

"Bantar pa" ucap Widiya , dia kembali mengambil ponselnya dan segera memfoto makanan yang tengah dihidangkan untu dimasukkan kedalam sosmednya.

Indra hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingah istrinya itu sambil tersenyum tipis.

"Bagus ma?" tanya Putri sambil melihat hasil jepretan mamanya.

Indra segera mengambil makanan yang telah ada untuk disantap tanpa memperdulikan ibu dan anaknya yang sedang sibuk dengan foto-foto yang mereka ambil untuk di pajang di Sosmed milik mereka.

Terpopuler

Comments

Ucy (ig. ucynovel)

Ucy (ig. ucynovel)

yg penting makan ya kan pak indra 😁

2023-11-14

1

Sena judifa

Sena judifa

blm keluar konflikx y

2023-10-29

1

auliasiamatir

auliasiamatir

haha gaya nya ibuk ibuk mah gitu, sebelum makan jepret dulu 🤣

2023-10-13

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!